The return of Flash. Terdengar seperti film box office besutan sang sutradara George Lucas, yaitu Star Wars: The Return of Jedi. Tapi meskipun satunya nya adalah film sci-fi atau scion fiction, dan satunya lagi adalah all motor, namun ada korelasi diantaranya. Yaitu Flash di ibaratkan sebagai salah satu jedi dari beberapa pasukan All Motor di Indonesia yang kembali bertempur di star wars nya All Motor Indonesia setelah terakhir bertempur pada Sentul Drag Race 2013 round 2 (19-20 Oktober 2013) yang lalu. And it’s better, stronger, and faster than before.
Perjalanan saya menuju ke Sentul Drag Race 2014 round 3 pada 30-31 Agustus 2014 dimulai dengan last flight kami pada malam Sabtu (29/8). Sesaat setelah kami take off dari Bandara International Juanda ternyata Rio pun take off menuju ke alam mimpi.
Sekitar tengah Sabtu dini hari kami pun tiba di kota Jakarta dan membelah jalanan kota dengan julukan Big Duren yang masih saja ramai dengan hiruk pikuk ibukota Republic Indonesia ini. Saya pun melewati the core atau pusat dari negara ini, yaitu Bundaran HI atau Hotel Indonesia.
Lalu kemudian kami munuju ke arah blok M dan menghabiskan 2 piring gultik atau gulai tikus. Bukan gule yang berasal dari si Mimichi mouse (Micky Mouse), namun karena porsi dan ukurannya yang super duper kecil, jadilah dinamakan gultik. Saya mungkin sudah 6 tahunan tidak pernah mencicipi gule ini…and its taste good.
QTT DAY
Pagi harinya setelah saya dan Rio tertidur pulas akibat kekenyangan gultik, kami pun berangkat menuju Sentul international Circuit yang berjarak sekitar 1 jam an dari rumah Rio di kota Jakarta
Setelah minggu lalu saya datang ke sirkuit ini untuk meliput Arya Karistianto The Flying Kid dari team AB Motorsport yang turun di balap touring ETCC ISOM rd.3. Akhirnya saya pulang lagi ke home of motorsport nya Indonesia. Seperti biasa saya selalu update status dan juga check in di FB dengan bunyi “ Honey, I’m home”. Dan bagi friend list saya yang perempuan selalu bertanya “rumahnya cewekmu di Sentul” atau” cie..cie yang ketemuan sama ayangnya”. lol
Akhirnya saya bertemu lagi dengan EG6 bernama Flash ini setelah sudah selama kurang lebih 1 tahun kami tidak bertemu. Cat nya masih seperti yang dulu, tidak berubah. Hanya ada tambahan berupa stickers dari sponsor yaitu Ultra Racing, Perfections Window film, dan juga Prince Lubricants
Tampang depan nya juga masih tetap kejam dan bengis ala monster All Motor lengkap dengan over vender atau wide body untuk menutupi ban slick nya yang terlihat seperti donat.
Karena barang dari Ultra Racing baru saya bawa hari ini, jadilah pagi hari itu sebleum babak QTT crew AP Speed memasang 3 point front strut bar Ultra Racing pada engine bay nya Flash.
3 point Front strutbar Ultra Racing juga di claim lebih rigid memegang body EG6 karena memegang sisi kanan dan kiri engine bay dan juga pilar A atau fire wall, tidak seperti front strutbar yang hanya 2 titik memegang sisi kanan dan kiri saja. Engine B Series yang aslinya B20 dibengkakan menjadi 2.2 liter dengan beberapa part performance yang sebelumnya mampu memuntahkan tenaga sebesar 367 dk/306 Nm ini di retune lagi menjadi 366 dk/ 320 Nm. Horespowernya turun 1 dk, sementara torsinya melonjak sekitar 14 Nm, itu berarti akselerasinya lebih responsive.
Bodynya sendiri sudah mengalami weight reduction habis-habis san dengan melepas segala sesuatu yang membuat mobil ini menjadi berat. Sehingga hasil dari diet extra hradcorenya berhasil menurunkan berat badan Flash dari 925 kg menjadi sekitar 800 kg an. Sementara beberapa EG6 yang sudah mengadopsi tubing chassis beratnya sudah mencapai 600-700 kg.
