A New day is come. Sebuah babak baru atau new chapter bagi team B16 AP Speed telah di mulai di awal musim balap touring 2016 ini. Dimana team yang identik dengan pasukan all motor Honda Civic EG6 nya di drag race, kini hampir semua pembalapnya banting stir ke balap touring dan menidurkan monster EG6 all motor di garasi rumahnya
Kini bengkel yang bermarkas di daerah Duren Sawit yang dulunya menghasilkan Civic all motor untuk drag race, kini berubah menjadi pabrik civic untuk balap touring. Beberapa Honda Jazz GK5 dan Civic khususnya EG6 atau Estilo bahkan sudah masuk dalam antrian waiting list untuk di bim salabim oleh Daddy atau Bang Apre dan crew AP Speed untuk disulap menjadi mobil balap touring.
Kalo dilihat trend yang sedang kekinian di team AP Speed ini, memang di picu oleh suksesnya M. Herdy di kelas Super Touring Car dengan EG6 nya yang menjadi runner up juara nasional STC 2100. Dan juga pembalap yang bertarung di Honda Jazz Speed Challenge, Rian Risky, dan 2 pembalap di Honda Brio Speed Challenge Jikur dan Novin. Di samping itu mungkin saja mereka sedang sweet escape dari scene drag race.
Bagi mereka yang biasanya memelihara monster all motor EG6 ataupun sejenisnya, cost atau biaya yang sudah dikeluarkan sudah over budget namun hasil waktu yang didapatkan selalu saja di luar harapan. Motorsport memang hobby yang cukup menguras semua uang Anda dari mana saja, mulai dari kantong, dompet, atm, bank, bahkan “menyekolahkan” barang Anda supaya bisa pintar menghasilkan uang. Tapi jika sebuah hobby sudah berubah menjadi money grabber atau mencekik kehidupan Anda sehingga Anda tidak lagi merasakan kesenangan didalamnya. Mungkin keluarga Anda bahkan diri Anda sendiri akan bertanya….Bang sehat bang?
Mungkin itulah beberapa alasan yang membuat beberapa pembalap AP Speed dan juga pembalap tim drag race lainnya banting stir menjadi pembalap touring. Hanya berbekal sebuah mobil city car dengan minim modifikasi yang memang aturannya dibuat supaya semua orang bisa ikut, dan performancenya sama sehingga persaingannya sehat. Yang pasti dari sini kita bisa melihat mana pembalap yang mempunyai skill atau hanya mempunyai sikil (kaki) saja. Brio ini saja hanya mampu memuntahkan tenaga sebesar 117 dk.
Aik yang biasanya bertarung di drag race dengan Rainbow B16 AP Speed EG6 yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 360 HP, kini mengandangkankan monster all motornya dan beralih ke sebuah GK5 yang tenaganya separoh dari EG6 nya..yaitu 158 dk/178 nm. Bahkan bensinnya memakai bensin yang dijual pompa bensin,dan AC nya juga masih terpasang. Domba berbulu musang.
Tapi jika Anda hanya memelihara 1 hewan saja atau race car seperti M. Herdy, mungkin Anda bisa sedikit royal kepada mobil andalan Anda. Dulunya EG6 ini adalah sebuah proyek mobil touring yang tertunda. Dibeli pada tahun 2009 nan untuk mengikuti balap touring, namun karena touring sedang sepi, maka balik haluan menjadi mobil drag hingga 2013. Dan akhirnya setelah kurang lebih 2 tahun dibangun, di 2015 mulai mengikuti 6 seri ISSOM dan berakhir di posisi runner up juara umum STC 2100.
Mesin B20 nya pun berubah menjadi B18 dengan horsepower yang juga ikut menyusut dari awalnya 360 an HP (spec untuk drag) menjadi 310 HP (2015). Bahkan untuk spec mesin tahun 2016 ini, horsepowernya kembali menyusut menjadi 306 dk/280 nm, namun torsinya menjadi naik cukup tajam. Itu berarti EG6 ini akan bisa dengan cepat keluar dari tikungan. Perubahan yang tampak dari engine baynya adalah penggunaan Hondata Coil Pack Retrofit yang memakai sistem satu coil satu busi yang akan membuat pengapian Anda semakin sempurna.
