Sirkuit Sentul kembali bergemuruh di awal tahun 2015 ini, dengan kembali diselenggarakannya rave partynya para speed freak dan car enthusiasts di Indonesia, yaitu ISSOM atau Indonesia Sentul Series Of Motorsport 2015. Di mulai pada tanggal 10 – 12 April 2015 yang menjadi seri pembuka atau kick off nya di musim balap 2015 ini, Sentul International Circuit pun mulai berbenah dengan menggandeng ABM Enterprise sebagai pihak promoter selama 3 tahun ke depan demi mengembalikan kejayaan sirkuit kebanggaan bangsa Indonesia seperti di jaman ke emasannya, yaitu 90’an.
Saya pun kembali diundang ke Jakarta oleh team B16 AP Speed memakili Perfourm untuk meliput team yang bermarkas di daerah Duren Sawit ini turun di ISSOM seri 1
Dan yang membanggakan bagi saya dan kami di Perfourm adalah, Perfourm pada tahun ini sebagai offical media partner ISSOM 2015
Dimana kami akan mengawal dan meliput jalannya ISSOM di tahun 2015 yang berjumlah 6 seri ini. Yang berarti Anda akan semakin bisa mengenal luar dalamnya ISSOM, mulai dari team, mobil, pembalap, habit, lifestyle, bahkan para umbrella gilrs nya. Yang pasti segala sesuatu yang out of the box.
Dan juga tentu saja Anda akan semakin mengenal Perfourm karena logo atau banner Perfourm ada dimana-mana.
Tapi menurut saya yang paling membanggakan untuk saya adalah logo kami berada di dalam nomor start. Bisa di bilang ini adalah the biggest orgasm kami atau goal terbesar kami ditahun 2015 ini, bahkan impian saya dari awal saya mendirikan Perfourm. Bahwa someday Perfourm yang berasal dari kota Surabaya yang jaraknya thousand miles away dari Jakarta ini bisa sejajar dengan media besar nasional lainnya. Dengan kata lain ikut mensupport dan terlibat di dalam dunia motorsport.
Saya pun mendapatkan Green Card Media yang merupakan kartu sakti atau all access untuk official media partner. Lalu saya pun memilih nomor start saya sendiri yaitu 177, you know 7 is my lucky o number.
Kick off di awal musim ini juga diikuti oleh beberapa new kids on the block dengan mobil barunya. Yang berarti itu adalah pertanda bagus untuk ISSOM dimana kehadiran pembalap baru akan semakin memanasakan garis start.
Musim baru juga ibaratnya lebaran, yaitu baju baru. Di scene motorsport, baju baru bisa berarti aero kit atau pun livery baru. Dan di awal musim 2015 ini beberapa team tampak memakai livery baru, yaitu AHT Garage dengan corak tribal pop artnya dengan vocal point warna pinky. Sementara team ABM Motorsport memakai livery Inter sport yaitu merah, biru tua , dan emas.
Di kick off season ini juga pro drifter Indonesia, yaitu E. Amandio juga kembali ke medan perang sepanjang 4,12 km dengan Mitsubishi Lancer Evolution IX CT9A yang sudah dipersiapkan oleh Luckas dari Engine+.
Masih ingat dengan masalah lebaran dan baju baru? Hendy Prabowo dari team Forza Auto One kembali ke medan perang dengan jubah perang pada E36 bermesin M3 yang tampak seperti decepticons alias robot. Aero kit nya tampak berubah sangat drastis. Ketika saya tanya darimana dapaat ide aerokit ini, Hendy pun menjawab “terispirasi dari balap DTM, Time Attack, dan juga film Transformer”
Sementara GTR nya Hendy sepertinya musim balap 2015 ini masih tanda tanya apakah akan turn lagi apa tidak, mengingat penyakit lamanya sering kumat sewaktu race day yaitu gearbox dan ECU nya yang sering error (limiter). Sehingga Gojira ini hanya mampu bertahan di lap-lap awal saja, setelah itu harus balik kucing ke dalam pit.
