Welcome to my new website guys, Perfourm.com. Sebuah nama dan logo yang sebenarnya sudah saya buat semenjak tahun 2005. Namun entah kenapa tanpa saya sadari 8 tahun kemudian, nama ini saya pakai untuk nama website milik saya sendiri. Mungkin ini yang dinamakan jodoh. Sama halnya saya dengan si R (panggilan sayang saya kepada Skyline/GT-R) atau Godzilla. Kemanapun saya pergi, saya selalu bertemu dengan mobil yang menjadi my dreams car ini. 3 tahun lalu saya mengawali 1st debut artikel atau photo saya pada website saya yang lama dengan memphoto sebuah Nissan Skyline R34 GT-Four berwarna hitam. 3 tahun kemudian, ketika saya membuat website baru, saya ingin mengawali nya dengan Nissan R35 GT-R. Sebuah generasi ke-11 dari keluarga GT-R. Ya meskipun sudah Godzilla ini namanya sudah dicoret dari KK (kartu keluarga) Sukairain (ucapan orang Jepang). Namun bagi saya, It’s still the Mighty Godzilla. Yang berubah hanya bentuk, mesin, dan namanya saja. Dan seperti kata Shakespeare, apalah arti sebuah nama? Yang terpenting bagi saya adalah soul atau jiwa di dalam nama tersebut.
Nissan Sukairain R34 merupakan gerenasi Skyline yang menjadi my most dream car ever, selain kakak-kakaknya seperti R32 dan si Hakosuka (KPGC-10). Bentuknya yang macho, kekar, racing , dan so japanese dalam setiap lekuk tubuhnya. Lalu di sempurnakan dengan 332 HP RB26DETT 2.6 Lt inline 6 dan juga ATTESSA-ETS 4WD system plus Super HICAS 4-wheel steering. Jadilah R34 menjadi “the strongest road-going car in the world”. My goal atau target saya adalah memphoto semua R34 yang ada di Indonesia. So far saya sudah bertemu dan memphoto 5 R34, 3 di Surabaya, dan 2 di Jakarta. Cuma ada 1 kata untuk menggambarkan R atau Godzilla ini, “Sugooii..!!!!”
Sama seperti teori evolusi manusia oleh Darwin. Sukairain ini juga berevolusi semenjak pertama kali dilahirkan pada tahun 1957. Di tahun 2007, The Mighty Sukairain born again. Dan sekali lagi, the line lead me to this Godzilla. Saya tak tahu, mungkin yang diatas memberikan shine carpet nya ketimbang red carpet sewaktu saya mau mengemudikan R35 untuk yang pertama kalinya dalam hidup saya. Let say, teman saya yang baik itu secara tidak sengaja memparkirkan R35 di tengah garis ini. Tapi tak ada yang namanya kebetulan di dunia ini, semua sudah di atur oleh Tuhan, and everything happen for a reason.
Saya masih ingat ketika pertama kali memegang kunci GT-R ini. Teman saya dengan gampangnya melempar kunci mobil seharga 1,8 Milyar (2nd) kepada saya sambil berkata “Wes, potoen. Aku tak kerjo sek” (Sudah, potoin aja. Aku kerja dulu). And he’re I am, memegang kunci R35, dan untuk pertama kalinya saya akan menyetir mobil ini.
Dasar orang ndeso atau udik, unlock button sudah saya click, namun saya bingung “how to open sesame this goddamn door?”. Mana teman saya yang punya sudah kabur, Andy pun sedang sibuk membengkel, tak ada manual booknya pula. Jadilah saya seperti orang ndeso yang clingak-clinguk membuka goddamn pintu ini. Saya pencet-pencet, kirain bisa kebuka secara otomatis. Ternyata, ealaaaa…cara membukanya sama saja kaya membuka door handle mobiil jadul, yang di pencet dulu pakai jari jempol tangan kanan lalu ditarik. Semprul..!!!!
And akhirnya untuk pertama kalinya saya berada di behind the wheels R35, bukan di passenger seat tapi di driver seat.
Karena R35 ini menggunakan keyless entry system , awalnya saya rada clingukan nyari tombol engine start yang saya kita di dashboard sebelah kanan, layaknya mobil sejuta umat lainnya. Ternyata tombolnya di console box tengah, tepat di bawahnya paddle shift 6 speed dual clutch semi automatic transmission. This is the where the magic begin. dan saya pun sukses membangunkan si Godzila yang bermesin 530 bhp VR38DETT V6 3.8 lt. Roaaaarrr…..
