ISSOM round 3 2019 bisa dibilang menjadi bagian yang paling berkesan dan tak kan terlupakan yang membekas di hati para pembalap dalam karir balap mereka. Bukan karena serunya pertarungan di dalam lintasan, namun karena terjadinya insiden mati lampu di sebagian daerah pulau Jawa, termasuk Jakarta dan sekitarnya, yang berimbas pada diberhentikannya race di sirkuit Sentul yang terletak di kota Bogor. Pet nya aliran listrik pun memaksa pihak Sentul untuk memberhentikan 6 sisa race dari 11 race yang dipertandingkan. Sehingga membuat para pembalap hanya duduk manis di pit menunggu keajaiban listrik yang tak kunjung menyala, hingga akhirnya piala di sisa race yang tersisa dibagikan berdasarkan hasil QTT sehari sebelumnya.
Namun sebelum insiden listrik yang byar pet tersebut, Sentul dipagi hari (Minggu 4/8) berjalan seperti normalnya. Para pembalap datang bersama mobil kesayangan mereka. Seperti Budiyanto pembalap MB Club INA Race Championship dan ETCC 3000 yang datang dengan Porsche Cayman Rocket Bunny Pandem yang looks easy like Sunday morning dengan t-shirt, shorts, and running shoes.
Jika Anda seorang car spotter terutama spotter dalam urusan exotic atau rare car, parking lot belakang pit area Sentul bisa menjadi tujuan wisata otomotif Anda. Dimana kalo Anda beruntung Anda akan menemukan beberapa rare car dari belahan bumi Jepang, Murica, ataupun Eropa di sini. Seperti sebuah Porsche Carrera 997 yang drop it like its hot alias bagged. Porsche on Porsche, #mekisodisawanggaisodisayang
Sementara bagi Anda yang suka dengan mobil retro terutama Japanese nostalgic Car, bisa menemukan beberapa mobil balap jadul lengkap dengan gigi gondrongnya yang sangat khas pada era 70’an. Seperti Datsun 120Y yang mengingatkan saya pada Datsun 510 BRE. Jadi Anda termasuk team yang mana OEM atau gondrong?
Karena berhubung bulan Agustus adalah bulan kemerdekaan atau tujuh belasan, jadi saya pun putar otak untuk mencari sesuatu yang ada benang merahnya dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-74 tahun. Pucuk dicinta Nabil Hutasuhut pun tiba. Nabil yang merupakan pembalap gokart ini sekarang banting setir ke balap touring Honda Jazz Speed Challenge. Yang jelas sebelum dia bertarung di balap pasar senggol Jazz, Nabil sering mengibarkan bendera merah putih di ajang gokart di luar negeri. Sampai-sampai bendera merah putih yang terpasang di punggung race suitnya robek. Saking seringnya dia menjalani race.
Jika Nabil sering berprestasi di luar negeri pada ajang balap gokart, maka Opa Zharfan Rahmadi pembalap dari Team Banteng Motorsport ini berhasil mendapatkan penghargaan dari DKI Jakarta pada saat ultah DKI yang ke 429 dan diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Anis Baswedan. Pembalap yang juga drifter ini mendapatkan penghargaan atlet balap DKI yang berprestasi. Opa..Sarangheyo
Seingat saya dulunya pembalap yang paling sering memperagakan dab adalah Zharfan. Namun kini ada yang membuat stiker Maski Mause Dab pada trunk BMW E36 nya Henry dari MOCI Motorsport yang bertarung di balapan one make race BMWCCI
Balapan pertama yang dipertandingkan pada ISSOM round 3 kali itu (4/8) adalah MB Club INA Race Championship yang diikuti sebanyak 19 pembalap dengan Benz yang tua hingga muda, juga legendaris bin langka seperti W201 yang di piloti oleh Adrian. Adrian pun berhasil finish di posisi ke-4 overall dengan best timenya 1:55.211. Sementara di kelasnya, yaitu SC- 4 Spirit, dia berhasil merebut podium pertama di kelasnya.
Di posisi terdepan di MB Clun INA Race Championship, ada Dodi Saputra dari ABM Racing Team dengan W202 nya yang berhasil finish di posisi ke-3 overall dengan best timenya 1:52.651. Sayangnya Dodi yang awalnya peraih pole position ini tidak bisa mempertahankan posisi nya akibat diserang oleh Tomi Hadi yang membuatnya turun ke posisi ke-2, dan akhirnya Budiyanto yang membuatnya melorot lagi ke posisi ke-3. Yangmembuatnya harus puas bertengger di podium ke- 3 SC-6 Avantgarde