Selain baju baru, beberapa pembalap pun mendapatkan mainan baru atau mobil barunya di seri pembuka ini. Seperti pembalap senior Gerry Nasution dari team BMW Astra dengan BMW E36 yang pada tahun 2015 ini akan naik kelas ke kelas ETCC 3000 Pro dari ETCC 2000 Pro.
Jika Gerry Nasution mendapatkan mobil baru tapi tahun lama, para pembalap di team Honda Racing Indonesia mendapatkan mainan barunya berupa All New Honda Jazz GK5
All New Honda Jazz GK5 ini merupakan generasi ke-3 dari keluarga Honda Jazz atau Fit yang mulai diperkenalkan pada tahun 2014 yang lalu, dan akhirnya di tahun 2015 ini memulai debutnya di Honda Jazz Speed Challenge yan sudah memasuki tahun ke -10 dari semenjjak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2004 yang lalu dengan GD3. Rencana di tahun 2016, yang boleh mengikuti HJSC hanya boleh GK5, sementara GE8 tidak diperbolehkan lagi. Ya siklus tahunan atau evolusinya di HJSC setiap 5 tahun sekali.
Dan ke-2 pembalap yang beruntung medapatkan mainan barunya itu adalah Rio SB dan juga Alvin Bahar dari Honda Racing Indonesia
Livery baru dan mobil baru sudah, lalu bagaimana dengan mesin baru. Ini dia yang anti mainstream alias pindah agama, dimana sebuah KE70 atau Corolla DX milik Budidana melengserkan 5K engine nya dengan sebuah mesin K-Series juga. Namun kali lebih bigger, better, and faster than before. Yaitu sebuah mesin K-Series atau K24 dmilik dari Honda yang bernapas melalui Weber 4 barrel.
Sementara B. Hutomo dari Jakarta Ban Motorsport merubah livery KE70 nya menjadi warna yang sangat eye catching atau lebih tepatnya menyilaukan mata, yaitu kuning stabile. Enginenya pun tetap berupa 3SGE Beams dengan ITB
Sementara pejuang Honda di kelas Super Touring Car ada M. Ichsan dari team Gilabalap Eneos dengan Honda Genio yang sudah dipersenjatai dengan mesin B20 dimana pada tahun –tahun sebelumnya Genio ini sudah merajai kelas Super Touring. Kalo tidak salah horspowernya bermain diantara 280- 300 hp.
Namun pada tahun 2015 ini Ichsan akan mendapatkan rival terberatnya yaitu M. Herdy yang berasal dari team B16 AP Speed dengan Honda EG6 atau Estilonya. EG6 ini merupakan ex monster drag race yang mesin B20 nya mampu memuntahkan tenaga sebesar 330 HP, namun karena alasan pengereman, tenaganya diturunkan menjadi 305 HP.
Berbicara mengenai bigger, better, and faster. Check out Turbo dari Regi AHT Garage pada Nissan Cefiro A31 yang bermesin 2JZnya It’s bigger than your head.
Doughnut anyone?
Air jack : Check, center lock wheels : check, wheel gun : lupa. Saya baru tahu jika para crew mekanik F430 Competizone membuka lalu mengencangkan center lock wheelsnya dengan bergaya ala 50-50 grind skateboard alias manual.
Atau mungkin Anda bisa bertemu dengan Vin Diesel yang ternyata nyambi jadi supir service car nya Garden Speed. tampaknya dia sudah mulai lelah dengan American Muscle Car dan beralih menjadi supir truck di bengkelnya Taqwa. Sepertinya kita sekarang sudah tahu dimana dan apa tema film Fast And Furious ke-8 nantinya ini.
Banyak hal yang bisa temukan sewaktu kita berkeliling dari pit ke pit , dan itu adalah moment yang paling menyenangkan ketika saya sedang bertugas. Mulai dari kita bisa melihat aktifitas persiapan para crew mekanik yang tampak sedang melakukan spooring dengan cara manual.
