Pasukan Honda AP Speed pun akhirnya kembali lagi ke medan perang ISSOM atau Indonesian Sentul Series of Motorsport seri ke-4 yang di gelar pada tanggal 30-31 Juli 2016 yang lalu. Setelah melewati bulan puasa dan lebaran, team yang bermarkas di kawasan Jakarta Timur ini datang di seri ke-4 ini dengan membawa 2 senjata baru. Yaitu All New Honda Jazz GK5 dan Honda Civic EG6 yang merupakan 2 mobil baru Rian Risky untuk bertarung di HJSC, ITCC, dan STC 1600
Perjalanan saya di seri ke-4 ini dimulai dengan penerbangan di Kamis siang dengan Mas Yudha dari Yoedha Tuning GAR Power Surabaya yang merupakan mekanik saya sewaktu masih punya mobil balap di Surabaya. Dimana Mas Yudha ini juga merupakan mekanik mobil balapnya Rian dan Rio ketika mereka berdua baru pertama kali balapan drag race di Surabaya.
Agenda tim AP Speed sebenarnya sudah dimulai pada 2 hari atau 1 hari sebelum official pratice day ISSOM seri ke-4 (Jum’at), yaitu hari Rabu atau Kamis dimana team ini akan melakukan latihan sendiri untuk pemanasan dan pengetesan mobil balap mereka beserta pembalapnya.
Namun saya yang notabenenya dari Surabaya, hanya sempat datang pada waktu mereka official practice day di hari Jum’atnya.
Sementara duo kakak beradik, Rian Risky dan Rio R. Bramantio baru bisa hadir dan datang pada hari Sabtu nya. Dimana kakak beradik ini langsung terbang dari Surabaya pada malam Sabtu atau 1st flight pada pagi hari dan langsun melakukan babak QTT. Dan sepertinya di seri ke-4 ini Rian begitu sumringah, karena dia mendapatkan mobil barunya berupa GK5 sebagai pengganti GE8 nya supaya bisa tampil lebih kompetitif di HJSC dan ITCC.
Dan yang perlu di ingat, GK5 ini baru saja jadi atau pengerjaannya memakan waktu 1 bulan dan sudah dilakukan pengetesan di sirkuit untuk kaki-kaki dan braking systemnya oleh M. Herdy. Sementara Rian sendiri, well ini adalah pertama kalinya dia naik dan fitting bucket seat nya di GK5 nya. Alias belum pernah running sama sekali.
Well ini adalah mobil impiannya Rian Risky supaya bisa tampil kompetitif atau mampu bersaing dengan barisan tengah bahkan depan HJSC dan ITCC, dimana para pembalap lainnya sudah pada move on dari GE8 ke GK5.
Terlebih lagi Rian mempunyai ending yang cukup buruk di ISSOM seri ke-3 Mei yang lalu, dimana dia telempar dari podium 3 besar di HJSC Promotion class dan ITCC 1600 karena GE8 nya tidak bisa menguber GK5 di staright.
Jika Anda hobby mengoleksi Hot Wheels dan sangat penasaran dengan Mystery Car, mungkin Anda akan penasaran dengan mobil apa yang yang ditutupi oleh cover mobil itu. Clue nya ini adalah kado ulang tahun untuk Rian Risky, dimana pengerjaan mobil ini diberikan sandi atau kode operasi bernama black ops (black operasion atau misi rahasia). Saking rahasianya Rio sang kakak mewanti-wanti kepada seluruh team AP Speed supaya tidak menyebarkan photo mobil ini ketika sedang di bangun, dan tidak boleh bocor ke di sosial media supaya sang adik atau Rian tidak tahu dengan kado specialnya ini.
Dan ta da….Rio yang gemes kepada adiknya karena sibuk dengan mobil barunya (GK5)dan cuek pada mobil yang di tutup itu akhirnya meminta Rian untuk membuka cover mobil itu. Setelah dibuka Rian pun kaget karena menemukan sebuah Honda Civic EG6 berkelir merah putih ini terdapat namanya di kaca samping. Rian pun masih tidak percaya kalo ini adalah mobilnya, karena dia tidak tahu kapan mobil ini dibangun.
Mungkin yang membuat Rian yakin kalo EG6 ini adalah mobilnya, yaitu nama nya yang tertera di kaca kiri kanan dan juga ucapan happy bday di kaca belakang. Namun dia masih belum saja percaya.
