Drag race, terlalu sering. Drifting, sering. Touring, cuma sekali. Time attack, cuma sekali di Sepang Circuit. Slalom, Cuma sekali.Rally? Belum pernah sama sekali. Well itulah daftar belanjaan photo saya di Perfourm selama tahun 2013. Dan anehnya tak ada menu yang bernama Rally dalam buku menu saya? Well, kalo tidak ada. Bagaimana kalo kita tahun 2014 ini, menjadikannya ada. Dan simsalabim, MBN Boyke Indrajaya dari team MBN Rally Team, membuat Rally menjadi urutan nomor 1 atau liputan pembuka Perfourm di musim balap 2014 ini.
Seperti biasa, berhubung kami media paling so far far far away dari kota Surabaya. Kami pun menghabiskan waktu sekitar 12 jam perjalanan dari kota Surabaya. Terhitung 1 jam 15 menit di atas langit.
2 jam perjalanan naik bis Damri ke terminal kampung rambutann, 2 jam menunggu bis kami nge-time dengan pakai acara uber-uberan sama preman. Dan akhirnya 5 jam 30 menit perjalanan dengan naik bis yang katanya patas tapi nyatanya raja nge-time menuju kota Subang.
Dan setelah sekitar 12 jam terombang-ambing di udara dan di bis. Tibalah saya dan Adhy di Lapangan Udara Suryadarma TNI-AU di Kalijati, Subang. And I smell some V8 engine and 4WD here.
Lapangan terbang pertama made in Belanda di Indonesia ini disulap menjadi area paddock bagi 172 peserta dari tanggal 8-9 Februari 2014.
Speedmaster Championship 2014 ini merupakan ajang berkumpulnya 2 cabang motorsport yang berbeda bentuk mobilnya, namun tetap pada satu arena bermainnya, yaitu tidak jauh-jauh dari tanah dan lumpur. Rally dan Speed off road. Acara ini sendiri di gagas oleh Facrul Sarman dari Cakra Racing Project.
Dan Rifat Sungkar. So jadi Anda sekarang sudah tahu, siapa orang behind the screen dari rave partynya motorsport yang akan diadakan 3 seri di musim balap 2014 ini.
Uniknya lagi, dari 172 peserta saya bertemu dengan wajah yang sudah lama saya tidak lihat di televise ataupun di dalam cockpit single seaternya.It’s Ananda Mikola, mantan pembalap nasional di A1 GP
Dan kami berdua pun seperti terdampar di alice in the wonderland versi motorsportnya. Adhy pun langsung membom bardir mobil-mobil rally yang ada di paddock, terutama KE70. Tujuannya gampang, untuk referensi KE70 miliknya yang sedang dibangun, dimana dia ingin drift, namun the boss aka Ayahnya ingin rally.
Saya sendiri bernostalgia dengan little tiny winny engine Suzuki yang berkode F10 970cc yang horsepoernya biasa Anda rasakan jika naik bemo. Saya dulu sempat punya mobil drag Suzuki Carry GT-R, single bucket seat, rollcage, camshaft, two barrel, msd 6al, iridium spark plugs, Autometer monster gauge, yang mampu membuat golongan Suzuki Katana, kijang, tidak bisa melihat headlights saya. Namun jika waktunya ngedate, saya harus gerilya dikolong mobil untuk pasang exhaust.
Small car, small engine, small horsepower, juga small driver but with a big balls. Meet M. Alghy yang masih duduk dibangku SMP dari kota Bojonegoro, Jawa Timur.
Jika pada jaman dahulu atau tahun 2010 kebawah kita hanya mengenal si FJ40, CJ7, Willis, dan gerombolannya dalam dunia off road.
Maka di jaman saat ini, muncullah suatu keandaraan 88 dk 900 cc 2 cylinder injection AWD CVT gearbox yang bernama Utility Terrain Vehicle atau yang disingkat UTV dari pabrikan Polaris USA, yang cukup tangguh menerjang semua medan berat off road dan speed off road. Hanya dengan 2 pedal saja, alias automatic.