Gearboxnya sendiri menggunakan dog box lansiran dari Albins gearbox. Inilah yang menjadi PR dari para pembalapnya seperti Rian dan Rio, terkecuali si M. Herdy yang sudah bisa menjinakkan si kotak anjing ini.
Selain sticker para sponsor yang menempel di body Flash, ada juga sticker baru berupa nama anak dari Rio yang baru berumur beberapa bulan ini. Well. Kayanya kita sudah tahu di beberapa tahun ke depan siapa yang akan berada di dalam cockpit ini.
Dan jangan lupakan juga dengan helmet para pembalap the Flash. Hari itu ada 2 pembalap dari B16 AP Speed yang berada di dalam cockpit The Flash yaitu Rio dan Herdy. Kedua nya sama sama menggunakan Arai Helmet, hanya saja bedanya helm Herdy yang semula polos kini berganti dengan livery favorit Herdy. Rencana kedepannya Rio akan mengecat helm Arai nya dengan personal liverynya.
Sementara rekan tag team atau duo nya pada hari itu adalah Tomahawk B16 AP Speed EG6 milik adiknya sendiri Rian The Tom yang pada musim balap 2014 ini sementara harus absen dulu karena harus kerja + sekolah di USA.
Setelah pada seri yang lalu atau ke-2 Rian Risky berhasil menyabet podium 1 di kelas bracket 13 detik dengan best timenya 13.122 detik. Maka di seri ke-3 ini dimana adiknya sedang absen dengan Tom, maka Rio pun mencoba keberuntungannya bertarung di kelas bracket 13 detik dengan mesin B20 bertenaga 333 dk/275 nm ini
Mumpung hari masih pagi dan qtt baru saja dimulai, Rio pun mulai duduk dikursi yang terakhir kali dia duduki sekitar hampir 2 tahunan. Dan karena pada dahulu kala mobil ini masih mengadopsi gearbox standart, maka kali ini Rio pun mendapat pelajaran bagaimana shifting dengan Albins dog box gearbox dari M. Herdy.
Quick lessonnya pun mengambil tempat di parking lot bawah. Dimana pesan dari Herdy adalah “sistem cara ngegas injek angkatnya pas waktu gear mau pindah, jari harus tepat dan butuh kesabaran. Jika tidak maka akan miss gear atau tidak mau masuk gearnya”. Apalagi ditambah ketika shifting dari 2 ke-3 dan seterusnya tidak membutuhkan pedal kopling atau clutch. Hasilnya 2 kali run Rio masih miss gear, di run yang ke-3 pria yang penggemar basket ini sudah lancar walaupun masih terlihat pelan ketika shifting.
Monster All Motor bertenaga 366 dk/ 320 nm ini pun kembali ke pit AP Speed.
Sesampainya di dalam pit Rio pun sharing pengalamannya pertama kali mengendarai The Flash sekitar 2 tahun yang lalu (2012). Dimana pada waktu itu Flash masih menggunakan engine pure 2.000 liter yang hanya bertenaga sebesar 330 dk/ 275 nm dan masih menggunakan gearbox manual standart. Best timenya saat itu dikala Flash baru jadi adalah 12.9 detik.
2 tahun berlalu, dan akhirnya Flash naik spec lagi menjadi project 11 seconds car dengan menjadi 2.2 liter yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 367 dk/306 Nm yang best timenya 12.6 oleh adiknya, Rian The Tom yang juga kesusahan dengan dog box gearbox nya. Lalu sempat hibernate selama 1 tahun dan kembali lagi saat ini dengan power 366 dk/ 320 Nm, Rio pun harus berdaptasi dengan mobilnya ini. Dia merasakan susahnya shifting di Albins gearbox model dog box ini, karena posisi shiftingnya berbeda dengan gearbox standart atau close ratio. Tapi yang jelas mobil ini jauh lebih powerfull dan hasil dari Albins dog box gearboxnya adalah rpm yang turun ketika shifting menjadi tidak banyak atau sedikit.