Setelah diyakinkan beberapa kali oleh sang kakak atau Rio dan team AP Speed lainnya, barulah Rian percaya kalo EG6 ini adalah kado ulang tahunnya yang dipersiapkan oleh Rio supaya sang adik bisa bertarung di STC 1600 dengan EG6 nya. Black ops nya Rio pun sukses mengelabui sang adik.
Honda Civic EG6 ini dipersenjatai dengan mesin 250 hp B16 1.600 Lt pada dapur pacunya, sementara pada sektor kaki-kakinya menggunakan Aragosta Coilover dengan 15’inch SSR Spec yang di balut dengan Advan Neova R dan AP Racing 4 pot pada braking system.
QTT Honda Jazz Speed Challenge pun akan segera di mulai. Ini adalah QTT pertama yang di ikuti oleh team ini, dimana sebanyak 4 pembalap AP Speed yang terdiri dari 3 pembalap Honda Jazz Speed Challenge dan 1 pembalap di Honda Brio Speed Challenge akan menjalani babak QTT. Namun tradisi di team ini adalah berdoa bersama sebelum salah satu pembalap mereka meninggalkan pit untuk masuk ke dalam circuit.
Mas Yudha pun ikut serta membantu pembalap mudanya dulu memasangkan HANS dan helmet nya. Mas Yudha yang sudah kenyang dengan pengalaman di dunia drag race dari awal tahun 90’an dan juga slalom ini, ingin belajar lagi lebih dalam tentang touring bersama team AP Speed.
Kegelisahan pun menghinggap pada Rian yang masih terlihat mondar mandir di dalam pit. Ternyata di saat Rio, Fanny, dan Jikur sudah keluar dari pit dan berada di area waiting zone. Rian masih tertahan di dalam pit karena masalah pada posisi bucket seatnya yang belum terasa nyaman untuknya.
Crew AP Speed pun langsung melakukan penyetingan ulang dudukan Sparco bucket seatnya yang sesuai dengan postur dan driving position yang di inginkan Rian. Memang aktifitas atau proses fitting seat ini dilakukan seaktu mobil pertama kali run, namun karena terkendala sibuknya pekerjaan, Rian pun baru bisa mencoba dan fitting sesaat sebelum QTT. Fitting pada seat sangatlah penting bagi si pembalap supaya dia bisa betah dan nyaman selama menjalani lap demi lap. Dan juga agar semua proses throttle, streering, brake, shifting, dan badan diposisi yang tepat dan nyaman agar sang pembalap tidak terganggu konsentrasinya selama balapan.
Akhirnya setelah penyetelan ulang dudukan seat pada GK5 Rian selesai, Rian pun langsung meluncur menuju ke area waiting zone dimana para peserta HJSC dan HBSC sudah berkumpul guna untuk melakukan pemasangan transponder timer.
Rio sang kakak pun sudah siap perang di dalam cockpit GK5 nya.
Sementara Fany masih bersiap-siap di luar mobil nya.
Jika di seri sebelumnya Rian menggunakan GE8 berkelir kuning dan sang kakak, atau Rio menggunakan GK5. Maka pada race kali ini sang kakak beradik akhirnya mempunyai mobil yang sama, yaitu GK5
QTT HJSC dan HBSC pun di mulai, Rian pun langsung tancap gas untuk mencoba ini sekaligus pengenalan dan adaptasi pada mobil barunya ini. Sementara sang kakak atau Rio tampak begitu santai berada di barisan belakang.
“GK5 ini lebih cendrung understeer dibandingkan GE8 yang mudah dibuang pantatnya atau oversteer. Torsi nya pun lebih besar daripada GE8” terang Rian Risky akan driving experience nya bersama mobil barunya ini.
Namun sayangnya ketika masuk straight atau lintasan lurus, GK5 nya terasa melempem alias loyo ketika masuk gigi 3 diatas 6.000 rpm, i-vtec not kicked in ya!
Hasilnya, Rian hanya mampu memperoleh waktu 2:00.265 sewaktu QTT di HJSC . Hasil yang kurang memuaskan dimana GE8 nya yang dulu mampu membawanya menembus waktu 1:57 an. Rian pun terpaksa harus start di grid ke-14 alias berada dibarisan tengah. di free practice, mentok Rian berada di waktu 1:59. “Ini adalah Qtt terburuk yang pernah saya alami” keluh Rian.
