TEAM EKITOYAMA : DRIVE TO SURVIVE IN ISSOM

Even the greatest, was once a beginner. Mungkin quotes itulah yang cocok untuk Team Ekitoyama yang pada 12-13 Maret 2022 yang lalu memulai debut perdananya di balap touring ISSOM, khususnya di balap One Make Race Honda City Speed Challenge dan Kejurnas ITCR 1500 di Sentul International Circuit Bogor. Walaupun ke-2 pembalap nya, Rezky Audrey Setiadji dan Rio S.B gagal naik podium, namun tim dari Lampung inipun tetap flat out.

Keseriusan Tim balap asal kota Lampung ini pun sudah di mulai dari semenjak hari Rabu (9/3), dimana mereka sudah mulai latihan dengan 2 Honda City Hatchback mereka. Bahkan seminggu sebelumnya mereka sudah melakukan shakedown mobil mereka sekaligus pertama kalinya Rezky Adurey Setiadji atau EKi dan Weda sang tuner mencoba City mereka.

Maklum. Saja medan perang yang mereka masuki adalah medan perang yang jauh dari track 201 atau 402 meter yang mereka temui hanya di straight line Sentul. Kali ini mereka harus melahap Sentul secara full 4,12 km dengan 12 tikungan di dalamnya. Terlebih lagi race yang mereka ikuti yaitu OMR Honda City Speed Challenge dan ITCR 1500 terkenal dengan budaya pasar senggol nya.

“ Untuk persiapan race ISSOM kita sudah dari 4 bulan. Kita selalu untuk setiap race baik ISSOM maupun drag race persiapannya pastiwajib matang dan serius supaya di saat race nya bisa santai dan rileks. Untuk seting yang berubah dari sesi latihan ke qtt sampai ke race day ada di sektor suspension. Karena City HB ini benar-benar baru digunakan untuk race di tahun 2022 ini. Jadi persaingan  masing-masing pembalap benar-benar super duper ketat di OMR Honda City Speed Challenge dan ITCR” buka Weda sang tuner Indonesian Performance Centre

“Rasanya seneng banget sekaligus deg-deg an akhirnya kesampaian bisa ikut balap touring. Persiapan saya Cuma 1, yaitu mental.hahaha

Tapi intinya saya sangat senang sekali sekaligus sport jantung turun di balap yang terkenal dengan sebutan pasar senggol.hahaha” tawa Rezky Audrey Setiadji ketika ditanyakan apa persiapannya untuk menghadapai debut perdananya di balap touring

Dan pada musim balap 2022 ini, Team Ekitoyama Lampung memperkenalkan Rio S.B sebagai pembalap yang akan mengisi Hot seat Honda City Hatchback RS yang akan bertarung di Honda City Speed Challenge di kelas tertingginya, yaitu Master Class. “ Saya sendiri agak terkejut untuk bisa gabung di Team Ekitoyama, karena waktunya begitu dikit atau mepet dikabarin malam (rabu atau kamis malam H-3 atau H-2) untuk ikut one make race City. Pikir saya seru juga neh bisa ikut One Make Race dengan team yang baru yang biasanya ada di drag race. Saya juga bisa ikut memperkenalkan tim ini di balap touring” jawab Rio perihal joinnya dia di Team Ekitoyama pada ISSOM seri pembuka kemaren.

Eki pun tampak senang dengan hadirnya pembalap professional sekelas Rio SB di teamnya, selain menambah teman, juga menjadi pembalap di Team Ekitoyama

Eki juga mengatakan bahwa alasannya memilih Rio SB sudah jelas Rio lebih berpengalaman dan juga lebih senior di dunia balap Indonesia. Rio pun mengatakan kalo  Eki sebagai pendatang baru wajib harus  benar-benar lebih banyak mengenal track Sentul itu seperti apa? lalu dasar-dasar dari racing linenya  juga  harus dimantepin lagi karena menurutnya racing line itu adalah kuda-kuda seperti di bela diri. “Jadi kalo misalkan racing line kita udah mantep kita mau ngembangin jurus kaya apapun itu lebih cepet.  Eki Juga harus banyak latihan, jam terbang dibanyakin, kuda-kudanya dimantepin biar perkembangannya lebih cepat” saran sang Pro Drifter Indonesia ini.

Well bisa di bilang Rio merupakan pembalap muda yang berbakat. Driving skill dan kecakapannya dari slalom,drifting, sampai menjadi pembalap team pabrikan yang membawanya ke posisi ini. Saya sendiri sudah melihat pesona Rio SB saat dia menyeting, mengetest, hingga membalap GK5 milik Rio R. Bramantio pada ajang endurance race Sepang 1000 Km di Sepang International Circuit pada tahun 2019 yang lalu. Dari mobil yang amburadol atau paling belakang pada waktu latihan, sampai bisa masuk kebarisan tengah overall  atau 10 besar di kelas  sewaktu race dari kurang lebih 70an mobil yang berlaga. Dari 2:51 menjadi 2:48 di Sepang International Circuit, Malaysia.

Well, saya tidak menyangka kalo Weda sang tuner Indonesian Performance Centre ini juga hobby moto. “ Saya beli kamera ini udah lama, dan niatnya memang buat dokumentasi kalo team saya balapan. Namun karena terlalu sibuk jadinya kameranya ga pernah dipakai. Setelah sekian lama aja kameranya baru kali ini saya pakai” terang Weda.

Team Ekitoyama yang disuport oleh IPC, VRossi, MRX Towing, Nitro Autoparts, dan Perfourm ini pun bersiap untuk menghadapi balapan mobil yang paling keras dan sengit yang ada di Indonesia, OMR a.k.a pasar senggol Honda City Speed Challenge dan Indonesia Touring Car Race.

Comments

comments!