The heat is on, yes it is. Setelah engine cut off semenjak bulan November 2013 yang lalu, akhirnya musim balap drag race 2014 kembali di gelar di Sentul international Circuit pada tanggal 19-20 April 2014 yang lalu. And trust me guys, it’s feel good bisa menginjakkan kaki kembali di sirkuit kebanggaan bangsa Indonesia ini.
Biasanya saya bersama Rian datang sekitar jam 10 pagi, tapi kali ini saya pun datang ke Sentul pada jam 8 pagi dan melihat pemnadangan yang belum pernah saya lihat sebelumnya, yaitu antrian peserta yang hendak melakukan scruteneering. Hampir sekitar berjejer dari jam 7 pagi. Andaikata Surabaya bisa seperti ini.
Saya sendiri melihat sirkuit yang dibangun pada tahun 1993 ini mempunyai potensial untuk diexplore lebih jauh atau dikembalikan seperti masa kejayaannya dulu sewaktu akhir 90’an dimana Moto GP pernah mampir ke Indonesia (’97 dan ’98)
Karena tempat scuteneering nya di bawah tribun Sentul, saya pun penasaran seperti apa rasanya nonton balapan dari atas grand stand atau tribun Sentul. Dan ini lh saya yang kali ini berselfie ria dari atas tribun, maklum selama 1 tahun kemaren bolak balik Sentul, saya hanya nyantol di pit, dan belum pernah ke tribunnya.
Namun sayang sirkuit sepanjang ini pun dibiarkan terbengkalai, seperti kakek tua yang dibiarkan oleh anaknya. Padahal jika dilihat dari umurnya masih tergolong ABG atau cabe-cabean yaitu sweet seventen alias 21 tahun, namun tampangnya sudah 71 tahun. Lantai tribun yang rusak, cat yang kusam, toilet yang lebih mirip toliet terminal daripada tittle toilet International circuit, dan yang paling parah lintasannya yang sudah terkelupas dan lebih mirip jerawat yang super duper besar, hingga membuat para pembalap tidak bisa memperoleh best time mereka. Jujur saja saya sebagai seorang car enthusiast yang merasa Sentul ini sebagai the one and only home of motorsport Indonesia, sangat sedih melihatnya, apalagi saya membandingkan dengan Sepang Malaysia. Rasanya seperti bumi dan langit, padahal Sentul berdiri terlebih dahulu daripada Sepang.
Dari sekitar ratusan mobil yang mengantri untuk di scrutineering saya pun menemukan beberapa mobil yang aneh bin ajaib atau not your ordinary drag race car, yaitu sebuah Citroen BX Sport yang dibawa oleh Wisnu Indiratma dari Abrocom Citroen. Saya bocorin aja best timenya 18.410 dan mobil dari negara french kiss ini bertengger di posisi ke 21 dari 52 peserta di kelas bracket 18 detik.
Masuk ke dalam pit Sentul Circuit, saya pun menemukan 2 mobil musuh bebuyutan yang berada dalam satu pit bernama Engine+. Sama seperti cerita vampire dan werewolf galau, Twillight, tapi yang ini better than the twilight love stories.
Si vampire ini adalah Mitsubishi Evolution VIII dari Engine+ yang enginenya dipenuhi dengan ton’s of AMS parts yang kira-kira kalo di dyno mampu memuntahkan tenaga sebesar 406 Hp. Engine+ memang terkenal dengan estetikanya dalam membangun sebuah mobil balap, yaitu nice, clean, and fast.
Dan yang jadi ware wolf nya adalah Subaru impreza WRX STI GD dengan Cosworth engine inside + Haltech PS2000 dengan fuel Avgas yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 460 hp . Dan baru kali ini saya selama meliput di Sentul ada Scoobie yang seganas ini. Naughty dog….
