Akhirnya seri ke-6 atau final round dari 6 seri ISSOM di musim balap 2016 telah tiba. Itu berarti di race yang diselenggarakan pada tanggal 11-13 November 2016 akan menjadi puncak perebutan gelar atau title bagi 2 pembalap team AP Speed yang pada saat ini memimpin perolehan sementara di 2 kelas yang berbeda. Yaitu Jikur di ITCC 1200, dan M. Herdy di STC 2100
Sementara bagi pembalap AP Speed lainnya, seri terakhir ini merupakan event penutup balap touring mereka, dan juga meng set up ulang settingan mobil mereka sebelum memulai lagi balap touring di musim balap 2017 yang akan dimulai pada bulan Maret 2017
Khususnya bagi Rian Risky yang pada seri ke-4 yang lalu gagal bersaing dan naik ke atas podium HJSC dan ITCC 1600 max akibat performa mobil baru GK5nya kalah bersaing dengan GK5 yang lainnya.
Sementara bagi sang kakak, Rio Bramantio, seri ke-6 ini menjadi ajang pembuktian bahwa hasil latihannya diluar event sebelum seri ke-6 akan mematahkan bullyan teman-temannya bahwa dia cocok sebagai safety carnya Honda Brio Speed Challenge.
Termasuk juga Fani yang kemaren-kemaren malah sering menjadi fast doctornya HJSC dan HBSC
Sesi QTT HJSC dan HBSC pun akan segera dimulai. Dimana di kelas ini akan turun 4 pembalap AP Speed yang kebetulan semuanya asli Jawa Timur (ada yang Madura), yaitu Rian, Rio, Fani, dan Jikur.
Fani Arysad pun berhasil mencetak best time 2:01.534 yang akan membawanya start di grid ke-17
Sementara duo kakak beradik Rio dan Rian tampak sedang melakukan QTT dengan cara Rian berada di posisi lead, dan Rio sang kakak berada di posisi chase yang bertujuan untuk mengikuti racing line yang benar dari sang adik yang berada di depannya untuk meraih best time di QTT.
Ternyata cara main kucing-kucingan itu pun berhasil menarik Rio ke area di bawah 2 menit. Rio pun berhasil mencetak waktu 1:59.249 yang membuatnya berada di grid ke-12 pada race day esok.
Rian Risky yang menjadi patwal sang kakak, Rio, menorehkan waktu yang cukup cepat dengan GK5 nya yaitu 1:57.994 . Tampaknya performance dari GK5 nya sudah ketemu setingannya hingga membuatnya meraih grid ke-8 pada race day.
Tak hanya cepat di HJSC, Rian Risky juga menunjukkan skill nya sebagai seorang pembalap muda berbakat dengan berhasil mencetak best time 1:49.779 pada saat QTT STC 1600. Hasil ini membuatnya bertengger di grid ke-4 pada saat race day esok.
Sementara rekan satu teamnya di STC 1600, yaitu M. Herdy berada di grid ke-2 dengan hasil QTT nya yaitu 1:48.856. Sebenarnya Herdy meraih P1 di STC 1 (1600-Retro), namun karena kelas ini dicampur dengan Super Car, maka dia akan start di grid ke-2 dibelakang Wahyu Kumoro dengan Nissan Cefiro A31 RB25DET.
di STC 2100 M. Herdy mendapatkan grid ke-3 dengan best timenya 1:47.408
Minggu, 13 November 2016 menjadi hari terakhir race ISSOM di musim balap 2016 ini. Semua mobil yang keluar dari bengkel AP Speed pun dipersiapkan cukup matang oleh Daddy atau Bang Aprek beserta crewnya
Guna untuk memastikan bahwa pembalap nya mendapatkan mobil yang dalam kondisi prima untuk dog fight di seri pamungkas di tahun 2016 ini.