Hingga bertemu dengan pembalap senior atau jadul seperti Chandra Alim dari team Sigma Speed Jakarta yang dulunya merupakan legend of speed mulai dari Sirkuit Ancol hingga Sentul Circuit bersama mobil monster dan tercepat dimasanya
Dan tak ketinggalan juga saya bertemu dengan pembalap senior yang mendapatkan julukan The Flying Doctor yaitu Dr. Hary Agung dari Semarang yang saat ini sudah mulai mundur perlahan-lahan dari scene motorsport akibat penyakit jantung yang dideritanya.
Ibaratnya seperti bumi yang terus berputar, setiap masa ada generasinya dan setiap generasinya ada masanya. Dari hari ke-hari dan dari event ke event, Sentul akan menciptakan pembalap baru atau muda yang berbakat yang akan menguasai podium di sirkuit sepanjang 4,12 km ini atau sirkuit manapun di bumi ini, dan mengibarkan sang saka merah putih dengan iringan Indonesia Raya
Dan semuanya tentu tak lepas dari dari bantuan pihak sponsor, pemerintah, dan tentu saja dengan pria yang stylish dan macho ini. Beliau adalah Ketua Umum IMI Pusat Komjen Pol (Purn) Nanan Soekarna. Dimana jika ke-4 elemen ini disatukan dan mencapai satu titik temu, maka dunia motorsport Indonesia bisa semakin maju dan berkembang.
Tapi kalo saya lihat di seri pembuka ISSOM 2015 ini angin segar pun berhembus di Sentul Circuit. Beberapa team pun mulai di sponsori oleh beberapa brand, dari livery mobil hingga race suitnya. Seperti pada team ABM Motorsport yang dibranding oleh Inter Sport yang merupakan brand dari Gudang Garam.
Sebuah team yang yang terdiri dari pembalap muda
Dan juga pembalap senior. Dimana Pembalap Senior seperti Jimmy Lukita ini bertugas sebagai technical manager dimana dia bertanggung jawab dalam hal teknis atau uji coba produk yang digunakan pada team ini. Mulai dari oli hingga ban.
Angin segar juga datang bagi para pembalap, team, sponsor, dan juga terutama pihak Sentul. Karena semakin banyak rekan media yang datang untuk meliput. Entah itu dari media besar berskala nasional ataupun media kecil atau grassroots seperti kami. Yang penting kami inginikut memajukan dunia motorsport atau Sirkuit Sentul ini ke seluruh Indonesia bahkan dunia. It’s all about good times all around..
Seperti pertukaran stiker antara saya dengan Maximum Dog
Bahkan beberapa teman seperjuangan kami bernama Riklyasa Imanullah atau Kipli dari Speedarchitec yang baru saja sembuh dari penyakit tipes nya langsung mengangkat senjatanya untuk meliput ISSOM.
Saya juga melihat beberapa media atau photographer luar negeri juga ikut meliput event ini. Ya terlihat dari stylenya dan keribetannya sewaktu bertempur dengan alat yang lebih cocok digunakan untuk 2 orang bukan 1 orang.
Atau mungkin Sentul sudah seperti pulau Bali? Well, yang jelas mereka sedang sunbathing sambil berjalan menuju hotel Lorin (crew Top Run Motorsport)
Jika Kipli tadi sakit, keterbatasan fisik juga tidak menyulutkansemangat beberapa orang yang punya minat atau passion pada motorsport dan juga photographer. Bahkan saya lihat pria di kursi roda ini berjalan kesana kemari mengejar moment mobil yang melintas di area pit line. Saya yakin, dan bahkan Anda juga, jika pria ini diberikan tubuh yang sempurna sudah pasti dia akan memakai race suit lengkap dan turun di kelas yang dia inginkan bersama mobil kesayangannya seperti seorang pembalap di hadapannya.
Tapi sebelum balapan dimulai, diadakan terlebih dahulu briefing yang diadakan di press room oleh pimpinan perlombaan, time keeper, scrutineering, dan pihak Sentul sendiri dengan seluruh pembalap.