Pagi hari di Sentul terutama di pit, sudah pasti artinya untuk morning class alias kembali ke pelajaran “how to set up, prepare, and tune your god damn race car before race”
Kali ini yang menjadi tutornya adalah Luckas dari Engine+ yang sedang fine tuning CT9A berwarna merah ini dengan Haltech Pro nya dengan bahan bakar avgas
Tapi sayangnya pada sehari sebelumnya, atau QTT, Evo Jun Engine+ ini mengalami trouble pada gear box nya sehingga harus didorong ke dalam pit sewaktu qtt.
Crew Engine+ pun langsung membongkar gearbox CT9A yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 870 Hp ini. Coba lihat seberapa besar Bulleye Turbo S375 dengan throttle body nya yang berukuran 102 mm. Ukuran turbonya saja sebesar kepala saya, saya yakin aksi fenomenal rok terbangnya Marilyn Monroe disebabkan oleh sedotan turbo ini.
Inilah yang menjadi biang kerok sewaktu qtt kemaren, yaitu pecahnya transverse casenya. Dalam dunia persilatan Evo, transverse case menjadi penyakit pada sebagian besar evo yang sudah di tergolong hardcore modifikasinya.
Dalam tempo waktu kurang lebih 5 jam saja, crew Engine+ berhasil menurunkan dan menaikan gearbox beserta transverse case nya yang baru. Dan siap memulai race day.
Seperti biasa di event drag race Sentul, terutama di kelas 12 detik dan FFA, selalu di penuhi oleh Evo dan Epo. Dan pada pagi hari itu saya pun berkeliling untuk melihat para pasukan Evo dan juga Epo. Mulai dari pasukan Pro Drag dengan Mitsubishi Lancer Dan Gan nya.
Mitsubishi Eterna dengan killer intercooler dan exhaust nya yang keluar samping
Eterna adalah mobil yang merupakan cikal bakal lahirnya Lancer Evolution, yang berarti Evo adalah mini me nya dari Eterna untuk berkompetisi di Rally pada jaman 90’an. Jadi supaya si kotak sabun ini kompetitif lagi, maka diet besar-besaran wajib hukumnya.
Salah satu new release dari Pro Drag adalah sebuah Epo III berwarna putih ini yang di lengkapi dengan Rega Master rims dan Hoosier tires.
Sementara Enginenya masih tetap memanfaatkan limbah Evo III yang sudah di upgrade lagi untuk mampu berperang dikelas 12 detik bahkan FFA.
Pasukan dari genk orang Manado, ada Muda Charaka Siap dengan 2 buah Eponya
Sementara di salah satu pit 2 buah Epo atau Evo IV yang tampak seperti hendak syuting film Jackie Chan Who Am I?
Tampak juga Epo III biru dari Sigma Speed yang pada tahun lalu mampu membukukan waktu 10.6 ini tampak sedang siap untuk mempertajam lagi catatan waktunya.
Sentul memang dipenuhi oleh berbagai macam lancer, mulai dari jenis Evo jadi-jadian atau yang namakan Epo.
Hingga Evo asli seperti Evo VI ini. Semoga saja saya tidak salah sebut ini Evo asli.
Di kelas All Motor atau pejuang natural aspirated, Sentul juga menyimpan pasukan all motor yang terbaik dari seluruh Indonesia. Yaitu Rainbow B16 AP Speed EG6 dari kubu B16 AP Speed Jakarta yang kali ini tampil dengan livery barunya berupa army look. Saya memang menyindir Aik dan M. Herdy supaya mengganti bajunya Rainbow, maklum sudah setahun full saya memphoto mobil ini (2013). So I want and we want something new lah dari mobil pencetak rekor All Motor Indonesia 12.107 detik ini.
Dan tentu saja pasukan all motor dari kubu Wisesa Motorsport Jakarta yang kali ini hadir dengan dengan tampang baru dari Skunk 2 Wisesa Motorsport EG6.
Yang tampak lebih fresh and clean dengan warna dominan putih beserta corak birunya
Sound legit guys.. JS’Racing coilover. Coba Anda lihat sendiri bagaiman bodywork yang dilakukan pada EG6 yang sudah berupa tubbing ini, awesome.
