GAZPOLL RACING TEAM : FIGHT BACK TO SCHOOL

Gazpoll Racing Team kembali lagi ke medan pertempuran balap touring ISSOM pada musim balap 2018 ini dengan 3 mobil perang mereka yang telah dipersiapkan untuk bisa tampil kompetitif di lintasan. Yaitu Mitsubishi Lancer Evo III yang piloti oleh Ferry Yanto Hongkiriwang, Mercedes Benz W202 yang dipiloti oleh Tomi Hadi, dan akhirnya Honda Brio bersama Luckas Dwinanda yang kembali lagi ke lintasan setelah mengalami insiden pada seri ke-6 ISSOM tahun lalu.

Perjalanan team yang dibentuk pada tahun 2010 yang  lalu ini di mulai pada hari Sabtu, 23 Maret 2018 yang lalu. Dimana  mereka memulai babak QTT pada seri 1 Indonesia Sentul Series Of Motorsport 2018 ini

Namun sayangnya babak QTT pun berlangsung di bawah guyuran hujan deras yang memaksa beberapa pembalap Gazpoll Racing Team berusaha keras untuk mencetak waktu tercepat sambil mengendalikan mobilnya supaya on the track. Ferry hanya mampu meraih best time 2:16.016 yang membawanya pada grid ke-14 di race STC 1 (1600-Retro)& SCC. “ Susah banget ngendaliin mobilnya, licin banget, sampe mobilnya  lari sana sini” terang Ferry seusai babak QTT

Sementara sang Chairman dari Gazpoll Racing Team berhasil menorehkan waktu 1:59.631 dan mendapatkan grid ke-6 pada race MB Club INA Race Championship. Sementara pada STC 1, Tomi berhasil mencetak waktu 2:00.841 yang membawanya menduduki grid ke-6

Sementara Luckas Dwinanda tidak bisa mengikuti babak QTT atau kualifikasi karena alasan kesibukan pekerjaannya, dimana dia baru pulang dari Jepang pada hari  Sabtu atau 24 Maret 2018

Boys will always be boys. Selalu saja ada mainan baru yang dibawa oleh sang vice chairman Gazpoll Racing Team ini di setiap seri ISSOM.  Ferry yang merupakan promoter dari Japan Super Touring Championship ini datang dengan mobil mainan barunya, berupa mini jeep.

Sementara Rendi (baju kuning)yang merupakan salah satu pembalap Gazpoll Racing Team jaman now untuk seri pertama ini absen terlebih dahulu. Namun Rendi tetap datang ke Sentul untuk memberikan semangat kepada teamnya, yaitu Ferry dan Luckas yang akan berlaga di awal musim balap 2018 ini. Terutama kepada Luckas yang akhirnya comeback lagi bersama Super Brio nya setelah mengalami insiden kecelakaan pada serike-6 2017 yang lalu, yang memaksa Luckas untuk absen pada seri terakhir ISSOM 2017

“Akhirnya brio bisa beraksi lagi. Sementara ini Brio masih dalam tahap percobaan, tenaga juga baru mencapai 70%, soalnya masih coba-coba spek baru. Boostnya juga baru 0.8 bar, sementara blok mesinnya sanggup mencapai 2 bar, ya targetnya  kalo bisa 1:45 sudah cukup” terang Ferry mengenai Super Brio miliknya yang akhirnya comeback lagi ke dunia persilatan ISSOM

“Persiapan Honda Brio ini hanya sekitar 2 minggu, karena padatnya jadwal, dan menunggu spare part yang baru. Ya karena semenjak insiden kecelakaan pada ISSOM tahun lalu, chassis sudah nggak bisa dipakai lagi karena crash parah

Dan untuk musim balap 2018 ini kami menggunakan sasis baru, dan juga mesin baru. Dimana kami upgrade power mesin L15 dan juga settingan suspensi. Powernya naik sekitar 10% di banding yang lama, ya sekitar 200 whp dengan boost  hanya 0.8 bar“ terang Luckas Dwinanda pembalap sekaligus tuner dari Super brio berkelir kuning dan biru ini

Senang rasanya melhat si kutu kecil atau Super Brio ini kembali lagi ke dalam dunia persilatan JSTC, karena melihat potensi dari mesin yang hanya 1.5 Lt Turbo mampu tampil kompetitif bersaing di barisan depan

Namun Luckas pun harus memulai start dari pit ,karena  semenjak tanggal 18 Maret hingga 24 Maret Luckas masih berada di Jepang. Tak hanya Luckas saja yang yang start dari pit, namun ada 2 pembalap JSTC lainnya yang menamni Luckas.