Dalam briefing ini pihak pimpinan perlombaan mengumumkan beberapa hal seperti jalannya qtt, rules do and don’t. Khusus untuk rulesnya, ternyata banyak pembalap yang terkena penalty atau teguran karena melanggar marka atau garis pit in dan pit out. Bahkan pembalap senior pun tak luput dari pengawasan tower, hingga membuat seluruh ruangan tertawa.
Salah satu yang ramai diperbincangkan dan di berdebatkan di dalam forum briefing tersebut adalah kewajiban penggunaan HANS atau Head And Neck Support di tahun 2015 ini. Beberapa pembalap pun menyampaikan keberatannya atas peraturan ini, karena harga HANS sendiri saja sudah cukup mahal. Yaitu diatas kisaran diatas 7 juta bahkan lebih.
Belum lagi daftar belanjanya bertambah atau membengkak mau ngga mau harus membeli Helm yang HANS Support juga . Yang notabenenya harganya hampir sama dengan HANS tersebut. Karena selama ini pihak Sentul penggunaan helm motor yang berlisensi DOT dan SNELL yang harganya mungkin lebih murah 4 kali dari helm yang HANS ready. Akhirnya pihak pimpinan perlombaan memberikan keringanan berupa setiap pembalap yang merasa keberatan di seri 1 ini memakai HANS untuk mebuat surat pernyataan atau ijin tidak memakai HANS di seri 1. Tapi yang jelas saya tidak tahu kelanjutannya di seri ke-2 besok apakah hukumnya wajib dengan sanksi tidak boleh start atau hanya wacana saja.
Race pertama di hari Minggu pagi itu dibuka dengan MBCI Race yang di ikuti berbagai macam mobil pabrikan Mercedes Benz Jerman. Mulai dari si Mercedes Benz 220S W110/W111 1963 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mercy Batman karena buritan belakangnya bersirip mirip dengan Bat Mobile. Pikir saya gila mobil setua dan se classic ini apakan bisa lari atau bertahan hingga lap ke 12? Mengingat umurnya yang sudah oldschool
Dibawah W110/W111 ada barisan Mercedes Benz Mini 200 yang lebih muda setahun dari si Bat Mobile.
Dan ternyata benar saja tebakan saja, si Batmobile yang dikemudikan oleh M. Maulana ini masuk pit di awal-awal lap. Tapi harus saya acungi jempol dan angkat topi untuk Maulana yang sudah mengajak Batmobilenya berolahraga daripada hanya untuk pameran dan touring biasa saja.
Beruntung Maulana yang bisa cepat kembali ke dalam pit, malang bagi Mercedes Benz W123 atau yang biasa disebut dengan Mercy Tiger ini. Mobilnya pun berubah menjadi mesin penyemprot hama atau fogging yang membuat pembalap di belakangnya seperti sedang di smoke grenade Counter Terorist.
Beberapa new kids on the block juga ikut meramaikan MBCI atau Mercedes-Benz Club Indonesia Championship yaitu Anthony Suherman dari team S Motorsport dengan Mercedes Benz W124 nya
Davi Saputra dari team MM Motorsportnya dengan Mercedes Benz W124 nya terlihat lebih segar dengan livery barunya, dan tentu saja aero kitnya juga.
Nasib kurang beruntung menghampiri pembalap asal kota Surabaya, Denny Pribadi dari team Segoro Kidul yang terpaksa tidak bisa melanjutkan lomba akibat mobil W202 nya mengalami masalah pada mesinnya.
Sementara yang menjadi juara MBC1 seri 1 ini jatuh pada Haridharma Manoppo dari Team Mercedes W202 Motorsport dengan total waktu 19:17.755. Guys, menurut saya ini adalah mobil Mercedes-Benz terkencang di Sentul Circuit
Oh my god, akhirnya saya bertemu lagi dengan BMW 2000 ini. Ini adalah salah satu mobil favorit saya di Sentul disamping si Alfa Romeo GTV nya Robert Paul. Bentuknya yang mungil, coupe, 2 pintu,and its BMW membuat saya jatuh cinta kepadanya. Saya membayangkan BMW 2000 berwarna orange menemani saya jalan-jalan sore memutari kota Surabaya di iringi lagu smooth jazz. Amazing
Pria yang beruntung bisa memiliki dan balapan dengan BMW 2000 ini adalah Uthan MA. Sadikin yang merupakan salah satu petinggi di Achilles Radial.