Hondata Coil Pack Retrofit ini bisa mengacu pada sistem pengapian yang digunakan pada mesin baru Honda yaitu tidak menggunakan lagi distributor
Meet dr. Fani Arysad dari kota Surabaya yang bisa dibilang bonek berbiji besar. Maklum saja dokter muda ini belum pernah latihan di Sentul langsung ikut qtt day. Satu-satunya basic balap touring seperti braking dan racing line didapatkannya 2 jam sebelum start qtt HJSC, itupun cuma di area parking lot.
Karena belum pernah tahu dan keliling Sentul, jalan satu-satunya bagi M. Herdy untuk mengajarkan dr. Fani adalah dengan sebuah gambar Sirkuit Sentul yang berada di pit AP Speed. M. Herdy pun dengan sabar memberikan kuliah singkat paket kejar tayang mengenai aturan main balap touring, bendera, aturan pit lane, braking, racing line, dan juga aturan tak tertulis atau tata krama selama membalap.
Karena peserta HJSC dan HBSC pada tahun ini naik menjadi 32 peserta, dan banyak diantaranya adalah new kids on the block atau pendatang baru. Pihak panitia HJSC dan HBSC pun memberikan early briefing kepada seluruh pembalap sebelum memulai babak QTT. Salah satu yang saya ingat adalah ada aturn bahwa jika ada pembalap yang sewaktu dia qtt sudah dioverlap 2 kali oleh pembalap terdepan, maka dia diharuskan untuk masuk ke dalam pit.
Aik pun mulai bersiap untuk menjalani 1st debutnya di balap touring ISSOM 2016 pada kelas Honda Jazz Speed Challenge (promotion class)
Aik pada 1st debutnya ini juga akan ditemani oleh dr. Fani yang juga datang dengan status Freshman atau pembalap baru. Bahkan saking barunya saja sepatu balapnya sampai masih ada sumpalan kertasnya dan masih berbau toko.
Di musim balap 2016 ini, team AP Speed juga memperkenalkan livery barunya yang terinspirasi dari Rainbow B16 AP Speed EG6. Untuk Honda Brio Speed Challenge, AP Speed akan diwakilkan oleh 2 pembalapnya, yaitu H.M Kurdi atau Jikur #77 dan Novin Syah Hussain #90.
Yang jelas si Gery “lagi Enak’ memasangkan stiker ISSOM pada Honda Brio milik H.M Kurdi
M Kurdi dan Novin pun sudah bersiap-siap memasuki Honda Brio mereka untuk memulai qtt day di seri 1 HBSC 2016. Khusus untuk H.M Kurdi atau Jikur, seri ini merupakan comebacknya dengan Brio nya setelah pada musim balap 2015 yang serangkaian kecelakaan menimpa dirinya, mulai dari salto di R1 hingga menabrak tembok pembatas di S besar. Hingga membuatnya menyelesaikan seri ke-6 atau terkahir di tahun 2015 dengan menyewa mobil orang lain
Sementara di Honda Jazz Speed Challenge yang biasanya di ikuti oleh Rian Risky, kini AP Speed mempunyai 2 amunisi barunya berupa 2 pembalap baru, yaitu Aik dan juga dr. Fani.
Aik pun jauh terlihat lebih dewasa dibandingkan sewaktu dia masih balapan di drag race. Mungkin saja karena race suit, helm fullface, dan juga HANS yang menempel di badannya membuatnya menjadi seorang pembalap yang sesungguhnya.
Dan dr. Fani pada race kali ini akan mengendarai GK5 nya yang masih brand new dan baru saja dikirim dari kota Surabaya ke AP Speed 2 minggu sebelum ISSOM seri 1.
