Round 5 atau seri 5 menjadi race day paling berkesan dan membahagiakan, sekaligus menjengkelkan bagi pembalap muda kita Arya Karistianto a.k.a The Flying Kid. Ibaratnya ini adalah roll coaster, menyenangkan, plus menegangkan namun menjengkelkan karena hanya sekali putaran saja. Race day, b’day party, plus ditemani sang pacar, hingga harus nyungsep di gravel R1, dan drama Safety car selama lap. Menjadikan race kali ini unforgettable race bagi pembalap yang genap berusia 16 tahun pada yang lalu.
Saya pun datang ke kota Jakarta tidak seperti biasanya dari kota Surabaya, tapi saya datang dari kota Medan yang letaknya hampir di ujung utara pulau Sumatra. Setelah 3 hari di kota Medan untuk grand opening Ton’s Garage, Kamis paginya saya langsung berpamitan kepada Antony Lo untuk melanjutkan tour liputan saya ke Sentul Circuit untuk event ISOM seri ke-5
Selamat datang di kota Big Duren dengan segala macam keruwetannya dan kemacetan lalulintasnya. Untung saja di bis Damri dari terminal 3 Soekarno-Hatta menuju kota Bogor yang berjarak sekitar 2 jaman ada colokan kabel listrik dan juga wi-fi. Jadilah bis Damri ini menjadi kantor saya.
Dari kota Medan yang penuh dengan wisata kuliner full cholesterol dengan seafood nya, saya pun beralih ke makanan pembuka saya di kota Bogor. Yaitu sate dan gulai kambing. Entahlah , kapan saya akan mulai puasa makan makanan yang high octane ini.
PRACTICE DAY
Practice day yang seharusnya santai buat saya, ternyata berubah menjadi panic at the disco. Kamera Canon 550D saya mendadak error. Lebih tepatnya err.20. Saya tanya sana-sini, googling sana sini, ikut saran sana-sini, tetap saja kamera ini tidak mau normal. Untungnya Papanya Arya membawa kamera Canon 1000D sebagai ban serep saya pada event kali ini. Trust me guys, im so panic !
Mulai lah saya berpetualang dengan camera yang sama persis dengan yang digunakan oleh Adhy. Iso nya pun hanya mentok atau red linenya di 1600. Ini adalah balapan yang ke-4 kalinya untuk Arya Karistianto untuk musim balap 2015 oleh beberapa sponsor yang dibawa oleh Perfourm.
Mulai dari Ultra Racing Indonesia, Prince Lubricants, Perfections Window Film, hingga Hurricane Driving Performance semuanya mensupport pembalap masa depan Indonesia
Memulai balapan di usia 11tahun (duduk dibangku 6 SD) , saat ini genap berusia 16 tahun, dan berada di posisi sementara juara 2 nasional Euro Touring Car Championship kelas 3000 Master.
Dengan memulai karir balap di dunia sprint rally dengan beberapa kali menjuarai event rally dengan sebuah KE70 yang dipersenjatai oleh mesin Toyota 3SGE. Dan dari sinilah asal mula nama The Flying Kid saya berikan ke padanya, karena hobbynya adalah over jump.
Start di usia 11 tahun dengan menjadi navigator ayahnya, lalu di usia 12 tahun menjadi driver di sprint rally, dan kemudian 16 tahun berlaga di Sentul. Itu berarti jenjang karir nya di dunia balap masih sangatlah panjang
Masih banyak mobil, circuit, race, dan ribuan laps yang harus dilalui untuk menambah jam terbangnya.
Saya pun berkesempatan untuk melihat langsung Arya melakukan babak latihan atau free practice pada hari Jumatnya.
Pada event latihan ETCC 3000 master dan pro yang dilakukan pada jam 14:20 selama 20 menit ini Arya melakukan sekitar 9 lap
Namun sayangnya sesi latihan itu dilakukan Arya secara tidak sempurna, masih ada kendala pada bagian rem yang tidak pakem
Selesai sesi latihan, mobilpun langsung ditangani oleh crew AHT Garage di pitnya. Ternyata setelah dicek kampas dan minyak rem nya habis.
QTT DAY
Sabtu pagi nya saya pun menuju ke pit AHT yang terletak di pit paling ujung sendiri di depan pintu keluar pit untuk melihat kondisi mobil E36 Arya. Brake pad atau kampas rem sudah dipasang dengan yang baru, dan juga ISC coilover sudah terpasang dengan sempurna menggantikan Vmaxx Coilover.
