Day 2 di hari ke-2 ajang Sidoarjo Sprint Rally 2014. Pay back time alias waktunya balas dendam akan SS 1 yang dibatalkan pada hari 1 atau Sabtu (22/3’14) kemaren karena adanya hujan deras yang memngguyur lintasan di tengah kejuaraan yang sedang berlangsung. Bagi seluruh 35 stater hari ke-2 ini adalah ajang balas dendam, namun bagi saya adalah ajang bed rest yang SS1 nya dilakukan di hotel tempat saya menginap karena terserang penyakit kompilasi 4 in 1. Yaitu demam, pusing, flu, dan batuk. Untungnya ada Adhyasaka Hutama yang tidak tepar juga untuk menemani MBN rally team.
Agenda hari minggu itu dimulai dengan MTC yang dilakukan pada jam 7 pagi. Beberapa menit kemudian keluarlah starting list SS 2 yang akan dimulai pada jam 8 pagi.
Pasangan MBN Boyke Indrajaya / Mago Sarwono akan menempati posisi start ke-13 setelah 12 stater didepan mereka yang masing-masing menggunakan kendarawan jeep ataupun sejenis.
Sang navigator Mago Sarwono pun tampak sudah bersiap-siap di dalam cockpit untuk memulai SS 2 nya bersama Boyke Indrajaya dengan Mitsubishi Lancer Evo IX RS yang bernama Kayla.
Sementara Robby Sanger yang tadi malam di hotel bersama saya terkapar di hotel gara-gara janjian sakit kompilasi bareng (Demam, flu, pusing, dan batuk), memaksakan diri untuk tetap mengikuti SS2. Padahal kondisi nya sedang droop, dan lebih cocok tidur di hotel daripada duduk di Recaro seat.
Jika tadi Robby Sanger yang sedang my body not delicius, lain lagi dengan pasangan Indie dan Agus yang merupakan sesama rekan team asal kota Semarang ini, dalam mode berburu best time atau the fastest retro car.
Dibelakang pasangan Indie dan Agus ada pasangan Ronny dan Audi dari kota Surabaya yang juga mengincar gelar sebagai yang tercepat di Retro 1.6 dan juga RC Open.
Racepun akan segera dimulai, para marshal pun sudah mulai berjalan menuju pos nya masing-masing.
Dan para photographer pun seperti Aphiet sudah siap untuk berperang di hari ke-2 ini dengan his awesome gear.
Begitu juga para penonton yang hadir pada saat itu sudah siap memphoto dengan gearnya mulai dari 3 mp hingga 18 mp.
Kayla pun mulai memasuki antrian di waiting zone yang terletak di tepi jalan raya lingkar timur kota Sidoarjo.
Kayla pun menempati urutan ke-13 dari 35 stater pada SS 2 Minggu pagi itu. Karena pada Minggu dini hari turun hujan yang cukup lebat hingga membuat lintasan lebih tepat dikatakan sebagai persawahan dengan tingkat ketinggian air yang cukup tinggipada beberapa watersplash. Maka di pada bagian air intake diberikan pengaman berupa lembaran seng, untuk mencegah air masuk ke dalam air intake. Loqy dan crew Riverside juga men set up Kayla dengan ban basah, suspension di bikin keras, dan MDC atau MoTec Diff Controllers nya di setting ke wet.
Masih seperti strategi yang diterapkan pasangan perally ini pada SS 1 kemaren, mereka berdua masih menerapkan strategi Scandinavian flick untuk melibas track 4 km yang penuh dengan sekitar 40 an tikungan dan watersplash ini.
Pasangan Boyke dan Mago akhirnya memulai SS 2 mereka dengan menghadapi water splash dengan permukaan air yang cukup tinggi.
Alias banjir bandang akibat curah hujan yang cukup tinggi pada Minggu dini harinya.
Hanya beberapa saat Kayla keluar dari water splash atau kubangan air
Lalu kembali lagi masuk ke dalam water splash yang lebih cocok disebut sawah ataupun wahana bermain air waterboom.