Meet Yose, owner dari Skunk 2 Wisesa Motorsport EG6 ini. Saya sangat senang di musim balap 2014 ini, pria yang pernah merasakan panasnya kelas All Motor Sepang Drag Battle ini kembali lagi ke medan pertempuran All Motor Indonesia.
Lebih senang lagi, pria yang speed junkie ini kembali dengan Arai helmetnya yang sudah dimodif sesuai dengan livery atau warna kesukaannya….awesome
Dan tentu saja Skunk 2 milik Yose ini ditemani juga oleh Predator Wisesa Motorsport EG6 milik Hendra yang merupakan mesin pencetak rekor All motor Indonesia sebelum akhirnya di pecahkan oleh M. Herdy B16 AP Speed dengan Rainbow pada November 2013 yang lalu
Yang pasti Skunk 2 dan Predator beserta crew Wisesa Motorsport Jakarta akan berusaha memburu lagi rekor all motor Indonesia dikelas 12 detik.
Sementara dari kota Bandung, ada salah satu pejuang all motor yang tampaknya mobilnya sudah semakin cantik saja, alias rapi dengan cat dan body work seperti extra vender pada vender bagian depannya….Nice. Saya cukup senang melihat para pembalap atau owner saat ini yang sudah sadar akan pentingnya mobil balap yang good looking, tidak hanya mengurusi engine nya saja.
Meet Dany dari BL Racing Bandung yang sudah berusaha membuat EG6 nya tampak lebih good looking car, and he did it. Saya pun memberikan sticker Perfourm kepadanya sebagai tanda officially pimp by Perfourm. Ini lah yang saya harapkapkan dari kami di Perfourm yaitu “Tuning with Attitude”, dimana mobil balap juga harus tampil layaknya demo car atau bahkan Contest car. Nice and clean.
A mad Papa Smurf. Ini adalah mesin perang terbaru dari Ricks Motor, yaitu sebuah EG6 dengan D series engine yang dilengkapi dengan 4 barrel, yang tampangnya saja sudah seperti papa Smurf yang sedang marah.
Jangan lupa kan juga a bottle of NOS yang kembali happening lagi di dunia persilatan drag race Sentul. Sepertinya semua orang sekarang menjadi seorang baby lagi.
Ngomong-ngomong soal baby, saya menemukan sebuah bayi tua yaitu sebuah Honda Civic Wonder yang tampaknya sudah dimodifikasi secara hardcore oleh Notice Racing.
Dari Pro Balance Bandung menurunkan sebuah S 2000 berwarna merah ini
Dengan modifikasi ringan pada mesin F20C nya.
234 SC feat Secret Garage menurunkan sebuah Toyota KE70 atau DX yang mesin 5K nya sudah digusur dengan 3SGTE. Saya ingat mobil ini dulu warnanya ada merahnya, namun pada 2014 ini seluruh bodynya dilebur dengan warna putih. Nice…
Tak hanya Epo dan Evo saja yang mendominasi pit dan lintasan pada event kali itu, ada juga trend yang sedang happening di jakarta. Yaitu Honda Brio. Ya, mobil kecil imut murah ini terutama yang Brio Satya ini di modif dari Stance hingga racing (touring dan drag), dengan mesin L15A dari Honda Jazz GE8 di dalamnya. And it’s looks hell yea!
Kurang Hell Yea! Lagi, ada Honda Brio yang di melarkan atau dipanjangkan lagi hingga mampu memuat 7 penumpang. Yes its a new medium MPV dari Honda bernama Mobilio yang sedang dalam program modifikasi oleh BTX Bandung, yang dimana owner dari Mobilio yang pertama kali di modif ini adalah petinggi dari Honda Surabaya Center.
Dan sialnya lagi, orang yang berada dibalik steering wheel 7 seater ini adalah seorang wanita cantik. And she race with this car. Itulah kenapa setiap mobil keluarga ini lewat, semua mata terpaku pada mobil ini. Yang pasti Claudia Aprillia hanya berhasil mencetak waktu 18.801 di kelas bracket 18 detik
Tapi tak ada yang mampu mengalahkan aura racing dari mobil yang bernama…Taxi ini.
