PERTAMAX MOTORSPORT SUPER DRIFT IIMS 2017

Penulis

Juli 19, 2017

Pertamax Motorsport IIMS Super Drift 2017 menjadi kick off session nya event kejuaraan drifting di Indonesia pada tahun 2017 ini. Event yang mempunyai status Kejuaraan Nasional atau Kejurnas ini di adakan pada tanggal 6-7 Mei 2017 yang diadakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta yang bertepatan dengan ajang motorshow Indonesia International Motorshow (IIMS)

Dan seperti biasa acara pagi hari sebelum sesi free practice, kami para rekan media pun mendapatkan pembagian berupa media vest sebagai salah satu safety gear kami sebelum masuk ke dalam track.

Dan tentu saja…but 1^st …let me take a selfie. Sepertinya kameranya sudah tahu mana yang ganteng dan tidak.lol

Begitu juga ke-42 drifter yang tidak mau kalah untuk berphoto bersama sebelum driver briefing

Driver briefing pun dimulai dengan penjelasan oleh para dewan juri yang berisi 3 juri dengan komposisi Wanbro (Malaysia), Reynaldi (Indonesia), dan Ivan Lau (Malaysia)

Salah satu lagu lama, namun kaset baru atau muka lama yaitu Demas Agil akhirnya fight back to drift setelah 3 tahun absen dari scene drifting tanah air. Status nya pun akhirnya turun kelas menjadi drifter rookie.

Well, pagi hari itu driver briefing di ikuti oleh sebanyak 49 drifter yang terbagi dalam 3 kelas yaitu drift star, rookie, dan pro class. Zharfan sendiri tampak guemes melihat rules yang diberlakukan oleh para dewan juri yang pada hari itu menjadi god mode mereka

Sehingga mungkin setelah driver briefing dia malah BBP atau Bobok Bobok Pagi bersama Rio SB. Dimana teman-teman yang lainya pada sibuk latihan.

Sepertinya kit sudah tahu fungsi bagasi atau trunk bagi seorang wanita di kala pagi hari.

Mungkin ada imbauan Smoke Kills, tapi saya tidak tahu apakah Vape Kills juga. Well, tanyakan saja kepada Dimas Rajasa

Jika Anda mencari pembalap di Indonesia yang tangannya paling gatal dan paling kreatif se Indonesia Raya, sampai-sampai setiap turun event balap livery pada mobilnya ikut ganti (semudah seperti wanita mengganti pakaiannya). Evan Pratama dari Achilles Drift Team lah yang wajib dalam list pencarian Anda. Dalam setiap race atau event, Evan kerap mengganti livery mobilnya dengan motif livery yang amazing seperti pada Toyota Chaser Tourer V JZX100

Dan tentu saja acara sering ganti baju nya ini turut di dukung oleh pihak Achilles Radial selaku sponsor ban nya Evan, yaitu Adrie Yahya selaku Head of Brand Activation Achilles Radial.

Beberapa tahun yang lalu, mesin 250 hp 4 cylinder 2.0 Lt DOHC turbo dari mobil S-chassis Nissan sangat populer di buku menu engine swap. Namun mesin ini tergusur oleh si 2JZ yang lebih powerfull dalam horse power war yang marak belakangan ini. Namun di tahun 2017 ini ada trend yang tampaknya akan muncul lagi, yaitu si SR20DET ini saya lihat mulai menyembul dari balik kap mesin para drifter. Seperti Zharfan dan Hadi pada S chassis, dan Amandio pada Cefiro A31

Fight back to schoolnya Demas Agil juga dibarengi dengan hadirnya Stilo Helmet nya yang sudah di berikan personal liverynya berupa corak warna kuning, hijau, dan orange yang dibuat sedikit naked agar bisa menelanjangi keseksian Stilo ST5 carbon helmetnya.

Sementara di Team Motul Indonesia, Amandio dari Achilles Drift Team tahun ini mendapatkan kontaknya dengan pihak Motul. Dan melengkapi 3 drifter yang di sponsori oleh Motul. Seperti Armando (Dido) dan Rocca dari GT Radial Motul Drift Team yang sebelumnya sudah di support oleh Motul Indonesia dengan produk oli 300V nya,

Yang cukup surprise adalah kembali nya sang pioneer drift Indonesia, yaitu Rhenadi Arinton ke scene drifting Indonesia. Kali ini drifter Indonesia (pertama) yang pernah lolos ke best 8 Formula Drift Asia 2010 ini tidak berada di hot seat sebuah mobil drift, namun pada kali ini putra dari bapak drift Indonesia, Om Anton, hanya bertugas sebagai juri saja.

Sesi free practice pun dimulai dengan munculnya beberapa drifter dari drift star yang memakai full bone stock car dengan hanya mengandalkan mesin OEM dan suspension mereka yang sudah di modif. Dan yang tertinggal hanya slogan Go Hard or Go Home.