Entah karena saya gemeteran nyetir mobil seharga hampir 2 Milyar ini, atau karena cuaca di Surabaya lagi panas. Saya pun sukses mandi keringat, padahal saya mengemudikan mobil ini Cuma beberapa meter saja. Bagaimana kalo pusing-pusing (muter-muter) kota Surabaya? Bisa sauna. Rules no.1 when driving a deep pocket car. Turn on the AC. Atau Anda akan kelihatan seperti mengendarai bemo dengan AC nya (angin cendela).lol
So this is it. The New Godzilla atau “Monster From Japan”, Nissan GT-R R35. Anda pasti bingung, mana title Skylinenya? Ya, walaupuan sudah tidak memakai embel-embel atau Badge Skyline, namun mobil yang berkode chassis CBA-R35 atau gampangannya dipanggil R35 ini. Masih menjadi icon high performance mobil pabrikan Nissan, dan masih tetap mempunyai warisan atau soul dari nenek moyangnya, Nissan Skyline GT-R.
Desain body nya di desain oleh Nissan Chief Creative Officer, Shiro Nakamura, yang terinspirasi dari tokok robot Jepang kesukaan saya, yaitu Gundam. Alasannya gampang, GT-R adalah sport car atau icon kebanggaan Jepang, jadi sudah seharusnya new GT-R ini tidak meniru sport car Eropa atau USA lainya. Bentuk dan jiwanya harus mewakili Japanese Culturu, yaitu The Gundam.
Tampang depannya sudah sangat jauh berbeda dari pada GT-R sebelumnya, atau R34. Tak ada lagi Xenon headlights plus front bumper yang kotak dan macho. Berganti dengan HID headlight yang on/off nya secara otomatis. Justru body R34 bagian depan ini lah yang membuat saya horny atau kepicut akan Xenon headlightnya. Untuk bagian depan body R35 ini yang mendesain adalah desainer dari Nissan Japan.
Sedangkan bagian roof atau atap dari R35 ini di desain oleh tim designer dari Nissan Eropa. Bisa dilihat disini garis lekuk tubuhnya mengadapsi dari desain body robot Gundam, yang kotak, namun tetap menyatu atau harmonis bagian yang lainnya. Sementara untuk alasan weight reduction ala race car, door nya terbuat dari alumunium.
Sedangkan bagian buritan mobil yang 1st debut nya di perkenalkan pada Tokyo Motor Show 2007 ini, di desain oleh tim desaigner dari Nissan Amerika yang tetap mempertahankan warisan atau ciri khas dari Skyline GT-R. Yaitu 4 round taillights yang kali ini full LED. Bagian trunk nya terbuat almunium yang bermanfaat untuk weight reduction alias diet. Dat ass or not guys? Lebih semok menurut saya. Berat R34 adalah 1.536 kg, sedangkan R35 adalah 1.740 kg. Si baby Godzilla ini overweight sekitar 204 kg.
20’ inch Nissan GT-R R35 rims ini diproduksi oleh Rays Engineering. It’s strong, very lightweight, dan juga setiap bentuk atau lekuk rims ini dibuat se arodinamis mungkin.Harganya jika dikulak atau dijual sekitar US$ 2650. Jangan lupakan juga 6 pot (front) and 4 pot (rear) Brembo brake system kit
Masuk ke dalam cockpit, kita langsung melihat 2 buah semi bucket seat campuran dari kulit dan juga suede. Dashboardnya juga khas mobil sport car yang minimalis dan Ya, begitulah.
Tapi yang membuat hati saya bergetar membahana adalah, ketika mobil ini saya nyalakan, seiring dengan meraungnya 542 Hp VR38DETT, logo iconic GT-R pun muncul di GT-R multifunction display. Steering wheelsnya juga sudah kelihatan seperti keypad game PSP.
Lupakan soal indicator gauges yang bentuknya bulet-bulet dan bertebaran di dashboard mobil Anda. GT-R Multifunction display ini sama kerennya dengan Race Pack data system atau Motec race dash logger system. Cukup dengan 1 display atau alat Anda bisa memonitor berbagai macam instrument vital bagian mobil Anda. Dan yang lebih kerennya lagi, yang membuat GT-R multifunction display ini adalah Polyphony Digital. Si pencipta game yang membuat Anda melekan atau begadang semalam suntuk demi mendapatkan license atau unlock circuit atau mobil, Gran Turismo
Salah satu fitur atau optionnya adalah time logger. Dengan fitur ini Anda bisa melalap jalan tol atau ring road bahkan pusing-pusing (muter-muter) di kota Anda beberapa Lap secara professional ala track circuit. Lengkap dengan timing 1 lap ataupun best time time attack Anda mengelilingi jalan kota Anda, atau di busted oleh Polisi.