Di QTT day ini Arya melepas Voltex wingnya yang biasa dia gunakan dari seri 1 hingga ke-3. Alasannya adalah mobil terasa lebih grip atau berat karena downforce yang lumayan berat, sehingga Arya tidak bisa berlari dengan gesit atau kencang pada lintasan lurus. Namun konsekuensinya, di tikungan Arya harus extra keras mengendalikan pantatnya yang lebih liar.
Pada hari ini juga cukup bersejarah buat saya karena adik saya, baru kali ini datang ke dunia saya. Dimana dari dulu dunia saya dan dia berbeda, yaitu Mobil, seni , dan skateboard. Dulu kami pernah bermain skateboard bersama ketika saya sma dia smp, lalu saya mulai main mobil, dan dia tetap bermain skateboard, music, dan art.
Arya pun memulai babak QTT nya di kelas Euro 3000 Master yang dicampur dengan kelas Euro 3000 Pro.
Namun baru 1 lap menjalani babak QTT, Arya pun terlihat berjalan pelan-pelan disisi tepi lintasan. Sepertinya ada masalah mekanis dengan BMW E36 nya ini.
Lama tak muncul di lintasan, ternyata Arya masuk ke dalam pit untuk memperbaiki transmisinya. Ternyata pengunci linkage shifternya lepas, sehingga Arya tidak bisa melakukan shifting. Ya katakanlah jika tuas porsenelingnya dipegang akan terasa lemas atau letoy. Setelah diperbaiki oleh crew AHT, Arya pun kembali masuk kedalam lintasan bersamaan dengan Dewa yang berada di depannya.
Setelah masalah pada transmisinya sudah selesai diperbaiki, Arya pun langsung melesat meninggalkan area pit, dan langsung melakukan hot lap.
Selama 20 menit dalam babak QTT, Pembalap muda yang di sponsori oleh Ultra Racing, Prince Lubricants, Perfections Window Film, dan Hurricane Driving Performance ini melakukan lap demi lap untuk mencari best time nya sendiri. Ya kurang lebih mirip seperti sedang melakukan time attack.
Akhirnya karena waktunya habis di dalam pit untuk memperbaiki masalah gearbox, Arya pun hanya bisa menyelesaikan qtt day nya sebanyak 5 lap yang seharusnya bisa 10 lap dengan best timenya yang cukup tajam daripada best timenya sendiri.
Yaitu 1:52.506 detik. 2 detik lebih cepat daripada best timenya pada seri sebelumnya, yaitu 1:54.525 detik. Bisa di lihat sendiri bagaimana suspensi sangat mempengaruhi dalam urusan cornering. Banyakan saja dengan suspensi yang bagus bisa menolong pembalapnya beberapa second dalam setiap tikungan dikalikan jumlah tikungan yang ada dalam sirkuit itu. Akhirnya Arya berhasil start di posisi ke-2 di belakang Teras N dari team ABM Motorsport.
RACE DAY
Paddock Arya di race day pada hari Minggu, 19 Oktober 2014 itu pun berubah menjadi seperti tempat piknik 72, lengkap dengan kehadiran eyang, om, tante, dan saudara-saudaranya beserta hidangan pesta ulang tahun kecil-kecilan.
Ada nasi kotak, minuman dingin, dan juga makanan khas Jepang, yaitu onigiri tuna mayo yang merupakan bikinan tantenya Arya yang ada turunan JDM.
Tak lupa juga Arya mendapatkan ucapan selamat ulang tahun dari sesama pembalap ETCC
Namun sayangnya, pada race day kali itu, Arya akan balapan dengan kaki dan tangan yang terluka akibat jatuh pada malam minggu di rumahnya. Jadi konsekuensinya, dia harus balapan dengan menahan perih pada lukanya.
Tapi seperti rasa perih itu bisa ditahan karena hadirnya someone special nya Arya yang baru kali ini dibawa ke lintasan. Sepertinya akan menjadi seperti sebuah film atau novel artikel driver blog ini, ada bumbu percintaannya. ciee ..ciee..
Ini adalah race ke-4 nya bersama team Perfourm Motorsport yang di sponsori oleh Ultra Racing Indonesia, Prince Lubricants, Perfections Window Film, dan juga Hurricane Driving Performance.