Sementara sang kakak atau Rio R. Bramantio berhasil start di grid ke-15 dengan best time nya 2:00.277
Sementara si Fany tampaknya dia harus lebih rajin berlatih dan minum viagra supaya bisa seterong.
Namun sayangnya ke-2 pembalap ini di menit-menit terakhir babakk QTT seperti sudah mulai lelah atau lapar, terlihat baik Rio maupun Fany lambat melakukan brake sewaktu memasuki S kecil lalu melebar hingga membuatnya keluar dari racing line. Hingga yang paling parah Fany harus masuk gravel dan hampir saja menabrak Rio ketika kluar dari gravel. fany pun harus puas mencetak best time2:01.864
Sementara H.M Kurdi atau Jikur berhasil mencetak 2:02.846 di ITCC atau Indonesia Touring Car Championship yang akan membawanya start dari grid ke-24 di ITCC 1200.
Well, Rian pun terlihat kecewa dengan hasil yang diraih GK5 nya sewaktu QTT di HJSC dan ITCC. GK5 nya yang diimpikannya untuk bisa bersaing dengan pembalap lainnya, ternyata masih perlu di research and development sebelum akhirnya bisa menghasilkan performance yang bagus atau melebihi GE8 nya yang mampu mencetak 1:57. “Sejelek-jeleknya saya menyetir GE8 tidak sampai waktunya dibawah 1:58 (1:59 nan)” kata Rian
Kecewa dengan GK5 nya, Rian pun bersiap untuk mengobati kekecewaannya atas performance GK5 nya dengan bersiap-siap untuk melakukan QTT di STC 2 (1600-Retro) dengan bday car nya yaitu 250 HP EG6.
Ini adalah 1st debutnya Rian bersama EG6 alias baru pertama kali melihat mobil ini, sudah langsung disuruh tancap gas QTT oleh Rio sang kakak. Dan akhirnya Rian pun dituntut untuk secara cepat beradaptasi dengan EG6 nya di QTT sekaligus memperoleh best timenya.
Hasilnya cukup mengesankan walaupun terjadi masalah pada ECU nya yang masih ngecut atau terkena limiter. Best timenya adalah 1:55.228 dan akan memulai start pada grid ke- 8
Rianpun berhasil membuktikan bahwa dia adalah seorang pembalap yang berbakat dengan cepat beradaptasi dengan mobil yang baru pertama kali dipegangnya ini
Sementara rekan satu teamnya di kelas STC 2 (1600-Retro), yaitu Iik Sudiro dengan Honda Civic EF nya berhasil mencetak best time 1:58.533 dan akan memulai start di grid dibelakang Rian Risky (Grid ke-9)
Masuk di kelas FFA nya all motor ISSOM atau STC 1 (2100-3500), ada M. Herdy yang sedang melakukan time attack untuk bisa mencetak best time seperti waktu official practice day kemaren (1:44.938 (top speed 136.0 km/h) yang merupakan fastest Honda Civic di Indonesia.
Pembalap yang di support oleh Achilles Radial dengan ATR K-Sport, Motul (300V 5W-40), Perfections Window Film, AP Speed, dan Perfourm.com ini berhasil mencetak best time 1:45.784 . Dan berhasil start di P1 atau Pole Position pada race day esok harinya (Minggu, 31 Juli 2016)
Race day pun telah tiba. Minggu, 31 Juli 2016, team B16 AP Speed akan memulai race nya yang pertama di kelas Honda Jazz Speed Challenge dan Honda Brio Speed Challenge
Sementara para monster Super Touring Car 1 dan 2 yaitu STC 1600 dan STC 2100 sedang mendapatkan treatment dari crew AP Speed sebelum masuk ke medan perang pada siang harinya
Dan tentu saja vitamin untuk high performance enginenya berupa Motul 300V 5W-40 yang dilengkapi dengan Double Ester Core Technology.
Damn. I love dat Stilo carbon helmet with chrome gold visor.
Selagi menunggu race Honda Jazz dan Honda Brio Speed Challenge ada kalanya melepas stress dengan bersenda gurau dengan sesama team dan mekanik. Terlebih lagi Iik Sudiro kembali puber ke-2 dengan rambutnya ala Iik Bieber. Namun ada satu wajah yang tegang pada hari itu, yaitu Rian Risky yang masih belum PeDe dengan performance GK5 nya.