Ternyata si BMW 2000 tadi akan bergabung dengan retro car lainnya di kelas Retro 1600 Max
Yang dimana tak ada yang lebih menyenangkan lagi di Sentul melihat mobil yang lebih tua dari saya ini line up di garis start dengan suara khas 4 cylinder dengan high lift camsaft yang bernapas melalui 4 barrel. Ada sesuatu tentang motorsport soul yang hanya dimiliki oleh mobil-mobil jadul ini, yaitu bentuk, mesin serta driving skill pembalapnya yang pure motorsport.
Bagi Anda yang biasanya hanya melihat mobil retro JDM seperti sebangsa Toyota Corolla ataupun Datsun, maka di ajang Retro 1600 Max ini Anda bisa bisa melihat Fiat 124 sport coupe 1969 beraksi di lintasan seperti jaman ke emasan mereka
Uthan MA. Sadikin yang berada di dalam cockpit BMW 2000 dengan nomer start 22 ini berhasil menyabet podium ke-2 di kelas Retro 1600 Max
There’s go my dream car
Di Retro 2000 Max pembalap senior Robert Paul dari Garden Speed masih tetap menjadi yang tercepat di kelasnya dengan Alfa Romeo GTV 2ooo-nya.
Masuk di kelas ETCC 2000 atau Euro 2000 yang notabene di di penuhi oleh mobil Euro seperti BMW, Mercedes, dan Peugeot. Ada satu mobil yang sepertinya die hard di kelas ini. Yaitu Sebuah VW Beetle atau kodok milik Eko dari team Jagal kota Kediri Jawa Timur yang berada di kumpulan serigala.
Alhasil Eko dan VW Kodok nya harus puas berada di barisan paling belakang. Karena tak seperti yang seindah film Herbie jika Anda balapan dengan kodok ini. Rules number one, do not attempt to engine brake this Beetle. Kecuali jika Anda mau membuat Kodok ini bersandar di bahu lintasan. Mungkin inilah sebabnya next race cah Kediri ini akan mempensiunkan Kodoknya dan beralih ke BMW untuk supaya bisa engine brake di setiap tikungan. Best timenya kodok ini adalah 2:22.992, dengan gap antara dirinya dengan juara 1 adalah 3 lap,
Masuk di kelas HJSC atau Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge. Kita bia melihat banyak pembalap baru yang bersaing di kelas ini dengan semangat 45.
Seperti salah satu pendatang baru dari kota Surabaya, yaitu Rian Risky juara bracket 13 detik Sentul Drag race dari team B16 AP Speed yang pada seri 1 ini masuk di kelas promotion pada Honda Jazz Speed Challenge. Bisa dibilang ini adalah program kerja atau propagandaya Perfourm supaya manrik minat pembalap daerah terutama dari kota Surabaya untuk mengikuti balapan di ISSOM.
Selain pembalap muda dan baru saja memulai 1st debutnya di HJSC atau HBSC, ada juga pembalap yang terhitung cukup lama di Honda Brio Speed Challenge, seperti Uki Ifwa dari tim Extrajoss Blend di Honda Brio 1200 cc
Sementara di kelas master Honda Jazz Speed Challenge diisi oleh pembalap pro seperti Fino Saksono dari team GT Radial.
Yang akan bertarung langsung head to head dengan duo Honda Racing Indonesia, yaitu Alvin Bahar dan Rio SB yang mengendarai All New Honda Jazz GK5.
Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge bisa dibilang ini adalah entry level bagi para pembalap baru sebelum dia naik kelas atau pindah ke mobil lainnya. Karena it’s all stock car, hanya diperbolehkan penggantian exhaust, suspension, clutch, brake pad, dan ECU/piggy back. Jadi sangat kompetitif atau ketat sekali persaingan disini.. Yang ada cuma how fast you can race the car dengan kata lain driving skill.