Harus saya akui dokter yang satu ini kelewat bonek atau bondo nekad karena belum pernah latihan sama sekali langsung ikut qtt day ISSOM. Satu yang saya suka, adalah pemilihan racing gear nya yang cukup greget, yaitu seperangkat OMP racing suit and gear beserta Stilo carbon helmet
QTT HJSC dan HBSC pun dimulai pada hari Sabtu, 5 Maret 2016. Selama 25 menit para Freshman ini berusaha untuk mencetak waktu terbaik atau time attack untuk modal mereka mendapatkan grid atau garis start pada race day pada hari minggu besok. Novin pun mendapatkan best time 2:06.524
Sementara rekan satu teamnya di HBSC Brio 1200, H.M Kurdi berhasil mencetak waktu 2:03.646
Sementara pendatang baru Aik atau Faathir Ath Thaariq membuat waktu yang cukup bagus atau di bawah 2 menit yaitu 1:59.656.
Sementara si bonek dr. Fani tampaknya harus benar-benar learning by doing. Dr. fani yang baru kali ini turun sirkuit Sentul tanpa latihan sama sekali ini tampak sedang mengalami demam panggung yang cukup akut. Speed nya pun cukup kencang ketika di straight (lintasan lurus), namun jauh-jauh sebelum masuk tikungan diapun sudah mengerem, dan alhasil dia masuk terlalu cepat dengan racing line yang selalu di dalam.
Sedikit demi sedikit dr. fani sudah mulai beradaptasi dengan mobil dan sirkuit. Pelan-pelan dia mencoba mencari racing linenya walaupun sedikit-sedikit lampu remnya menyala tanda dia bingung masuk ke dalam tikungan.
Fani pun berhasil melalui babak QTT dengan lancar dan selamat. Maklum saja kami semua ikut sport jantung melihat nekadnya arek Suroboyo ini. Terlebih lagi di awal-awal lap dia sudah diospek oleh beberapa pembalap pro. Hasil qtt Fani selama 6 lap adalah 2:19.301 dengan top speed 102.5 km/jam
Kembali ke dalam pit AP Speed, tampak Daddy atau bang Apre sedang mempersiapkan Shakyra EG6 yang akan memulai babak qtt nya pada jam 1 siang.
Mesin spek baru ini memang sudah dari latihan kemaren menggoda Daddy dan juga M. Herdy dengan mbrebet nya. Walaupun meraih best time 1:47 pada saat latihan kemaren, namun M. herdy merasa mobilnya masih bisa naik ke area 1:45 lagi seperti pada ISSOM 2015 yang lalu.
Pembalap asal kota Cianjur ini pun mulai bersiap-siap untuk melakukan babak qtt nya.
Runner up juara umum STC 2100 2015 ini pun memulai babak QTT nya dengan tampil sedikit agresif yaitu memaksakan mobilnya hingga hampir out atau menginjak pinggir luar curb.
Namun begitu mendapatkan momentum yang pas EG6 yang dipersenjatai dengan mesin 305 dk/280 nm B18 ini langsung melesat dengan mudahnya.
Namun penyakit mrebetnya masih tetap muncul ketika menginjak rpm diatas 5.000 rpm. M. Herdy pun hanya menjalankan qtt nya sebanyak 2 lap dengan best timenya 1:48.018, dan akan menjalani race day dari grid ke-2
Selesai menjalankan 2 lap QTT nya, EG6 ini langsung digendong menuju ke tempat dyno test untuk melakukan fine tuning ulang dan mencari masalah mbrebet di rpm atasnya.
Dari dyno test yang telah diketahui permasalahan mbrebetnya, yaitu akibat belum dikalibrasinya antara ecu dengan injector. Setelah gejala mbrebet telah selesai, sesampainya di bengkel AP Speed, crew AP Speed pun langsung membongkar head B18 nya untuk memastikan semuanya baik-baik saja. Maklum saja apapun bisa terjadi ketika race day, jadi setidaknya dicek terlebih dahulu mengingat selala 2 hari kemaren mobil mengalami penyakit.
Minggu pagi, 6 Maret 2016 keadaan pit AP Speed tampak sedikit lengang dan santai
Semua pembalapnya pun sudah tiba di lokasi dan mulai bersiap-siap untuk menghadapi race day yang akan dimulai pada jam 10:20 (HJSC dan HBSC). Beberapa diantaranya mulai menjemur helm mereka diatas atap mobil untuk menghilangkan bau apek di dalamnya.