Daddy atau Bang Apre tuner dari AP Speed langsung meng set up limiter shift light pada Autometer di 9.000 rpm untuk babak QTT ini. Alasannya adalah “mesin masih baru, jadi tak perlu di paksakan dulu di babak QTT pagi ini, perlu dicari selanya dulu antara gearbox dan juga peak powernya. Baru di sore hari, gas poll shifting di 9.500 rpm” terang tuner asal kota Trenggalek Jawa Timur ini.
Pembalap pertama yang mencoba Flash dengan spec baru ini di lintasan sepanjang 402 meter ini adalah M. Herdy. Bisa dibilang Pembalap utama B16 AP Speed dari kota Cianjur ini satu-satunya orang yang bisa menjinakkan hampir semua mobil ciptaan Daddy atau bang Apre, termasuk The Flash.
Dengan kondisi badan yang sedang tidak fit alias panas dan juga radang tenggorokkan, M. Herdy pun memaksakan diri untuk mencoba Flash di babak QTT. Hasilnya pun cukup memuaskan. Flash yang larinya keliatan pelan, dengan start nya yang booging atau ngedrop, dan Hytech exhaustnya tidak sampai berteriak kencang sampai suaranya seperti mobil Formula 3 bisa mencetak waktu 12.2 detik. Selidik punya selidik ternyata Herdy hanya shifting pada 9.000 rpm sesuai dengan shift light yang diberikan oleh Daddy, bukan pada peak powernya 9.500 rpm. Berarti masih ada 500 rpm kali 3 kali sebelum finish di gigi ke-4. You do the math.
Flash pun beralih ke Rio untuk melakukan 2nd run di babak QTT ini. Dan hasilnya, Rio pun terjebak miss gear dari 1 ke 2, sehingga harus berjuang memasukkan gear ke posisi ke-2. Lalu kemudian miss gear lagi dari 2 ke-3. Rio benar-benar berjuang untuk menjinakkan mobilnya sendiri ini.
Lama ditunggu Rio dan Flash pun tak kunjung datang-datang ke pit. Ternyata Flash mendadak mogok dan tidak mau di starter lagi
Akibatnya beberapa crew AP Speed pun mendorongnya dari daerah setelah finish hingga pit.
Rio pun sempat panic sewaktu mengetahui mobilnya tidak mau distarter berkali-kali
Dia takut jika something happen terjadi pada mesin yang baru saja dibangunnya ini, sehingga tidak bisa melanjutkan race lagi akibat miss gearnya seperti yang dialami oleh adiknya, Rian the Tom ketika miss gear pada race tahun lalu yang mengakibatkan mesinnya langsung rontok
Setelah ditengankan oleh Daddy, Rio pun kembali tenang dan menuju ke cockpit Tomahawk untuk melakukan QTT
Rio pun serasa bebas dengan beban dog box gearbox nya itu, sehingga ia bisa sesuka hati menendang clutch ketika hendak shifting. Hasilnya Rio pun memperoleh waktu 13.0 pada QTT day ini.
Kembali ke dalam pit, tampak Daddy juga sedang keringat dingin mencoba menstarter Flash yang tak kunjung hidup. Busi di check, kompresi di check, ECU di check, ternyata belum sembuh-sembuh juga. Akhirnya ternyata problemnya ada di distributornya
Daddy pun langsung gerak cepat memperbaiki sumber masalahnya, yaitu distributornya.
Ternyata yang menjadi biang keroknya adalah spin delco nya putus. Yang membuat kita bingung adalah, yang putus ini adalah spin delco dari Pro-Billet Honda Distributor keluaran MSD. Akibatnya tidak ada pengapian karena delconya tidak berputar. Kita sempat berpikir jangan-jangan MSD Distributor ini buatan China atau Taiwan, padahal pin nya sendiri terbuat dari baja
Daddy yang sudah siap sedia berperang dengan berbagai macam perbekalannya termasuk seperangkat delco atau distributor dan gearbox, lalu pengganti pin nya MSD dengan pin oem dari delco standart yang ukuran dan bentuknya sama, kecuali yang pendek/putus itu yang buatan MSD
Selagi Daddy memperbaiki Flash, di belakang pit AP Speed tampak M.Herdy sedang tertidur
Tampaknya pembalap asal Cianjur ini memaksakan diri untuk mengikuti qtt pada hari ini setelah pada tadi malam begadang ketika mengantri untuk scrutineering pada pagi harinya. Akibatnya badanya pun menjadi panas atau demam dan juga radang tenggorokan.