Well jika Daddy atau bang Apre sudah memastikan mobil yang keluar dari bengkelnya dalam kondisi prima dan siap tempur, maka para pembalapnya tentu saja harus dalam kondisi prima. Termasuk juga melakukan pemanasan sebelum mereka dipanaskan oleh race suit dan pengapnya temperature didalam cockpit.
Ini baru namanya laki..fearless alias pemanasan yang super greget dan belum pernah saya jumpai selama saya liputan motorsport. Rian Risky pun melakukan push up sebanyak 20 kali sebelum akhirnya masuk ke dalam cockpit. Benar-benar greget.
H.M Kurdi yang berhasil meraih podium 1 di kelas ITCC 1200 pada seri ke-5 yang lalu membuat pria asal pulau Madura ini berhak mendapatkan 15 point, yang dimana membuat total point nya dari seri ke-4 kemaren menjadi 64 point. Dimana gap dia dengan Ricky Dianto yang berada di posisi ke-2 sebesar 23 point (41 point). Sementara race ITCC yang tersisa hanya 1 race lagi, yaitu seri ke-6 ini. Dan secara otomatis, Jikur pun mengunci gelar juara nasional ITCC 1200 2016
Sementara dr. Fani yang merupakan new kids on the block di Honda Jazz Speed Challenge di musim balap 2016 ini hanya mengikuti 4 seri dari 6 seri dari HJSC, dimana finish terbaiknya adalah diposisi ke-21 overall, bukan lagi yang paling buncit atau menjadi fast doctor
Sementara Rio sendiri hanya mengikuti 2 seri HJSC dengan posisi terbaiknya finish diurutan ke-18 (umum) dan ke-7 HJSC Promotion Class dengan best timenya 2:00.207 pada seri ke-4 yang lalu.
Lain halnya dengan sang adik, yaitu Rian Risky yang performancenya pada tahun ini cukup bagus dan konsisten dengan lap timenya. Walaupun di pada seri ke-4 yang lalu performancenya jeblok karena di 2 kelas yang berbeda dia gagal naik ke atas podium akibat mobil barunya, yaitu GK5 masih belum ketemu setingannya.
Namun setelah absen di seri ke-5 kemaren, arek Suroboyo ini pun tampil dengan percaya diri yang cukup tinggi untuk bisa dog fight dengan pembalap HJSC lainnya karena GK5 ini sudah mendapatkan setingan yang pas oleh bengkel AP Speed.
Targetnya di seri pamungkas ini adalah kembali ke medan perang barisan tengah HJSC yang dimana didominasi oleh pembalap kelas Rising Star dan Pro, dimana Rian sendiri masih masuk di dalam kelas Promotion.
Jikur atau H.M Kurdi terpaksa harus out dari race atau D.N.F mobilnya di sundul oleh pembalap lainnya, yang menyebabkan Brio 1200 ini keluar dari track di lap ke-5. Best time dari Jikur sebelum dia D.N.F adalah 2:03.756
Performance dari dr. Fani Arsyad seri pamungkas ini pun cukup mengesankan. Walaupun dia harus puas finish di posisi ke-24 (overall), namun catatan waktunya pun naik cukup tajam dari 2:03.208 menjadi 2:01.650
Dan yang menurut saya progress catatan waktu, performance, dan mental yang cukup signifikan atau greget adalah Rio R. Bramantio. Dimana di seri ke-6 ini dia mampu membendung serangan 2 pembalap top HJSC yaitu Andrew H (Master) dan Ahmad Fadilah Alam (Rising Star), dan finish di depan mereka berdua atau ke-9 (umum), atau ke-5 promotion class dengan best timenya yang naik tajam dari area 2 menitan menjadi 1:58.523
Namun sayangnya di ITCC atau Indonesia Touring Car Championship 1600 max, arek Suroboyo ini harus puas finish di posisi ke-17 (overall) ,dan ke-6 1600 max dengan best timenya yang lebih cepat daripada di HJSC. Yaitu 1:58.500
Rian pun menepati target nya di seri akhir ini, yaitu dia berhasil masuk ke dalam barisan depan HJSC atau top 5 nya. Dimana Rian diapit oleh para pembalap langganan naik diatas podium kelas rising star dan promotion class, seperti Yulianto Adi (Rising Star) yang berhasil ditahan dibelakangnya. Dan terpaksa harus dog fight dengan Hendra Bonank (depan) untuk memperebutkan podium 1 di promotion class.