Hadir juga Adrie Yahya Head of Brand Activation Achilles Radial yang sedang berbincang bincang dengan Daddy Atau Pak Aprek tuner dari AP Speed mengenai performa ban ATR K-Sport yang menunjukkan performa yang cukup bagus dengan berhasil mencetak waktu 1:44.938 (top speed 136.0 km/h) sewaktu official practice day kemaren.
Race di HJSC dan HBSC pun akan segera dimulai, itu waktunya untuk semua crew dan pembalap B16 AP Speed untuk berkumpul dan berdoa bersama yang dipimpin oleh Daddy atau Bang Aprek untuk keselamatan dan kelancaran seluruh pembalapnya ketika menjalani race.
Sebelum ke-2 pembalap kakak beradik ini roll out dari dalam pit, saya pun meminta ke-2 pembalap ini berphoto bersama dengan 2 orang mekanik yang berjasa dalam karir motorsport mereka berdua. Yaitu Mas Yudha dari Yoedha Tuning Gar Power Surabaya yang merupakan mekanik Rian dan Rio di awal mereka turun di dunia balap atau drag race di Surabaya (2000an), dan Bang Aprek atau Daddy dari AP Speed ketika mereka berdua memutuskan untuk melebarkan pengalamn race mereka di Sentul International Circuit di drag race pada tahun 2009 nan. Adalah Mas Yudha yang merekomendasikan ke-2 kakak beradik ini untuk bergabung ke AP Speed ketika mereka hendak balapan di Jakarta.
Saya sendiri cukup kagum dengan pencapaian ke-2 kakak beradik ini, dimana tagline atau jargon racing is in my blood tampaknya mengalir deras di dalam tubuh Rio dan Rian. Berawal dari mobil Suzuki Escudo dan Timor yang digunakan untuk drag race malam mingguan di Kenjeran Park Surabaya. Kini mereka hijrah ke Jakarta untuk bertarung di Sentul International Circuit. Life fast so why so slow?
Before the race, but 1st lemmie take selfie
Jika selfie di pantai atau di tempat dugem sudah terlalu mainstream, well bagaimana jadinya kalo kita selfie di dalam cockpit mobil balap lengkap dengan full safety gear kita.
Yang pasti anti maintstream dan super greget.
Honda Jazz Speed Challenge kali itu menyisakan 2 pembalap AP Speed saja, karena Fany mendadak tidak bisa mengikuti jalannya race dikarenakan anak nya sakit mendadak. Jadilah duo kakak beradik ini yang bertarung di HJSC.
Rian Risky akan memulai race HJSC dengan GK5 barunya di grid ke-14.
Well ini adalah start terburuk dalam karier balapnya di ISSOM. Biasanya Rian mampu start di grid ke-7 atau 8, kini karena permasalahan pada performance GK5 nya dia terlempar ke barisan belakang HJSC.
Sementara sang kakak atau Rio berada di grid ke-15 yang mana pas dibelakang si Rian.
Rio sendiri so far ini adalah start terbaiknya, yaitu di grid ke 15. Di 1st debutnya pada HJSC ISSOM seri ke-2 yang lalu dia hanya mampu start dari grid ke-20 atau bersama barisan Honda Brio.
Dan sepertinya duo kakak beradik ini harus berjuang extra keras untuk bisa maju ke barisan depannya. Dan baru kali ini Rian start peris didepan Rio. Biasanya Rian start di barisan depan. Dan yang disamping Rio bisanya Fany.
Start HJSC pun dimulai,duo kakak beradik ini pun langsung tancap gas meninggalkan garis start secepat mungkin. Rio mencoba mengikuti sang adik atau Rian yang berada di depannya.
Biasanya Rian bertarung atau dog fight dengan sesama Honda Jazz di barisan tengah HJSC, kini Rian pun harus dogfight dengan sebuah Honda Brio 1300 yang dipiloti oleh Adi Wicaksono. Adi yang pada sebelumnya juga sempat dogfight ketat dengan Rio di seri ke-2 kemaren, kali ini kembali bertarung dengan adiknya Rio atau Rian. Rian pun berjuang di ITCC melawan serangan Adi dengan performance GK5 nya yang belum sempurna.