Setelah masalah pengapian sudah selesai dan Flash kembali bisa hidup, Rio pun membawanya kembali ke area parking lot untuk di test. Hasilnya Rio pun sudah mulai menguasai dog box gearbox nya
Engine dan gearbox sudah ok. Namun ada masalah baru lagi pada Flash.
Hytech header seharga 20jutaan yang sudah di custom oleh Daddy ini putus di sambungannya. Sehingga membuat suaranya lebih keras namun powernya terasa ampang. Saya sampai gedek-gedek melihat kelakuan Daddy pada header yang menjadi senjata team-team besar All Motor USA ini (Skunk2, Jeremy Lookofsky, dll). Bagaimana menurut pendapatan Anda ?
RACE DAY !
Minggu paginya, saya dan Rio pun brangkat menuju ke Sentul jam 8 pagi. Ada yang special dan lucu pada hari itu. Rio yang orangnya anti ribet, langsung tancap gas memakai Alpinestar race suit, gloves, dan juga shoes nya plus topi Prince Lubricants. Terdengar seperti pembalap pro guys, tapi sumpah saya Cuma melihat adegan ini di video Best Motoring atau pun Hot version nya Japan. Dimana pembalap pro sekelas Keiichi Tsuchiya, Taniguchi, Oridox, dan Tarzan melakukan test drive mobil dengan menggunakan race suit seperti Rio ini.
Rio? Dia memesan chilli dog untuk sarapan kami pada pagi hari itu. Turun dari mobil memesan Chilli dog hingga naik lagi ke dalam mobil, pria ini pun sukses menjadi pusat perhatian akan dress codenya
1 small cilidog and 1 jumbo chilli dog with extra cheese and extra chilli sauce don’t forget extra mayonise on top (buat saya)
Sayapun serasa seperti orang bule sana yang sarapan dipagi hari di sirkuit dengan chilli dog dan juga se kaleng susu kedelai dingin. Dayum!
Waktunya saya melakukan ritual wajib di race day, yaitu poto session bagi pembalapnya. Terlebih lagi Rio sekarang di support atau di sponsori oleh beberapa produk yang juga ikut mensupport website Perfourm.com. Jadi inilah waktunya untuk membuat para sponsor tersenyum dan happy
Mereka adalah Perfections Window Film, Prince Lubricants, dan juga Ultra Racing Indonesia. Yang dimana semuanya ikut bergabung dalam program atau project bernama Team Perfourm Motorsport.
Hari itu B16 AP Speed menurunkan 6 mobil dengan format 2 mobil kelas hardcore di kelas bracket 13 dan 12 detik, yaitu Tomahawk dan juga Flash. Ini adalah pertama kalinya 2 mobil dari adik kakak ini berada dalam 1 scene. Biasanya mereka tidak pernah turun bersamaan
Namun sayangnya pada event kali ini, Rian The Tom berhalangan hadir. Jadi kita tidak bisa menyaksikan duo kakak adik ini beraksi dengan mobil jagoannya masing-masing. “Selalu saja ada halangannya” kata Rio. Jadilah tugas Rio yang menjadi pilot untuk ke-2 mobil ini
Tak lupa kami dari Perfourm yaitu Saya dan Adhy berphoto bersama dengan pembalap yang masuk dalam project team Perfourm Motorsport kami
Setelah poto session bersama Perfourm, Rio pun langsung mengupload photonya yang photo bersama Flash dan Tomahawk. Dan tak lupa mengabari adiknya yang saat ini tidak bisa tidur di USA (Malam hari). Saya suka melihat hubungan adik kakak ini semenjak mengenal ke-2 orang ini dari tahun 2004 yang lalu (Rio SMA, dan Rian SMP), selalu bersaing dalam hal need for speed namun erat persaudaraannya.
