Akhirnya, ajang drift camp yang diselenggarakan oleh Indonesia Drift Community (IDC) di adakan di luar kota Jakarta ataupun Jawa Barat, yaitu kota Solo di Jawa Tengah. Drift Camp yang berjudul Drift Camp Festival Solo Balapan ini diadakan pada tanggal 28 Oktober 2017 yang lalu, dimana pada hari tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Drift Camp Festival Solo Balapan sendiri mengambil tempat di area parkiran Stadion Manahan, kota Solo dan di ikuti oleh beberapa pro dan rookie drifter dari Ibukota serta drifter pemula ataupun para car enthusiast dari kota Solo.
Atmosfirnya sendiri sangat berbeda dengan drift camp yang pernah saya ikuti di kota Karawang atau pun Bekasi, yaitu line up mobilnya yang kebanyakan box car racer atau mobil retro sekelas Toyota Corolla KE40 dan Corolla DX KE70 lengkap dengan spion tanduk andalannya.
Walaupun mobil mereka jaman old dan under power, dan seperti mobil untuk balapan slalom ataupun drag race. Namun para cah Solo ini tetap semangat untuk mengikuti event yang jarang-jarang ada di kota mereka
Karena esential atau inti dari acara drift camp sendiri adalah mensosialisasikan atau memperkenalkan drifting kepada masyarakat dengan cara mengadakan latihan bersama dimana didalamnya terdapat para pro drifter yang bisa berbagi ilmu (coaching clinic) dan dan passenger seat kepada pemula selama drift camp berlangsung. Jadi Cah Solo tak harus malu dengan ilmu atau pengetahuan mengenai driftnya yang masih minim, karena 7 drifter nasional yang datang ke kota Solo khusus untuk mengikuti drift camp ini. Mulai dari Evan Pratama dari Achilles Radial Drift Team, dari Pertamax Motorsport Team ada duo drifternya Abdul Aziz dan Lucky Reza. Dari GT Radial Drift Team ada Rocca Scwarze
Dan dari Bank BJB HGMP ada Aria Ramadhan, Akbar Rais, Dede Muhaimin, dan Alvito. Dimana team yang berbasis di Jakarta ini memboyong 2 drift car mereka, yaitu BMW E36 dan Subaru BR2Z
Dimana tahap awalnya, biasanya para drifter pro dan rookie ini menyaksikan para peserta drift camp bersideways ria. Setelah itu mereka biasanya menghampiri lalu memberikan penilaian dari run yang telah mereka lakukan, dan memberikan saran agar run selanjutnya bisa lebih baik daripada yang sebelumnya.
Kesempatan langka ini langsung dimanfaatkan oleh beberapa pembalap pemula dari kota Solo untuk menimba Ilmu sebanyak mungkin dari para pro drifter. Akbar Rais tampak sedang berdiskusi dengan salah satu peserta lokal drift camp Solo yang memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya dari sang juara ke-2 King of Nations Pro Series Malaysia ini mengenai how to drift dan set up mobilnya.
Dan tentu saja enaknya di drift camp Anda tak hanya mendapatkan teori saja dari sang pro drifter, tapi juga langsung praktek di lapangan dengan mobil Anda. Akbar pun langsung test drive Toyota Corolla DX atau KE70 milik salah satu peserta tersebut. Sambil dia bekerja didalam cockpit, Akbar pun menjelaskan teknik drifting, dan juga apa yang perlu dibenahi dari mobil ini.
Dan hasilnya setelah sesi teori dan praktek? Peserta lokal itupun tertawa bersama Akbar, kini diapun sudah mendapatkan pelajaran dan pengetahuan mengenai drift dari pro drifter Indonesia ini. Dan tak lupa berphoto bersama untuk kenang-kenangan. Saya rasa apabila hal ini dilakukan oleh semua insan drifter nasional, seperti sering mengadakan latihan bersama layaksnya drift camp dan para pro drifter mau berinteraksi dengan para calon drifter ataupun penggemar drifting. Maka saya yakin banyak drifter baru atau pemula yang akan bermunculan di Indonesia. Karena essential dari drift camp sendiri adalah menghilangkan gap dan mempersatukan antara pro drifter dengan drifter pemula ataupun calon drifter.
Setelah itu, pembalap lokal tersebut mencoba mobil nya dengan ilmu yang dia dapatkan dari Akbar Rais . Hasilnya mungkin tidak sempurna, namun setidaknya dia yang dari tidak tahu menjadi tahu basic dari drift yang benar dari sang ahli.
Karena drift camp ini diadakan di luar kota yang notabenenya para pesertanya masih awam atau setingan mobilnya masih untuk slalom atau under power. Panitia pun mengakalinya dengan membuat 2 track yang berbeda, yaitu track panjang atau soal khusus untuk pro drifter dan mobil yang specnya mumpuni. Dan yang ke-2 adalah track doughnut dan angka 8 yang dapat digunakan oleh para peserta yang mobilnya under power atau belajar basic drift berupa doughnut dan angka 8.
Walaupun di kota Solo ini kebanyakan para peserta menggunakan mobil jadul, tapi jangan salah, Anda akan menemukan sesuatu yang unik yang tak akan Anda jumpai di kota Jakarta atau Bandung yang menjadi home base drifting di Indonesia. Salah satunya adalah seorang peserta yang membuat donat atau angka 0 dengan sebuah Holden Belmont HQ pickup. Saya yang melihat mobil utility ini dengan mudah membuat donat terbengong-bengong. Karena mesinnya yang hanya 112 bhp (2.8 Lt inline six) bisa dibilang impossible untuk membuat body seberat 1.340 kg.
