Waktunya untuk race lagi dengan pembalap muda Arya “The Flying Kid” Karistianto di ISSOM seri ke-2 yang diadakan pada 22-24 Mei 2015 di Sentul International Circuit, Bogor Jawa Barat. Setelah pada seri 1 Arya berhasil finish di urutan 1 di kelas Promotion Euro 3000, di seri ke-2 ini pembalap berusia 17 tahun ini pun kembali mengincar podium 1 untuk yang ke-2 kalinya bersama team AHT Garage
Sabtu pagi Saya pun memulai bertemu dengan pembalap yang mulai bekerja sama semenjak website pertama saya sebagai driver blog, yaitu umur 12 tahun ketika Arya masih berada dibalik kemudi sebuah mobil rally Toyota KE70 3SGE
Jadwal untuk QTT Euro 3000 pada hari Sabtu, 23 Mei 2015 adalah pada qtt yang ke-10 atau jam 13.50 -14.05 atau sekitar 15 menit saja. Beberapa race suit pun tampak bergantungan untuk di keringkan atau di angin-anginkan di depan pit AHT Garage. Maklum saja biasanya di seri-seri awal ISSOM para pembalap serasa sedang race di Dubai alias panas. Namun memasuki 2 seri terakhir di bulan Oktober, November, atau Desember. Para pembalap harus berjuang melawan hujan yang cukup deras dan lama, apalagi diatas jam 12 siang.
BMW E36 325i yang sudah di stroker menjadi 3.000 cc ini pun sudah memasuki tahun ke-3 nya semenjak pertama kali digunakan oleh Arya untuk turun di kelas Euro 3000 Master pada tahun 2013. Mulai dari warna dasar atau aslinya biru dengan minim modif, lalu livery ala Alpina race car, dan akhirnya berubah baju dengan body kit dan AHT Garage livery yang tampak fresh dan swag people.
Kalo saya lihat livery paling colorful dan juga paling swag adalah milik team AHT Garage. Maklum saja mulai dari owner, tuner, hingga para pembalapnya usianya masih muda-muda. Jadi setidaknya desain dan warnanya merepresentasikan umur.
Dari yang dulunya tinggi dan besarnya kira-kira hanya sebahu saya, kini menjelma menjadi serang ABG. Tampaknya saya harus sunat lagi untuk bisa lebih besar dan tinggi darinya.lol. Bisa di bilang Arya merupakan project awal saya dan Perfourm membangun Team Perfourm Motorsport. Dari awalnya di rally dan tanpa sponsor, hingga akhirnya ke balap touring dengan mobil yang berubah seperti papan billboard atau iklan berjalan. Dan Arya pun menunjukkan kualitasnya sebagai seorang pembalap muda yang berbakat kepada para sponsorship dengan podium kemenangan di setiap racenya. Goal terbesarnya untuk dirinya, keluarga, serta para sponsorship adalah disaat dia menjadi runner up national championship Euro 3000 Master di tahun 2014 yang lalu.
Walaupun ditahun ini atau musim balap 2015 ini di kecebur atau nyemplung di kelas mungkin salah baginya, yaitu Euro 3000 Promotion (Novice-Promotion-Master-Pro)
Namun dia tetap professional dan membalap dengan sepenuh hati untuk team, sponsor, ke-2 orang tuanya dan dirinya sendiri.
Mengingat Arya untuk sementara ini memimpin pengumpulan poin sementara di kelas Euro 3000 Promotion, yaitu sebesesar 26 point. Selisih 3 point dengan Suraj dari team D’Spec Motorsport (23 point)
Arya pun berhasil menyelesaikam qtt pada hari itu dengan best timenya 1:54.6 dan akan memulai start di grid ke-12 (overall), dan yang 1 di kelas Promotion. Waktunya pun drop dari best timenya 1:52
“Mobilnya floating, ga mau di gas. Pas keluar tikungan ga mau lari atau berat banget. Dan brebet aja terus-terus” jawab Arya ketika ditanya kenapa best timenya melorot 2 detik dari biasanya. Setelah di cek oleh crew AHT Garage, ternyata mesinnya sudah mulai lelah.
