2016 bisa dibilang tahunnya motorsport di Indonesia. Why? Karena menurut pendapat dan penglihatan saya dari awal tahun 2016 ini banyak mobil balap dan team baru yang go public, terutama team-team besar yang di bekingi oleh brand besar. Selain brand besar, beberapa team kecil baru yang kalo saya bilang versi god mode nya team privater pun bermunculan dari mulai Drag race, rally, slalom, touring, hingga drifting. Dan khusus di drifting, HGMP Racing Team yang di fully support oleh Dede, owner dari Hotel Grand Mutiara Pangandaran ini akan merubah peta kekuatan di scene drifting, slalom, gymkhana, bahkan touring. Why? Karena di dalam nya terdapat beberapa pembalap pro Indonesia.
Saya pun diundang oleh team balap yang baru saja berdiri pada tanggal 27 Agustus 2016 untuk menghadiri event Drift Camp “ Merdeka Drift” di kota Karawang Jawa Barat yang merupakan event shakedown team yang mempunyai livery merah, kuning, dan putih ini
Pada Merdeka Drift kali itu HGMP Racing Team menurunkan 3 mobil andalannya, 2 BMW E36 dan 1 buah Nissan Cefiro A31. 2 drift car, E36 dan A31. Sementara 1 slalom dan gymkhana car yaitu E36 (tengah)
Meet the Alkaline, E36 paling ganas yang ada di team HGMP ini. Body nya sendiri sudah mengadopsi ala Rocket Bunny yang mampu membuatnya melar atau terlihat gemuk dan semok
Sehingga membuat SSR Type C 18 inch yang dibalut dengan Achilles Radial 123S 245/40-18 (front) dan 265/35-18 (rear) ini masuk ke dalam vendernya si Alkaline. Dan tak lupa SLR Speed suspension membuat si E36 ini mampu bersideways ria dengan mulus.
Dalam hal dapur pacunya sendiri Alkaline atau BMW E36 ini terlihat rada nyleneh daripada mobil drift lainnya. Jika para drifter lainnya lebih mengidolakan mesin 2JZ, maka di E36 ini malah terbenam sebuah mesin generasi terbaru dari Toyota , yaitu 1JZ VVTI (generasi terbaru). Walaupun demikian, tenaga yang dihasilkan mesin yang produksinya berduet dengan Yamaha ini mampu memuntahkan tenaga sebesar 400 HP
Plus, extra tenaga sebesar 50 HP dari NOS yang ditembakkan pada bagian intakenya. Jadi 400 hp ditambah 50 hp maka kita akan mendapatkan sebuah 1JZ VVTI berkekuatan 450 HP. NOS memang halal digunakan pada drifting, tujuannya agar mendapatkan power atau torsi yang melimpah atau instan ketika sedang melakukan sideways. Alias doping layaknya Viagra ketika mobil akan keluar dari tikungan.
Interiornya pun cukup rapi dan sederhana, hanya ada rollcage, Sparco bucket seat, Nardi Steering Wheels, Haltech IQ3 Display Dash, dan tentu saja Tonnka Hydraulic E-Brake
Dan untuk memudahkan dan membuat tempat switch atau tombol pengatur lebih praktis, maka digunakanlah Summit Technologies Talon Solid Stated Digital Control System yang merupakan digital switch matrix yang mampu menampung 15 tombol program pengoperasian yang mampu mengoperasikan semua sistem elektronik yang bertegangan 12 volt.
Dulunya mobil ini digunakan oleh Akbar Rais ketika bertarung di Drift War 2016, namun saat ini E36 yang bernama Alkaline ini di piloti oleh pembalap wanita Alinka pada kejurnas drift seri 1 yang lalu.
Mobil ke-2 adalah Nissan Cefiro A31 yang sudah di engine swap dengan mesin RB25DET yang dulunya merupakan mobil drifting Evan Pratama yang digunakannya pada event AMF seri ke-3 2015 yang lalu.