Hingga membuat rally ini seperti event WRC di Argentina
Water splash merupakan daya tarik tersendiri selain over jump bagi para penonton dan juga bagi para photographer yang bertugas mengabdikan event rally di berbagai belahan dunia. Karena dari Over jump dan water splash adalah bagian dari atraksi sirkus yang tidak dipunyai oleh motorsport lainnya (kecuali tentu saja speed offroad)
Good entertainment untuk penonton, but bad news untuk para pembalapnya
Genangan air yang kelewat tinggi ini sampai membuat kerepotan bagi seluruh pembalap, termasuk Boyke yang berada di balik kemudi Kayla. Karena water splash yang benar-benar splash in your face ini menutupi kaca depan. Hingga membuat mereka kerepotan, ditambah dengan jalan yang licin membuat mereka menggasak apa saja yang berada disekitarnya, termasuk pita panitia pembatas jalan itu
Hingga terekstrimnya air yang berhamburan itu menyebabkan blind spot atau sampai-sampai pembalap tidak bisa melihat ke depan sama sekali.
Sampai-sampai jalan yang seharusnya ke kanan malah belok kekiri. Padahal menurut perally yang keturunan Bali ini pacenote yang dibacakan oleh Mago sudah benar, cuma dia merasa ragu karena pandangan ke depan yang tertutup air, diserta moncong mobil yang ke kanan dan kekiri akibat lintasan yang licin. Jadilah mereka nyungsep atau overshoot hingga akhirnya naik ke atas tanggul atau pembatas jalan. Hasilnya di SS 2 ini pasangan MBN Boyke Indrajaya / Mago Sarwono mencetak waktu 03:57:55 dan keluar sebagai yang tercepat pada SS2.
Sementara 2 nomer dibelakang pasangan Boyke / Mago ada pasangan Indie/Agus dari MBN Rally Team Semarang yang memacu KE70 yang dipersenjatai dengan 3SGE
So far so good. Diawal-awal track SS 2 ini pasangan ini hanya sedikit melewati water splash.
Pasangan asal kota Semarang ini pun mulai melewati track yang didominasi oleh u-turn , licin, dan juga water splash.
Hingga akhirnya membuat Indie kerepotan untuk mengendalikan KE70 nya yang tampak selalu oversteer saja.
Kubangan atau kolam air di tengah track ini pun dilewati oleh Indie dan Agus dengan kecepatan yang cukup tinggi pada water splash yang cukup panjang jaraknya ini.
Gamblingnya cuma 1, gas pol melewati genangan air yang cukup dalam dengan kecepatan tinggi. Atau kecepatan rendah yang akhirnya membuat mobil terperangkap oleh lumpur didalamnya. Shower..shower..
Bahkan saking ngebetnya Indie untuk keluar dari kubangan air itu, diapun ngebut menerjang genangan air itu sampai menutupi kaca. Padahal KE70 ini sudah menggunakan Avco atau kepet atau mud flap yang berada masing-masing dibawah head light yang berfungsi menahan air naik ke atas hood atau kap dan kaca hingga membuat blind spot bagi pembalap. Coba bayangkan bagaimana KE70 ini tanpa Avco, totally blind spot. Akhirnya dengan beberapa kali merasakan blind spot gara-gara air, pasangan ini berhasil finish di SS 2 dengan catatan waktunya 05:02:50 dan menjadi yang tercepat di kelas Retro 2.0 dan juga RC Open (04:42:19)
Sementara rekan satu kota Indie/ Agus dari kota Semarang, Robby Sanger yang berpasangan dengan Ginanjar MP mulai mencicipi watersplash di awal SS 2 di kelas Retro 2.0
Dengan kondisi badan yang tidak fit atau drop akibat dilanda sakit kompilasi 4 in 1 (demam, pusing, flu, dan batuk), Robby pun mencoba membawa KE70 yang dipersenjatai oleh 3SGE ini ke tengah medan pertempuran SS 2.
Dengan mencoba mempertahankan rasa sakit dibadan dan konsentrasi pada steering wheel, Robby pun mulai melewati meter demi meter lintasan sejauh 4 km ini. Dan sama seperti Indie dan Boyke, diapun harus menghadapi water splash.
Robby pun mengakui bahwa SS 2 kali ini cukup merepotkan dia, karena menurutnya jalanan semakin hancur dengan air dimana-mana.
