Anda semua pasti mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menghabiskan long weekend entah itu berpergian keluar kota ataupun menghabiskan waktu dirumah dengan keluarga, teman, sahabat, maupun pasangan. Begitu juga dengan saya yang sekitar satu minggu yang lalu mendapat pesan BBM dari Bhramanto Priambodo yang akrab disapa Bhram GAR, salah satu pembalap dari GAR Power Yoedha Tuning Surabaya, yang berisi tawaran untuk meng-cover dirinya dalam sebuah event Kejuaraan Nasional Drag Race.
DAY 1 – HERE WE GO
Karena kebetulan jadwal kuliah saya tidak bertabrakan, maka saya putuskan untuk mengambil tawaran tersebut. Namun, saya sedikit shock ketika tau Kejurnas Drag Race yang dimaksud bukan berlangsung di Kenjeran Park, namun Kejuaraan Drag Race seri 3 ini berlangsung di Cilacap, Jawa Tengah. What!?
Ya, Cilacap. Kalau kata mbah Wikipedia, Cilacap adalah salah satu Kota di Jawa Tengah yang berada di selatan Pulau Jawa dan merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat. Jarak dari Surabaya ke Cilacap kurang lebih 550 kilometer ditempuh dengan jalur darat.
Dan sepertinya tidak ada cara lain bagi kami untuk membawa Mitsubishi Lancer GLXi tahun 1994 milik Bhram GAR selain menggeretnya dengan Toyota Kijang Innova yang bumper belakangnya telah dilepas dan dimodifikasi untuk dipasang pengait yang digunakan untuk menggeret andhang/gendongan/towing, you name it.
Perjalanan saya saat itu dimulai pada Rabu malam. Saya dan Bhram memutuskan untuk bertemu di bengkel GAR Power Yoedha Tuning Surabaya. Tim asli Suroboyo yang berumur 18 tahun (berdiri tahun 1996), tim yang selalu hadir dan memborong piala dalam setiap event drag race di Kota Surabaya sejak awal berdirinya. Bengkel yang sebelumnya terletak di daerah Kedung Asem, kini sudah mendapatkan tempat yang baru di daerah Sepanjang. Nice and clean.
Setelah semuanya disiapkan dan berdoa bersama-sama, para mekanik dan pembalap GAR Power Yoedha Tuning pun meminta foto bersama sebagai tanda perpisahan sebelum Bhram dan 2 orang mekanik memulai perjalanan menuju medan perang dalam kelas bracket 10 detik dan 3.1 b sedan bagasi di Kota Cilacap.
Tepat pukul 21.00 WIB, road trip kami menuju Kota Cilacap pun dimulai. Road trip dengan Toyota Kijang Innova yang menggeret Mitsubishi Lancer GLXi ini melewati rute tengah menuju selatan, yaitu Surabaya, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Ngawi, Sragen, Solo, Klaten, Yogyakarta, Kulon Progo, Kebumen, dan Cilacap dengan estimasi waktu perjalanan 13 jam.
Dalam perjalanan, sesekali kami berhenti di titik pemberhentian yang telah direncanakan untuk memastikan bahwa semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja.
Setelah beberapa jam perjalanan, kami pun memutuskan untuk berhenti dan istirahat di suatu rumah makan yang terletak di Ngawi, perbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena Itong yang merupakan salah satu mekanik dari GAR Power Yoedha Tuning Surabaya sekaligus driver pada road trip saat itu merasa ngantuk. Lalu dia pun memesan kopi susu, tetapi sepertinya kopi susu saja kurang greget, dia pun memasukkan satu sendok garam kedalam kopi susunya. Piye rasane mas?
Karena saya tidak pesan kopi asin, maka saya pun menutup malam itu dengan nasi pecel Ngawi lengkap dengan ayam goreng, perkedel, dan serundeng.
DAY 2 – WE’RE HALF WAY TO CILACAP
Sepertinya nasi pecel semalam benar-benar membuat saya tertidur pulas sampai matahari mulai menunjukkan sinarnya. Pagi itu kami sudah menempuh perjalanan sekitar 300 kilometer, masih ada sekitar 250 kilometer lagi. Saya pun tidak lupa menyapa Mitsubishi Lancer GLXi dibelakang. Good morning bro.
Beberapa saat kemudian kami pun masuk ke Kota Yogyakarta.
Jogjaaaa!!! Begitulah ekspresi Bhram, pembalap GAR Power Yoedha Tuning yang mengajak saya untuk ikut dalam perjalanannya membawa nama tim GAR Power Yoedha Tuning dan menempuh ratusan kilometer menuju Kota Cilacap untuk bertanding dalam event Kejuaraan Nasional Drag Race seri 3.
Mari kita lupakan dulu tentang Jogja dan stick to the plan, heading to Cilacap. Setelah melewati Jogja, kami pun memasuki Kulon Progo. Pemandangan alam yang indah di sepanjang jalan Kulon Progo sampai Kebumen benar-benar membuat saya merasa fresh.