Mesin RB25 nya sendiri mampu memuntahkan tenaga sebesar 300 hp dengan ditopang oleh Megan Racing pada bagian suspension dan kaki-kakinya yang mampu membuat Cefiro ini bersideways ria dengan mulus
Pada bagian interior atau cocpit dari mobil bertenaga 300 HP ini terlihat cukup sentimentil ditengah berbagai macam indikator dan panel seperti jet tempur. Yaitu sebuah Nardi steering wheel dengan model classic nya.
Dan yang akan berada di balik kemudi atau hot seat dari 300 hp RB25 ini adalah Valentino Ratulangi yang merupakan pembalap slalom yang pada kali ini akan pulang kampung ke drifting setelah absen selama 3 tahun dari drifting.
Mobil ke-3 adalah BMW E36 yang biasa digunakan oleh Akbar Rais dan Dede M untuk bertarung di event slalom nasional dan juga gymkhana. BMW yang bernama Sobir ini sudah di weight reduction dan juga dipersenjatai dengan mesin yang sudah di tuning serta KW Suspension pada bagian kaki-kakinya.
Helm para pembalapnya juga mendapatkan sentuhan berupa livery khas Hotel yang terletak di kota Pangandaran Jawa Barat ini. Termasuk Arai helmet nya Akbar Rais
Namun ada satu pembalapnya yang merupakan pembalap dari team pabrikan, yaitu Alinka Hardianti yang merupakan salah satu pembalap TTI atau Toyota Team Indonesia di slalom dan juga touring.
Meet Alinka, Valentino, dan Akbar Rais. So jika digabungkan, maka di HGMP Anda akan mendapatkan 3 orang pembalap multi talenta di 3 dunia balap yang berbeda, yaitu touring, slalom, speedoffroad, dan drifting. Dan ada satu kesamaan dari 3 orang pembalap ini, yaitu mereka berasal dari drifting. Rencananya Diandra Gautama, salah satu pembalap wanita Indonesia akan hadir untuk memperkuat line up pembalap HGMP pada hari itu. Namun dia berhalangan hadir. Valentino sendiri statusnya masih pembalap HTJRT yang diperbantukan di HGMP untuk melatih slalom di team ini.
Dan mari kita bertemu dengan sang owner dari HGMP atau Hotel Grand Mutiara Pangandaran, yaitu Dede M. Dede M sendiri basicly adalah seorang bimer dari BMWCCI kota Cirebon. Perkenalannya dengan Akbar Rais membawanya ke dunia impiannya, yaitu racing. Belajar dari nol atau basic dengan Valentino dan Akbar Rais sebagai sensei nya. Pria asal kota Cirebon ini mulai berkompetisi di slalom dan gymkhana dengan BMW E36 nya. Dan kini pria penggmar mobil BMW ini akan memulai pelajaran barunya berupa drifting. HGMP sendiri awalnya merupakan satu kesatuan atau satu bendera dari team HTJRT namun berbeda branding. Namun mulai bulan Agustus kemaren HTJRT lewat Chandra memberikan kebebasan HGMP untuk berdiri sendiri alias mandiri.
HGMP sendiri saat ini sedang mempersiapkan amunisinya untuk menghadapi musim balap 2017 yang akan datang. Beberapa pembalap baru dan juga mobil baru yang sedang under construction sedang dipersiapkan untuk menghadapi scene drifting yang saat ini sedang on fire. Kabarnya Akbar Rais yang akan berada di hot seat dari mobil drifting yang dilengkapi dengan teknologi paling modern dan terbaru di Indonesia itu.
Dimana masing-masing pembalapnya akan flat out di berbagai scene motorsport di Indonesia. Seperti Akbar Rais di drifting yang akan mendapatkan Subaru BRZ dengan 2JZ didalamnya beserta shopping list brand premium untuk partsnya.
Valentino sendiri akan bernostalgia atau a walk to remember dengan Nissan Cefiro A31 RB25 setelah 3 tahun absen dari drifting.
Sementara Alinka akan menggunakan BMW E36 1JZ yang dulunya digunakan oleh Akbar Rais di scene Drifting.
