Tak terasa sudah 5 seri ISSOM atau Indonesian Sentu Series Of Motorsport sudah berlangsung dari awal tahun 2016 yang lalu. Dan tak terasa pula team AP Speed sudah bertarung selama 5 seri di track sepanjang 4,12 km ini dengan 7 pembalapnya di berbagai kelas, dan 2 diantaranya di seri ke-5 ini berhasil mengunci gelar juara nasional di 2 kelas, yaitu Indonesia Touring Car Championship atau ITCC 1200 dan Super Touring Car atau STC 2100.
Namun sayangnya ada pemandangan yang sedikit berbeda seperti biasanya di pit AP Speed, yaitu jumlah mobil yang mengisi 2 pit ini hanya tersisa 3 mobil dari 8 mobil saja. Pada ISSOM seri ke-5 ini memang hanya 3 pembalap AP Speed saja yang mengikuti race yang diadakan pada tanggal 24 – 25 September 2016 yang lalu.
Yang pertama adalah H.M Kurdi atau Jikur yang mungkin pada seri ini harus ikut karena pembalap asal pulau Madura ini harus mengamankan point nya di kelas ITCC 1200 yang berada di peringkat 1.
Lalu ada M. Herdy yang juga harus mengamankan posisi nya di kelas STC 2100 karena berhasil berada di posisi teratas hingga seri ke-4 kemaren.
Dan juga salah satu new kids on the block yang masih on fire untuk bisa flat out di kelas STC 1600 bersama 250 HP Honda Civic EF atau Nouva nya, yaitu Iik Sudiro. Iik Sudiro sendiri pada seri kemaren berhasil naik ke atas podium ke-3 di kelas STC 1600
Di QTT Honda Brio Speed Challenge, H.M Kurdi berhasil mencetak best timenya 2:02.386 dan menduduki grid ke-2. Sementara di ITCC pria asal pulau Madura ini mendapatkan best time yang lebih bagus daripada di HBSC yaitu 2:02.306, dan tentu saja grid terdepan atau grid no.1 di ITCC 1200.
Sementara nasib kurang beruntung menimpa Iik Sudiro ketika menjalani sesi QTT. Di awal-awal sesi QTT Honda Civic EF atau Nouva yang dipilotinya masuk ke dalam gravel di tikungan R1, hingga membuatnya harus kembali ke dalam pit. “Habis ganti final gear, jadinya straight nya sampe gigi 5, nah pas mau masuk R1 bingung akibat kekencangan, ya akhirnya masuk ke dalam gravel” kata Iik.
Namun tak membutuhkan waktu lama bagi crew AP Speed untuk memperbaiki Civic EF9 nya, Iik Sudiro pun kembali ke dalam lintasan untuk menyelesaikan QTT nya pada hari itu. Pria asal kota Solo ini pun berhasil membukukan waktu 2.05. Tapi karena miss komunikasi antara crew pit 0 dengan panitia di tower karena crew pit 0 memperbolehkan Iik kembali ke dalam lintasan. Iik pun diberikan sanksi berupa start dari grid ke-15 atau paling belakang pada race day.
Sementara M. Herdy di kelas STC 2100 yang melakukan QTT di urutan terdepam atau pertama mendapatkan advantage atau keuntungan berupa bisa melakukan 1 perfect lap dengan kondisi lintasan yang masih kering, walaupun di beberapa spot sudah turun hujan.
Ketika Hendak melakukan hot lap yang ke-2 dimana traffic sudah mulai padat didepan, ditambah lagi hujan yang turun dengan derasnya. Akhirnya M. Herdy pun mengurungkan niatnya untuk melakukan hot lap lagi, mengingat lintasan yang cukup basah dan beresiko jika ia memaksakannya
Dengan modal berupa waktu 1:48.759 yang duraihnya di awal QTT tadi membuat pembalap asal kota Cianjur ini meraih P1 atau Pole Position di race di hari Minggunya.
Minggu, 25 September 2016 akan menjadi hari yang cukup sibuk untuk team yang bermarkas di Jakarta Timur ini. Mereka harus mempersiapkan 2 orang pembalapnya yang hingga seri ke-4 kemaren sudah bertengger di posisi teratas dalam hal pengumpulan point di masing-masing kelas yang di ikutinya.
M Kurdi di peringkat 1 umum di Indonesia Touring Car Championship 1200, dan akhirnya M. Herdy juga memimpin dalam pengumpulan point di kelas Super Touring Car 2100. Dan skenarionya mereka harus flat out ke podium 1 di seri ini supaya bisa mengunci gelar juara umum atau nasional di kelas yang mereka ikuti.
Herdy pun akan diamankan oleh Motul brake fluid DOT 5.1 ketika dia akan mulai melakukan pengereman di area braking zone. Dan juga dibantu dengan Motul 300V 5W-40
Sementara sang tuner AP Speed, yaitu Daddy atau Bang Apre yang akan bertugas memastikan bahwa si eneng Shakyra dalam kondisi prima dan siap bertarung selama 10 lap di kelas STC 2100 dan Open.