Porting and polish head, remapping ECU, custom header dan exhaust system, dan sticky Toyo R888 tires.
Dan jangan lupakan juga argo meter nya yang pasti menambah Horse Powa. Saya yakin Taxi ini pasti sangat amat kejar setoran ketika berada dalam track nanti.
Ahhh… Sunday morning. Saat yang tepat untuk ber fast and furious di area parking lot Sentul. Dimana 5-7 mobil bisa saling side by side layaknya film Paul Walker ini.
Puas bermain fast and furious di area parkir, saatnya kita masuk ke dalam track, dimana beberapa kelas sudah mulai di pertandingkan. Inilah enaknya kelas bracket, semua jenis mobil bisa ikut di dalamnya. Karena kelas yang dibuka adalah dari kelas 19 detik hingga FFA.
Mulai dari Ahmad Riyadh yang merupakan privater dengan GE8 yang bertarung dikelas bracket 18 detik, dengan best timenya 17.800 alias brake out.
Hingga Andre Rusli dari team Under Control dengan GE8 Turbo nya yang berhasil menyabet juara ke-2 di kelas 15 detik dengan best timenya 15.044 detik
Andi Yuvi Hardianto dengan Toyota Corolla KE30 yang sudah dimodif exhaust atau headenta dengan keluar samping tampak begitu berjuang keras di kelas bracket 17 detik yang hanya mampu meraih best time 17.695
Dari mobil yang pernah merajai jalanan dan juga event touring Sentul pada akhir 90’an, yaitu Timor
Hingga si mobil kecil yang imut, murah namun beringas yang tampaknya sebentar lagi akan memenuhi lintasan balap dan juga jalanan di Indonesia, yaitu Honda Brio. Tapi sayangnya pasangan Noni Nurani dan M. Iik dari SM Bilqis – LAAS Sumedang brake out dari kelas 17 detik dengan waktu 16.596 dan 16.738
Sementara pembalap slalom dari team Honda Surabaya Center, Reindy harus brake out dari kelas 17 detik (16.662). Sementara tandemnya Praba Rizki hanya mampu menduduki posisi ke 11 do kelas bracket 17 detik (17.004)
Tak ketinggalan juga si kecil-kecil cabe rawit dari Malaysia, Proton Suave yang larinya seperti orang kesetanan lengkap dengan asap putih yang mengepul di belakangnya. Sayangnya saya tidak tahu siapa orang dibalik Proton ini dan timenya berapa.
Pendatang baru paling hot, yaitu sebuah Fiat Abarth 695 yang dikemudikan oleh Ferdian dari Abarth Indonesia mampu mencetak best time 16.287, dan membuat Ferdian bertengger diposisi ke 6 dikelas bracket 16 detik.
Sementara Haris Luwiza dari IDMOC-GT Auto dengan Mitsubishi Galant wagonnya dengan berat hati tidak bisa masuk ke heat ke-2 di kelas 15 detik karena jump start. Tapi asyik juga liat sedan wagon yang terhitung rare ini diajak berolahraga di drag race
V-tec just kicked in Andre A D dari team Pro Balance. Bahkan saking kicked nya, Andre pun kebablasan atau brake out di kelas 15 detik, yaitu 14.960. To soon junior…..