Dan akhirnya Rian pun menyelesaikan 10 lap nya di HJSC dengan hasil yang cukup amazing. Performance GK5 nya pun berhasil mengantarkannya finish diurutan ke-4 (overall) yang merupakan posisi terbaiknya selama mengikuti HJSC dari tahun 2015 yang lalu. Dan juga naik ke atas podium ke-2 promotion class dengan best timenya yang cukup cepat 1:57.171
Namun sayangnya di ITCC, performance Rian tidak sebagus di HJSC dimana dia hanya mampu finish di urutan ke-8 (overall), dan juga gagal naik ke atas podium di kelas ITCC 1600 max. Best timenya juga melorot sedikit dari 1:57.171 menjadi 1:57.765
“Alhamdulilah, berkat 2 kali latihan sebelum event saya lebih percaya diri untuk tancap gas dengan Jazz saya, dan berhasil finish ke-17 dan ke-6 1600 max dengan waktu 1:58.500. Maklum saja biasanya kemaren-kemaren time saya diatas 2:00” kesan Rio
“Race kali ini sangat luar biasa serunya. Baru kali ini saya berani mempertahankan posisi alias dog fight dengan peserta lainnya, walaupun mereka peserta Honda Brio Speed Challenge. Kalo tidak salah Uki dan Jima “ Ungkap Fani.
Lain halnya dengan Jikur atau H.M Kurdi yang terpaksa harus out dari race di lap ke-5 akibat mobilnya di sundul dari belakang. Akibatnya Jikur pun tidak berhasil meraih point di seri akhir ini, yang membuatnya terlempar dari posisi 3 besar perolehan total point Brio 1200.
Dan akhirnya the one and only pembalap AP Speed yang berhasil finish ke-4 overall dan mampu naik ke atas podium ke-2 di promotion class adalah Rian Risky. Rian Risky pun akhirnya bisa membuktikan bahwa skill dan performancenya masih mumpuni walaupun terakhir memegang steering wheels GK5nya pada seri ke-4 yang lalu (September).
Bahkan dia pun terlibat dogfight yang cukup seru dengan peraih podium 1 di HJSC promotion class yaitu Hendra Bonak. Walaupun di dalam track mereka adalah rival, namun begitu keluar dari mobil Rian pun langsung mengampiri Hendra dan memeluknya sambil memberikan ucapan selamat. Dan tentu saja clean fight.
Dan akhirnya Rian Risky kembali berhasil naik keatas podium HJSC setelah 2 seri dia pulang dengan tangan hampa. GK5 nya pun berhasil mengantarkannya di podium ke-2 HJSC Promotion class. Sementara di podium 1 ada Hendra Bonak dari G.O.T Speed, dan akhirnya di podium ke-3 ada Timo Deni Boy Manja
“ Saya ga nyangka aja setelah absen di seri 5, dan ga pernah latihan, malah justru bisa finish ke-4 overall dan bisa kembali lagi naik ke atas podium. Ga percaya campur seneng banget” kesan Rian setelah berhasil naik keatas podium ke-2 HJSC promotion class
Dari ITCC kita pun beralih ke STC 2 atau STC 1600 – Retro dimana Rian Risky dan M. Herdy akan bertarung di group 1 level dibawah STC 1 (2100-3500) dengan menggunakan Civic Genio dan Nouva yang dipersenajati dengan mesin B16
Bagi Rian sendiri STC 1600 kali ini adalah pertarungannya yang ketiga kalinya bersama EG6 nya. Di seri ke-3 yang dimana 1st debutnya bersama EG6 terpaksa harus berakhir dengan gelar D.N.F akibat overheat. Sementara di seri-4, pecinta Lancer Evolution ini berhasil naik keatas podium ke-2 STC 1600. Dan di seri pamungkas ini, diapun kembali mengincar target podium. Terutama mengejar target waktu 1:50
Kali ini posisi hot seat Civic EF9 milik Iik Sudiro di isi oleh M. Herdy yang kali ini mencoba peruntungan di STC 1600 yang merupakan kelas 500cc dibawah kelas STC 2100 yang biasa di ikutinya.