Saya sampai lupa memperkenalkan pasukan perang terbaru dari AP Speed, yaitu sebuah Honda Civic EF9 atau Nouva milik IIk Sudiro yang rencanaya akan bertarung di kelas STC 1600. EF9 yang dipersenjatai dengan mesin B16 bertenaga sebesar 255 dk ini rencanya akan mengikuti seri 1 ISSOM, namun karena belum sempat latihan dan setingan kaki-kaki juga belum sempurna. Maka Civic ala kanjozoku style ini pun terpaksa parkir di pit AP Speed.
Pagi itu pun terlihat Daddy sedang melakukan obrolan ringan dengan dr. fani mengenai rasanya pertama kali bermain touring tanpa latihan. Yang jelas Daddy atau Bang Apre hanya berpesan jangan ngotot dan alon-alon asal kelakon( pelan-pelan asal selamat saja) atau yang penting finish dulu dengan lancar dan selamat.
Jika Daddy atau Bang Apre terlihat santai, maka tidak dengan Aank yang tampak sibuk membuat stiker Motul secara manual. Berbekal 1 lembar stiker berwarna merah, penggaris, cuter, dan juga photo logo Motul, ahli stiker asal kota Cianjur ini mulai berkreasi.
Hasilnya? Benar-benar mirip dengan logo aslinya Motul. Tak sampai 30 menit sticker ini sudah jadi , padahal dia mengerjakannya dengan manual alias tangan bukan dengan mesin cutting sticker.
Di tahun 2016 ini melalui Perfourm atau Team Perfourm Motorsport, M. Herdy disupport oleh Achilles Radial dan juga Motul Oil. Dimana selama 1 tahun ini M. Herdy akan memakai ban Achilles Radial ATR K-Sport (tread wear 140) dan juga oli mesin Motul 300V 5W-40. Inilah stiker emergency yang kami buat untuk Motul, yang aslinya logo motul berupa kotak merah dengan tulisan Motul berwarna putih di dalamnya.
1 race atau 30 menit sebelum race HJSC dan HBSC seluruh team AP Speed pun melakukan doa bersama di dalam pit. Daddy atau Bang Apre pun memimpin jalannya doa bersama itu.
Aik dan Fani pun terlibat pembicaraan dengan M. Herdy mengenai race yang akan dihadapinya nanti. Mereka bertanya apa saja yang ingin mereka tanyakan sebelum masuk ke dalam cockpit GK5 mereka dan bertarung dengan 30 peserta lainnya.
15 menit sebelum race dimulai, para pendatang baru atau new kids on the block ini terlihat semakin tegang atau demam panggung menghadapi debut perdananya di balap touring.
Terlebih lagi dr. Fani yang terlihat sangat tegang mengahdapi debut perdananya di balap touring yang tanpa persiapan sama sekali. Mungkin dalam hati nya berkata “Bang sehat bang?”. Maklum saja walaupun dia sudah pernah balapan drag race,tapi ini bukan masalah launching start dan shifting saja. Tapi sudah masuk cornering, racing line, dan braking.
Lain ladang lain ilalang. Jika ke-2 pembalap baru AP Speed tampak sedang tegang bahkan mendadak mules, Jikur dan Novun yang sudah pernah merasakan kejamnya lintasan ISSOM selama 1 tahun penuh (2015), tampak asyik bercanda saja.
Dan untuk menghadapi debut 1 nya ini, ke-2 pembalap baru (Aik dan Fani), dan juga Jikur serta Novin di semangati oleh 2 mentor mereka yaitu Dodi Saputra dan juga M. Herdy.
Early briefing pun dimulai lagi oleh panitia, dan sekali lagi tampak ketegangan muncul di wajah Fani
Dan juga Aik. Maklum saja panitia mengingatkan bahwa race kali ini trafficnya cukup padat, yaitu sebanyak 32 pembalap dalam 1 race. Jadi panitia meminta kepada setiap pembalap untuk berhati-hati.
Ini dia ke-32 pembalap muda atau Freshman cup yang bertanding didalam Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge.
Dan 4 diantaranya adalah pembalap dari AP Speed, 2 pembalap baru di HJSC dan 2 pembalap lama di HBSC.