Dan juga menjadi race yang tak akan terlupakan dalam hidupnya, karena akan menjadi b’day race yang bertepatan dengan tanggal ulang tahunnya yaitu 19 Oktober.
Karena jarang-jarang tanggal 19 Oktober bertepatan dengan race day, dimana Arya bisa mendapatkan 3 ucapan selamat sekaligus, yaitu selamat ulang tahun dan juga selamat bertanding, serta semoga menang dari seluruh keluarga besarnya yang hadir pada saat itu.
Apalagi hadirnya someone specialnya yang bisa menjadi mood booster atau kadang malah menjadi boomerang dalam hal emosional. Biasanya selain skill, seorang pembalap juga harus pandai mengatur emosinya sehingga masalah pribadinya tidak membebani pikirannya ketika dia sedang berada di dalam cockpit.
Di pit AHT tampak BMW E36 milik Arya sudah siap untuk dmemulai race day nya. Minyam rem dan brake pad atau kampas remnya sudah diganti dengan yang baru. Begitu pula dengan masalah transmisinya sudah diperbaiki.
E36 berwarna hijau ini pun mulai menempati area waiting zone yang terdapat di belakang pit Sentul
Dimana sekitar 20 pembalap dari 2 kelas ETCC, yaitu ETCC 3000 Master dan Pro memenuhi area waiting zone.
Mulai dari pejuang BMW, Hendy Prabowo yang menggunakan E36 dengan mesin M3 nya
Yang akan bertempur dengan pasukan Porsche Carrera dari team Jakarta Ban Motorsport di kelas Euro 3000 Pro.
Hingga pemimpin klasemen sementara di kelas Euro 3000 Master, Aria KJA dari team Karunia Jaya Abadi
Dan tentu saja peraih pole position di seri ke-5 di kelas Euro 3000 Master, Teras N dari team ABM Motorsport yang merupakan Gubernur Kalimantan Tengah yang beribukota di Palangka Raya.
Sementara Arya sendiri berada di posisi ke-2 klasemen sementara Euro 3000 Master, dan juga posisi ke-2 start dibelakang Teras N.
Tapi tak ada salahnya untuk melepas stress sebelum berada di dalam cockpit dengan selfie bersama keluarga besarnya dan juga pacarnya.
Tapi ketika Arya masuk ke dalam cokpit, dia menjadi the lonely rangers yang harus menyelesaikan 12 lap nya seorang diri
12 lap yang bisa jadi 12 putaran terberat dalam umurnya dibandingkan dia harus lari 12 putaran halaman sekolahnya.
Arya beserta rombongan Euro 3000 Master dan juga Pro mulai berjalan melewati area pit menuju ke dalam lintasan untuk selanjutnya menempati grid mereka masing-masing
Selamat datang ke lintasan dan grid dari Euro 3000 yang dipenuhi oleh para umbrella girls.
Dari dulu saya kepikiran untuk membawa umbrella girl dari para sponsor, tapi mungkin apa karena usia Arya yang belum 18++, rencana ini selalu gagal.
Kembali ke dalam lintasan, pasukan Euro 3000 tampak mulai memasuki area grid
Selain coilover Arya yang baru, tampak juga pengerjaan body work berupa over fender atau wide body pada fender depan E36 nya yang tampak sebentar lagi akan menjadi rumah bagi wide and offset rims.
Sesampainya di grid nomer 14 crew AHT langsung memeriksa tekanan angin dan juga baut roda pada ke-4 E36 berwarna hijau biru silver ini.
Arya pun menempati grid ke-14 dari 20 peserta kelas Euro 3000 Master dan Pro. Dimana dalam kelas Euro 3000 Master dia menempati urutan start ke-2 setelah Teras N dari team ABM Motorsport.
Selama Arya mengikuti ETCC, inilah urutan paling bagus atau terbaik dalam karirnya, yaitu start di urutan ke-2 dalam kelas Euro 3000 Master.
Selama 1 tahun bertanding di Euro 3000 Master, The Flying Kid ini hanya langganan start di posisi ke-4.