Rianpun memulai race day pada grid ke-4 dengan modal waktu QTT yang cukup amazing, yaitu 1:49.779. Dimana di posisi ke-3 ada M. Herdy dengan waktu QTT nya 1:49.500
Namun sayangnya di awal lap Rian pun melintir di S kecil hingga membuat dia kehilangan posisi ke-4 nya. Namun arek Suroboyo ini berhasil kembali masuk ke dalam track dan memulai kembali race nya dari posisi paling belakang. Tak membutuhkan waktu lama bagi Rian dan EG6 nya untuk maju ke barisan depan. Rian pun sempat terlibat dog fight lagi dengan Fino Saksono yang mempiloti Toyota Vios. Dog fight ini pun di menangkan oleh Rian yang terus melaku ke depan, sementara Fino terpaksa harus D.N.F akibat trouble pada Viosnya di lap ke-6
Walaupun sempat tergelincir dan memulai kembali race nya dari posisi paling belakang, namun Rian berhasil membuktikan bahwa duet maut antara skill dan performance EG6 nya yang dipersenjatai dengan mesin 250 hp B16 bisa menjadi killer machine di STC 1600 –Retro dengan berhasil finish ke-5 (overall), dan ke-3 STC 1600 dengan best timenya 1:51:833
Herdy yang kali ini hanya mempiloti sebuah Civic EF9 bertenaga 250 HP ini berhasil finish di urutan ke-2 (overall), dan pertama di STC 1600 dengan mencetak best timenya 1:50.441. Hanya terpaut 8.469 sec dari Bambang Hutomo dengan 3SGE Beams KE70 nya.
Rian dan Herdy pun kembali mengulang kesuksesan team AP Speed di STC 1600 pada seri ke-4 yang lalu dimana podium 2 dan 3 nya direbut oleh Rian Risky (2nd) dan Iik Sudiro (3rd), sementara podium 1 nya diraih oleh Alvin Bahar Honda Racing Indonesia. Sementara di seri ke-6 ini, M. Herdy berhasil menggeser dominasi Alvin Bahar dari Singgasana STC 1600 yang membuat pembalap Honda Racing Indonesia itu finish di urutan ke-2. Sementara Rian Risky sendiri walaupun di aeal race memulai race nya dari belakang akibat terpelintir di S kecil, namun dia berhasil naik ke atas podium ke-3.
Tibalah kita di akhir race yang akan dijalani team yang bermarkas di Jakarta Timur ini, yaitu STC 1 (2100-3500). Dimana di kelas FFA atau Free For All nya mobil natural aspirated ini AP Speed diwakili oleh M. Herdy dengan 310 HP B18 EG6 nya yang disupport oleh Achilles Radial (ATR K-Sport), Motul (300V 5W-40), Perfections Window Film, AP Speed, dan juga Perfourm.com
Motul Indonesia pun datang memberikan dukungan langsung kepada M. Herdy supaya semangat untuk merebut podium STC 2100, dan juga gelar juara nasional STC 2100 2016 ini. Pada race kali Motul Indonesia diwakili oleh Johan Wijaya, Business Development Manager Motul Indonesia (kiri), dan Robby Sugianto, Sales Manager Motul area Bogor – Jawa Barat (kanan) datang dan memberikan semangat sesaat sebelum memulai race nya.