Kembali ke dunia Collin McRae, RFT Motorsport bisa dibilang geng Rally yang paling banyak menurunkan line up mobil rally hingga speed off road
Line up mobil Rallynya pun bervariasi, mulai Mitsubishi Evolution X milik pro rally Indonesia Rifat Sungkar , yang kali ini yang berada dibalik CZ4A ini adalah mama nya, yaitu Ria Sungkar.
Hingga rival abadi atau musuh bebuyutannya EVO yaitu STI. Saya banyak melihat Subaru WRX STI GD Spec c berkeliaran disini. And I feel so good. Bagaimanapun juga love story EVO dan STI, lebih keren daripada kisah cintanya si vampir galau… Twilight
Melengkapi deretan pasukan perangnya, saya juga melihat sebuah mobil yang sampai sekarang masih eksis di WRC yaitu Ford Fiesta. Sayangnya Fiesta ini FWD, N/A, dan juga bukan yang Ecoboost alias 3 cylinder turbocharger. Tetapi uniknya hampir semua partnya menggunakan godfathernya Ford Fiesta di WRC, yaitu M-Sport UK.
Balap mobil atau motorsport yang tak kalah ribetnya dalam pemilihan ban layaknya F1, ya rally. Berhubung dalam SS Speedmaster ini tidak ada SS tarmac atau aspal, so mari kita skip untuk ban radialnya. Ban rally sendiri biasanya terdiri dari ban kering dan basah, yang dibagi lagi ke dalam 3 jenis yang disesuaikan dengan kondisi tracknya, yaitu soft, medium, dan hard. Namun karena alasan paket hemat beib, biasanya masing-masing mobil hanya membawa 2 ban saja, yaitu ban kering dan basah. La wong harga per bannya aja sekitar 1 juta untuk produk lokal Swallow Spectra pro rally, dan 3 juta an untuk Yokohama.
Mobil gendongnya atau handy towingnya mobil rally atau pun speed offroad didesain untuk bisa mengangkut mobil, ban, dan beberapa tools. Berbeda dengan drag race, yang mobilnya sudah di program diet besar-besaran jadi memakain gendongan custom can lah. Mobil speed off road terlalu besar untuk di gendongan tarik.
Rally, off road, speed off road, bisa dibilang olah raga nya pecinta alam. Ada yang balik ke hotel setelah race, ada juga yang camping dengan tenda yang dimodif dari Land Rovernya.
Hingga sampai membawa rumah mobil oleh Jhonlin racing team
So guys, ini adalah layout track dari Sirkuit Lanud Suryadarma, Kalijati, Subang- Jawa Barat sepanjang 5 km yang berada di atas perkebunan ubi atau singkong.
Selamat datang di dunia speed off road. Dimana kita akan melihat mobil yang tampangnya seperti dalam filmnya Mel Gibson Mad Max, saling head to head di lintasan sepanjang 5 km ini. Seperti Nissan Navara V8 dari team Jakarta Ban dan mobil Tubular dari Jhonlin Racing Team
Cockpit merupakan salah satu tempat hunting favorit saya di motorsport, karena saya bisa melihat gagahnya dan machonya para pembalap dengan race suit dan helmet mereka, juga raut wajah mereka. Inilah 1st debut saya memphoto cockpit speed offroad, yang menurut saya sedikit berbeda dengan drifting, drag, touring, time attack, karena ada mempelai atau co-pilot di sebelahnya. Di Navara V8 ada Riang Djojohardjo (pilot) yang berpasangan dengan A. Sarwono.
Sementara dari pasukan Jhonlin racing team menurunkan mobil full tubular nya, Looks so mean machines
Namun jika handphone bernama tubular ini berbunyi atau fire it up, maka suara deringnya terdengar seperti suara 1000 hp VR38DETT nya The Tiger Tiger Auto Racing R35 GT-R. Yang siulan turbonya berbunyi…horse powa.
Dibalik Tubular ini ada pasangan H. Syamsudin (pilot) yang merupakan godfather dari team Jhonlin Racing Team, dan Michael yang turun di kelas J8 atau kelas paling hardcore di speedmaster alias FFA. Bagaimana tidak brutal, helm dan gear nya saja seperti astronot yang hendak pergi off road di bulan, lengkap dengan oksigen murni. Some say, oksigen murni membuat para pembalap dan navigatornya selalu fresh dan fit dalam melahap setiap SS yang jaraknya berkilo-kilo meter.