Begitu pembalap terakhir melintas melewati garis start, marshal di area pintu keluar pit langsung mengibarkan bendera hijau kepada Luckad dan 2 pembalap lainnya. Hasilnya, tuner Engine + ini langsung tancap gas memburu kedepan 22 pembalap lainya. 2 pembalap pun berhasil di lewatinya di lap awal, yaitu Ogy Triwan dan Akram. Hingga akhirnya dia berhadapan dengan pembalap baru JSTC, yaitu Tugimin dengan Mitsubishi Lancer Cedia yang berada di urutan ke-19

Luckas pun berhahsil melewati Tugiman dan berada di posisi ke—19. Belum puas berada di posisi ke-19, Luckas pun langsung memburu pembalap lainnya yang berada didepannya. Superbiro yang mampu memuntahkan tenaga sebesar  ini langsung menyodok maju ke posisi-15. Di mana didepannya adalah Chandra Alim dan Rio R. Bramantio

Chandra Alim dan Rio R.Bramantio pun tak mampu menahan laju Luckas dan Superbrionya. Luckas pun mulai maju ke barisan tengah dimana di berhasil melewati Rian Risky yang berada di posisi ke-12. Didepannya kini ada Imin Barata yang merupakan rival barunya di kelas 2A.

Dari barisan tengah, Luckas pun makin menggila dengan memacu kencang mobilnya menuju ke barisan terdepan atau lima besar. Dimana di posisi ke-5 ditempati oleh Ricky Karyanata Dianto, yang memaksanya untuk mengajak dog fight pembalap yang menggunakan Honda Civic Type R FD2R itu.

Akhirnya pada lap lap akhir Luckas berhasil melewati Ricky, dan merebut posisi ke-5 dari tangan pembalap R Speed Racing Team. Yang dimana dia juga berhasil  menjadi P1 di kelasnya, yaitu JSTC 2A

Dan setelah 9 lap, bendera finish pun dikibarkan kepada Luckas dimana dia berhasil finish di posisi ke-5 (overall), dan 1 di kelas JSTC 2A dengan best timenya 1:47.241

Start dari pit hingga akhirnya mengasapi sebanyak 18 pembalap yang berada didepannya, hingga akhirnya berhasil merebut posisi ke-5 overall, dan naik keatas podium 1 JSTC 2A. Dimana Chandra Alim di podium ke-2, dan Akram di podium ke-3. Ferry Yanto dari Gazpoll Racing Team selaku promotor JSTC menyerahkan secara langsung piala kelas JSTC 2A.

“ Start dari pit rasanya  dag dig dug, karena harus nyalip mobil dengan titik pengereman yang berbeda, juga dengan racing line yang agak berbeda. Karena mobil yang disalip beda-beda, ada yang awd dan fwd. Jadi ga bisa ditempel mobil depannya kayak kereta seperti kalo lagi One Make Race. Apalagi kita masih mencari setinggan suspensi dan bodi baru. Tapi hasilnya puas bisa kembali ke atas podium lagi “ komentar Luckas setelah naik ke atas podium.

Next stop adalah sang Chairman Gazpoll Racing Team, yaitu Tomi Hadi yang berada di grid ke-6 pada STC 1 (2100 -3500) atau kelas Free For Allnya untuk mobil natural aspirated di ISSOM

Sebelumnya di MB Club Ina Race Championship, pembalap yang hobby mengoleksi mobil sport dan klasik ini berhasil fibnish di posisi ke-2 (overall), dan merebut podium 2 di kelas SC6 – Avantgarde dengan best timenya 1:54.041

Start dari grid ke-6 membuat Tomi Hadi harus berjuang keras mempertahankan posisinya dari serangan pembalap yang berada di belakangnya. Apalagi banyak pembalap dengan spec mobil diatas Tomi Hadi banyak berada di belakang rear bumper W202 nya

Termasuk rekan satu teamnya di Gazpoll Racing Team, yaitu Yoga Satrio dengan Mercedes Benz W201 yang menempel ketat sang Chairman Gazpoll Racing Team ini. Namun akhirnya setelah sempat dog fight dengan Yoga, Tomi pun harus rela di overtake oleh Yoga yang maju  ke depannya.