Untuk urusan mengenai berapa besar G-Force yang menghantam tubuh Anda ketika anda melalap tikungan, GT-R memberikan juga option Steering dan cornering G. Seperti kaya master Yoda dalam Star wars, “may the force be with you”
Steering wheelsnya GT-R ini sudah seperti game PSP (Play Station Portable). Banyak tombol disana-sini, dan pedal shift sebagai pengganti shift knob. Rata-rata sport car kelahiran tahun 2000 menggunakan pedal shift ketimbang shift knob jika manual mode on. Padahal sensasi mengendarai sport car adalah ketika merasakan sensasi shifting di saat kaki dan tangan berpacu bersamaan. Telat sedikit, miss gear lah. Namun teknologi ada atau dikembangkan dengan tujuan untuk mempermudah hidup manusia…tidak perlu mancal (nendang) pedal clutch lagi. Dan shiftingnya lebih cepat beberapa second, juga masalah classic miss gear bisa dihilangkan.
Speedometernya, terbilang biasa buanget untuk ukuran mobil seharga 2 Milyar ini. Speedometer, RPM, gear position, fuel, dan juga water temperature. Mungkin seluruh indicator nya sudah ada di multifunction display nya. Dan karena ini kelewat JDM, maka bahasa atau tulisannya masih mengadopsi bahasa Jepang atau tulisan kanji yang saya sendiri nggak ngeh.
Gomenasai, nihon go ga heta desu ka. Yang kalo diartikan, maaf..bahasa Jepang saya payah. Paling-paling saya dan Anda cuma ngerti arti kata kimochi dan ite ite saja.Bukan begitu bukan guys? Dan sebaiknya saya tidak memencet-mencet tombol ini, daripada saya harus tidur berbantalkan gubis atau kol.
Instrument di dashboard tengahnya pun terbilang simple dan fungsional. Enaknya, tidak ada lagi tulisan Kanji yang njlimet disini, dan semua orang pasti bisa paham tanpa perlu buka manual book.
This is the best part form the cockpit. Ada 3 magic switches mode, yaitu transmission, suspension, dan VDC atau Vehicle Dynamic Control. Naikan semuanya ke mode R kecuali VDC nya (off), maka Anda akan meng unleash the mighty Godzilla dengan launch control (VDC off). Ini ibaratnya Anda melepaskan Godzilla dari kandangnya, hard core dan liar. Roaaar…. . But remember, dalam berbagai kasus mematikan VDC yang berarti membuat mobil start secara launch control. Akan menghancurkan transmission atau differential Anda. Yang mana pihak garansi dari Nissan tidak berlaku akan kelakuan cowboy Anda, plus US$ 20.000 atau sekitar 200 juta untuk mengganti transmission atau differential yang Anda hancurkan…dari dompet Anda sendiri tentunya..
ETC atau Electronic Toll Collection System adalah system pembayaran jalan tol atau highways dengan menggunakan kartu. Jadi ketika melewati jalan tol maka secara otomatis, bill highways nya terpotong dari alat ini. Hanya sayang, system ini hanya berlaku di jepang saja. Di Indonesia, ya semoga secapatnya. Sementara harus puas memakai e-toll card.
Seat belakangnyacukup untuk 2 orang dewasa, tapi mungkin kakinya sedikit menekuk. Tapi setidaknya terlihat lebih mending daripada space seat belakang pada Subaru BRZ atau FT-86 yang kelewat adult not friendly.
Pantes ga mas brow? Yang jawab pantes, saya kasi sticker Perfourm.com lah.
Time to pop that aluminum hood
Waktunya kita beralih kepada main business dari kenapa mobil ini dijuluki Godzilla atau Monster from Japan ini, yaitu the heart alias engine nya.
Tak ada lagi mesin 332 hp RB26DETT 2.6 Lt inline 6 yang mendapat julukan the strongest road going engine. Tetapi Nissan sudah mempersiapkan monster engine yang tak kalah hard core, yaitu VR38DETT 3.8 Lt DOHC V6 twin turbo. Sebuah mesin V6 yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 530 hp yang terhubung dengan 6 speed dual clutch semi-automatic transmission yang didesain oleh BorgWarner USA dan dibuat oleh Aichi Machine Industries Japan yang dirakit dengan tangan manusia. Lalu kemudian bersanding denganATTESA E-TS System (four wheel drive system) yang mendistribusikan tenaga ke-4 rodanya, juga dan Nissan Vehicle Dynamic s Control (VDC-R) yang bertugas untuk menambah kestabilan si Godzilla ini. Menggantikan fitur Super HICAS 4-wheel steering yang membuat R31 hingga R34 sangat dominan di berbagai track atau sirkuit JGTC (Japan Grand Touring Championship), Le Mans (France), Bathurst (Australia), dan juga Nurburgring (Jerman).