Ternyata ketika saya menyuruh ownernya untuk pop the hood, langsung saja mesin 3.0 Lt 2JZ single turbo menyembul dari dalam engine baynya. Jelas saja mesin bertenaga 276 hp yang berasal dari Toyota Supra mampu membuat si Holden goyang dombret.
Beralih ke lintasan atau track panjang beberapa drifter pemula atau local hero pun mulai line up di garis start
Yang jelas local hero kota Solo ini pun segera akan mengetahui mobil Cefiro A31 yang dia piloti apakah akan berdansa dengan baik di track yang telah dibuat oleh panitia
Pembalap lokal ini pun tampak melakukan initiate dengan speed yang cukup tinggi lalu menarik e brake dan melempar body cefiro tersebut ke kanan. Dan tampaknya pembalap ini bukan seperti pembalap pemula ataupun anak kemaren sore.
Tampak dari cara dia menyetir dan berdansa dengan Cefiro ini feeling saya mengatakan kalo pembalap ini merupakan seorang pembalap slalom.
Namun sayangnya ketika melakukan donat di track kecil, Cefiro tersebut terbakar atau mengeluarkan api dari bagian engine bay sehingga membuat semua orang kalang kabut mencari pemadam api untuk memadamkan api tersebut. Untungnya api pun bisa padam. Dugaan awalnya adalah minyam rem atau power steering yang tumpah mengenai turbo atau header hingga menimbulkan percikan api.
Jika tadi saya bilang drifter dari Jakarta yang datang ke Drift Camp Solo rata-rata pro drifter, ternyata saya salah besar. Nyatanya ada Willy Chandra yang merupakan drifter pemula atau grassroots dari kota Jakarta yang rela mempuh jalan darat ke kota Solo. menempuh jarak 550.2 km selama sekitar 11 ½ jam perjalanan darat
Menempuh jarak 550.2 km selama sekitar 11 ½ jam perjalanan darat dengan old school Toyota Cressida yang dipersenjatai mesin 2JZGE hanya untuk bersideways ria di Drift Camp Solo. Wong Edian tapi suangar bin keren
Harus saya akui, saya salut sekali dengan semangat grassroots Willy Chandra yang rela menempuh jarak 550 km dari rumahnya dengan mengendarai Cressida kesayangannya, tanpa digendong atau di towing. Dan langsung bersideways
Beberapa mobil peserta dikota Solo pun satu persatu bergantian mencoba track soal yang cukup panjang dengan terdiri dari beberapa tikungan dan bundaran besar. Dan hanya beberapa mobil yang mampu menyelesaikan track panjang ini, meskipun dengan harus berjuang extra keras melawan under steer karena mobil yang mereka gunakan berspec slalom
Tak hanya mobil sedan saja, Solo juga tal mau kalah dengan kota Karawang atau Bekasi dengan menghadirkan drifting pick up yang juga tampak ngos-ngosan mencoba untuk tetap sideways meskipun terputus karena under power.
Waktunya untuk para pro drifter asal kota Jakarta turun gunung. Dimulai dengan Rocca Schwarze yang memboyong BMW E36 ke Kota Solo untuk menunjukkan bahwa drifting bisa dilakukan dengan mobil yang spec nya tidak terlalu tinggi atau mobil harian.
Dan tak lupa drifter dari GT Radial Motul Drift Team ini mengadakan taxi drift kepada para pengunjung Drift Camp Solo supaya bisa merasakan sensasi drifting langsung dari dalam drift car
Dan seperti yang kita lihat, everybody loves the ride
Rocca pun mengakhiri run taxi driftnya dengan memutari Denny Probadi selaku panitia dari Indonesia Drift Community
Lalu ada Evan Pratama ytang berdansa di lapangan stadion Manahan Solo dengan Toyota Chaser JZX100 yang ditinggalkan di kota Solo setelah mengikuti event Kejurnas Super Drift seri ke-2 di Lanud Gading Wonosari, sekitar 2 minggu sebelumnya.
Evan pun tak lupa mengajak pembalap lokal berdansa atau tandem bersamaan dalam tarck donat atau angka 8
Yang tak kalah seru dan hebohnya adalah Team Bank BJB HGMP menunjukkan kepada masyarakat kota Solo tandem drift ke-2 mobilnya, dimana Subaru BR2Z di piloti oleh sang team owner Dede Muhaimin, sementara di belakang atau chase ada Akbar Rais yang memburu Dede dengan BMW E36. Publik kota Solo pun sangat terhibur dengan aksi yang ditunjukkan oleh team ini.
Dan akhirnya Akbar Rais dari Bank BJB HGMP say goodbye dengan cara ala drifter, yaitu bersideways ria sambil melambaikan tangannya kepada para pengunjung drift camp kota Solo.
Walaupun banyak peserta drift camp kota Solo yang masih malu-malu kucing untuk bersenang-senang di dalam track, mungkin karena malu atau tidak pede atau yakin bisa. Namun overall mereka tampak senang dan mengapresiasi event drift camp di kota mereka ini.
PERTAMAX MOTORSPORT SUPER DRIFT 2017 RD.2
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com