Namun sayangnya , perlahan-lahan posisi Tomi pun melorot kebelakang. Kolektor mobil ini pun tak mampu lagi mempertahankan posisinya dari serangan mobil-mobil berspec tinggi yang berada di belakangnya. Akhirnya setelah race yang berlangsung sebanyak 9 lap atau 35,685 km, dia pun harus puas finish di posisi ke-12 (overall), atau melorot 6 posisi dari posisi semula (grid ke-6). Best time Tomi bersama W202 nya adalah 1:53.437

Well, pada race kali ini dewi fortuna pun belum memihak pada Tomi. Dia pun harus pulang dengan tangan hampa di kelas yang dia ikuti, yaitu STC 3600. Dimana dia hanya mampu bertengger di posisi ke-9.

Dari Luckas Dwinanda di JSTC dan Tomi Hadi di STC 1, kita beralih ke Super Car Championship. Dimana ada sang promotor JSTC, yaitu Ferry Yanto Hongkiriwang yanga akan berlaga di SCC dengan Mitsubishi Evo III

Ferry sendiri akan memulai race nya dari grid ke-14 dengan best time 2:16.016. Sementara di kelasnya, yaitu  SCC B2 dia berada di urutan ke-5

Vice Chairman Gazpoll Racing Team ini langsung tancap gas ketika lampu start padam. Perlahan-lahan diapun memacu Evo III nya untuk maju ke barisan depan. Catatan waktunya pun naik dari 2:03.108 yang di cetaknya pada lap 1 naik menjadi 1:58.273 pada lap ke-2

Posisinya pun perlahan-lahan mulai naik ke barisan tengah, dimana dia berhasil melewati beberapa pembalap yang merupakan rival  di kelas nya (SCC 2). Seperti Ronny Supardi, M. Adrianza Yunial, Denny Pribadi, dan Dwi Irinato.

Bahkan catatan waktunya atau best timenya pun naik menjadi 1:55.851 yang berhasil dicetaknya pada lap ke-4

Yang akhirnya membawanya finish di posisi ke-9 (overall), ke-5 di Super Car Championship, dan akhirnya P1 atau pertama di kelas SCC B2. Dimana pembalap asal kota Luwuk Sulawesi Tengah berhasil naik 5 peringkat dari posisi ke-14 ke posisi ke-9

Namun  ketika finish dan baru masuk ke pit 0, Ferry mendadak memaksakan diri keluar dari mobilnya dengan  sempoyongan. Para pembalap yang berada di sekitarnya langsung membantu promotr JSTC tersebut membukakan helm dan juga race suit untuk memberikannya udara segar. “ Saya sebenarnya sudah kelelahan akibat panasnya cuaca, namun karena posisi saya sudah nomor 1 di kelas saya, jadi ya saya bejek terus sampe finish. Sayang soalnya” terang Ferry mengenal kondisinya setelah finish.  Ferry pun langsung dirujuk ke pit ABM Racing Team, dimana dia langsung mendapatkan perawatan dari tim medis termasuk tabung oksigen.

photo by Ferry Yanto

Beberapa menit kemudian, pembalap asal kota Luwuk , Sulawesi Tengah ini pun kembali fresh dan naik ke atas   podium 1 di kelas SCC B2. Dimana di podium ke-2 nya ada Denny Pribadi, dan Ronny Supardi di podium ke-3

See ya on round 2 guys…

THE NEXT GEN OF GAZPOLL RACING TEAM

TOMI HADI : THE MAN BEHIND GAZPOLL RACING TEAM

 

Bayu Sulistyo

IG : @bayusulistyoo

 

*Like us on Perfourm Facebook Fanpage

*Follow us on Instagram: @perfourm

*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com

*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com

Comments

comments!