Jhonlin Racing Team bisa dibilang gudangnya UTV dan Tubular paling hardcore se Indonesia. Karena mereka adalah distributor UTV Polaris di Indonesia. Dengan livery mobil mereka yang mirip dengan salah satu partai jadul ini, mereka memanaskan peta persaingan di scene Speed off road Indonesia.
Dengan Atuy (pilot) dan Indra di dalam cokpit Polaris-RZR ini, mereka bertarung di kelas J8 atau nerakanya Speedmaster
Seperti yang saya bilang tadi, this is not your ordinary polaris atau UTV yang natural aspirated dan hanya mampu memuntahkan tenaga sebesar . Dan utamanya suaranya mirip Ninja 250cc. Tapi UTV ini tampang mesin dan suara external wasgatenya lebih mirip suara 10 sec EVO, dari pada Polaris.
Karena, this is hardcore. Alias balapan tanpa adanya kaca depan dan samping, jadilah ada beberapa peserta yang melapisi race suit mereka dengan jas hujan untuk race suit.
This is very-very cool and hell yea! Saya speechless melihat 2 pembalap ini, sperti mereka hendak bermain snowboard lengkap dengan googlenya. This is to cool.
Atau bahkan terlalu extreme…seperti tokoh pembunuh berantai.
Pemandangan unik terjadi kelas J6 dan J7, dimana bisa dibilang kelas ini sebagai kelas OMR alias One Make Race nya Jeep Cheroke. Terhitung hampir 19 mobil yang dulunya terkenal dengan julukan kebo vampire alias pengisap bensin ini, berubah bentuk menjadi speed off road machine. Tampangnya juga jauh berbeda dari tampang aslinya yang kotak, yaitu lebih kotak dan gagah.
Yang perlu Anda tahu dan ingat-ingat, ini adalah motorsport paling berbahaya. Karena resiko untuk kecelakaan, terguling, menabrak, dan kawan-kawannya sangat besar. So, the board says it alls. Dan bagi kelas Jeep atau 4×4, mereka dilepas head to head atau bersamaan (lintasan A dan lintasan B)
Sepertinya bagi golongan Jeep atau 4X4 ini no road no problem. Meraka pun mulai memasuki hutan mini dengan kecepatan sedang. Tampak pasangan Cayo/Edy yang mengendarai CJ7 nya bertarung di kelas J8 dengan hasil akhir di posisi ke-16 dengan total waktu 27:36,9 (3 SS)
Lalu keluar dari hutan seperti pangeran kegelapan. Dedi M./Opik Hidayat dengan mobil Tubular nya bertarung di kelas J5 dengan posisi akhir di peringkat ke-6, dengan total waktu 32:35, 2
Siapa bilang Jeep Cherokee yang bentuknya kaya kotak sabun ini tidak bisa drifting atau sideways. Buktinya Andry Tan/Max dengan Cherokee nya mampu bersideways ria ketika keluar dari hutan mini dan dalam keadaan full throttle pula. Pasangan dari RFT berhasil duduk diposisi ke-5 di kelas J6 dengan total waktu 19:16,6
Sementara aksi sideways juga ditunjukkan oleh pasangan AKBP Chiko Ardwiatto/Lutfi.S dengan Jeep nya yang bertarung di kelas J6 dengan total waktu tempuh 21:16,2, dan berada di posisi 11.
Keluar dari hutan mereka harus menghadapi track yang wide open space dengan karakter yang medium speed. Disinilah biasanya para peserta melakukan aksi flat out atau gas pol
Bagi jeep rutenya pun bertambah panjang dan berat, yaitu dengan track yang cukup dibilang sebagai kubangan lumpur yang terletak di sebelah akses utama pintu masuk, dengan tenda-tenda disamping sehingga para penonton bisa menyaksikan para off roader beraksi.
Dan tentu saja the best show of this part, yaitu water splash.