Namun jika semua hal teknis dan mekanik sudah memastikan Anda dan mobil Anda dalam kondisi siap tempur, jangan lupakan juga ritual wajib sebelum Anda mulai masuk ke dalam cockpit ataupun pit Anda, yaitu berdoa bersama.
Dan mungkin sedikit pemanasan atau peregangan badan sebelum tubuh Anda akan dipukul oleh yang namanya G-force di setiap tikungan selama kurang lebih 30 menit panjangnya race.
Well, sang Sakera atau pembalap asal pulau Madura ini sedang dalam kondisi primanya untuk memulai race di Honda Brio Speed Challenge 1200
Dimana di kelas ini posisi sementara H.M Kurdi dalam pengumpulan point di Brio 1200 adalah 39 point yang membuatnya berada diposisi ke-2 dalam perolehan sementara point di Brio 1200.
Yang pasti dia tidak akan ngotot untuk berusaha membidik peringkat pertama atau juara nasional Brio 1200 karena gap pointnya dengan podium 1 cukup jauh. Maka dia akan menerapkan bermain aman, untuk menghemat mobilnya yang akan digunakannya pada ITCC 1200 dimana dia sekarang memimpin dalam perolehan point.
Jikur pun memulai racenya dari grid ke- dan berjalan lancar hingga akhirnya terjadi trouble pada ECU nya, dimana check engine nya menyala yang membuat speed atau performa Brio 1200 menurun atau hilang.
Baru saja melakukan 1 lapnya, Jikur pun terpaksa harus masuk ke dalam pit untuk memeriksakan problem yang dialaminya itu
Setelah di restart lagi oleh crew Ap Speed, dan check engine nya tidak menyala lagi. Jikur pun kembali masuk ke dalam lintasan. Namun sayangnya beberapa saat kemudian check engine kembali menyala lagi sehingga menyebabkan performance mesinnya drop dan memaksakan dia kembali masuk ke dalam pit lagi.
Dia pun memutuskan untuk tidak memaksakan mengejar podium di kelas Brio 1200, sehingga dia harus myandang status D.N.F atau Did Not Finish di Brio 1200. Jikur pun memutuskan kembali ke dalam pit untuk menghemat mesinnya dan mencari sumber masalah pada ECU nya sebelum race ITCC berlangsung, dimana dia sekarang memimpin dalam perolehan point ITCC 1200
Jikur pun akan memulai startnya di grid ke-1 yang didapatkanya karena berhasil mencetak best time di saat QTT sehari sebelumnya. yaitu 2:02.306
P1 atau Pole position di ITCC 1200 menjadi modal besar H.M Kurdi untuk bisa memenangkan race kali ini dan mengunci gelar juara nasional ITCC 1200 tahun 2016 ini
Honda Brio 1200 jikur pun kembali fit atau dalam kondisi prima pada saat bertarung di kelas Brio 1200. Masalah check engine beserta performance yang drop pun tidak dirasakannya lagi. Jikur pun kembali percaya diri dalam menggeber Brio 1200 nya selama 12 lap race.
Hasilnya, Jikur pun berhasil finish 1 di ITCC 1200 dengan best timenya 2:03.384
Dan akhirnya setelah drama check engine di HBSC 1200 yang membuatnya harus menelan pil pahit kehilangan podium di Brio 1200, Jikur pun berhasil naik ke atas podium 1 HBSC Brio 1200. Dimana dia diapit oleh 2 rival terberatnya dalam perebutan gelar juara nasional ITCC 1200. Yaitu di podium ke-2 ada Ahmad Avila dan ke-3 Muhammad Arief Hidayat dari Rhu Autosport Makassar yang dimana di HBSC tadi juga D.N.F akibat insiden tabrakan, namun bisa fight back di ITCC 1200 dan berakhir di podium ke-3.
Dengan berhasilnya H.M Kurdi yang berhasil meraih podium 1 di kelas ITCC 1200, H. Kurdi pun berhak mendapatkan 15 point yang membuat total point nya dari seri ke-4 kemaren menjadi 64 point. Dimana gap dia dengan Ricky Dianto yang berada di posisi ke-2 sebesar 23 point (41 point). Sementara race ITCC yang tersisa hanya 1 seri lagi, yaitu seri ke-6. Dan secara otomatis, Jikur pun mengunci gelar juara nasional ITCC 1200 2016.
Beralih ke kelas STC 2 atau STC 1600 – Retro, Iik Sudiro sedang bersiap-siap akan memulai start yang pasti memberatkan hati nya akibat sanksi yang dijatuhkan oleh race director kepadanya sewaktu qtt kemaren.