Kelas bracket 13 detik pun sudah dipersilahkan untuk memasuki area garis start, Rio pun langsung memasuki cockpit Tom untuk melakukan heat 1 nya dengan sumringah alais bersemangat.
Maklum saja dia ingin membuktikan ke adiknya bahwa dia juga bisa juara 1 dikelas bracket 13 detik. Karena dari sepanjang karirnya balapan dengan Tomahawk dari tahun 2004 (Tom masih ikut kejurnas 3.2 sedan standart 0-1.600 cc), posisi Rio selalu dibawah Rian meskipun mereka berdua dalam podium 5 besar.
Rio pun mengatur shift light pada Autometer nya pada 8500 rpm dari peak powernya di 9500 rpm . Maklum saja jika gas pol mobil ini bisa menyentuh angka 12.6 detik, yang merupakan rekor dari Tomahawk yang dicetak oleh Rian.
Jadi Rio harus bermain dengan rpm nya sewaktu shifting
Dan terutama RT atau reaction timenya sewaktu start, agar jika dikalkulasi antara RT dan waktu tempuhnya bisa pas mendekati 13.000
Rio pun start dengan RT yang cukup bagus dan kecil. Maklum saja Rio merupakan salah satu lulusan drag race malam mingguan di kota Surabaya, dimana arek-arek Suroboyo setiap malam minggunya bisa latihan ala simulasi kejurda ataupun kejurnas. Tak heran jika pembalap made in Suroboyo raja atau tukang jambret lampu start.
Rio pun berhasil mencetak waktu 13.162 detik yang membuat nya berada di posisi ke-2 dan semakin percaya diri untuk bisa merebut podium 1 di kelas bracket 13 detik.
Beralih ke kelas bracket 12 detik dimana monster-monster All Motor Indonesia yang lapar akan 11 detik bertarung dengan pasukan force induction pun mulai line up di area waiting zone
Karena M. Herdy sedang terbaring di hotel karena penyakitnya tambah parah, jadilah Rio seorang diri mempiloti Flash di kelas bracket 12 detik ini. Dia pun meminta saran kepada Daddy apa yang harus dilakukannya nanti.
Itu berarti hanya Rio lah yang bisa mencari catatan waktu yang lebih baik dari 12.2 detik yang dicetak oleh Herdy sewaktu qtt kemaren
Bebanya semakin berat ketika qtt kemaren dia hanya sempat melakukan satu kali qtt dengan hasil miss gear yang menyebabkan rusaknya distributor MSD nya. Dan pada saat mencoba di bawah atau parking lot, beberapa kali dia juga gagal menjinakan dogbox nya ini.
Terlebih lagi sudah 2 tahun dia tidak pernah berlari dengan flash nya ini. Tahu-tahu dia sekarang berada dalam sebuah mobil yang tenaganya naik sekitar 30 hp lengkap dengan dog box gearbox, dan hanya sempat melakukan test drive pada hari kemaren.
Rio pun siap didepan lampu start, dan marshall pun memberikan tanda jempol ke atas tanda Rio siap diberangkatkan. Lampu startpun mulai countdown ke bawah
Dan akhirnya mobil bertenaga 366 dk/ 320 Nm ini melesat dengan mulusnya melewati garis start.
Sialnya Rio pun mengalungai kesalahan yang sama ketika qtt day yaitu miss gear lagi. Sehingga waktunya pun melorot hingga 1 detik dari targetnya 12.000 yaitu 13.050 detik. Saya baru sadar jika altitude atau ketinggian permukaan tanah di lintasan lurusnya Sentul tidak rata, agak sedikit bergelombang. Entah ini saya sayah melihat atau efek lensa.
Pria yang baru saja mendapatkan momongan ini terlihat agak stress dengan hasil yang didapatkan, yaitu miss gear. Padahal sebelum naik ke lintasan dia sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu dengan latihan di area parking lot bawah.