Ditambah lagi dengan kondisi badan yang sedang not delicious, Robby bahkan sempat blank, tidak tau kemana jalan atau tikungannya. Dan sang navigator Ginanjar, hanya mampu berteriak-teriak dan memukulnya supaya sadar kembali. Bahkan parahnya lagi dia sempat sesak napas parah di balik kemudi. Hasilnya pasangan ini mampu menyelesaikan SS 2 dengan waktu 05:24:87 dan bertengger pada posisi ke-3 di kelas Retro 2.0. Setelah finish, Robby pun langsung dilarikan ke hotel karena tubuhnya semakin over heat, dan join the party bersama saya yang sedang bed rest di hotel. Sehingg pasangan Robby/Ginanjar tidak mengikuti SS 2 untuk kelas RC open.
Dikelas Retro 1.6 perwakilan dari MBN Rally Team yaitu Ronny/ Audi memulai race nya di SS 2 dengan berjuang melawan track yang cukup licin dengan air dimana-mana.
Ronny pun mengakui bahwa track kali ini lebih parah daripada SS1 kemaren. Jadi dia dan Audi pun menerapkan perhitungan yang tepat untuk setiap tikungannya untuk menghindari overshoot. Tetapi pada akhirnya pasangan asal Surabaya ini tetap juga maju mundur pada beberapa tikungan, karena jalanan licin. Steering wheel sudah belok, namun mobil masih lurus karena saking licinnya.
Akhirnya pasangan Ronny / Audi ini berhasil mencetak waktu sebagai yang tercepat di kelas Retro 1.6 dengan waktu 05:10:61 yang membawanya di posisi 1 dikelas RC 1.6. Dan juga posisi ke-2 dikelas Retro Open dengan waktu 04:42:42 atau 1,5 detik lebih lambat daripada rekan satu team nya Indie/Agus (posisi 1).
SS 3
Pada SS 3 ini para perally dari MBNRT ini pun langsung memainkan strategi gas pol untuk mengejar best time mereka supaya bisa menyodok catatan waktu mereka. Pasangan Indie/Agus pun yang mendapat jatah pertama untuk mencicipi SS 3 yang merupakan track reverse atau beerbalik arah dari SS 1 kemaren.
Indie pun mengakui sempat kerepotan di track straight atau lurus setelah tempat pembuangan sampah itu. Karena lurusnya panjang harus speed, namun jalannya bumpy atau bergelombang dengan air dimana-mana.
Yang bisa dilakukannya adalah flat out atau gas pol sambil menstabilkan pantat mobilnya yang megal megol.
Dan Indie/ Agus akhirnya bisa menyelesaikan SS 3 ini dengan waktu 03:16:56 dan membuatnya keluar sebagai juara 1 di kelas retro 2.0 dan juga juara ke-2 di kelas Retro open dengan waktu 03:11:66. Atau lebih lambat 6,5 detik daripada juara 1 nya yaitu rekan satu teamnya Ronny/ Audi.
Di SS 3 ini setelah cukup bermain manis di awal-awal track, akhirnya pasangan Ronny/ Audi ini harus berhenti di tengah jalan.
Dan menghentikan race mereka karena ada mobil salah satu peserta yang terjebak di salah satu tikungan yang penuh dengan lumpur yang cukup dalam, hingga dibutuhkan evakuasi oleh panitia.
Akhirnya pasangan ini hanya bisa berdiam diri di dalam mobil, menunggu evakuasi yang dilakukan oleh panitia.
Dan inilah situasi permukaan track yang dipenuhi oleh lumpur, menurut Adhy ada beberapa bagian sirkuit yang cukup dalam kubangan lumpurnya. And Adhy love the mud.
Boys and girls, please don’t try this at home. Inilah photographer narsis yang selfie diatas penderitaan orang. Lol. Anyway epic shoot Adhy.
Setelah sempat strees menunggu start yang intervalnya hingga 4 menit ini, akhirnya pasangan Ronny/ Audi melakukan restart di SS 3. Namun buah kesabaran pasangan ini akhirnya mampu mengantarkan mereka sebagai yang tercepat di kelas RC 1.6 dan RC Open. Di RC 1.6 pasangan Ronny/Audi berhasil keluar sebagai yang tercepat dengan waktu 03:11:44. Dan juga tercepat di kelas RC Open yaitu 03:05:47.