Kembali ke mobil masing-masing mereka pun bersiap untuk memulai race mereka
Dan bagi Fani yang ada hanya semboyan khas bonek “ salam satu nyali..wani” (salam satu nyali..berani). Karena setelah dia memutuskan untuk memakai racing gear nya dan menekal tombol engine start nya itu berarti get ready for the i-vtec just kicked in ya!
Saya memang menyukai memphoto human interest di arena balap mobil atau motorsport, terlebih lagi ketika mereka sedang memakai jubah perang mereka.
Dan bagi saya, motorsport bukanlah sekedar metal to pedal saja.
Tapi juga termasuk orang yang live and breathe atau hidup dan bernapas di dalamnya. Itulah yang membuat motorsport tetap hidup.
Race pun sudah di mulai. Ke-4 pembalap dari team AP Speed pun berduel dengan 28 pembalap lainnya di kelas HJSC dan juga HBSC. Di kelas Brio 1200, tampak Novin dengan Honda Brionya mulai bertarung dengan Brio 1200 lainnya.
Novin pun akhirnya finish ke-25 (umum) dan ke-6 di kelas Brio 1200 dengan best timenya 2:05.103
Sementara H.M Kurdi atau Jikur yang berada di depan Novin bertarung untuk mendapatkan posisi 3 besar di kelas Brio 1200. Jikur pun sempat merasakan posisi P1 di kelas Brio 1200, namun semuanya sirna disaat dia hendak mengoverlap Willy Yuwono Brio 1200 yang tampaknya malah memblock jalannya, bahkan marshal di tepi lintasan sudah mengibarkan bendera biru untuk Brio tersebut. Akhirnya Jikur pun sempat out setelah berusaha menyalip Willy, dan posisinya direbut oleh Muhammad Arief dari RHU Autosport
Posisi Jikur pun langsung melorot ke -4 dimana dia harus berjuang lagi untuk naik ke posisi 3 besar dengan dog fight melawan Sektiyo Hamiseno di lap-lap akhir. Akhirnya pembalap asal pulau Madura ini harus puas finish di posisi ke-23 (umum) dan ke-4 di kelas Brio 1200 dengan best timenya 2:03.359
Sementara di ITCC kejurnas atau Indonesia Touring Car Championship, Jikur berhasil merebut podium ke-2 di kelas ITCC 1200 dengan best timenya 2:03.437
Di Honda Jazz Speed Challenge, Aik pun tampaknya harus mengawali debutnya dengan ber dog fight ria dengan beberapa pembalap
Namun karena Aik sudah beberapa kali latihan, skill dan mentalnya pun mulai terbentuk sehingga dia mampu bersaing dengan para seniornya di kelas Promotion. Aik pun finish di posisi ke-14 (umum), dan ke-4 HJSC Promotion dengan best timenya 1:59.428
Dan untuk menaikkan jam terbang dan juga melatih skill nya, Aik pun memutuskan untuk ikut bertarung lagi di ITCC atau Indonesia Touring Car Championship Kejurnas kelas ITCC 1600 max (pemula). Hasilnya cukup memuaskan, Aik pun berhasil naik ke atas podium ke-3 dengan best timenya 1:59.446
Lalu apa kabar dengan pembalap bonek kita kali ini, yaitu dr. Fani. Well, tampaknya dokter muda yang satu ini harus kuat dan kokoh dalam menghadapi tekanan yang dilakukan oleh para Honda brio 1300 dan 1200 yang hendak menyalipnya ataupun mengoverlapnya.
Sekali lagi target utama atau goalnya pada hari itu adalah bisa menyelesaikan 10 lap dan menikmati lambaian bendera finish dengan keadaan mobil utuh dan selamat. Jadi jika Anda bertanya dimanakan posisinya sewaktu race? Well posisinya bukan sebagai juru kunci dari 32 peserta, tapi lebih tepatnya berada di posisi ke-31, dimana di belakangnya masih terdapat 1 pembalap yang sama-sama new kids on the block yaitu Willy Yuwono dengan Brio 1200 nya.