Tapi jika kita sudah berbicara tentang team pabrikan, beda lagi ceritanya. Mereka adalah sebuah team besar yang ditunjang oleh unlimited budget oleh tempat asala muasal mobil itu diciptakan. Dan hanya ada satu goal dari team ini, Juara 1. So tak heran mereka melakukan research and development setiap saat untuk bisa berada di P1 atau pole position.
Tapi ancaman terberat mereka berasal dari sebuah Honda Jazz GE8 dari team GT Radial yang memakai TRD livery ini, yaitu Fino Saksono.
Bahkan Fino mengajak dua pembalap Honda Racing Indonesia ini untuk ber tango atau berdansa di S besar. Setelah kalah atau finish sebagai runner up di Honda Jazz Speed Challenge oleh duo Honda Racing Indonesia (Rio 1st, Fino 2nd, Alvin 3rd). Fino pun semakin menggila di Indonesia Touring Car Championship atau ITCC. Fino pun merusak pesta ke-2 pembalap HRI ini dengan mengajak mereka duel head to head di setiap tikungan atau dengan kata lainnya…Let’s Tango. alias #sentuldogfight
Tak hanya di setiap tikungan, Fino yang kalo saya bilang sebagai pembalap bertipikal fighter ini menggempur habis-habisan duo Honda Racing Indonesia di setiap kesempatan yang ada, termasuk juga mengambil dari dalam atau tepi pit wall hingga membuat kami yang di pitwall terpaksa harus menutup mata karena debu yang berterbangan
Setelah pertempuran bumper to bumper selama 12 lap dengan duo Honda Racing Indonesia ini, akhirnya Fino pun berhasil memimpin di depan team pabrikan ini.
Dan finish di posisi 1 di kelas ITCC dengan best time 1:56.241
Sementara Rio SB pun harus puas di podium ke-2 dan Alvin Bahar di podium ke-3. What a great race by Fino Saksono
Sementara Rian Risky pembalap dari kota Surabaya ini pun berhasil melampau targetnya hanya sekedar bisa finish menjadi naik podium ke-2 di kelas promotion pada 1st debutnya ini (finish ke-7) dari 25 peserta. Dengan best timenya 1:58.314
Sementara di Brio 1200 cc keluar sebagai juara 1 adalah Uki Ifwa dari tim Extrajoss Blend dengan best timenya 2:03.044
Yang uniknya lagi di kelas ITCC atau Indonesia Touring Car Championship (Kejurnas) hadirnya 2 mobil di luar pabrikan Honda dan juga Toyota, yaitu Suzuki dan Mitsubishi. Dari Suzuki ada Eko Suryanto dengan Suzuki Splash nya yang tampak berjuang sangat extra keras untuk bisa mengejar pasukan i-vtec sekelas Brio 1200. Eko pun finish di urutan ke-16 dari 20 peserta (3 DNF), dengan best timenya 2:11.809
Selain Eko dengan Suzuki Splashnya , ada juga Mitsubishi Mirage yang dipiloti oleh Ricky Dianto dari team FBRT atau Firna Bosowa Rally Team. Dan Mirage kecil ini pun juga tampak ngos-ngosan mengejar barisan Jazz, Brio, dan Yaris di depannya. Bahkan Mirage ini tertinggal dari Suzuki Splash Eko. Ricky akihirnya finish dibelakang Eko atau ke-17 dengan best timenya 2:11.570.
Walaupun berbeda dan tampak under power, namun saya tetap mengacungkan 2 jempol saya dan salut atas perjuangan nya Eko dan Ricky yang tikut meramaikan dunia motorsport Indonesia, walaupun mereka tahu kalo persaingan nya sangatlah berat sekali. This is what I call #funmotorsports, #forevermotorsport, and #thisisourplayground
Stay tune on Perfourm, for part 2. Later….
-Bayu Sulistyo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com