Beberapa kali Rian dengan gampangnya disalip oleh beberapa GK5 di lintasan lurus atau staright. Jangan kan sesama Honda Jazz, Honda Brio pun dengan gampangnya menyalip Rian yang GK5 nya mengalami lemah syawat ketika masuk gigi ke-3 (diatas 6.000 rpm loyo). Hasilnya, Rian pun harus puas finish di urutan ke-13 umum atau ke-5 HJSC Promotion Class dengan best timenya 1:58.724. di ITCC Rian yang memulai start dari grid ke-13 harus puas finish ke-12 (umum), dan ke-4 1600 max dengan best timenya 2:00.620. Dan sekali lagi Rian pun harus terpental dari podium 3 besar HJSC dan ITCC
Sementara sang kakak atau Rio R Bramantio tampaknya driving skillnya sudah mulai meningkat dari seri sebelumnya. Rio yang pada seri ke-3 kemaren absen akibat tidak bisa ikut QTT bisa membendung serangan Honda Jazz dan juga Honda Brio 1300 dibelakangnya. Ya walaupun di HJSC dia berhasil disalip 2 mobil dibelakangnya yaitu Gilang Ramadhan AHT Garage (GE8) dan Uki Ifwa Extra Joss Blend Team (Brio 1300), Rio cukup puas finish dirutan ke-18 (umum), dan ke- 7 HJSC Promotion Class dengan best timenya 2:00.207
Di ITCC Rio yang start dari grid ke-15 berhasil finish ke-16 (umum) dan ke-7 1600 Max dengan best timenya 2:01.035. Di ITCC Rio pun berhasil membendung laju Uki Ifwa dan Gilang yang di HJSC berhasil menyalipnya.
Nasib nahas menimpa H.M Kurdi di HBSC, Honda Brio 1200 nya terlibat insiden kecelakan yang membuat nya harus out dari race di lap ke-6 dan tidak bisa melanjutkan race alias Did Not Finish. Brionya pun mengalami masalah pad roda bagian kanan depan karena terlibat benturan yang cukup keras hingga memaksa Brionya tidak bisa jalan lagi.
Aditya Sanjaya pun langung mendatangi H.M Kurdi di pit AP Speed dan langsung meminta maaf secara gentleman akibat insiden tersebut. Jikur pun menerima permintaan maaf tersebut dengan lapang dada dan memaafkannya. Inilah yang dimaksudnya dengan gentleman style, walaupun di dalam lintasan kita saling dog fight mati-matian, namun ketika di luar lintasan kita adalah teman.
Tak membutuhkan waktu lama bagi Jikur untuk kembali lagi ke medan perang ITCC 1200 (Kejurnas). Pembalap asal kota Madura ini mendapatkan donor as roda dari Brio 1200 milik Huga Laverda labib dari team G.O.T Speed pun kembali melesat dari grid ke-24 di ITCC 1200 (Kejurnas)
Hasilnya start dari grid ke-24, Jikur pun berhasil finish di urutan ke-20 (umum) dan pertama di ITCC 1200 dengan best timenya 2:03.172
Yang berarti mengantarkannya ke atas podium 1 di kelas ITCC 1200 (kejurnas)
Bahkan saking optimisnya untuk bisa naik podium di seri ke-4 ini, pembalap asal pulau Madura ini membawa jersey club sepakbola andalan pulau Madura, yaitu MU. Bukan Manchester United tapi Madura United untuk dipakainya ketika naik ke podium 1 ITCC 1200. Sayangnya di HBSC dia tidak bisa memakai jersey ini.
Jersey MU ini pun lengkap dengan bercorak khas Madura berupa sakera atau garis-garis merah putih dengan gambar Sapi atau Banteng dengan jargon Settong dere yang berarti satu darah.
Well ada yang gembira ada pula yang kecewa dan sedih pada hari itu. Rian pun merasa ini adalah balapan dengan hasil terburuk yang pernah dia alami, 2 podium kemenangan di HJSC dan ITCC 2 kali berturut-turut (dari seri ke-3) gagal dia raih. “ GK5 torsinya cukup besar, tapi sayangnya ketika di rpm 6.000 ke atas powernya hilang. Ada yang bilang efek belum reyen atau break in (GK5 ini masih 500 km, seharusnya 1500 km). Ada yang bilang juga kombinasi downpipe dan muffler nya kurang tepat (full JS Racing). Saya cukup stress akan hasil balap hari ini di ITCC dan HJSC, semumur-umur saya tidak pernah kesentuh Brio, eh malah di seri ini dog fight dengan Brio 1300” terang Rian Risky
Tak ingin Rian kembali kecewa di STC 1600 bersama EG6 barunya. Daddy atau bang Apre pun langsung mempersiapkan EG6 ini sebelum Race STC 1600 dimulai. Masalah yang dialami pada QTT kemaren yaitu kerusakan pada MSD (pengapian) dimana rpmnya ngecut di 7600 rpm, kini sudah normal kembali, bahkan bisa di shifting hingga 10.000 rpm.
