Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018, saya pun berkesempatan sekali lagi berkunjung ke pameran mobil terbesar di Indonesia ini yang mengambil tempat di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Meslipun artikel ini bukan late post lagi, tapi super duper late post. Tak ada salahnya saya berbagi pengalaman saya menyusuri hall demi hall dalam kesempatan dalam kesempitan di tengah kerjaan saya sebagai tukang photo di salah satu stand otomotif.
Tugas utama saya mengawal monster Frankenstein BMW V-engine lahir lagi dari workshop ART atau Auto Racing Technik Indonesia. Setelah sukses dengan Manhart MH3 550 CSL V10, ART Indonesia pun kembali dengan Manhart MH1 CSL 450 V8 yang pengerjaan mesin di lakukan di workshop ART di Kelapa Gading, sementara pemasangan Carbon fiber dan big brake kit nya di lakukan di booth ART Indonesia di GIIAS 2018
Ini adalah ke-2 kalinya saya mengunjungi GIIAS, dimana yang pertama kalinya yaitu ditahun 2015 pada saat Gaikondo bercerai dengan IIMS dan minggat kerumah barunya di ICE BSD City, Tangerang Selatan. Giias tahun ini cukup ramai, namun menurut saya tidak seramai seperti waktu grand opening nya dulu (tiket weekend nya mencapai 100k/orang). Dimana brand-brand premium seperti Porsche (kesukaan saya) ikut mejeng dan menggoda saya dengan display Porsche 365 Speedster dan Porsche 911 GT3 RS nya. Namun kini both Porsche nya pun sudah berganti dengan DFSK yang merupakan prusahan mobil asal China.
Dan di mulailah jalan-jalan santai saya di komplek bangunan yang konon katanya sebagai tempat eksebisi terbesar se Asia ini. First stop adalah booth Suzuki, karena ada satu penampakan yang menarik perhatian saya, yaitu sebuah mobil yang kakaknya pernah saya asapi dengan Suzuki Carry GT-R saya di drag race jalanan sewaktu saya kuliah dulu. His name is Suzuki Jimny atau Katana. Tapi Jimny yang sekarang bukanlah seperti Jimny yang dulu. Tampangnya boleh tetap ngotak, tapi ngotaknya lebih condong mirip tampang Hummer
Apalagi jika dilihat dari samping, semakin jelas pulalah body si All New Suzuki Jimny sebagai mini Hummer atau mungkin tampak seperti Mercedes G Class. Tapi apapun bentuknya, banyak orang orang yang tampaknya sedang CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali) atau kesengsem dengan tampilan baru Jimny generasi ke-4 ini.
Maklum saja, karena kebanyakan para pengunjung di sini ex atau mantan mobilnya atau orang tuanya yaitu Suzuki Jimny atau Katana. Tapi jika dulu Anda bisa memboyong si Jimny atau Katana dengan harga 20 jutaan, well untuk memboyong Jimny yang bermesin 1.5 Lt berpenggerak 4WD ini Anda harus menyiapkan mahar sejumlah 250 -350 juta rupiah.
Hey Tayo..Hey Tayo.. Tayo..is that you? Ternyata ini bukan tokoh kartun bis-bisan kesukaan istri saya yang bernama Tayo. Nama mobil imoet atayu cute keluaran pabrikan Daihatsu ini bernama Daihatsu DN Pro Cargo. Layaknya mobil futuristic namun berwajah retro, si Tayo ini ternyata electric car alias ramah lingkungan.
Walaupun kecil alias termasuk dalam keluarga Kei Car, namun untuk urusan kelegaan ruang, mobil ini bisa diadu, yang mana penumpang bisa bebas sesuka hati menata cabn mobil ini sesuai kebutuhannya. Contohnya yang di display di booth Daihatsu pada saat itu interiornya di sulap seperti Ambulance atau klinik berjalan. Sepertinya cocok untuk posyandu atau puskemas keliling di Indonesia, secara mobil ini kecil yang memudahkan mobilitas di perkampungan Indonesia
Sementara di seberang atau di depan booth Suzuki ada pabrikan Mazda yang pada kali itu memperkenalkan roadster legendaris terbaru mereka yang sudah masuk ke generasi ke-4 nya. Mazda MX-5 atau yang lebih dikenal dengan nama Miata ini pun tampil lebih milenial atau modern dibandingkan dengan ke-3 kakaknya yang bentuknya masih bullet dan convertible jadul . Si MX -5 berkode ND ini sudah mengadopsi retractable hardtop. Walaupun cabin jadi terasa lebih dingin dan aman, namun kapasitas bagasi dan berat mobil bertambah berat akibat fitur ini. Love that Soul Red Crystal, yang menjadi livery atau warna kebangsaan Mazda jaman now.