Keadaan semakin tegang ketika memasuki pertengahan hingga akhir lap dimana dia beberapa kali di overlap oleh para pembalap HJSC dan juga HBSC. Namun Fani tetap tenang membesut GK5 nya dan berusaha tidak terlibat dog fight atau menghalangi jalan para pembalap yang hendak meng overlap dirinya.
Akhirnya setelah 10 lap yang penuh dengan sport jantung, pembalap asal kota Suroboyo ini finish di urutan ke-31 (umum) dan ke-4 HJSC Promotion dengan best timenya 2:08.983. Yang cukup mengagetkan adalah perubahan waktunya yang naik cukup signifikan dari 2:19.301 menjadi 2:08.983, alias lebih cepat sekitar 11 detik dari waktu qtt.
“Wohoooo..akhire finish juga rek” kata dr. Fani begitu sampai di dalam area pit . Pembalap Bonek ini mengatakan bahwa selama 10 lap atau 30 menit tadi bisa dibilang pengalaman hidupnya yang paling sport jantung. Apalagi sewaktu habis start dan di lap-lap awal hingga pertengahan, dimana para pembalap senior atau yang lebih cepat darinya menyerangnya dari belakang dari sisi dalam dan luar baik itu di straight ataupun tikungan.
Yang bisa dilakukannya hanyalah berusaha di racing linenya, dan memberikan jalan kepada pembalap dibelakangnya untuk bisa menyalipnya. Jika ada waktu atau kesempatan dimana traffic sedang sepi dan dibelakangnya kosong, maka dia akan mencoba mencari racing line di setiap tikungan.
“ Kapok aku wes main touring ga ate latihan..rosone koyo wong goblok. Tapi yo garai nageh, luwih asik karo puas timbang drag race..hahaha” (kapok aku main touring ga pake latihan, rasanya kaya jadi orang goblok. Tapi ya bikin nagih..lebih asyik dan juga puas daripada drag race..hahah” kata dr. Fani.
Setidaknya bagi para pembalap yang benar-benar baru harus latihan minimal 2 atau 3 kali sebelum event untuk bisa bersaing dengan pembalap baru lainnya. Dan setidaknya sering latihan jika ingin naik ke atas podium ini. Dikelas Brio 1200 H.M Kurdi berhasil naik ke atas podium ke-4
Sementara ITCC Kejurnas kelas ITCC 1200, H.M Kurdi atau Jikur, pembalap asal pulau Madura ini berhasil naik lagi ke atas podium kemenangan, yaitu podium ke-2.
Dan yang paling berbahagia pada hari itu adalah Aik atau Faathir Ath Thaariq yang berhasil naik ke atas podium di debut perdananya di balap touring, suatu hal yang sudah lama dia tidak lakukan ketika dia masih balapan drag race. Aik pun berhasil berhasil menyabet podium ke-3 di kelas ITCC Kejurnas ITCC 1600 max Promotion
Siapa lagi orang paling berbahagia selain Jikur dan Aik selain Daddy atau Bang Apre yang tampak bangga dan senang para pembalapnya bisa naik ke atas podium, terutama Aik yang baru kali ini turun di touring.
Untuk urusan dapur, tim AP Speed tidak perlu diragukan lagi karena pada dasarnya yang berada di tim ini rata-rata doyan makan atau metabolisme tubuhnya tinggi. Bahkan yang kami semua rata-rata ngidam rujak ketika di pit.
Waktunya M. Herdy untuk bersiap-siap untuk melakukan racenya di awal musim balap 2016 ini
Dan yang sepcialnya lagi pada race di awal tahun 2016 ini, Herdy pun mendapatkan supporter yaang sangat special baginya yaitu keluarga besarnya lengkap dengan Ibu dan Istrinya yang jauh-jauh datang dari kota Cianjur untuk menyaksikan dirinya balapan.
Shakyra B16 AP Speed EG6 yang namanya diambil dari nama putri M. Herdy pun keluar dari kandangnya menuju ke area waiting zone.
Begitu pula M. Herdy yang berjalan dibelakang EG6 nya bersama Daddy.
Pembalap asal kota Cianjur ini pun langsung mengenakan Helm dan Hans nya
Dan langsung berdoa di samping mobilnya sesaat sebelum masuk ke dalam cockpit atau hot seat nya.