Lalu menuju kearah bawah jembatan atau goa dengan kondisi yang sempit, licin, dan berkelok.
Hingga akhirnya membuat pasangan Eka Yudha/Freederick TM terperosok bersama Jeep tubularnya ke luar lintasan. Akhirnya pasangan ini bertengger di posisi ke 9 di kelas J7 dengan total waktunya 23:32,6
Nice safety car ha?
Sementara pasangan H. Syamsudin/Michael dari Johnlin Racing Team yang berhasil lolos dari goa, berhasil menduduki peringkat ke-4 dikelas J8 dengan total waktu 18:18,0
Jeep Cherokee going sideways? Can lah. Hanya di speed off road Anda bisa menyaksikan ini
Bagian paling ga enak dari semua ini adalah…mencuci mobil.
It’s a dirty job. Kalau tidak salah ongkos nyuci 1 mobil ini 50 rb atau 100rb. Dikali 172 mobil, you do the math.
Sekarang mari kita bertemu dengan si Marlboro man ini, a.k.a MBN Boyke Indrajaya sang founder dari MBN Rally Team yang sudah mengundang saya dan Adhy ke Speedmaster ini.
And meet the navigator… pro navigator Indonesia Ade ramadhan.
Arek Suroboyo yang keturunan orang Bali ini akan berduet dengan navigatornya Ade Ramadhan didalam sebuah Lancer Evolution IX RS bernama Kayla. Dimana Anda bisa melihat, STI dibelakangnya berkata “ my eyes on you evo”. STI versus EVO, still the best love stories better than Twilight.
Dari penguasa daratan rally pada era 90’an dengan kehebatan AWD nya, hingga barisan the real rally car. Yaitu old school RWD car sekelas Corolla, Datsun, Ford Escort, hingga Volvo bertarung kembali seperti yang pernah mereka lakukan puluhan tahun silam.
Jika tadi di dalam jeep kita melihat banyak yang memakai full face helmet, maka di rally mereka lebih banyak menggunakan half face helmet yang dilengkapi oleh intercom. Mulai dari yang high end carbon fiber sekelas Stilo WRC Des carbon seharga 20 jutaan ini.
Hingga merek Sparco ataupun Peltor yang masih bergaya old school. Seperti pada pasangan James Rivai dan si bonek Denny Pribadi. Biasanya arek Kedung Cowek Suroboyo ini berada dibangku pilot, namun di event rally ataupun speed off road, Denny pun bermutasi menjadi navigator
Mau tahu surat cinta atau pace note yang dibacakan ke James Rivai sewaktu menghadapi SS sepanjang 5 km ini. Maklum karena dia arek Suroboyo alias Bonek, jadi pemilihan kosakatanya yang digaris bawahi adanya danger masih menggunakan boso Suroboyo (bahasa Surabaya). Mungkin sewaktu teriak terasa lebih lega.
Line up pembalapnya pun cukup unik di Speedmaster kali ini. Yaitu hampir sebagian besar adalah muka-muka baru dalam scene rally. Namun ada beberapa orang yang ingin bernostalgia dengan masa mudanya, seperti Ria Sungkar, ibu dari Rifat Sungkar ini come back again di balik kemudi Evo X milik anaknya.
Ada juga yang comeback setelah gantung stir, seperti mantan pembalap A1 GP, Ananda Mikola yang kali ini berada di balik Subaru WRX STI GRB spec C.
Ada juga yang mengisi liburannya di kala jadwal single seater F3 nya sedang off season. Dia adalah Sean Gelael pembalap team Jagonya Ayam with Carlin Formula 3 yang basicnya lahir dari gokart dan juga rally bersama ayahnya perally senior Richardo Gelael.
But apapun level jam terbangnya, dan apapun kendaraannya. Mulai dari kendaraan yang paling canggih dan pintar saat ini di dunia rally.
Hingga kakeknya Rally, seperti Ford Escort MK 2’74 ini yang look so damn sekseh. Bisa dibilang inilah salah satu kakek buyutnya mesin perang rally jaman dahulu, sebelum akhirnya menjadi Ford Focus atau pun Ford Fiesta rally.