Hadi dari 55 Drift School yang dulunya merupakan crew Exclusive Garage akhirnya gatal juga kakinya untuk menjadi drifter dengan debutnya langsung turun ke kejurnas drifting dengan status sebagai drifter drift star dengan full bone stock PS13. Sebelum turun Hadi pun mendapatkan wejangan dari sang sensei, yaitu Amandio.

Demas Agil pun comeback dengan 200SX bernama Libas yang berbalut livery berwarna biru dengan corak kuning stabile ala Abbey & Rigby Racing Team. Sepertinya Demas masih belum mengeluarkan 100 % driving skill dan juga 100 % dari horse power si Libas. Angle dan style nya pun kurang gila, ataupun asap yang dihasilkan juga tergolong sedikit. Alhasil Demas berada di posisi ke-5 pada babak kualifikasi.

The Golden Boy a.k.a Abdul Aziz yang pada event Achilles Motorsport Festival Jogyakarta 2016 yang lalu keluar sebagai juara ke-2 atau runner up dan berstatus privater.Maka di tahun 2017 ini diapun dipinang oleh team Pertamax Motorsport untuk memperkuat line up tim plat merah yang sebelumnya di isi oleh Rio Sb dan Lucky Reza. Aziz pun menggusur mesin V8 1UZ nya dengan 2JZ dan meng face lift Cefironya dengan tampilan S15 supaya tampil lebih eye catching dan kompetitif di musim balap 2017 bersama tim barunya ini. Aziz pun berada di posisi ke-13 dalam babak kualifikasi

Sementara Rio SB tampaknya juga masih belum go all out daripada biasanya. Gelar The Smokey Rio tampaknya kurang greget untuk urusan asap pada event kali ini. Riopun harus puas berada di posisi ke-10 pada saat kualifikasi

Sementara Armando atau Dido terlihat lebih mengebul dari pada The Smokey Rio dengan Nissan Cefiro A31 nya ini. Ini adalah comebacknya ke drifting setelah absen 1 tahun akibat kaki nya yang patah karena kecelakaan sewaktu naik sepeda motor. Namun comebacknya ini berbuah posisi ke-7 pada sesi kualifikasi dan gelar The Best Smoke

Evan Pratama tampaknya masih harus berjuang super duper extra keras dengan Chaser Tourer V nya yang minim modif ini. Kaki-kakinya yang masih perawan alias Cuma diganti coilover saja, terlihat kerepotan menghadapi track yang berbentuk angka 8 besar ini, sehingga dia tampil tidak kompetitif dibandingkan dia dulu pernah keluar sebagai juara umum Achilles Motorsport Festival 2015 yang lalu.

Hal yang sama terjadi juga kepada Regi dengan Toyota Altezza nya. Regi seringkali terlihat melakukan kesalahan berupa straighten atau mobilnya under steer. Walhasil performanya pun terlihat jeblok dibandingkan sewaktu owner AHT Garage ini mempiloti sebuah Nissan Cefiro A31 ataupu Mazda RX8 bermesin SR20DET nya.

Mimo yang pada kali ini tampil dengan Cefironya yang berwarna ala Green Goblin ini benar-benar sudah seperti tokoh musuh Spiderman lengkap dengan flamethrower yang cukup panjang sewaktu beraksi di Super Drift. Mimo pun berada di posisi ke-12 dalam babak kualifikasi.

M. Irdam yang pada kali ini tampil dengan sebuah BMW E30 pick up nya tampil begitu agresif. Si sedan Mas Boy yang sudah di custom menjadi pick up terlihat begitu lincah nya berdansa. Angle, speed, serta asap yang dihasikan Irdam pun cukup membuat banyak orang berdecak kagum.

Tapi jika Anda ingin melihat sebuah mobil drift yang bisa melakukan berjalan seperti kepiting atau back ward seperti ini? Anda harus melihat Subaru BR2Z yang dipiloti oleh Akbar Rais dari HGMP Racing Team yang merupakan top qualifier atau posisi pertama pada babak kualifikasi Kejurnas Super Drift kemaren.

Sementara mobil ter rare atau paling langka di Indonesia, Anda bisa melihat ke Nissan Silvia S15 Varietta milik sang team owner HGMP Racing Team yang benar-benar mobil ini drop it like its hotZharfan yang menduduki peringkat terbaik ke-6 di babak kualifikasi berhasil membawa pulang gelar Best tapping wall

But remember, sama seperti quotes dalam film Jurassic Park yang berbunyi “Oooh, ahhh, that’s how it always starts. Then later there’s running and screaming”. Di drifting mungkin Anda mungin awalnya akan bilang oohh..ahhh..woww juga ketika pertama kali melihat para drifter dengan mulusnya bersideways ria. Namun…

Then later there’s screaming and pening akibat mobilnya menghantam beton pembatas. Sehingga membuat si Afif Diamanta sepertinya harus mengkilokan E30nya atau mampu membuat versi hatchback dari Mas Boy nya.