Sanksi yang diberikan kepadanya akibat miss communication antara petugas di pit 0 dengan panitia atau race director di tower, yang dimana petugas di pit 0 memperbolehkan Iik kembali melakukan QTT setelah insiden nyeburnya dia ke gravel di R1.
Akibat sanksi tersebut Iik pun harus puas start di grid ke-15 atau paling belakang dari rombongan peserta yang lainnya.
Walaupun start dari paling buncit atau belakang, namun Iik berhasil naik 6 peringkat ke posisi ke-9 alias finish di urutan ke-9 (umum), dan ke-4 di kelas STC 1600 dengan best timenya 2:05.153
Masuk di kelas FFA atau hardcore nya natural aspirated di gelaran ISSOM, yaitu STC 1 atau STC 2100 – 3500 tampak M. Herdy sedang melakukan ritual wajibnya sebelum mulai meninggalkan pit 0 dan menuju ke garis start dimana dia akan memulai startnya di P1 atau pole position.
Seri ke-5 ini akan menentukan kesempatan M. Herdy untuk memperlebar gap total point juara nasional STC 2100 dari tangan juara bertahan STC 2100 yaitu M. Ichsan dimana total point mereka berdua hanya selisih 11 point , dimana Herdy mengantongi point 61 , dan M. Ichsan 52 point.
Daddy atau Bang Apre pun sudah mempersiapkan EG6 milik M. Herdy dalam kondisi yang prima dan siap untuk bertarung di kelas STC 2100-3500 ini.
Dan untuk yang ke-2 kalinya di musim balap 2016 ini, Herdy berhasil merebut P1 atau Pole Position dari tangan Dodi Saputra.
Sementara di seri ke-5 ini Herdy berhasil menduduki P1 atau Pole Positionnya dengan waktu 1:48.759 dimana lintasan kering hanya di awal lap saja.
Sempat di salip atau overtake oleh Dodi Saputra dengan BMW E36 M3 nya ketika selepas start, Herdy pun kembali berhasil mengambil alih posisi 1 nya dari tangan Dodi Saputra, setelah sempat menempel ketat Dodi yang akhirnya membuat pembalap ABM Motorsport itu out dari lintasan dan D.N.F.
Di lap ke-5 dimana M. Ichsan berhasil naik 8 peringkat dari posisi startnya yang ke-9, dimana pembalap yang menggunakan Honda Genio ini berada di urutan ke-2 dan dalam usaha mengejar Herdy. Namun sayangnya Ichsan pun melintir selepas tikungan S besar yang membuatnya harus out dari race karena menabrak beton pembatas.
Insiden yang menimpa Ichsan tadi membuat M. Herdy semakin tak tersentuh oleh pembalap dibelakangnya. Herdy pun berhasil finish diurutan 1 STC Open dan STC 2100 dengan best timenya 1:46.583. Sementara gap pembalap dibelakangnya yaitu Jimmy Lukita dari ABM Motorsport sebesar 15.832
Seluruh crew team AP Speed pun langsung menyambut hangat dan suka gembira M. Herdy sesaat setelah dia menyelesaikan racenya. Semua orang pun menjabat tangan, tos, dan memeluk dirinya sambil berucap “selamat ya AA”
Dan akhirnya M. Herdy pun akhirnya bisa merasakan podium tertinggi di STC 1 atau 2100-3500 setelah dari tahun 2015 beberapa kali kehilangan kesempatan untuk naik podium 1 walaupun dia start di P1 atau Pole Position. Di podium ke-2 STC Open ada Jimmy Lukita dari ABM Motorsport, dan akhirnya dipodium ke-3 Denny Rommel Samuel dari team Mandiri Motor
Naiknya M. Herdy ke-podium1 STC Open juga memberikan angin segar atau pemandangan baru di podium kali ini. Karena 2 pembalap yang menduduki podium ke-2 dan ke-3 yang biasa di tempati oleh Herdy atau Ichsan pun kini berganti dengan wajah baru.
Di STC 2100, Herdy pun berhasil mengamankan posisi sebagai pengumpul point terbanyak di kelas STC 2100 dengan total point 77 point. Sementara dipodium ke-2 Denny Rommel Samuel dari team Mandiri Motor, dan akhirnya Angling Kusumo Endriyono dari BAR Speed
Dengan total perolehan point sebesar 77 points M. Herdy pun berhasil memimpin perolehan sementara untuk kelas STC 2100. Dimana dengan hasil race kali ini dia memperlebar gap dengan peringkat ke-2 di STC 2100 yaitu M. Ichsan yang total point hingga seri ke-5 ini sebesar 61 point atau beda 16 point dengan M. Herdy.
Jadi wjar bila perayaan kemenangan Herdy yang sebenarnya adalah moment photo bersama, berubah menjadi acara siram-siraman.
Dan yang pasti yang menjadi korban atau target utama acara siram-siraman itu adalah si Herdy yang pada hari itu benar-benar basah kuyuh.
See ya on round 6 alias final battle guys
M. Herdy powered by :
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com