Iik Bieber atau Iik Sudiro pun sudah siap untuk bertarung di STC 1600 dengan rambut pembawa hokinya ala Justin Bieber atau Lewis Hamilton
Di STC 2 (1600-Retro) ini Rian Risky akan memulai start dari grid ke-8 dimana pada saat QTT dia berhasil membukukan best timenya 1:55.228
Sementara Iik Sudiro dengan Honda Civic EF nya akan start dari grid ke-9 setelah pada saat QTT kemaren mencetak waktu 1:58.533
Di STC 1600 terjadi pertarungan sengit atau dog fight antara pembalap senior Fino Saksono dari team GT Radial Selvis dengan Toyota Vios nya melawan pendatang baru (pembalap junior) di STC 1600 yaitu Rian Risky dengan mobil barunya Honda Civic EG6 bermesin B16. Terhitung mulai dari awal lap hingga pertengahan lap 2 pembalap berbeda kelas saling menempel. Rian yang merupakan pembalap pemula ini sempat membuat Fino kerepotan.
Namun sayangnya pertarungan ke-2 pembalap harus berakhir, dimana performance Vios Fino menurun akibat overheat. Hingga memaksa Fino finish dengan title D.N.F alias Did Not Finish akibat harus masuk ke dalam pit (best timenya 1:55.182)
Sementara Rian Risky yang mempiloti “happy b’day EG6” nya ini, finish diurutan ke-5 akibat masalah pada mesin B16 nya yang mengalami over heat hingga membuatnya harus menjaga ritme mesin agar tidak terlalu di paksakan. Rian yang baru tahu kalo mobil ini adalah kado surprise ulang tahunnya dan baru pertama kali naik EG6 sehari sebelum race (QTT), berhasil membukukan best timenya 1:53.635, dan berhasil naik ke atas podium ke-3 STC 1600 di 1st debutnya bersama EG6 nya
Sang kakak atau Rio yang melihat dari S besar pun ikut sport jantung akibat kendala mesin atau overheat yang dialami oleh adiknya
“Saya agak main safe sewaktu naik EG6 ini, maklum saja saya baru kenalan dengan mobil ini pada waktu QTT kemaren. Jadi masih buta soal handling, rem, dan feelingnya. Apalagi power EG6 ini lebih besar daripada GE8 atau GK5 saya, ditambah lagi tidak ada power streering ditambah ada LSD hingga membuat saya kepegelan ketika pertama kali naik mobil ini. Namun saya bersyukur bisa mendapatkan penglaman berharga bisa menempel dan dog fight dengan pembalap senior Fino Saksono, walupun di lap-lap tengah kami berdua performancenya turun, bahkan Fino harus masuk pit karena over heat.
Saya pun tetap melanjutkan race dengan menjaga rpm mesin dengan shiting Cuma di 5.500 rpm supaya mesin saya tidak jebol akibat over heat” kesan Rian Risky di 1st debutnya di STC 1600. Anda bisa melihat sendiri asap putih mengepul dari EG6 Rian Risky mulai dari pertengahan lap hingga bendera finish dikibarkan.
Iik Sudiro pun pada race kali ini ditempel ketat oleh M. Ismail Ekadana dengan Toyota Corolla DX KE70 yang dipersenjatai dengan mesin S2000 F20. Dog fight ini pun dimenangkan oleh Ekadana dengan finish diposisi ke-4 (umum) dan ke-3 di STC Retro dengan best timenya 1:53.315
Sementara Iik Sudiro harus puas finish di posisi ke-6 (umum) dan ke-3 di STC 1600. Dan untuk pertama kalinya Iik pun berhasil naik ke atas podium ke-3 di STC 1600 setelah dari dari 2 seri sebelumnya pulang dengan tangan hampa. Iik pun mencetak waktu 1:58.947
Akhirnya begitu Rian masuk kedalam pit, menimbang, dan dicopot transponderny, EG6 ini pun langsung mati atau mogok tidak mau distater lagi. Terpaksa crew AP Speed pun langsung mendoronganya menuju ke dalam pit AP Speed. What a lucky guy.