Satu hal kenapa saya suka old school rally car seperti Ford Escort di atas dan juga KE70 dari MBN Rally Team ini. Salah satunya adalah They bring back the old good times, dan yang dimaksud dengan bring back, itu berarti mereka melakukannya dengan 100%. Old but Gold. Sama seperti Anda mengambil sebuah KE70 dari tahun 80’s lengkap dengan spion tanduk, Cibie lamp, fornt bumper terbuat dari pipa stainless ala rally safari, Avco, rims, ke tahun 2014. Bahkan MBN Boyke Indrajaya pemilik habis sekitar 300-400 juta hanya untuk membuat KE70 nya seperti ini. Hasilnya Robby Sanger/Ginanjar MP berhasil keluar sebagai juara ke-5 dikelas S4, dengan total waktu 15:31, 8
Saya memang baru lahir dikala mobil ini baru dilahirkan dari pabriknya, tapi yang jelas saya baru tahu betapa kerennya rally jaman dahulu dengan melihat mobil seperti KE70 yang lengkap dengan spion tanduk, TRD over fender, Enkei 8 spoke rims, avco, Cibie lights, hingga terra trip jadul. Wing Baroto, Pembalap touring ETCC yang biasa dibalik BMW E36 ini berpasangan dengan Tito Pratikyo hanya mampu bertengger di posisi ke 12 di kelas S4 dengan total waktu 19:15,3
Jika tadi masih mengandalkan horsepower yang dihasilkan karburator dan dialirkan ke roda belakangnya. Maka di era yang serba computerized ini, Turbo dan ECU lah yang mengambil peran dalam menciptakan yang namanya kuda modern atau horse power.
Dan dengan kecanggihan sistem AWD atau All Wheel Drive, tak ada jalan yang tak bisa ditaklukan oleh 4 door sedan ini. Kecuali Rock Crawling.
Salah satu atraksi atau best action scene yang dibuat oleh panitia selain jumping, hair pin (u-turn), dalam sirkuit sepanjang 5 km ini, adalah water splash.
Bisa dilihat disini bagaimana menyatunya rally car dengan alam, yaitu air, tanah, dan udara. Juga horsepower.
Water splash ini merupakan wahana bermain yang sengaja di buat oleh panitia dengan memanfaatkan sumber air mata air yang terletak di sebelah lintasan, lalu dibuat jalur khusus ala irigasi. Dan akhirnya bermuara di lintasan. Bentuknya lebih mirip jeglogan atau parit kecil. Sehingga water splash yang dihasilkan ya cukup entertaining.
Apalagi ketika beberapa mobil retro rally sekelas Datsun melintasi waterspalsh.
Rasanya seperti kita menonton film back to the future. Kini Anda tahu fungsi dari karet gondrong yang mirip dengan giginya Dono Warkop yang bernama Avco itu apa? Yaitu berfungsi untuk menghalangi water splash kearah bagian depan mobil. Sehingga si pilot pandangannya tidak terblock oleh air.
Tetapi beberapa mobil terlalu flat out, hingga akhirnya flip out. Ini adalah pasangan Eryanto/Rommy dengan mobil rally tak lazimnya, yaitu sebuah the swedish house mafia Volvo 740 RB
Melihat Volvo biru itu terguling, beberapa marshall dan penonton pun langsung melompat ke tengah lintasan, dan memberikan tanda untuk berhenti bagi perally di belakangnya agar tidak menambrak mobil yang sedang mengalami kecelakaan di depannya.
Eryanto pun di evakuasi ke tepi lintasan. He’s ok, but a lil bit shock. Jadi sudah paham kan artinya roll cage, helmet, seat bealt, dan kawan-kawannya?
Tapi apapaun yang terjadi the show must go on. Begitupun para penonton yang sudah terlanjur naik ke atas pohon rambutan. Saya sebenarnya ingin naik ke atas pohon, naik nya gampang, turunya yang menjadi masalah. Sama seperti kucing.
Kembali ke tengah lintasan, pasangan Rino Oestara/M.Herkusama yang mengendarai salah satu mobil idaman saya, yaitu BMW E30 hatchback (semoga M3). Berada di posisi ke 10 di kelas S4, dengan total waktunya 15:52,3. Keren bukan mobilnya mas Boy ini?