Namun si Afif bukanlah satu-satunya drifter yang harus berurusan dengan yang namanya beton pembatas. Terhitung beberapa drifter pun harus merasakan ganasnya dan kerasnya beton pembatas di saat mobil mereka bersandar. Dan semuanya berada di area throttle zone atau outer clipping point. Seperti Clifford = Check

Yuki Firmansyah = Check

M.Farhan = check

Aria Ramadhan = Check

Namun sepertinya BMW E46 untuk balap touring ETCC ini terbilang yang paling kokoh dan tak tertandingi. Bagian buritan belakangnya terlihat hanya luka-luka saja saja.

Sementara beton pembatas yang ditinggalkannya tumbang dan berhamburan kemana-mana . Car versus concrete, car wins.

Alinka = Check

Dan akhirnya wreck of the day award jatuh pada Danny Ferdito dengan 200SX nya yang mengalami insiden cukup parah sewaktu best 32 di mana seharusnya dia melenggang kangkung seorang diri saja (tak ada lawan tandem) ke best 16

Saking parahnya insiden tersebut Hingga membuat roda sebelah kanannya terlepas. Poor that DG-5 coilover

Namun yang jelas dia tampak shock atas kejadian tersebut. Pacar Danny pun langsung menjalankan tugasnya untuk menenangkan sang pacar yang terlihat shock berat akibat insiden tadi, yang juga menguburkan peluangnya untuk melanjutkan race ke best 16. Itu berarti 1 dari 3 drifter HGMP sudah gugur di best 32.

Akibat insiden tersebut jalannya race di babak best 32 pun sempat terhenti. Namun Amroe Wahyudi, dari Team Orange Racing Management yang juga merangkap sebagai Ketua Pelaksana sekaligus Pemimpin Perlombaan bersama tim marshal menjalankan tugas evakuasi mobil dan menata ulang barrier dengan cukup baik dan cepat.

Dimana setelah track dirasa aman untuk para peserta, maka Amroe akan memberikan tanda thumbs up kepada para marshal supaya mnurunkan bendera merah dan mengibarkan bendera hijau tanda race bisa di lanjutkan kembali.

Event yang dimulai dari Sabtu pagi ini pun berlangsung hingga jam 10 malam. Maklum saja drift must go on mengikuti jadwal open hours nya Indonesia International Motorshow hingga jam 10 malam. Jadi walaupun sesi kualifikasi sudah selesai pada sore hari. Namun selepas Magrib, para drifter bisa melanjutkan sesi free practie dibawah guyuran hujan

Ataupun melakukan sesi tandem practice nya sebelum besok menghadapi best 32

Di babak best 32 beberapa pertarungan seru pun terjadi di sini. Salah satunya adalah dog fight antara Akbar Rais dari HGMP sebagai top qualifier melawan Rocca yang merupakan terbaik ke-17.

Dimana di pertarungan ini di menangkan oleh Rocca. Dimana Akbar yang dalam posisi chase menabrak Rocca yang melambat di area throttle zone, hingga membuat advantage untuk Rocca maju ke babak best 16

Sementara Amandio yang yang merupakan terbaik ke-2 QTT berhasil memenangkan duelnya melawan Alinka yang merupakan drifter wanita HGMP yang berada di urutan terbaik ke-15. Amandio pun maju ke best 16

Di best 8 Dika CH yang merupakan terbaik ke-14 bertemu dengan Ikhsan Utama yang merupakan terbaik ke-11. Pertarungan ke-2 pro drifter Indonesia ini pun berlangsung sangat seru

Saking serunya, sampai-sampai pintu penumpang Cefiro nya Ikhsan Utama terbuka di saat dia mengejar Dika CH yang berada di depannya. Kalo kata Roman Pearce dalam FF2 “Ejecto Seat-o, cuz!”

Jika kejuaraan drifting di Indonesia ada award atau penghargaan yang bernama Best MVP Player award (Most Valuable Player). Bisa jadi award tersebut jatuh ketangan Ikhsan Utama. Bagaimana tidak disaat Anda sedang melakukan tandem battle, dan tiba-tiba terjadi body contact hingga membuat mobil pesaing Anda terhenti di tengah track dengan front bumper copot dan masuk ke dalam kolong mobil Anda. Anda lalu berhenti, keluar dari mobil Anda, dan meminta maaf kepada pesaing Anda, lalu membantunya mengeluarkan front bumper Anda dari kolong mobilnya yang semestinya merupakan tugas para marshal.