Pasangan Boyke/ mago pun on the move di SS 3 ini. Walaupun sudah memakai ban basah Advan A031 dan juga suspensionnya dibuat lebih keras oleh Loqy
Boyke masih tetap kerepotan dengan track yang cukup licin ini
But, thank God, Inilah gunanya AWD dan juga MDC atau MoTec Diff Controllers yang memakai wet mode. Mobilpun mampu distabilkan, bahkan bisa diajak AWD drifting. Akhirnya pasangan Boyke/ Mago berhasil mencetak waktu sebagai the fastest of the day yaitu 2:28:35. Dan membuat pasangan ini keluar sebagai juara 1 di 2 kelas sekaligus, yaitu Sedan AWD dan kejuaraan umum.
Setelah berhasil mendampingi Boyke sebagai the fastest of the day, kini giliran perally dari Firna Bosowa Rally Team atau FBRT ini berada di balik kemudi KE70 3SGE milik Boyke ini. hasilnya cukup bagus di SS2, mereka berhasil menduduki posisi ke-3 ( 04:53:49)
Dengan didampingi Adi Wibowo rekan satu teamnya di FBRT yang bertugas sebagai tukang photo dan video disampinya ini
Kedua perally asal FBRT ini pun membuat chaos di tengah lintasan dengan aksi sideways atau driftingnya, dengan posisi Mago sebagai pembalapnya, dan Adi Wibowo sebagai juru rekamnya menggunakan hand phone.
Well, pasangan ini memberikan entertainment kepada para penonton dan tentu saja photographer yang bertugas di tepi lintasan dengan aksi gas pol dan sideways mereka.
Yang pasti komentar Adi Wibowo yang bertugas sebagai juru rekam di samping Mago, ikut di SS 3 di kelas RC Open ini dalam misi have fun dan gokil-gokilan, serta haha hihi saja. Gimana tidak have fun, pace note saja tidak pakai, berganti dengan handphone. La wong drivernya sudah hapal jalannya. Seperti yang Anda lihat, Mago pun tampak enjoy sambil haha hihi bersideways ria dengan KE70 ini.
Sampai akhirnya Mago melepaskan tangannya dari steering wheels. Alias hand off sambil drifting. HELL YEA! Walaupun mereka terkesan have fun, yang perlu dingat disini mereka sudah punya jam terbang yang cukup tinggi. So guys don’t try this at home.
Pasangan Mago/Adi ini pun berhasil mencetak waktu 3:19:67 dan membuat mereka berada di posisi ke-3 kelas RC Open. What a race
Setelah pada Rally Subang yang lalu Ronny hanya mampu menduduki posisi ke-2, maka pada Sidoarjo Sprint rally ini, Ronny dan Audi keluar sebagai juara 1 di kelas Retro 1.6
Sementara di kelas Retro 2.0, pasangan Indie/Agus keluar sebagai juara 1, dan pasangan Robby/Ginanjar pada juara ke-3
Di kelas RC Open, pasukan MBNRT berhasil mendominasi hampir seluruh podium. Yaitu Ronny/Audi juara 1, Indie/Agus juara ke-2, Mago/Adi juara ke-3, dan Robby/Ginanjar juara ke-5
Sementara di kelas umum atau kejuaraan umum. Pasangan Boyke/Mago berhasil keluar sebagai juara 1. Dan juga juara 1 di kelas sedan AWD.
Saya sempat menanyakan kepada Om Boyke bagaimana perasaannya setelah belasan bahkan puluhan tahun dulu pernah rally di Surabaya dengan mobil seadanya (jaman sekolah), lalu kembali lagi ke Jawa Timur dengan sebuah team rally yang dikomandani olehnya , dan juga sebuah mobil rally yang canggih. Om boyke pun menjawab “ Rasanya sangat luar biasa, bangga bisa menjadi perally nasional asal Jawa Timur asal kota Surabaya. Dan sangat senang, saya dan team saya akan berusaha untuk terus ikut meramaikan dunia olah raga otomotif khususnya Rally di Indonesia, dan juga kampung halamannya Surabaya (Jawa Timur)”
See you on the next SS with MBN Rally Team guys…….
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on our facebook fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram : @perfourm