Rio Bramantio pembalap asal kota Surabaya yang tergabung dalam B16 AP Speed x RR Racing sukses merebut double podium dalam balapan one make race BRZ Super Series 2025 round 1 & round 2 yang diadakan di Mandalika International Street Circuit, Lombok 9 Mei hingga 11 Mei 2025 yang lalu.
Jika dari tahun 2015 debut perdananya di balap touring ISSOM di Sentul International Circuit, Bogor dia menggunakan Honda Jazz GK5, Honda Brio, Honda Civic Estilo B18 Turbo, dan Honda Civic Wonder SB3 B16. Juga di Sepang International Circuit membesut Daihatsu Copen (Kcar Global 24H Endurance Race), dan Honda Jazz GK5 di Sepang 1000K yang semua nya FWD (Front Wheel Drive). Maka di musim balap 2025 ini untuk yang pertama kalinya dia akan balapan dengan sebuah mobil baru Subaru BRZ yang merupakan mobil RWD (Rear Wheel Drive) atau berpenggerak belakang. “Persiapan BRZ kemaren kita fokus set up kaki-kaki dan sistem pendingin. Karena BRZ sangat bagus dan kompetitif dengan spec yang sama semua tinggal banyakin latihan buat dapat set up terbaik” kesan Imam Choiri atau Apre tuner AP Speed yang akrab disapa Daddy ini
” Perasaan dari awal sudah khawatir bawa RWD ( Rear Wheel Drive), dan Alhamdullilah awal latihan sempat melintir beberapa kali dan masuk ke gravel 2 kali sampai butuh bantuan truck derek.hahaha. Jadi selama hampir balapan 10 tahun di Sentul selalu menggunakan mobil FWD (Front Wheel Drive, Jazz, Brio, EG6, SB3). Balap Mandalika kemaren adalah yang pertama dan baru tahu layout sirkuit waktu test kendaraan. Jadi sembari belajar nyetir RWD juga menghapal sirkuit.hahaha” tawa pengusaha muda yang juga kolektor JDM cars ini.
So M Herdy yang merupakan pembalap utama tim AP Speed x RR Racing ini pun ditugaskan oleh Rio untuk datang lebih awal (Rabu) bersama Iik Sudiro untuk menseting dan testing BRZ Rio sebelum digunakan oleh Rio pada hari Kamis. Herdy yang sudah mencicipi BRZ milik Rian san adik dari Rio ini di sirkuit sepanjang 4,3 km ini pun lantas memberikan masukan bagaimana cara membesut si BRZ berdasarkan pengalamannya kemaren sewaktu sesi test drive.
Setelah sesi kultum atau kuliah tujuh menit, ayah dari 2 orang anak ini pun langsung suit on dan bersiap untuk masuk ke kedalam BRZ dan melakukan PDKT dengan mobil balap baru sang adik, plus di sirkuit baru pula.
Testing pada hari Kamis ( 8/5 ) berlangsung selama 2 sesi, yaitu sesi pagi hari dan sore hari. Dari atas bukit 360 yang terkenal ini saya pun melihat sosok teman yang sudah saya kawal balapan dari tahun 2004 (dragrace di Surabaya dengan Estilo) ini melakukan 1st date dengan BRZ, sebuah mobil baru, dan RWD, plus di sirkuit baru pula. Rio pun tampak masih meraba-raba atau berhati-hati dalam mengendalikan mobil RWD yang condong pengennya over steer aja kalo ngambek. Terutama terlihat saat di tikungan, penggemar lari marathon ini terlihat sangat hati-hati sekali memeluk tikungan demi tikungan.
Namun ketika menemukan straight lane, pria yang lahir dari balapan drag race dengan Suzuki Escudo dan Estilo All Motor ini langsung flat out. Pada sesi latihan yang pertama bersama BRZ nya, kolektor JDM cars ini berhasil mendapatkan best time 2:25.xxx
Sementara pada sesi latihan ke-2 di sore harinya, Rio berhasil mempertajam waktunya menjadi 2:17.xxx yang membuatnya semakin percaya diri menggeber mobil milik sang adik, Rian Risky yang berhalangan balap.
Kembali ke pit, Rio pun kembali mendapatkan tausyiah dari M Herdy perihal beberapa kesalahan yang dilakukannya selama 2 kali latihan pada hari Kamis nya.
Dimana pada hari Jum’at nya pada saat official practice 1 Rio berhasil mempertajam lagi catatan waktunya menjadi 2:09.028. Dari 14 pembalap, Rio berada di posisi ke-12. Sementara di kelas AM (Amateur), dia menjadi tercepat ke-3. Kejutan terjadi pada saat Official practice 2 dimana Rio berhasil mempertajam catatan waktunya 6 detik dari FP1 (2:09.028), yaitu 2:03.061 yang membuatnya bertengger di posisi tercepat ke-10 (overall), dan ke-3 di kelas AM.
Hasil FP1 dan FP2 tersebut tak lepas dari peran serta tim AP Speed x RR Racing yang membackup setingan mobilnya, plus ajaran dari M Herdy dan juga perally sekaligus tuner nasional , Wie Wie Rianto yang memberikan wejangan kalo nikung dengan mobil RWD itu harus sabar dan di peluk tikungannya, tidak seperti mobil FWD yang bisa di tampol.