Daddy pun menemani Herdy dengan duduk disampingnya. Selama kurang lebih 5 menitan sebelum mobil diperbolehkan masuk ke lintasan, ke-2 nya terdiam tanpa ada pembicaraan. Yang dilakukan oleh Daddy atau Bang Apre cuma memandangi Herdy dan interior mobilnya, sambil sesekali memegang steering wheelnya. Mungkin inikah yang dinamakan demam panggung atau lintasan.
Akhirnya rombongan dari kelas STC 1 (STC 2100 dan STC 3500) di ijinkan untuk masuk ke area pit lane. Herdy pun dibabayang-bayangi oleh M. Ichsan dengan Honda Civic Genio nya yang merupakan rival terberatnya di STC 2100 ini.
Hasil qtt Herdy pada hari Sabtu kemarean yang berhasil mencetak waktu 1:48.018 mengantarkannya untuk start di grid ke-2 di belakang M. Ichsan.
Yang dimana performa mesin 306 dk/280 nm B18 yang memakai oli mesin Motul 300V 5W-40 akan disalurkan ke lintasan atau aspal melalui Achilles Radial ATR K-Sport 15’inch yang ber tread wear 140
Power is nothing without God bless
Dengan hasil balapnya di seri tahun lalu yang berupa runner up juara umum STC 2100, M. Herdy berencana untuk meraih podium 1 dikelas STC 2100 pada tahun 2016 ini.
Apalagi modal utamanya yaitu Herdy meraih P1 atau Pole Position dan finish 1 dikelas STC 2100 pada seri akhir 2015 yang lalu. Performa mesin dan juga braking system yang sempat menghantuinya selama 1 tahun kemaren pun sudah teratasi pada seri ke-6 2015 yang lalu.
Namun pada seri perdana di tahun 2016 ini, tampaknya penyakit baru pun muncul seiring R&D pada EG6nya berlanjut. Selama 2 hari yaitu official practice day dan juga qtt, mesinnya mengalami masalah berupa mbrebet, sehingga menyebabkan Herdy tak bisa melesat dengan sempurna. Yang pada akhirnya membawanya ke grid no.2 di race day.
Pada lap awal Herdy pun sempat menyodok ke posisi 1 setelah berhasil melewati M. Ichsan. Posisi pun berubah dengan urutan Herdy, Dodi, dan Ichsan.
Namun sayangnya di lap 3 penyakit mbrebet nya kembali kumat, hingga memaksa lap timenya menurun menjadi 1:51.061. Padahal di lap ke-2 pada saat memimpin M. herdy berhasil mencetak fastet lap berupa 1:47.457. Ichsan yang mobilnya sehat pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menyalip Herdy.
Posisi M. Herdy pun akhirnya turun ke peringkat ke-3, lalu ke-2 karena Dodi Saputra dari ABM Motorsport mengalami insiden lepasnya ban roda depan di S kecil.
Berjuang dengan kondisi mobil yang mbrebet, time lapnya pun drop dari awalnya 1:47.457 (fastest lap), menjadi 1:54.573
Hari itu bisa dibilang hari keberuntungannya M. Herdy, walaupun kondisi mesinnya drop dan membuatnya mesinnya hanya mampu meraung sampai rpm 5.000 saja, dia berhasil menyelesaikan 12 lap nya dengan finish di urutan ke-2 umum dan ke- 2 STC. Uniknya Herdy finish dengan waktu yang hampir sama dengan catatan waktu Aik di HJSC yaitu 1:58.814, alias ngedrop 11 detik dari fastest lapnya pada race kali itu (1:47.457).
Dan untungnya di lap-lap awal dia sudah meninggalkan pesaingnya cukup jauh dibelakang. Dan yang lebih untungnya lagi peringkat ke-3 STC pada waktu itu, yaitu Bambang Seto terpaksa harus D.N.F di lap ke-10 setelah mobilnya mengalami masalah mbrebet juga pada enginenya dan akhirnya berhenti tepat di depan pit wall. Dari 4 Honda yang bertarung 3 diantaranya mengalami masalah, dan 1 terpaksa harus D.N.F
Inilah yang saya suka dari semangat sportifitas ke-2 pembalap STC 2100 ini, yaitu M. Herdy dan M. Ichsan yang bisa dibilang clash of titan nya STC 2100. Walaupun di dalam track mereka dog fight atau bertarung habis-habisan, namun begitu finish mereka langsung berpelukan ala teletubies. Its not all about pedal to metal..its Bromance..and its all about friendship.