Sesi 1 dari event drift camp merdeka drift pun dimulai, sebanyak 3 mobil HGMP pun mulai menuju ke garis start untuk memulai event open drift practice bersama yang diselenggarakan tiap tahunnya itu.
HGMP terhitung sebuah klub yang unik, karena biasanya rata-rata sebuah team drift berisi mobil Jepang seperti Nissan Cefiro A31 dan S Chassis. Namun di HGMP sebagian besar mobilnya adalah BMW. Hal ini cukup wajar karena Dede M merupakan anggota dari BMWCCI kota Cirebon
Sementara si Akbar Rais juga merupakan anggota dari BMWCCI kota Jakarta, juga brand ambassador Shell yang pernah di kirim ke Jerman sebagai perwakilan Indonesia untuk mengikuti di BMW Shell Helix Ultra World Championship by M Motorsport. Hasilnya, pembalap ini berhasil menyabet 2nd runner up.
Jadi tak heran jika salah satu pro drifter Indonesia ini begitu hapal dengan seluk beluk mobil pabrikan Jerman ini. Apalagi dengan mobil yang hanya berspek slalom atau gymkhana yang bernama Sobir ini.
Dia dengan gampangnya membuat si Sobir bersideways ria, walaupun under power.
Alinka pun sudah line up di area waiting zone. Pembalap pabrikan Toyota (slalom dan touring) ini akan mengendarai sebuah BMW E36 yang bersenjatakan mesin 1JZ yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 450 HP
1st datenya bersama si BMW yang dulunya bernama Alkaline ini terjadi pada event Kejurnas Drifting rd.1 2016 yang lalu. Dimana pada saat itu Alinka harus puas langkahnya terhenti di best 8 atau semi final.
The one and only drifter wanita yang mengikuti event Merdeka Drift itu pun langsung melakukan initiate dengan si 450 HP BMW E36 itu
Alinka pun di awal-awal percobaan masih terlihat kaku dalam bersideways ria di Sirkuit Technomart Karawang itu. Gerakannya masih banyak patah-patah dan starighten (luru). Namun stetelah beberapa kali mencoba, Alinka berhasil menemukan ritme permainan di sirkuit ini
Diapun berhasil membuat si Alkaline ini menari-nari sambil mengeluarkan asap putih pekat dari ban belakangnya.
Tapi sepertinya dia membutuhkan sedikit lagi waktu atau extra date time bersama si Alkaline supaya dia bisa menyatu dengan mobilnya.
Dan akhirnya Valentino Ratulangi yang merupakan pro slalom Indonesia ini, akan memulai event comebacknya ke dunia drifting setelah 3 tahun absen dari dunia drifting (2013).
Pembalap yang naik kelas ke Pro Drifter pada tahun 2011 ini mempunyai banyak prestasi sebelum akhirnya vakum di tahun 2013. Mulai dari juara ke-3 di ajang Achilles Drift Battle 2010 dan Driftbash Bandung, dan sempat mengikuti Formula Drift Asia 2011 dan 2012.
“Perasaan saya senang banget bisa comeback lagi ke drifting bersama HGMP. Apalagi saya lihat saat ini sudah banyak drifter-drifter baru yang bermunculan. Dan mungkin sudah waktunya saya untuk kembali ke medan pertempuran yang sudah 3 tahun saya tinggalkan” kesan Valentino.
Di awal-awal practicenya di Merdeka Drift ini, Valentino mengakui kalo dia sedikit dibuat repot atau belepotan untuk membuat A31 ini bersideways ria. Valentino merasa mobil ini beda jauh feelnya dengan Cefiro nya yang dulu. Dia merasa turbo legnya pun terasa sekali, disamping itu kampas koplingnya juga sudah habis.
Sedikit demi sedikit Valentino mulia mengingat-ingat pelajaran dasar drift yang pernah dia dapatkan pertama kali pada tahun 2010 yang lalu. Dia pun mulai mencoba-coba mencari celah untuk membuat si Cefiro RB25 ini bersideways ria.