Ada yang cukup special pada hari itu, yaitu Rio dan Rian kedatangan Ayahanda nya yang terkenal dari jaman SMA dulu di Surabaya selalu mendukung ke-2 putranya ini untuk balapan mulai dari drag race hingga sekarang balap touring.
Hingga akhirnya ke-2 putranya ini (Rio dan Rian) bisa dan selalu berhasil naik ke atas podium kemenangan di event drag race Surabaya, Jakarta, bahkan balap touring di Sentul. Kebetulan saja moment datangnya Ayahanda Rio dan Rian tepat sesaat sebelum Rian naik ke atas podium kemenangan STC 1600. DImana Rian berhasil naik ke atas podium ke-2 STC 1600, sementara Iik Sudiro untuk pertama kalinya naik ke atas podium ke-3nya. Sementara penguasa atau undisputed champion dari STC 1600 masih dipegang oleh pembalap senior Alvin Bahar.
Well, mungkin inilah The Best Dad in the world versi para pembalap. Dimana beliau mendukung penuh hobby anaknya di dunia motorsport. Ada yang mau mendaftar jadi anak angkatnya?
Selain Ayahanda, Rian juga kedatangan sang istri yang selalu mendukung hobby balapnya, juga mertuanya. Sebuah hobby akan menjadi lebih indah jika orang-orang terdekat kita atau keluarga kita mendukung penuh kegiata positif kita ini.
Ayahanda Rio dan Rian juga terhitung suka datang ke event balap mobil yang di ikuti oleh ke-2 putranya ini. Bahkan Ayahandanya memakain baju Hackett Aston Martin Racing dan mengajak berphoto bersama seluruh team AP Speed
Dari STC 2 (1600-Retro) masuklah kita ke kelas terakhir yang di ikuti oleh team B16 AP Speed, yaitu STC 1 (2100-3500) dimana ada M. Herdy yang mendapatkan ucapan “good luck “ dari Johan Wijaya Business Development Manager Motul Indonesia sesaat sebelum masuk ke dalam lintasan.
Mungkin moment inilah yang ditunggu oleh para crew B16 AP Speed dan juga Pasukan katak B16 AP Speed jika M. Herdy berhasil berada di grid terdepan, yaitu berphoto bersama dan juga sekaligus modusin si grid girl.
Kebetulan saja pada race ISSOM seri ke-4 ini M. Herdy berhasil merebut P1 atau Pole Position dari tangan Dodi Saputra dengan best timenya 1:45.784. Terpaut 2 detik lebih cepat daripada Dodi Saputra di P2 (1:47.076)
Dan sang istri pun selalu setia mendukung penuh hobby sang suami di lintasan balap baik drag race maupun balap touring. Setiap serinya istri dari M. Herdy ini selalu datang dan memberikan +100 hp mood booster bagi pembalap asal kota Cianjur ini.
Waktu untuk One Mechanic pun telah usai, itu berarti Daddy dan Oyod harus segera meninggalkan M. Herdy seorang diri di grid nya.
Ini adalah P1 atau Pole Position pertama bagi M. Herdy di tahun 2016 ini. Dimana dia harus berjuang keras bertarung dengan mobil-mobil BMW bermesin M3.
Karena start yang jelek, Dodi Saputra pun berhasil mengambil alih P1 dari tangan Herdy sesaat setelah lampu start padam. Posisi pun berubah menjadi Dodi Saputra P1 dan akhirnya M. Herdy P2. .
Herdy yang menggunakan EG6 dengan mesin 1.8 Lt 4 cylinder pun ngos-ngosan mengejar Dodi yang menggunakan mesin 3.0 Lt inline-6 cylinder di straight. Perbedaan cc dan power pun membuat Herdy tertinggal di belakang Dodi Saputra
Yang akhirnya setelah race yang berlangsung selama 10 lap ini, Herdy harus puas finish di posisi ke-2 di belakang Dodi Saputra untuk STC Open dengan best timenya 1:46.037 dan gap ke-2nya 1.179
Sementara di STC 2100 untuk yang ke-3 kalinya pembalap yang di support oleh Achilles Radial, Motul, Perfections Window Film, AP Speed, dan Perfourm.com ini berhasil finish di urutan 1 alias hat trick podium 1 di STC 2100.