Lalu meletakkan front bumper tersebut di trunk atau bagasi mobil drifter yang menabrak mobil Anda. Well, itulah yang dilakukan oleh Ikhsan Utama ketika sedang bertarung dengan Dika CH di best 8, yang dimana Dika CH menabrak Ikhsan Utama yang sedang berada di depan.

Dan akhirnya Ikhsan Utama pun berhasil maju ke babak best 4.

Di best 4 Demas Agil yang menyandang status sebagai drifter rookie (karena absen 3 tahun) bertemu dengan Rocca yang juga rookie untuk memperebutkan 1 tiket ke babak final. Pertarungan ini pun dimenangkan oleh Demas Agil yang berhak untuk maju ke babak final melawan Amandio yang berhasil mengalahkan Ikhsan utama di best 4.

Namun sayangnya, babak final antara Demas Agil melawan Amandio yang seharusnya menjadi klimaks kejurnas drift kali itu. Berakhir dengan suasana anti-klimaks. 200SX nya Demas mendadak mengalami masalah pada bagian differential atau gardan belakangnya setelah bertarung dengan Rocca di best 4. Hingga memaksanya meminta hak waktu nya selama 7 menit kepada pimpinan lomba untuk memperbaiki kerusakannya tersebut.

5 menit…7 menit..PR para mekaniknya Demas pun belum selesai. Diman yang lemas bersembunyi di balik Stilo Helmetnya pun meminta extra time atau kemurahan hati 7 menit dari Amandio yang berada di garis start untuk memperbaiki kerusakan pada mobilnya tersebut. Amandio pun dengan besar hati memberikan extra time selama 7 menit lagi kepada Demas dengan harapan supaya mereka beruda bisa fight di lintasan.

Extra time sebanyak 14 menit pun sudah abis, ke-2 tangan Demas pun belum beranjak dari streering wheel dan shigt knob. Sementara kakinya berada di pedal gas dan kopling. Namun sayang kunci mobilnya tidak mengarah ke posisi ignition, yang dimana para mekanik belum selesai mengerjakan kerusakan pada mobilnya.

Dengan sangat terpaksa Amroe sebagai pimpinan lomba memberitahukan bahwa extra time atau gentleman way selama 7 menit plus bonus dari Amandio selama 7 menit sudah habis. Amandio pun sudah secara gentle meminta keputusan kepada pimpinan lomba bahwa semua waktu perbaikan yang diberikan sudah habis, dan dia meminta keadilannya. Akhirnya Amroe pun memutuskan bahwa Demas D.N.S atau Did Not Start di babak final ini.

Dengan berat hati bercampur perasaan sedih Demas pun menanggalkan helm, gloves, dan sabuknya tanda balapan pun berakhir baginya sebelum ia sempat bertarung di dalamnya.

Keluar dari dalam mobil Demas pun langsung menghampiri satu persatu crew mekaniknya yang selama 2 hari mensupportnya, terutama 14 menit krusial tadi, lalu memeluknya sambil mengucapkan permintaan maaf dan terima kasih.

Lantas ke-2 finalis Super Drift ini pun bertemu di tengah track dan saling berpelukan.

Demas pun lantas berjalan menuju ke arah tribun penonton sambil meminta maaf kepada para penonton karena tidak bisa memberikan pertunjukkan berupa pertarungannya dengan Amandio di babak final ini.

Ya walaupun babak final kejurnas drift kali ini berakhir dengan cara anti klimaks atau tanpa pertarungan 2 finalis, namun ya begitulah motorsport. Apa saja bisa terjadi di dalam motorsport. Kadang skill dan persiapan mobil yang sedemikian rupa rapinya, harus mengalah dengan yang namanya faktor x alias nasib atau peruntungan.

Tapi setidaknya dari Super Drift kemaren kita bisa melihat peta persaingan di scene drifting Indonesia bertambah semakinpanas dengan hadirnya kembali Demas Agil yang memberikan warna baru dari yang biasanya babak final el classico antara Rio SB melawan Amandio. Jangan lupakan juga ada Akbar Rais yang tampaknya berpotensial menjadi saingan ke-3 pro drifter diatas.

Dan selamat kepada Amandio yang berhasil keluar sebagai juara 1 di pro class dan overall, sementara sang Demas Agil berada di urutan ke-2 (overall), dan juga juara 1 di rookie class

Sementara dari Team Motul Indonesia berhasil membawa pulang 3 piala oleh 3 drifter yang di sposnorinya, yaitu Amandio dari Intersport Motul Drift Team juara 1 Pro Class (umum), Rocca dari GT Radial Motul Drift Team juara ke-4 (umum), dan Armando atau Dido dari GT Radial Drift Team memperoleh Best Smoke Award. Calvin Teja General Manager PT. Cipta Makmur Sekata selaku distributor Motul di Indonesia ikut merayakan kemenangan podium para drifter yang disposnori oleh Motul ini.