Masih dari kubu Honda, ada Christian Djuarsa dari Racing Republic Motorsport dengan DC5 yang look so damn stance alias ceper mampus hanya mampu bermain di heat 1 di kelas bracket 16 detik dengan waktu 16.354. Sementara heat ke-2nya DC5 ini jump start
Dari kubu Toyota, Bintang dari team CV. Bintang dengan Toyota MRS berhasil keluar sebagai juara ke-5 di kelas bracket 12 detik dengan best timenya 12.712. Dan juara ke-2 dikelas bracket 13 detik dengan catatan waktunya 13.080
Dari MK Auto technica ada Toyota Cresida bermesin 1JZGTE yang tampaknya sedang mengalami masalah karena dari 3 pembalapnya hanya 1 saja yang mencetak waktu yaitu Bobal dengan waktu 26.071
Masih dari pejuang RWD, ada Nissan Cefiro dengan spec drift yang dikemudikan oleh Wahyu Kumoro atau Mimo dari team Firo Dasha RT, hanya mampu bertengger di posisi ke 13 di kelas bracket 14 detik dengan best timenya 14.703
Ada baru dan unik di event kali ini, yaitu munculnya para Scooby di drag way. Ya mungkin karena kena imbasnya harga WRX STI GV Type UK yang di obral oleh Motor Image untuk menghabiskan stock lamanya sebelum WRX STI 2014 atau 2015 di pasarkan. Itu berarti sebentar lagi kita akan menyaksikan si Scooby ini beraksi di lintasan drag race memburu Evo dan Epo. Ada Sahat Sitompul dengan WRX STI yang berhasil duduk di podium ke-4 dikelas bracket 15 detik dengan waktu 15.274
Jika tadi Sahat dengan GRB maka Rully Hariyandri dari team BOMC hanya mampu bertengger diposisi ke-11 dengan best timenya 14.634. Well bisa dibilang Subaru bisa dijadikan alternatif sebagai daily use and track car. Mengingat potensi yang ada didalamnya, yaitu 300 hp AWD.
Lupakan mengenai AWD, here comes the mobil rental dan mobil sejuta umat
Tapi bukan sembarang mobil rental. Toyota Avanza besutan dari Ricks Motor ini mampu menggandeng dan membuat keder sebuah Honda Civic EG6 atau Estilo di kelas bracket 16 detik. Rahman Setio Putra walaupun tidak menjadi juara, namun posisinya cukup bagus yaitu di posisi ke-25 dari 53 peserta yang seluruhnya menggunakan kendaraan sedan ( 16.744)
Yo taxi…..seberapa kuat Anda berteriak dan mengawe-ngawe taxi ini, tak akan mampu menghentikan laju si supir taxi dalam rangka kejar setoran best timenya pada hari itu. Damar Satrio dari BLX Performance harus kecewa hari itu karena belum terlalu cepat untuk mengejar setoran di kelas bracket 18 detik. Dia hanya mampu mencetak best time 19.196. I wonder berapa argonya untuk 0-400 m? 5500 maybe?
Masuklah kita ke kelas paling bergengsi di event Drag Sentul, yaitu kelas 13, 12, dan FFA
Satu persatu monster All Motor pun mulai meninggalkan pit nya menuju ke garis start
Yang pasti jika Anda berada di Sentul pasti akan menikmati moment ini, melihat pasukan all motor mulai keluar dari sarangnya menuju ke garis start.
Lalu di belakangnya kemudian muncul mobil turbo
Yang siap bersaing dengan pasukan all motor dalam memperebutkan gelar juara di kelas dimana mobil N/A tercepat bertemu dengan mobil turbo.
Untuk si Force induction boys, mereka akan sangat terbantu sekali dengan siulan si keong racun atau maut yang menyiulkan high boostnya. Dan jangan lupakan juga si kaki 4 nya atau AWD, sehingga membuat startnya langsung melompat seperti kodok.
Sementara untuk para pejuang N/A atau natural aspirated, well the bad news is mereka harus berjuang seorang diri tanpa bantuan si keong racun, boost, AWD, dan tetek bengeknya
But..it’s cool when vtec just kicked in ya!
Karena mereka menjadi seperti iron man atau war machine, karena hanya mereka dan mesin saja seperti julukan mereka ALL Motor.
Seperti yang Anda lihat disini, di kelas inilah dimana mobil N/A tercepat di Indonesia bertarung melawan mobil turbo. It’s hunting time for the All Motor car.
Yose dari Wisesa Motorpsort sudah siap di garis start untuk mulai berpacu dalam melodi mesin Skunk 2 nya di lintasan sepanjang 402 meter ini.