Crossmember atau radiator supportnya memakai bahan Carbon fber composite yang lightweight juga kuat , berfungsi menambah rigid chassis mobil berkode CBA-R35 atau R35 ini.
Saya sampai sekarang juga tak habis pikir, kenapa saya begitu terobsesi dengan sebuah sport car pabrikan Nissan Japan ini? Cinta mati pikir. Saya masih ingat dulu pertama kali melihat secara nyata sebuah R34 berwarna kuning dengan livery atau sticker Sharkies di body sampingnya, meniru demo car Auto Select R34 GT-R Japan. Pada sebuah event auto contest sekitar tahun 2003-2004 yang lalu. Ada yang tahu kemana sekarang mobil itu? Dan juga the legend Sonic R32 GT-R pada awal tahun 2000an, dimana Sonic begitu powerfullnya di lintasan drag strip Indonesia (Best time 9,2 detik 402 m)
9 tahun kemudian, tepatnya ditahun 2011. Saya bertemu dengan sebuah Nissan Skyline R34 GT-T berwarna putih yang sudah di modifikasi menjadi RWD untuk sideways action.
Semenjak bertemu dn berkenalan dengan Andi SP Garage, sepertinya saya merasakan jodoh dengan Sukairain. Semenjak 2011 saya pun menyebarkan virus, fun,experience, dan dunia drifting kepada publik Surabaya yang dulunya tidak ada menjadi ada, bersama Andi SP Garage dengan Nissan Skyline R34 dan juga Cefiro Chiu Loading dengan Nissan Cefiro A31 nya.
Dan 2 tahun kemudian (2013), saya kembali berjodoh dengan generasi ke 11 dari icon sport car pabrikan Nissan ini, The Nissan GT-R R35. Dan masing-masing generasi R, saya mempunyai demo car idol. Walaupun R35 ada Bensopra atau pun yang paling brutal ada AMS Alpha Omega 12 ( 8,62 detik/402m at 279,7 km/h). Tetapi tetap satu yang menjadi most wanted atau R34 GT-R idol saya adalah, Mine’s R34 GT-R. Modifikasi tidak terlalu hard core,hanya 620 hp, bahkan ada beberapa oem part yang masih digunakan (air filter intake,turbocharger, up pipe, dll), namun beringas nya serasa race car yang berlaga di Super GT di kelas GT-500 (500 hp). Saya berharap, someday saya bisa terbang ke Jepang, berkunjung ke Mine’s Japan, memphotonya, dan mungkin doing some test…parking test at their factory.Amin.
Theirs go my hero. Sore hari menjelang Magrib, teman saya yang baik hati itu kembali dari tempat kerjanya untuk menjemput R35 nya. Saya pun mengucapkan terima kasih banyak sudah meminjamkan R35 nya untuk photo session, bahkan mengijinkan berada di balik kemudinya. Thanks a lot mas brow.
tentang keluarga Godzilla ini. Namun yang jelas saya berusaha going where the R roar. Update dan meliput apa saja yang berhubungan dengan Nissan Skyline GT-R ataupun Nissan GT-R di Indonesia. Dan share atau berbagi the Godzilla experience dengan Godzilla enthusiast di Indonesia dan juga dunia. Dan saya yakin Anda yang membaca artikel saya ini, juga kesengsem berat sama yang namanya Nissan Sukairain GT-R. Oleh karena itu di 1st debut Editor’s Note saya di Perfourm.com, ijinkan saya mengadirkan Nissan GT-R R35. Yang juga menandakan semangat saya untuk moving forward, harder, better, faster and stronger bersama dengan website saya yang baru ini. Photonya saya pilih black and white, karena saya memang dari dulu pecinta photo black and white. Alasannya simple, Anda dapat merasakan apa yang saya rasakan dari photo yang saya ambil……ada soul atau nyawa didalamnya. Tapi tidak dengan sandal jepit saya, maklum saya habis kehujanan naik motor.
Di akhir artikel ini, ijinkan saya untuk share sebuah best quotes dari mendiang penemu Honda, Soichiro Honda, terlihat tulalit dengan artikel saya yang berisi Nissan. Tapi quotes ini sifatnya universal, bahkan bisa diterapkan dalam apa saja dalam kehidupan, termasuk evolusi sebuah mobil . Berisi semangat untuk tidak mudah putus asa, dan berjuang dari kegagalan yang kadang membuat kita galau tingakt dewa. Tetapi intinya bersama kesulitan terdapat kemudahan.
“The value of life can be measured by how many times your soul has been deeply stirred”
Soichiro Honda
Enjoy Perfourm.com
Best Regards,
Bayu Sulistyo |nyonk|