Dan untuk menghilangkan stressnya akan miss gear Rio pun menonton teman-teman satu teamnya yang juga turun drag race pada saat itu
D. Gunawan dari B16 AP Speed yang bertarung dikelas bracker 15 detik dengan Daihatsu Sirion turbonya berhasil keluar sebagai juara ke-2 dengan best timenya 15.038 detik
Nasib sial menimpa Oyot yang harus mengalami kejadian “cape deh” oleh carbon hood nya yang tiba-tiba kunci pengait yang menempel di hoodnya terlepas dari hood sehingga menyebabkan kap pun terbuka dengan bebas. Untuk Anda yang punya carbon hood sebaiknya periksa dan perkuat lagi pengait yang berada di ujung kap mesinnya. Untung saja kejadian ini selepas dari garis start atau masih dalam posisi shifting dari 1 ke 2.
Aik yang masih menunggu bangkitnya Rainbow EG6, sementara ini beralih aliran menjadi force induction dengan Lancer EvoV standart nya harus puas duduk diposisi ke 29 denga best timenya 14.462 detik, karena heat ke-2nya ada trouble dengan mesinnya
Puas menonton teman-temannya satu team, Rio pun kembali berjalan menuju pit untuk memulai heat ke-2 nya.
Damn.. I love this Alpinestar racing shoes
Pria pengoleksi sneakers ini pun mulai bersiap-siap didalam cockpit Flash untuk memperbaiki catatan waktunya dan masalah dalam shiftingnya. Dia tau dia harus melakukannya seorang diri, karena M. Herdy sedang terbaring sakit di Hotel, sementara adiknya thousand miles dari sirkuit sentul.
Flash pun mulai berjalan menuju ke area garis start dimana semua mata tertuju ke padanya
Rio pun memulai heat ke-2, start dengan sangat bagus, namun sayang lagi, lagi dia terkena miss call atau miss gear. Sehingga menyebabkan harus puas memperoleh waktu 13.180 detik
Inilah yang Anda lihat ketika seseorang sebanyak 2 kali berturut-turut melakukan miss gear di heat 1 dan ke -2
Ternyata tidak segampang yang dikira ketika shifiting dengan menggunakan dog box, terlebih lagi ini adalah debut perdananya menggunakan dog box. Adik nya saja (Rian) juga mengalami kejadian miss gear
Patah hati dengan dengan kejadian miss gear 2 heat berturut-turut, Rio pun berencana untuk balas dendam dengan mobil adiknya Tomahawk
Dia tahu kesempatannya untuk menang di kelas bracket 13 detik cukup besar karena waktunya di heat pertama adalah 13.1, sementara track record Tom ketika dibawa oleh Rian 2 kali menjadi juara 1 di kelas ini.
Rio pun start dengan mulus dan melesat dengan sempurna dan shifting dari 1 ke 2, 2 ke 3, dan 3 ke 4 pada 8500 rpm dari 9.500 rpm
Hasilnya? Dia menyentuh garis finish dengan catatan waktunya 13.051 detik. Awesome …..
Dan uniknya lagi Rio balapan dengan keadaan shift knob putus atau pecah,jadilah dengan ala kadarnya berupa ban dalam yang di lapisi oleh isolasi bolak balik sebagai emergency shift knob
Race pun telah usai, dan hasil race pun sudah diumumkan dan dibagi-bagikan.
Rio pun berhasil meneruskan tradisi juara adiknya Rian di kelas bracket kelas 13 detik dengan Tomahawk yaitu 13.051 detik. Sementara yang cukup mengejutkan Flash juga keluar sebagai juara ke-5 di kelas bracket 12 detik dengan waktu 13.050 detik. Mengejutkan memang,karena beberapa peserta nya ikut ikutan miss gear semua sehingga harus terlempar k eke waktu 13 besar dan 14 detik.
Dan akhirnya Rio berhasil membuktikan janjinya kepada sang adiknya (Rian) bahwa dia juga bisa meraih podium 1 di kelas bracket 13 detik dengan Tomahawk. Sekaligus juga berhasil naik podium dengan mobil yang terakhir kali dia pakai pada 2013 yang lalu, yaitu Flash. Ya meskipun harus tertatih-tatih akibat dog box gearbox nya.