Yose pun berhasil mencetak waktu 12.595 dan berhasil keluar sebagai juara ke-4 di kelas bracket 12 detik.
Sementara Za Ariyanto teman dari Dani BL Racing Bandung hanya mampu menempati urutan ke-6 di kelas bracket 13 detik dengan waktu 13.425
The Hybrid..Avan Abdullah dari Notice Racing dengan Honda Civic Wonder nya duduk diposisi ke-12 di kelas bracket 13 detik dengan best timenya 13.792
Adlan dari Ricks Motor dengan Papa smurf nya harus puas duduk di posisi ke-15 di kelas bracket 13 detik dengan best timenya 14.314. Dan yang tampak sedang melaju ini adalah Hercyo Aryanto
Masuk di kelas bracket 12 detik, pertarungan sesama clan turbo pun mulai terjadi, dan kali ini antara Epo melawan Evo.
Iqbal dari Sigma Speed dengan Epo III nya pun meninggalkan Sigit P dari Engine+ dengan Evo VIII nya dibelakang dan membukukan waktu 12.303, dan duduk di podium ke -2 di kelas bracket 12 detik. Sedangkan Sigit hanya mampu mencetak waktu 13.434 dan bertengger di posisi ke-13 dari 18 peserta.
Setelah Iqbal dan Sigit lepas dari garis start, kepanikan pun terjadi di sirkuit Sentul. Tampak asap hitam mulai mengepul dari ujung garis finish. Para peserta dan pengunjungpun berbondong-bondong mulai berlarian menunuju arah asap berasal. Rumor yang beredar, kalo tidak Epo III nya Iqbal atau Evo VIII Sigit yang terbakar.
Saya pun tak lupa langsung semburat dari garis start menuju ke pit, dan langsung meminta tolong Oyot untuk mengantarkan saya menuju ke ujung garis finish. Trust me guys, rasanya seperti berburu sebuah headlines news.
Sampai disana ternyata yang terbakar adalah EG6 milik Ricks Motor yang dikemudikan oleh Hercyo Aryanto. Apipun mulai ganas membakar body mobil yang baru saja jadi ini.
Sementara itu di balik mobil pemadam kebakaran, kepanikan pun terjadi di sini. Yang saya lihat sang petugas pemadam kebakaran dari awal terjadinya kebakaran, yaitu di posnya yang terdapat di samping mobil ambulans kurang tanggap atau berekasi cepat ketika dilaporkan terjadinya kecelakaan. Parahnya lagi begitu sampai di lokasi, sang pemadam bukannya langsung mempersiapkan dulu, tapi pakai acara lihat mobil yang terbakar, lalu baru kembali ke mobilnya. Dan akhirnya yang bisa Anda lihat sendiri, bagaimana kepanikan terjadi pada sang teman pemilik mobil yang memegang kepalanya, karena frustasi sang pemadam kebakaran hampir 2-4 menitan tidak berhasil memasang kan selang dan menyalakan pompanya. Jika Anda ada disini maka yang Anda dengar adalah “ pak buruan mobil gue kebakar tuh..buruan.. yah..yah..kebakar deh..abis deh..yah..yahh..buruan pak….abis ntar mobil gue…yah..yah…”
Selang beberapa menit kemudian, airpun mulai di memadamkan body mobil EG6 berwarna biru ini.
Sementara Hercyo yang shock tampak ditenangkan oleh temannya karena panik melihat mobilnya terbakar dari tadi.
Sekitar 5 menit kemudian petugas pemadam kebakaran akhirnya bisa memadamkan mobil ini, namun tidak bisa memadamkan hasrat para penonton sekitarnya untuk memphoto dan mempostingnya ke sosial media. Welcome to the 21st century guys….
Seperti yang Anda lihat disini, kerusakan paling parah atau api berasal dari engine bay sebelah kiri. Hal ini diperkuat juga dengan pernyaataan Hercyo bahwa api berasal dari bagian depan mobil sebelah kiri. Dimana menurut pria ini api berasal dari selang bensin yang menuju 4 barrel lepas lalu kemudian menetes ke altenator sehingga menyebabkan percikan api.