Minggu, 24 Mei 2015. Pembalap muda yang baru saja lulus SMA ini akan memulai race nya pada race yang ke-9 atau pada jam 14:25 – 14:55 dengan total 12 lap yang dipertandingkan. Beberapa kali crew AHT mencari asal muasal dropnya performance dari E36 Arya ini. Mulai dari dikira businya yang mentok atau jelek lalu diganti yang baru, sampai mengganti fuel pumpnya dengan yang baru tetap brebet nya tidak mau hilang. Akhirnya di diagnosis, mesinya sudah lelah alias waktunya untuk overhoul.“Nanti pas balapan kalo bisa agak ngepol pas di awal balapan, tapi juga take it easy. Supaya kalo misalnya kenapa-napa, ga kebalap sama banyak mobil. Dan kalo sudah over heat agak di control aja, pokoknya harus finish” pesan Regi, owner dari AHT Garage.
Dengan kendala pada mesin tersebut memberikan tentu akan memberikan kesempatan bagi Suraj dari team D’Spec Motorsport dengan E46 nya untuk mengambil posisi 1 dari Arya, yang dimana dia akan start pas di belakang Arya.
Umbrella girl AHT Garage pun mulai bergegas memasuki area grid dengan dress yang benar-benar Proper fitment.
Dan akhirnya Arya mendapatkan sepasang umbrella girls dari AHT Garage di tahun ke-2 bersama team AHT Garage.
Yang dimana dari sisi samping tampak serasi dengan mobilnya
Dan juga mampu menaikkan boost Arya sebelum race berlangsung. Yah hitung-hitung sebelum melemaskan otot-otot leher dan mata sebelum selama 30 menit melihat ke depan terus. Boys Will always be boys
“Engine ON !” itu berarti one mechanic yang menemaninya harus keluar dari area grid, dan juga termasuk saya. Karena sebentar lagi warm up lap akan segera dimulai
“ Bagaimana pun juga gw harus tetap fight dan harus bisa finish di race kali ini. Meskipun gw tahu ada masalah pada mesinnya, yang yah mungkin sewaktu-waktu bisa bikin mobil gw parkir di tepi lintasan. Targetnya adalah finish dan mengumpulkan point, meskipun ngga di podium yang 1”, kata Arya.
Benar saja, mulai dari start hingga di lap-lap awal Arya pun seperti orang kesetanan dalam mengemudikan E36 nya. Strategi dari Regi AHT Garage adalah gas poll atau meninggalkan mobil-mobil peserta lainnya sejauh mungkin namun tetap bermain aman.
Supaya nanti apabila mesinnya bermasalah, gap antara Arya dengan pesaing di kelasnya atau pun di kelas Novice sudah jauh. Dan strateginya Arya pun berubah menjadi defense bukan menyerang lagi. Supaya mobil yang dia kemudikan biar bisa tetap finish atau menyelesaikan race sebanyak 12 lap atau 47,58 km
Lap demi lap di awal race pun dilakukannya seorang diri seperti layaknya ketika practice day atau pun qtt. Maklum saja saja Arya sudah meninggalkan jauh di belakangnya peserta dari kelas novice dan juga promotion. Dan yang di depannya hanya ada 2 peserta Master dan Pro
Timenya pun naik 1 detik daripada waktu qtt yaitu 1:55.397, dan rata-rata bermain di waktu 1:55. Membuatnya berlari meninggalkan Suraj di posisi ke-2 yang cukup jauh jaraknya dibelakang.
Di lap ke-6 performance E36nya pun mulai menurun. Namun sayangnya ketika sampai di lap ke-8, mimpi buruknya Arya dan Regi pun tiba. Mesin E36 nya pun mulai bermasalah dengan temperaturenya yang over heat.Timenya Arya pun anjlok ke 1:59.003. Sementara Suraj pun mulai mendekati Arya dari belakang dengan timenya 1:54.272 (best time Suraj). Dan acara dog fight pun dimulai oleh ke-2 pembalap tersebut.