Dan tentu saja sebuah pelukan dan kecupan hangat kepada ibunda nya Herdy setelah berhasil finish dengan selamat berkat doa restu seorang ibu. Yang saya lihat Ibunda Herdy menyaksikan jalannya race di S besar.
Di kelas STC Open M. Herdy berhasil keluar sebagai juara ke-2, sementara juara 1 nya diraih oleh M. Ichsan, dan ke-3nya oleh Leon Chandra.
Dan di kelas STC 2100, M. Herdy pun harus puas berada di podium ke-2 di bawah M. Ichsan. Sementara di posisi ke-3 nya diraih oleh Angling Kusumo Endriyo.
Tak ada yang lebih menyenangkan ketika kita balapan kita di support langsung oleh keluarga dan orang yang kita sayangi termasuk sang istri. Apalagi ketika berbagi kebahagiaan disaat kita berhasil sukses mencapai sesuatu
Jika tadi Anda melihat para pembalap AP Speed hanya naik podium sebanyak 5 kali, yaitu 1 podium Brio 1200 4th place (Jikur), 1 podium ITCC 1600 max 3rd place (Aik), 1 podium ITCC 1200 2nd place (Jikur), dan 2 podium STC (2nd place STC Open dan 2nd Place STC 2100 oleh M. Herdy). Maka sebelum race pada hari itu berakhir ternyata, Novin yang aslinya finish diurutan ke-6 di Brio 1200 berhasil naik peringkatnya ke posisi ke-4 setelah juara 1 dan ke-2 Brio 1200 di diskualifikasi akibat oktan bbm yang digunakan tidak sesuai dengan peraturan (diatas ron 95). Jikur pun akhirnya merasakan podium yang semapt hilang dari nya sewaktu race, yaitu podium ke-2 , karena secara otomatis dirinya naik 2 peringkat ke podium ke-2. Jadi total pada hari itu AP Speed memborong sebanyak 6 piala. Jumlah yang hampir sama didapatkan mereka dari event Drag Race.
Ternyata pada race day kali itu betepatan dengan ulang tahunnya A’ank sang ahli stiker yang juga member pasukan katak B16 AP Speed, yaitu pasukan perangnya AP Speed di drag race ataupun balap touring. Dan jika Anda sedang berulang tahun dimana terdapat anak-anak tim AP Speed, well itu berarti Anda berada diwaktu dan tempat yang salah. Liat saja lirikan mata Herdy kepada Aank sambil memegang kue tart. Somethin shit gonna happen here…
And here’s comes the bday cake..right on his face..kaboom!
Dan berakhirlah bday cake tadi di wajah A’ank, bukan di dalam perutnya. Shit happen sometimes. Just for your info, Aank ini merupakan ahli cutting stiker yang berasal dari kota Cianjur, ditangannya beberapa mobil AP Speed mendapatkan sentuhan livery cutting stiker darinya.
So guys, itu tadi liputan saya bersama team AP Speed. Nantikan liputan saya di ISSOM rd. 2 yang rencana nya akan digelar pada awal bulan April 2016 ini. Yang pasti pit AP Speed akan semakin betrambah banyak isi hewan nya (mobilnya). Diantaranya Civic EF9 milik Iik Sudiro yang akan menjalani debut perdananya di STC 1600, Rio.R Bramantio yang akan mencoba peruntungannya di HJSC Promotion Class dengan GK5 nya, dan 2 EG6 baru yang akan bertarung di STC, bahkan rumornya ada mobil turbo yang akan meramaikan kelas Super Car Championship. Up next on round 2 guys…
M. Herdy, powered by :
– Achilles Radial
– Motul Oil
– AP Speed
– Perfourm.com
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURM and you can be on Perfourm live on the website
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com