Itu berarti selangkah lagi dia bisa menyabet posisi juara ke-1, jika ia bisa bermain dengan mulus dan aman melewati Aria KJA yang berada di grid pertama atau didepannya dikelas Euro 3000 Master. Tapi harus Anda ingat, bocah ini baru officially berusia 16 tahun, tentu dia ngebet ingin mempersembahkan kado special untuk kado ulang tahun kepada dirinya, orang tua, dan tentu saja pacarnya. Yang pasti diakan membalap seperti orang kesetanan pada hari ini.
Benar saja, persis seperti perkiraan saya, Arya pun langsung menyalip Teras N yang berada di depannya di lap 1. Arya pun kini berada di urutan paling depan di kelas Euro 3000 Master, meninggalkan Aria KJA yang persis berada persis di belakangnya.
Jarak atau gap ke-2 pembalap muda ini pun cukup ketat yaitu Arya 1:59:599 dan Aria 2:00.165. Senang sekali saya bisa melihat Arya bisa berada di urutan pertama ketika melaju di depan saya
Namun sayangnya di lap ke-2, saya tidak melihat Arya. Saya hanya melihat Aria melaju seorang diri dengan Silas dari ABM Motorsport yang tampaknya sedang melakukan drifting di S kecil.
Lama tak terlihat, akhirnya Arya pun mucul kembali di hadapan saya dengan title sebagai juru kunci alias paling belakang atau bontot sendiri.
Selidik punya selidik ternyata Arya melintir keluar lintasan dan masuk ke dalam gravel pada R1.
Untung saja pembalap muda ini bisa keluar dari gravel R1 yang terkenal dalam itu. Arya pun langsung gas pol mengejar ketertingalannya. Berada di posisi paling belakang, Arya pun berhasil melewati Hendrik D dari team Gazpoll Racing Team dengan Mercedes W202.
Anak ini benar-benar flying mengejar ketertinggalannya, best time nya pun naik menjadi 1:55.612. Dan kini tepat di hadapannya adalah Teras N dari ABM Motorsport yang berada di posisi ke-3
Sayangnya pengejarannya terhenti di lap ke-4, ketika para marshal di tepi lintasan mengibarkan bendera kuning dan juga tanda SC.
Yang berarti Safety Car masuk ke dalam lintasan.
Lap demi lap dilalui Arya dengan cara berbaris rapi tanpa ada kesempatan untuk menyalip di depannya
Lap ke-8, Safety car masih berada di dalam track, lap ke-9 juga, lalu lap ke-10,
Hingga akhirnya lap ke-11, Safety car juga belum masuk ke dalam pit. Infonynya terjadi tabrakan hebat antara Silas Andrianto ABM Motorsport dengan Peter Fries Racetech Team, sehingga menyebabkan evakuasi berjalan cukup lama.
Ini adalah video Silas sebelum bertabrakan dengan Peter di lap ke-4 dimana dia berhasil menduduki posisi ke-2 di belakang Aria KJA. Untungnya ke-2 pembalap ini baik-baik saja, dan tidak mengalami luka yang serius.
Tepat di last lap atau lap ke-12, akhirnya Honda CR-Z berwarna merah ini masuk ke kandangnya, dan balapan pun dimulai dengan hanya menyisakan 1 putaran lagi atau last lap.
Pertarungan hebat pun terjadi di detik-detik terakhir last lap antara Arya dengan Teras N untuk memperebutkan posisi ke-3. Pada tikungan Arya bisa mendekati atau menempel Teras, namun sayangnya ketika menemui lintasan lurus atau straight, Teras pun meng knock out Arya dengan mesin M3 nya.
Akhirnya bendera finish pun dikibarkan, dan berakhirnlah race seri ke-5.
Arya pun harus puas duduk diposisi ke-4 akibat kesalahannya sendiri yang terjadi di lap ke-2.
Arya pun kembali ke dalam pit tepat berada di belakang Teras N yang berada di posisi ke-3, sementara di depan Teras ada Aria yang finish di posisi 1.
Dan yang pasti kepalanya pusing 7 keliling memikirkan kesalahannya yang dilakukan di lap ke-2
Masuk dalam gravel di R1 di lap ke-2, lalu terhalang Safety Car selama 4 lap, it’s a bad day for this young kid
Tetapi good newsnya, Arya masih bisa memarkirkan mobilnya di depan podium sebagai juara ke-4 di kelas Euro 3000 Master.