Who said Honda can’t rally? Buktinya pasangan Adrian Trisura/Ibenzani Hamzah dengan Honda Jazz GE8 yang sudah di wide body ini mampu keluar sebagai juara 1 dan tercepat di kelas S2, dengan total waktunya 15:11,3. Yang saya ingat dari GE8 ini adalah suara Anti Lag Systemnya pada mesin L15A nya yang sudah di turbo, suaranya seperti meriam kapal perang. Bahkan saking kerasnya, suaranya terdengar hingga radius beberapa ratus meter. Saya sendiri kebingungan suara ALS sudah meledak-ledak, tapi mobilnya masih muter di tengah hutan. Bahkan suara ALS nya sekelas Evo dan STI kalah. This is ALS of the day.
Untuk urusan tikungan, tak ada yang mengalahkan the power of All Wheel Drive sekelas Evo atau pun STI.
Ini adalah aksi perpaduan antara high performance engine dengan AWD, yang dimana membuat lumpur kering berterbangan dimana-mana ketika para perally melintas. Dari sini juga kita bisa melihat habit dari si pembalap tersebut, flat out atau brake out. Dari sekian banyak pasukan Evo, hanya James Rivai saja mampu membuat Evo ini begitu ganas di tikungan, dan mampu keluar dengan sempurna meskipun dia sebelum masuk tikungan sudah inisiate layaknya drifting. Hasilnya pasangan James Rivai/ Denny”The Bonek” Pribadi ini keluar sebagai juara 1 dikelas S5 dan juga umum, meninggalkan STi di belakangnya dengan total waktu tempuh 11:53,7
Tetapi mobil yang menurut saya paling ganas di tikungan adalah Subaru. Hampir seluruh geng Subaru atau para pembalap yang menggunakan STI ini membuat saya mendadak mandi tanah. Power dan handling yang dimiliki oleh STI Spec C sangat mengesankan. Ananda Mikola in action
Saya sempat bertanya kepada para perally, perbedaan dari Evo dan STI. Jawabannya adalah Evo menang di top speed, sementara STI menang di tikungan atau handling. Itulah kenapa saya baru tahu dan melihat di depan ata saya sendiri perbedaan yang nyata antara clash of titans ini pada tikungan. Oleh karena itu beberapa tuner mengeluarkan doping khusus untuk Evo supaya handlingnya bisa seperti Scooby, salah satunya adalah MoTech dengan MDC (Mitsubishi Diff Controller) sama seperti DCCD (Driver Controlled Center Differential) pada STI. Hanya Evo X lah yang handlingnya di claim mampu menandingi kehebatan DCCD STI.
Lupakan sejenak mengenai MDC, DCCD, dan sebangsanya. Here comes the RWD attack ! Jika dulu saya hanya bisa melihat Ford Escort ini beraksi di youtube ataupun tv, kali ini saya bisa melihat one of the best rally car in the world beraksi di tikungan di hadapan saya. Adalah pasangan Robby P/ Faried H yang berada sedan hatchback mungil ini kembali ke lintasan. Hasilnya cukup mengaggetkan, pasangan ini berhasil keluar sebagai juara ke 3 di kelas S4 dengan total waktu 15:13,8
Jika tadi Ford Escort dari daratan USA dan Eropa, here comes the Samurai Warrior. Aka the Datsun 140 Y yang sudah memulai inisiate nya sebelum memasuki tikungan.