Dan akhirnya setelah mencoba berulang-ulang kali dia berhasil membuat mobil bertenaga 300 whp bersideways ria dengan indahnya. Dan sepertinya pembalap yang memulai karir balapnya dari road race dan drag bike ini ilmu driftingnya sudah kembali lagi.
Bahkan saking keasyikannya dia pun mengajak Rio SB untuk bertandem ria di Merdeka Drift. Hasilnya, awesome tandem oleh 2 pro drifter Indonesia ini.
Dari Valentino kita beralih ke Dede M yang merupakan owner dari team HGMP. Pria asal kota Cirebon ini memulai karir balapnya semenjak tahun 2016 ini dengan belajar drifting yang dimana sensei nya adalah Akbar Rais.
Namun karena drifting adalah dunia persilatan yang cukup keras karena berhubungan dengan high speed dan control mobil yang bagus, maka selagi mengasah skill dan mental owner dari Hotel Grand Mutiara Pangandaran ini dilatih untuk mengikuti event nasional gymkhana oleh Akbar Rais dan Valentino.
Hasilnya, walaupun masih terlihat canggung di kala initiate atau masih ragu-ragu, namun di beberapa titik Dede sudah mulai berani membuka gas lebar-lebar lalu membuang pantat si E36 nya.
Dan akhirnya mobil yang biasa dia piloti di event gymkhana dan slalom ini sedikit demi sedikit mulai bersideways ria. Ini adalah bagian dari mata pelajaran drifting yang diberikan oleh Akbar Rais, yaitu belajar drifting dengan mobil yang underpower, supaya sedikit demi sedikit driving skill dan performa mobilnya di naikkan ketika levelnya sudah naik.
Break makan siang pun berlangsung, moment itupun digunakan oleh para crew dari Exclusive Garage untuk mengecek kondisi mesin masing-masing pembalap untuk memastikan di practice sesi yang ke-2 mereka bisa menggeber mobilnya dengan prima.
Akbar Rais pun mengambil alih hot seat di Alkaline dari Alinka. Dia pun sedang line up di area waiting zone untuk melakukan startnya di sesi ke-2 ini. Body kit yang menempel di body E36 ini adalah custom Rocket Bunny Pandem BMW M3 , yang aslinya 2 pintu, di custom menjadi 4 pintu.
Namun saat ini E36 ini sedang dirombak lagi dengan baju barunya custom aero atau wide body kit oleh Exclusive garage.
“Ini adalah project saya dan Dede untuk menunjukkan bahwa mobil Eropa atau BMW juga bisa menjadi war machinenya drifting yang pontensial diantara mobil-mobil Jepang seperti Cefiro atau pun Silvia” kata Akbar Rais.
Akbar juga mempunyai misi untuk membuktikan bahwa chassis BMW juga bisa untuk drifting
Dan kenapa yang dipilih adalah 1JZ bukan langsung tembak langsung 2JZ untuk dapur pacunya? Akbar pun menjawab bahwa mereka menggunakan 1JZ karena ingin tampil beda dengan yang lainnya, alias anti mainstream dengan kebanyakan pada umumnya yang menggunakan 2JZ
Hasilnya, mesin 1JZ VVTI generasi terbaru yang hanya 2.5 Lt ini di modifikasi ulang dan mampu memuntahkan tenaga sebesar 400 whp ini mampu membuat Technomart Circuit ini menjadi berkabut.
Apalagi dengan dibantu extra dopping atau Viagra berupa NOS, tenaga nya dari 400 whp melonjak menjadi 450 whp hanya dengan menekan tombol “ Burn baby burn”.
Coilover dan Super Angle dari SLR Speed pun bekerja dengan baik membuat si Alkaline ini sticky ke lintasan dan angle yang super besar sehingga memudahkan Akabr untuk bersideways ria ataupun melakukan switching.
Akbar Rais benar-benar membakar aspal sirkuit technomart Karawang pada hari itu dengan 450 whp BMW E36 nya.