Dan akhirnya membumi hanguskan body mobil yang hampir sebagian besar sudah mengalami operasi plastik atau terbuat dari fiber ini.
It’s a carbeque.Hal ini mungkin bisa diatasi dari dini jika pemadam kebakaran di setiap mobil berfungsi dengan baik dan juga tentu saja ada isinya. Pemadam kebakaran yang tersapat di EG6 ini ternyata sudah habis dari awal. Lalu pemadam di mobil tandem dragnya juga habis. Dan yang parahnya lagi pemadam kebakaran yang menempel di Evo VIII atau Epo III yang baru saja finish tersebut tidak bisa dibuka karena terikat dengan kuat, sehingga sampai membutuhkan tang untuk membuka atau memutuskannya. Sialnya lagi, mereka tidak punya tang tersebut. So guys saya rasa melihat kejadian seperti ini, Anda sudah seharusnya berpikir pentingnya pemadam kebakaran.
Agar tidak berakhir di dalam mobil ambulans dengan badan lemas, kepala tertunduk lesu, dan tangan di kepala. Untung saja Hercyo bisa tanggap langsung bisa menyelamatkan dirinya. Di luar negeri, terutama di Jepang, yang saya tahu dari Mike yang pernah diajarkan drifting disana oleh Takahiro Ueno (D1 GP driver). Mike diwajibkan memakai celana panjang, kaos lengan panjang, dan juga glove. Mungkin alasannya untuk menghindari cedera luka bakar.
Kembali ke lintasan setelah sekitar 30 menit terhenti. Tampak M. Herdy sedang melesat dengan Rainbow B16 AP Speed EG6 dan membukukan waktu 12.539, dan menduduki posisi ke-3 di kelas bracket 12 detik.
Nasib kurang beruntung dialami Hendra dari Wisesa Motorsport dengan Predator nya yang di diskualifikasi, sepertinya Hendra di dis apa karena dia jump start . Namun rekan tandemnya Oey Rendi hanya mampu bertengger di posisi ke 9 di kelas bracket 12 detik dengan catatan waktunya 13.011.
Sementara Edo Liando dari team MET ternyata harus menambah lagi 1 botol NOS pada EG6 nya. Edo yang hanya mampu mencetak waktu 12.767 dan bertengger di posisi ke 6 di kelas bracket 12 detik.
Clash of the Titans akan segera terjadi disini, dimana STI akan melawan Evo.
Still a better love story than the twillight, I guess. Dari saya melanglang buana di drag race hingga rally, saya tanyakan apa plus minus dari ke-2 mobil ini ternyata yang paling pas adalah di tempat atau habit mereka berasal, yaitu rally.
Dimana STI mempunyai nilai plus di handlingnya sewaktu memasuki tikungan alias grip karena boxer enginenya dan AWD nya. Sementara power atasnya loyo
Sedangkan si Evo, tampak superb dalam hal engine performance dan juga putaran atasnya.
Yaitu power atasnya lebih bagus daripada STI
Sementara pada hari itu saya melihat ada musang berbulu domba..dalam sebuah Suzuki Baleno ini. Tapi bukan sembarang Baleno, Baleno ini adalah juara 1 di kelas bracket 12 detik dengan catatan waktunya 12.169 yang dicetak oleh Weigiawan dari team M.E.T Jawa Barat. Ketika saya pop the hood ternyata berisi 4G63T beserta seperangkat AWD nya.
Dibarisan paling belakang tampak para Epo yang sedang line up di waiting zone untuk maju ke garis start di kelas bracket 12 detik.
Ada Rendy dari Pro Drag
Alexander Laluyan dari Muda Charaka Siap. Saya masih ingat dengan pria asal Manado ini yang pada tahun lalu minum radiator coolent dan minyam rem di pit nya B16 AP Speed.