Pasangan Andrianza Z/Ardhana Y ini tampak begitu mengesankan dengan bersideways ria sepanjang tikungan ini dengan kecepatan yang cukup tinggi. This is the best show yang bisa kita dapatkan dari old school RWD rally car, yaitu drifting. Hasilnya pasangan ini keluar sebagai juara ke-2 di kelas S4 dengan total waktu 15:13,2
Masih dari geng the Datsuns, ada pasangan James Rivai/ Denny”The Bonek”Pribadi yang juga ikut bersideways ria dengan Datsun SSS yang sudah di swap dengan 4G6T comotan dari Evo, namun sudah di modif menjadi RWD. Tidak sebaik di kelas S5, pasangan hardcore ini hanya menduduki posisi ke-14 dikelas S4 dengan total waktu 24:58,0
Jika pada drifting kita biasa melihat 4 door saloon sedan seperti Toyota Aristo, Crown, atau Mark X going sideways. Maka kali ini saya melihat swedish house mafia Volvo 740 RB doing some sideways action. And it’s awesome menyaksikan sedan kotak sabun yang bodynya segede gaban ini bermain rally dan melkakukan drifting. Namun sayang pasangan Eryanto/Rommy hanya mampu menduduki posisi ke-15, satu tingkat dibawah pasangan James Rivai/Denny”The Bonek”Pribadi di kelas S4.
Siapa bilang AWD tidak bisa drifting juga. Hujan yang membuat SS2 dan SS3 dibatalkan ini,membuat hampir seluruh bagian track sepanjang 5 km ini dipenuhi oleh lumpur yang sangat licin. Namun pemandangan unik terjadi pada SS 2 yang dilakukan pada Sabtu Sore, dimana setelah hujan deras, kelas jeep dan sedan AWD tetap diberangkatkan, sementara kelas diluar itu, dibatalkan. Saya pun menantikan momemnt ini dengan berdiri di ujung tikungan, dan mengabdikan beberapa AWD yang melakukan aksi drifting dengan scandanavian flick. Seperti Ria Sungkar dengan Evo X nya. Ibunda dari pro rally Indonesia yang berpasangan dengan A. Sarwono ini hanya mampu meraih posisi ke 9 di kelas S5 dengan total waktu 15:07,2
Sementara pasangan Erwin Manca/Maman Aruman yang juga mengendarai Evo X berada di posisi ke-4 di kelas S5 dengan waktu tempuh 13:29,3
Aksi drifting yang sempurna atau Hyakuten ! atau 100 ditunjukkan oleh MBN Boyke Indrajaya yang berpasangan dengan Ade Ramadhan. Mobil yang bernama Kayla ini benar-benar drifting dihadapan saya. Namun sayang aksi drifting ini hanya mampu mengantarkan pasangan MBN Boyke Indrajaya. Ade Ramadhan ke posisi 8 di kelas S5 dengan total waktu 14:51,7
Scooby Attack! STI yang di untungkan dengan low center gravity ini benar-benar dipaksakan sewaktu mengambil tikungn dengan cara sudah melakukan inisiate terlebih dahulu sebelum masuk kedalam tikungan atau mendekati apex. Beberapa berhasil seperti Glen Nirwan/Kusuma Bagja dari team BAM Motorsport dengan GD Spec C nya yang berhasil keluar sebagai juara ke-3 di kelas S5 dengan total waktu 13:17,9
Seementara yang lainnya kurang beruntung karena over shoot atau under steer, hingga akhirnya menyantap tanggul jalan. Walaupun sempat “Shit happen sometimes”, namun pasangan Ryan Nirwan/Alex Ayal ini dengan cepat melakukan recovery, dan akhirnya pada event kali ini pasangan yang mengendarai GRB spec C stir kiri dari Prodrive UK ini berhasil keluar sebagai juara ke-2 di kelas S5 dengan total waktunya 12:45,8
Sementara Ananda Mikola yang berpasangan dengan Jujur Margono yang mengendarai GRB spec C ini harus puas sebagai juru kunci alias posisi ke- 12 dengan total waktu 18:05,4. But it’s good to see this man comeback again on the track.
Sementara pasangan Efendy Umar/Widyaztama berjuang keras mengendalikan STI nya ditrack yang sangat licin ini. Akhirnya pasangan ini menempati posisi ke-6 dengan total waktu 13:48,2 di kelas S5
Satu lagi GD spec C yang ikut melengkapi pasukan STI yang bertarung dengan Evo adalah pasangan Benny Lautan/Edwin Alhar yang duduk di posisi ke-5 dikelas S5 dengan cacatan waktunya 13:43,0
Dan akhirnya the king of STI atau Scooby hari itu adalah Sean Gelael yang berada dibalik Subaru WRX STI GRB spec c stir kiri dari Prodrive UK.