Inilah yang namanya motorsport, sometimes you win some, lose some, and wrecked some
Dalam hal win some, kali ini di menangkan oleh Aria (kiri), lose some Arya, sementara wrecked some pada Silas (tengah). Ke-3 pembalap ini pun lantas mengobrol soal kecelakaan hebat yang menimpa Silas dengan Peter.
Tapi yang paling utama dari segala hal dalam balapan adalah bisa kembali ke dalam pit dengan selamat
Dan bisa bertemu dan berphoto bersama dengan sesama pembalap
Sementara naik podium adalah sebagai bonus nya atau rewards atas prestasi Anda di dalam lintasan yang membuktikan bahwa Anda lebih cepat dari teman di sebelah Anda. Tapi terlepas dari persaingan di lintasan, mereka adalah band of brothers.
Namun bagi pembalap muda seperti Arya, tampaknya ini menjadi pelajaran berharga dan tidak terlupakan, yaitu mengontrol emosi yang pada akhirnya akan menjadi “jam terbang”. Bisa dibilang inilah penyakit yang sering dialami oleh para pembalap muda dalam hal mengontrol emosinya
Karena ngotot mengejar juara 1 dan juga ingin berusaha mengejar ketertinggalan poin dari Aria KJA dalam hal juara umum nasional Euro 3000 Master, tapi pada akhirnya dia harus berakhir di gravel di lap 2, dan harus tertahan selama 4 lap karena Safety car masuk ke dalam lintasan. Terlebih lagi pada hari itu dia resmi berulang tahun ke-16 tahun dan yang bikin dia tambah ngotot untuk juara karena ada pacarnya yang ikut menonton. Jadilah Arya membalap seperti orang kesetanan, dengan hanya 1 goal… juara 1.
Tapi yang pada akhirnya dia harus berada di posisi ke-4., sementara Aria KJA berada di podium yang 1. Perbedaan point antara ke-2 pembalap ini adalah 24 poin, dimana Aria KJA 144 poin, sementara Arya 120 poin. Dimana masih ada 1 race lagi yang akan diselenggarakan di akhir November 2014 ini yang akan menjadi judgement day antara mereka ber-2. Sementara juara ke-2 diraih oleh Abimanyu Kameshwara dari team Segoro Kidul, juara ke-3 Teras N dari ABM Motorsport, dan juara ke-5 oleh Hendrik D dari Gazpoll Racing Team.
Walaupun kisah balapan kali ini tragis di awal, namun pada akhirnya happy ending. Kue tart, dan lilin 16 tahunnya bersanding dengan piala juara ke-4.
Setelah turun dari podium kemenangan, diadakanlah acara ulang tahun kecil-kecil an di paddock Arya yang dilanjutkan dengan doa bersama serta tiup lilin dan potong kue tart.
Tak ketinggalan juga Aria yang paddocknya bersebelahan dengan Arya tak lupa mengucapkan selamat ulang tahun kepada Arya, dan menerima kue tart ulang tahun Arya.
Tak terasa musim balap 2014 sudah hampir habis. BMW E36 ini pun sudah menemani Arya dari seri 1 dengan berhasil mengantar Arya di podium 4 (seri 1), podium ke 5 (seri 2)., D.N.S did not start (seri 3), podium ke 2 (seri 4).
Dan akhirnya podium ke-4 di seri ke-5. Podium ini sekaligus dipersembahkan untuk para sponsorship Arya yang sudah mendukung Arya dari seri ke-2.
Sekaligus kado ulang tahun yang paling berkesan di umurnya yang genap 16 tahun di race day.
Dan tentu saja membuat orang tuanya bangga, meskipun sedikit jengkel karena dari awal sudah di nasehatin supaya main aman jangan keburu nafsu mengejar juara 1.
I think it’s the best way to celebrate your b’day party with your friends, family, and of course…your girlfriends. Di sirkuit dan pulang dengan kado piala juara ke-4 dari panitia lomba. Awesome dan anti mainstream.
See ya in round 5, the judgement day for Arya “The Flying Kid” Karistianto
Arya “The Flying Kid” Karistianto powered by :
-Ultra Racing Indonesia
-Prince Lubricants
-Perfections Window Film
-Hurricane Driving Performance
-Perfourm.com
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com



















































