Dan ketika saya bilang membakar..itu berarti dia merubah sirkuit itu menjadi seperti ladang hutan yang terbakar atau setidaknya fogging nyamuk demam berdarah. Baik untuk photo, namun buruk bagi kesehatan paru-paru Anda. Tapi setidaknya saya lebih memilih asap ban daripada asap rokok atau vape yang ngehits itu. Lebih greget..
Puas memfogging seluruh area sirkuit Technomart Karawang. Akbar pun melanjutkan aksiny di sore hari itu dengan bertandem ria dengan salah satu drifter Indonesia di kelas rookie, yaitu Chandra dari HTJRT
Akbar pun menempel keras Chandra yang mengendarai Nissan Cefiro A31 RB25 dengan BMW E36 1JZ nya. Dua-duanya pun terlibat door to door di setiap tikungan. Dan itu adalah tandem yang bersih sekaligus juga tandem yang mengesankan dari ke-2 drifter Indonesia. Asap dan pertarungan yang dihasilkan dari ke-2 mobil tersebut cukup membuat suasanya sudah seperti menonton event kejuaran nasional ataupun internasional
Dari BMW E36 yang hardcore, Akbar pun beralih ke hot seat BMW E36 standard. Diapun mengajak pro drifter Indonesia, yaitu Rio SB yang mengendarai sebuah BMW E36 yang digunakannya sebagai mobil harian atau pacaran untuk bertango ria.
Mungkin setelah melihat photo ini Anda akan berpikir dalam hati“ leh uga BMW E36 buat drifting”. Bagaimanapun standard atau minimnya modifikasi mobilnya, jika yang didalamnya Anda kasi seorang pro drifter yang kaki linggis dan tangan tuhan, maka ya mobil apa saja bisa dibuat berdansa olehnya.
Dan di akhir acara Merdeka Drift adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh para drifter untuk membuat rusuh dan ramai event kali itu, yaitu Gang Bang Time! Dimana sebanyak 5 drifter pro dan rookie membikin rusuh sirkuit dengan bersideways ria secara bersamaan.
And remember guys, acara gang bang ini dilakukan oleh para pro dan rookie drifter yang sudah terbiasa dengan acara gang bang. Sebanyak ke-5 drifter dengan masing-masing 1 orang penumpang di sampingnya mulai membuat rusuh sirkuit dengan koreografer yang berjudul “pokoknya ngesot”. Inilah bisa dibilang orgasme nya dari sebuah event drifting baik itu open drift practice atau pun event kejuaraan.
Dalih-dalinya masih melakukan gangbang, nampaknya tandem tadi masih berlanjut di Gang Bang Time!. Dua BMW E36 ini pun masih terlibat dog fight door to door seperti sedang masuk di babak best 2 atau babak final. Tak ada yang mau ngalah dan kalah, semuanya go all out baik Rio SB dan Akbar Rais
Tapi tetap drifting adalah salah satu cara untuk bersenang-senang dengan mobil kita. Oleh karena itu drifting bisa dibilang sebagai sporttainment, dimana penumpang dan penonton bisa terhibur ketika melihat mobil drifting berdansa di atas sirkuit. Termasuk juga sang drifternya. So tak ada motorsport yang se fun dan se exiting selain drifting, karena everybody happy. Termasuk saya sendiri yang melihat dan memphotonya.
Senangnya karena saya bisa bereksperimen dengan kamera 550D x lenskit 55-250mm saya untuk menghasilkan photo yang seperti bule bule atau londo-londo luar negeri yang ngehits itu.
Ladies and gentlemen meet the Gang Bang Brothers. HGMP feat. Pertamax Motorsport.
Dan sebagai puncak atau akhir dari acara Merdeka Drift kali itu, Akbar Rais pun melakukan aksi “ Kill All Tires” nya atau burn out berkepanjangan di depan area paddock sebagai tanda berakhirnya event drift camp Merdeka Drift kali itu.
Dan juga sebagai tanda berakhirnya liputan saya bersama HGMP di Merdeka Drift Karawang. Merdeka !!!!
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com