Yang akhirnya dog fight itu dimenangkan oleh Suraj di lap ke-8, dan langsung tancap gas di lap ke-9 dengan waktunya 1:55.198. Suraj pun naik ke posisi ke 1 atau pemimpin kelas Promotion
Dan meninggalkan Arya yang sedang berjuang dengan masalah over heat pada enginenya di tempat ke-2 dengan waktunya yang mulai amburadol atu masuk ke area 2 menit
2 menit itu sama saja dengan waktu yang ditempuh oleh Honda Jazz atau Brio yang cc nya lebih kecil daripada sebuah mesin E36 3.000 cc inline six yang best timenya 1:50 pada close practice, dan 1:52 pada race day dan qtt.
3 lap terakhirnya pun dihabiskan dengan waktu 2 menit. Yaitu 2:03.618, 2:02.483, dan akhirnya finish dengan time 2:04.189 di posisi ke-11 umum dan ke-2 promotion class.
“Karena over heat aku ngegas nya jadi pelan-pelan dan ga terlalu di polin gasnya. Tapi tetap memakai strategi late breaking. Jadi ngakalinnya gasnya dispirit tapi late braking supaya mobil bisa tetap jalan hingga garis finish” terang Arya ketika saya tanyakan setelah masuk ke dalam pit
Dan akhirnya strategi dan kesabarannya menghasilkan buah yang cukup manis, yaitu berdiri di podium ke-2 kelas promotion. Sementara podium 1 nya diraih oleh Suraj R. Mukhi dari D’Spec Motorsport, podium ke-3 Arnold Rianto dari team Segoro Kidul, podium ke-4 Peter Fries dari team GT Racetech, dan podium ke-5 Dwi Atmoyo dari team Segoro Kidul.
Tampaknya clash of titan di kelas promotion pada tahun ini akan berlangsung secara sengit antara Suraj dan Arya. Mengingatkan saya akan pertarungan Arya dengan Aria dari team Karunia Jaya Abadi untuk memperebutkan juara nasional Euro 3000 Master 2014 yang lalu. Dan tampaknya Suraj yang akan menggantikan tempat Aria sebagai pesaing utama Arya di Euro 3000 Promotion tahun ini.
“Sebenarnya pada race kali ini agak kecewa seh. Solnya udah dikit lagi finish, tapi ya mau gimana lagi namanya juga balapan. Ada yang menang, ada yang kalah, dan juga ada mobil yang sehat dan trouble pas race. Tapi ya tetep bersyukur bisa dikasi selamat finish dan naik podium ke-2”terang Arya.
Walaupun pada race hari itu di wajah Arya tersirat perasaan kecewa dan suntuk. Tidak halnya dengan wajah ke-2 umbrella girls AHT Garage yang sedang menanti Arya di depan pit untuk melakukan photo bersama.
Tapi sebelum Arya maju..ternyata ada salah satu crew Sentul yang ingin berphoto bersama. Bring back da old times ha?
Dan akhirnya the Flying Kid bisa tersenyum kembali diantara 2 wanita seksi ini. Baru kali ini akhirnya Arya mendapatkan umbrella girls dari team AHT Garage, bukan hanya 1 namun 2. Enjoy your victory moment bro.
Sebelum crew AHT Garage mulai meng over houl dan me rebuild mesin E36 nya untuk kembali ke dalam track pada seri ke-3 ISSOM 2015 yang akan diadakan pada tanggal 21-23 Agustus 2015 mendatang.
Yang jelas Arya akan kembali ke dalam track pada seri ke-3 esok. Namun dia masih menyimpan keinginannya untuk menjual E36 nya dan beralih ke balapan Honda Jazz Speed Challenge, serta Euro 2000. Jika Anda berminat mungkin Anda bisa menghubungi Perfourm atau Arya.
-Bayu Sulistyo