Well, it was a great race by Rio and his team, B16 AP Speed. Walaupun pembalap utamanya M. Herdy terbaring sakit di hotel sehingga gagal mempertajam waktunya dari 12,2 detik. Namun crew dan mekanik AP Speed sudah menjalankan tugasnya memperbaiki secepatnya sesuatu yang tidak beres hingga akhirnya bisa melangsukan balapan pada hari itu, sehingga bisa mengantarkan Rio dengan 2 mobilnya naik ke podium di 2 kelas yang berbeda
Seperti biasa, Rio pun memberika laporannya kepada adiknya Rian yang pada saat berlangsung race di Indonesia, posisinya di USA sedang dini hari, dan Rian tak bisa tidur memikirkan kakaknya yang sedang berjuang seorang diri.
Kelas patah hati pun dibuka atau exhibition. Dimana bagi para pembalap yang penasaran ingin mengetahui best time dari mobil nya tersebut bisa mendaftar lagi dengan Rp.200.000/start
Rio pun langsung menyambar kesempatan tersebut dengan 2 kali start. Baginya inilah kesempatannya sekali lagi untuk bisa menjinakkan Flash nya di lintasan 402 m namun bukan dalam kondisi race resmi.
1 st run? Lagi-lagi Rio terkena miss gear dan gagal. Akhirnya di 2nd Run, Rio pun berhasil menyelesaikan tugasnya menjinakkan Flash tanpa terkena miss gear dengan catatan waktunya 12.7 detik. Cukup jauh dari waktu M. Herdy yang 12.2 detik. Namun Rio sudah berusaha semaksimal mungkin untuk secara cepat beradaptasi dengan mobil yang dog box gearboxnya sebanyak 4 kali run (ke-4 baru berhasil)
Walaupun tertatih sewaktu berjuang di kelas bracket 12 detik. Akhirnya Rio pun berhasil naik podium ke-5 di kelas 12 detik. Dimana juara 1 dan 2 nya disabet oleh Wisesa Motorsport dengan Skunk 2 Wisesa Motorsport EG6 dengan Yose di podium 1 dengan best timenya 12.228 detik. Dan Juara ke-2 juga di sabet oleh Adhi dengan best timenya 12.426 detik. Juara ke-3 diraih oleh Bintang dari CV. Bintang /Fast Group dengan Toyota MRS nya dengan best timenya 12.383 detik. Dan juara ke- 4 diraih oleh Ardianz dari Prodrag Racing Team dengan Mitsubishi Lancer dengan best timesnya 12.600
Well, that’s me. Itulah bad habit saya ketika penerimaan piala….berdiri disamping podium untuk mengejar angle yang berbeda
So inilah hasil saya dari samping podium itu guys. Congrats …..
Dan tibdalah di podium kemenangan untuk kelas bracket 13 detik dimana Rio berhasil keluar sebagai juara 1 nya dengan best timenya 13.050 detik.
Riopun diapit oleh para juara-juara di kelas bracket 13 detik yaitu. Juara ke-2 Budi R dari team PSM Lampung dengan Mitsubishi Galant 13.156 detik. Lalu juara ke-3 diperoleh Akbar Ayopa dari team HBW Ayopa Jogya dengan Honda Civic Nova 13.283 detik. Juara ke-4 diraih oleh M. Firman dari team M tech Performance dengan Mitsubishi Galant 13.296 detik. Dan akhirnya juara ke-5 oleh James Kojongian dari team Hot Wheels Manado dengan EG6 nya 13.391 detik.
Well, selain Rio yang tampak puas dengan balapan pada hari ini. Tampak juga kepuasan pada raut wajah Daddy atau Bang Apre dan juga Oyot yang sudah bersiap-siap menyediakan gearbox standar jika terjadi apa-apa pada dog box nya. Ternyata so far sampai race berakhir, Tom dan kembali dalam keadaan utuh.
Tak ada salahnya kami mengabdikan poto terakhir kami di hari itu dengan 3 piala yang diraih oleh team yang berasal dari daerah Duren Sawit ini.
Keep smile bro….enjoy your victory moment.
Special thanks to :
Perfections Window Film
Ultra Racing Indonesia
Prince Lubricants
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
































































