Herdy pun langsung mendapatkan hujanan pelukan dan ucapan selamat dari seluruh crew dan pembalap AP Speed ketika dia keluar dari mobilnya.
Dan juga ucapan selamat dari Johan Wijaya Business Development Manager Motul Indonesia
Dan tentu saja dari sang otak atau tuner dibalik performance EG6 yang dipiloti oleh M. Herdy, yaitu Daddy atau Bang Apre dari AP Speed.
Di STC Open M. herdy berhasil naik ke atas podium 2. Sementara podium 1 nya direbut oleh Dodi Saputra dari ABM Motorsport, dan di podium ke-3 di duduki oleh M. Ichsan dari JS Garage Gila Balap
Dan akhirnya di STC 2100 M. Herdy untuk yang ketiga kalinya berhasil naik ketas podium 1 selama 3 seri berturut-turut. Di podium ke-2 ada M. Ichsan dari JS Garage Gila Balap, dan di podium ke-3 ada pendatang baru yaitu Radityo Mahendra dari Asco Motorsport (DC5). Herdy pun kini memimpin perolehan point di kelas STC 2100 dengan total pointnya 61, yang hanya beda 9 point dari peringkat ke-2 STC 2100 yaitu M. Ichsan.
Dan akhirnya chaos atau kekacauan pun kembali terjadi sewaktu photo bersama seluruh pembalap dan crew team B16 AP Speed. Dimana M. Herdy langsung menjadi bulan-bulanan para crew AP Speed yang langsung membabi buta menyiramnya.
Well jika champagne sudah terlalu mainstream, lalu bagaimana jika champagne itu diganti dengan air ledeng dan radiator coolent. Dan orang yang beruntung mendapatkan selebrasi kemenangan ala F1 itu adalah M. Herdy dari team B16 AP Speed. There goes my Motul 300V cap…basah.
Dan kegilaan pun terus berlangsung. Belum puas dengan M. Herdy , target selanjutnya adalah Iik Sudiro yang berhasil naik ke atas podium ke-3 di STC 1600 dan berakhir basah seperti Herdy.
Next..target selanjutnya adalah H.M Kurdi atau Jikur yang berhasil naik ke atas podium 1 ITCC 1200.
Tak ada yang bisa lolos dari tradisi baru team B16 AP Speed ini
Kecuali mungkin si Rian Risky yang berhasil naik ke atas podium ke-2 di STC 1600 di 1st debutnya bersama EG6 kado ulang tahunnya. Dia sepertinya memakai god mode atau stealth mode hingga luput dari wet partynya AP Speed.
Team B16 AP Speed berhasil mengumpulkan sebanyak 5 piala di ISSOM seri ke-4 ini dari 4 orang pembalap yang bertarung di 4 kelas.
2 diantaranya dipersembahkan oleh M. Herdy yang bertarung di STC 1 (2100-3500) dengan berhasil naik keatas podium ke-2 di STC Open dan podium 1 di STC 2100. ” Motul sangat bangga sekali bisa ikut mensupport dan mengantarkan M. Herdy ke atas podium kemenangan 1 dan ke-2 di ISSOM untuk yang kesekian kali. Bahkan di seri kali ini M. Herdy berhasil menduduki Pole Position sewaktu QTT. Hal ini membuktikan bahwa oli Motul 300V 5W-40 yang dilengkapi dengan Double Ester Core Technology mampu menunjukkan performanya dengan baik di mesin nya Herdy” kesan Johan Wijaya Business Development Manager Motul Indonesia
Saya berpikir, cepat atau lambat pit AP Speed ini akan dipenuhi oleh Honda Civic dari berbagai generasi yang di dalamnya di persenjatai dengan mesin B series. Dan bisa saja team yang kuat di lintasan 402 meter dengan monster all motor nya akan semakin vtec just kicked in ya di balap touring. Well bisa jadi AP Speed menjadi pioneer atau tukang kompor bagi team-team atau pembalap lainnya untuk membangun sebuah Honda Civic. Yang jelas seperti katanya Almarhum Benyamin Sueb, kompornya sudah mbledug.
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com