Di race kali ini M. Herdy harus puas start dari grid ke-3 karena pada sehari sebelumnya pria asal kota Cianjur ini mencetak waktu 1:47.408
Namun ada harga yang harus dibayar oleh pembalap yag disupport oleh Motul, Achilles Radial, Perfections Window Film, AP Speed, dan Perfourm ini. Yaitu head gasket nya bocor, hingga menyebabkan kompresi nya menyebrang atau bocor sehingga menyebabkan performancenya yang biasanya 1:45 dan 1:46 melorot menjadi 1:47.
Namun Daddy atau Bang Apre memastikan bahwa mesin EG6 ini fit untuk race day pada hari ini ke dengan membawa pulang si Eneng ke bengkel Ap Speed, dan mengganti head gasket nya dengan yang baru di malam minggu.
Herdy pembalap dari team B16 AP Speed ini berhasil memimpin perolehan point sementara STC 2100 dengan total point 67. Yang artinya, pembalap yang di support oleh Achilles Radial dengan ATR K-Sport, Motul dengan Motul 300V 5W-40, Perfections Window Film, AP Speed, dan Perfourm.com ini sudah mengunci gelar juara umum atau nasional STC 2100 2016
Start dari posisi ke-3 dibelakang Dodi Saputra dan peraih P1 E. Amandio yang ke-2 nya berasal dari team ABM Motorsport, Herdy pun membuntuti 2 BMW M3 yang terlibat pertarungan seru atau dog fight untuk memperebutkan posisi 1.
Dengan sabar Herdy membuntuti 2 pembalap tersebut, dan akhirnya Herdy pun melesat ke posisi ke-2 setelah Dodi Saputra yang melintir setelah terlibat dog fight dengan E. Amandio. Setelah 10 lap Herdy pun akhirnya finish ke-2 dibelakang E. Amandio (Overall), dan finish 1 di kelas STC 2100 dengan best timenya 1:46.575
Dodi yang sempat tertinggal dibelakang akhirnya kembali menyodok ke barisam depan dan finish ke-3 di belakang M. Herdy di posisi ke-2. Sementara di podium 2 STC Open ada pembalap ABM Motorsport, E. Amandio. Sementara di STC 2100 M. Herdy berhasil naik ke atas podium 1 dan mengamankan gelar juara nasional STC 2100 2016
Akhirnya, M. Herdy F pembalap dari team B16 AP Speed ini berhasil meraih gelar sebagai juara nasional STC 2100 2016 dengan berhasil mengumpulkan point terbanyak 93 point mengungguli pesaing terdekatnya, mantan juara nasional STC 2100 2015 yaitu M.Ichsan yang total pointnya 61. Pembalap kota Cianjur yang di support oleh Achilles Radial dengan ATR K-Sport, Motul dengan 300V 5W-40, Perfections Window Film, AP Speed, dan Perfourm.com ini juga keluar sebagai juara 1 di STC 2100 seri 6 yang lalu, yang dimana merupakan podium 1 yang diraihnya 5 kali berturut-turut (dari seri ke-2) di tahun pertamanya bertarung di STC 2100. Selain berhasil finish di podium 1 STC 2100, Herdy yang start dari grid ke-3 STC Open ini, juga berhasil finish di podium ke-2 STC Open. Well done
Hasilnya team yang bermarkas di daerah Cipinang Muara , Jakarta Timur ini berhasil menggondol pulang 2 gelar juara nasional 2016, yaitu ITCC 1200 dengan pembalapnya H. M Kurdi atau Jikur dan juga STC 2100 dengan pembalapnya M. Herdy. Selain itu satu lagi gelar best tuner STC 2100 2016 juga diraih oleh Daddy atau Bang Apre AP Speed yang berhasil mengalahkan Barto dari Bar Speed dalam perolehan point (AP Speed 93, Barto 49)
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com