It’ s head to head antara Epo versus Epo. Modalnya yang dibutuhkan untuk membuat Epo sekitar 100 jutaan termasuk body lancer lokal yang di swap dengan mesin 4G63T beserta gearbox dan awd nya. Jadi terhitung lebih murah daripada membeli Evo asli
Ada pendatang baru di kelas FFA pada hari itu, yaitu Welliem Surya Gunawna dengan Lancer berwarna merah ini.
Jika pada tahun lalu pria ini menggunakan EG6 yang dengan B20 Turbo inside, maka pada tahun ini dia memilih sebuah Evo untuk bermain di kelas FFA
Bahkan saking powerfullnya Evo milik si Welliem, dari start saja Evo merah ini sampai burn out. Welliem pun dengan sukses mencetak waktu 10.690 detik. Sementara Alexander Laluyan harus puas tidak bisa masuk ke heat ke-2 karena catatan waktunya 14.968, karena mobilnya mengalami masalah ketika start.
Sementara Andre Pratama dari Eworx dengan EG6 nya tampak berjuang melawan Eterna dari Pro Drag
Sayangnya Eterna Pro Drag hari itu tampak sedang trouble pada enginenya, sehingga memungkinkan Andre melesat terlebih dahulu ke garis inish dengan membukukan waktu 13.512 di kelas 13 detik.
Tampak Umar Abdullah dari notice Racing sedang bersiap-siap untuk memulai race nya di kelas FFA
Umar pun berhasil duduk di podium ke-2 di kelas FFA dengan catatan waktunya 11.585
Sementara Anki Putra dari team Eworx dengan Evo VIII yang berkelir matt blue seperti GT-R di film Fast 6 ini berhasil keluar sebagai juara 1 di kelas FFA dengan best timenya 11.487
Luckas dari Engine+ tampak sedang bersiap-siap dengan Evo Jun nya yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 870 hp
Walaupun pada hari qtt Evo Jun ini mengalami kendala pada pecahnya transvercaenya, namun di race day ini Luckas dan Evo 870 Hp ini siap untuk memburu 9 seconds.
Namun sayangnya lagi-lagi Evo ini mengalami masalah pada gearboxnya. Kali ini karena power yang dihasilkan terlalu besar, sehingga membuat kopling atau clutch yang memakai brand premium Carbonetics triple plate pecah atau ambrol di tengah jalan. Sepertinya so many horse power dalam Evo berwarna hitam ini, hingga dalam setiap eventnya selalu saja ada yang digasak mulai dari engine hingga gearbox nya.
Race pun akhirnya dihentikan karena hujan deras mengguyur Sirkuit ini. Padahal beberpa kelas sedang berlangsung. Terutama kelas neraka, yaitu 13 ke bawah (13 dan 12), yang akhirnya memaksa hanya 4 mobil di kelas 12 detik yang bisa start. Dan membuat beberapa kelas seperti kelas 12 detik yang diambil adalah catatan waktu di heat yang 1.
Namun bagi kelas yang tidak membutuhkan ban slick, tampaknya acara gas pol dengan lintasan yang cukup basah tetap dilanjutkan.
Untuk mobil AWD mungkin track basah sepertinya bukan masalah, walaupun sedikit licin namun kakinya yang bergerak ada 4 buah
Beda lagi dengan FWD namun turbo yang harus berjuang mengendalikan throttle nya supaya tidak over spin. Seperti Rama Yusuf Rafianda dari team Abunawas dengan Toyota Starletnya yang berhasil keluar sebagai juara ke-2 di kelas bracket 14 detik dengan waktu 14.301
Dan akhirnya pada hari itu Wellliem Surya Gunawna keluar sebagai the fastest of the day dengan best timenya 10.690 . See ya on the next round guys. Keep tuning your car…..
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram : @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com























































































