Pembalap team Jagonya Ayam with Carlin Formula 3 ini, membalap seperti madman atau kesetanan. Speed nya cukup tinggi, racing linenya pun cukup bagus. Sehingga cukup membuat saya geleng-geleng kepala dengan skill juragan ayam goreng ini. Beberapa kali saya lihat Sean melakukan aksi driftingnya namun cukup tipis dengan ujung tikungan namun begitu keluar dari tikungan posisi mobilnya sudah langsung lurus dan gas pol. Itulah yang membuat pembalap F3 ini menjadi yang tercepat di SS 1 (03:22, 2), bahkan di SS2 yang tracknya lebih cocok dibilang kubangan lumpur Sean keluar sebagai the fastest of the day 04:34,2. Namun sayang di SS 3 dia gagal meraih triple crownnya. Hasil akhirnya Sean yang berpasangan dengan Jeffrey JP harus puas duduk di posisi ke-11 dengan total waktu tempuh 16:39,3
Bagaimana kalo kita teriak “One Mo Time !” untuk aksi sideways Sean Gelael.
Akhirnya seperti terulang lagi pada SS ke-2 pada hari Sabtu sebelumnya, SS ke 4 pun akhirnya di batalkan karena hujan deras mengguyur lanud Suryadarma Kalijati-Subang. SS ke-4 pun akhirnya di skip langsung menuju ke pengumuman pemenang.
Tapi tak lengkap rasanya jika pasukan rally dan speed offroad ini tidak berave party ria setelah melahap sekitar 15 km selama 2 hari ini. Adalah pasukan Jhonlin racing team dan kawan-kawannya yang membuat suasana bertambah panas sesaat sebelum pengumuman pemenang
Female DJ ini pun di request untuk memutar lagu disco yang mungkin Anda sendiri akan geli mendengarkan lagunya, yaitu Morena dan juga bere-bere secara berulang ulang ulang ulang ulang ulang kali. Mungkin hari itu menjadi rekor saya mendengar Morena versus bere-bere sebanyak 7 kali.
Dan tentu saja, layaknya penyanyi dangdut atau jaipong, female dj ini juga disawer. Cukup lumayanlah untuk Morena dan bere-bere.
Akhirnya keluar sebagai juara umum 1 Sprint rally Speedmaster round 1 ini adalah pasangan James Rivai/Denny”The Bonek”Pribadi yang mendapatkan hadiah utama berupa motor bebek. Sementara juara ke-2,3,4,6.dan 7 nya dikuasai oleh pasukan Scooby atau STI. Yaitu juara ke-2, Ryan Nirwan/Alex Ayal, juara ke-3 Glen Nirwan/Kusuma Bagja, Juara ke-4 Efendy Umar/Widyaztama, dan juara ke-5 Dian Harahap/A Syauki.
Melengkapi juara umum 1, pasangan duo hardcore ini juga keluar sebagai juara 1 di kelas S5 atau sedan AWD.
Saya pun meminta tolong kepada arek Suroboyo ini untuk memphoto saya dan Adhy sebagai kenang-kenangan meliput event rally ini. Dengan body language memegang kamera seperti ini dan juga topi miring ala anak hop hip.
Ini lah hasil potonya.Kalo saya dan Adhy seorang spg its oklah, tapi sayangnya kami semua lekong cak.
Akhirnya setelah di kasikejar paket A, Denny pun bisa memphoto kami ber-2. Emang lebih baik what stay behind the wheels, stay behind the wheels. Artinya lebiih cocokan di photo daripada memphoto.
Dan yang menjadi tradisi kami di Perfourm, bahwa the winner harus melakukan celebrate jump ala Perfourm. Ini lah celebrate jump ala Denny’The Bonek”Pribadi yang sudah mengantarkan James Rivai sang pilot ke juara umum 1 dan juara 1 kelas S5 pada Speedmaster round 1 ini.
See ya on the next round of Speedmaster Championship 2014.
*Special Thanx to MBN Boyke Indrajaya from MBN Rally Team for the invitation
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on our facebook fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram : @perfourm