RR MOZID RACING RUMBLE IN SEPANG 1000 KM – PT.2, END

Setelah drama pit stop yang cukup lama, akhirnya Rio pun dilepaskankembali ke dalam sirkuti yang sedang dalam situasi wet race. Setelah Rio SB cabut dari pit, sayapun juga ikut cabut dengan naik motor membelah hujan yang cukup deras masuk ke tepi lintasan.

Saya pun mecari kesempatan untuk bisa mengabadikan glowing disk dari rem depannya, karena saya tahu pasti Rio SB akan sangat amat ngepush hingga 110 % dari skill dan mobilnya. Namun sayangnya disk brake nya glownya tidak begitu menyala, hanya samar-samar saja.

Sayapun berusaha untuk menyamai kecepatan Rio dalam memacu GK5 nya dan memburunya di setiap tikungan atau area di tengah hujan yang mengguyur sirkuit Sepang pada malam hari itu. Meskipun terbesit, amsiong kamera saya ini kena hujan. Namun tekad saya besar untuk mengabadikan moment sebelum finish dengan hanya bermodal kantong plastic yang menutupi sebagian kamera dan lensa saya. Rio pun tampak benar-benar flat out pada malam hari itu, dimana tim ini baru meraih  90 lap/184 lap

Dari hanya berlari sendirian, hingga akhirnya dia menjumpai traffic didepannya yang berisi kumpulan mobil atau pembalap yang berada di posisi terdepan. Diantaranya Proton Saga dari tim pabrikan Proton R3 Malaysia yang berada di posisi runner up. Sementara di depan Proton Saga bernomor lambung 81 ini terdapat Proton iriz juga dari tim pabrikan Pronton R3 yang berada di posisi pertama atau P1 Sepang 1000 Km.  Maklum saja tim untuk urusan Research & Developmentnya mereka berduet dengan tim F1 Lotus di Inggris. Bahkan mesinnya sendiri di modif and tuned di markas Lotus F1 di kota Estone, Inggris. Begitu yang saya dengar di Sepang.

Lap demi lap, mobil demi mobil pun Rio lalui dengan gazpoll. Bahkan terlihat disini pada tikungan ke-2, biasanya orang-orang mengambilnya agak dliluar curb, namun Rio tampaknya sudah menemukan permainan atau racing line nya sendiri yaitu mengambil dari sisi masuk ke dalam, supaya out nya tidak terlalu keluar dan menyentuh tanah ketika hendak ke tikungan ke-3

Pada malam hari itu dibawah guyuran hujan  dan dalam kondisi mobil yang tidak fit , Rio pun memacu GK5 nya hingga berhasil mencetak best time 3:00.591

Rio benar-benar on fire berdansa diatas lintasan yang basah pada malam hari itu. Dan anehnya penyakit engine cutnya tidak kumat ketika dipakai oleh Rio SB. Makanya Rio terlihat benar-benar menekan gas GK5 berkelir putih ini dengan dalam-dalam

Namun sayangnya karena ada peraturan tiap pembalap maximal 1,5 jam, maka tongkat estafet pun beralih ke Rio R. Bramantio yang kembali masuk ke dalam lintasan. Dimana race menyisakan sekitar 30 menit sebelum finish. Namun sayangnya sayayang standby di tepi lintasan dari saaat Rio SB turun, menunggu begitu lama hingga akhirnya GK5 yang disponsori oleh Triumph Indonesia, Gas Motorcycles, Ahmad Sahroni Center, dan Timur Bahari ini muncul juga. Namun sayangnya Rio berjalan di sisi luar racing line dalam keadaan berjalan pelan-pelan. Dan sudah diduga penyakit engine cut nya kumat lagi.

Saya yang basah kuyuh pun langsung tancap gas menuju ke pit, dan benar saja, GK5 plus Rio nya berhenti di dalam box atau depan pit. Dimana sang mekanik mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah engine cut nya ini

Yang jelas Rio tidak senang pada kejadian ini karena, dia berharap targetnya yang berupa finish di debut perdana GK5 atau timnya di Malaysia tidak terwujud. Mengingat race tinggal sekitar kurang lebih 8 menit lagi menjelang bendera finish

Comments

comments!