Kami pun semakin semangat untuk melanjutkan perjalanan ini, sayangnya kami tidak sempat berhenti untuk foto karena target yang telah ditetapkan bahwa siang hari kami harus sudah memasuki Kota Cilacap.
Tapi yang lebih disayangkan lagi saat itu adalah 2 mekanik yang ikut dalam perjalanan ini, Sisworo dan Itong tidak bisa menikmati pemandangan yang saya lihat karena……
……mereka sedang tertidur pulas.
Rupanya perkiraan kami sampai Kota Cilacap pada siang hari pun tepat. Namun sebelum memasuki Kota Cilacap, kami pun menyempatkan untuk beristirahat sebentar dan memeriksa kondisi mobil apakah baik-baik saja.
Dan shift menyupir Bhram siang itu kembali digantikan oleh Itong, dia pun memutuskan untuk tidur dengan memeluk guling kesayangannya yang katanya selalu dibawa jika dia pergi keluar kota.
Gapura Selamat Datang di Kota Cilacap pun membuat kami lega, perjalanan ratusan kilometer dari Kota Surabaya dengan menggeret mobil dan tidak menggunakan AC sama sekali akhirnya akan segera berakhir. Kasur mana kasur?
Welcome to Cilacap! Ini adalah pertama kalinya Bhram dan Mitsubishi Lancer GLXi miliknya bertanding luar provinsi khususnya di Kota Cilacap dan membawa nama GAR Power Yoedha Tuning, namun ini adalah kedua kalinya dia bertanding diluar kota setelah pada tahun 2011 dia sempat mengikuti event Kejurnas Drag Race di Jember dengan mobil yang sama dan dengan nama tim yang sama yaitu GAR Power Yoedha Tuning dan menyabet podium pertama pada kelas bracket 11.
Setelah memasuki Kota Cilacap kami pun sempat berputar-putar untuk mencari hotel, akhirnya setelah menemukan hotel yang sudah dibooking beberapa hari sebelumnya kami semua pun langsung memutuskan untuk mandi dan beristirahat karena kelelahan.
Malam pertama di Cilacap, 2 mekanik dari GAR Power Yoedha Tuning yang ikut, Itong dan Sisworo menyuci Mitsubishi Lancer GLXi yang kondisinya sudah sangat kotor sejak perjalanan dari Surabaya.
Setelah itu kami yang sudah kelaparan pun memutuskan untuk makan terlebih dahulu di warung yang terletak tidak jauh dari hotel tempat kami menginap.
Benar saja, hanya dalam beberapa menit pun ayam goreng, bebek goreng, lele goreng sudah tinggal tulangnya saja.
DAY 3 – WARMING UP
H-1 adalah waktunya seluruh peserta Kejurnas Drag Race scrutineering, kami pun berangkat sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan panitia yaitu pukul 14.00 WIB.
Setelah pada tahun 2011 berhasil menjadi juara pertama pada Kejurnas Drag Race di Jember pada kelas bracket 11 dengan catatan waktu 11.065 detik pada 201m, Pada event Kejurnas Drag Race seri 3 Cilacap ini Mitsubishi Lancer GLXi CB4 dengan mesin 4G92 yang telah di port and polish dan dibantu dengan Unichip Engine Management yang bisa memuntahkan 179 horsepower ini mencoba peruntungannya kembali, tetapi kali ini berkompetisi pada kelas bracket 10 dan 3.1 b sedan bagasi.
Dia pun bilang kepada saya kalau mobil ini sejak beberapa bulan yang lalu sudah tidak digunakan sebagai daily car alias parkir di bengkel terus karena konsumsi bahan bakarnya yang sudah semakin boros jika digunakan untuk harian.
Disinilah saya melihat keseriusannya untuk semakin masuk dalam dunia motorsport khususnya drag race. Berawal dari menjadi penonton event drag race di Sirkuit Juanda Lama pada tahun 2010, dan sekarang dia adalah seorang pembalap drag race dari GAR Power Yoedha Tuning dan memiliki nickname Bhram GAR.
Setelah scrutineering, Kami mampir ke Teluk Penyu yang letaknya tidak begitu jauh dengan tempat scrutineering. Tujuan kami adalah refreshing dan mengajak mobil balap milik Bhram untuk melakukan pemanasan sekaligus jalan-jalan sore dipinggir pantai.
Teluk Penyu adalah kawasan pantai yang terletak di selatan Kabupaten Cilacap yang berbatasan dengan Pulau Nusakambangan. Penjara untuk para narapidana kelas kakap.
Dengan obrolan santai sore hari saya dan Bhram ketika di Teluk Penyu, dia mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini dia juga akan segera mempersiapkan Mitsubishi Lancer GLXi miliknya untuk bertanding di lintasan 402m di Sirkuit Sentul.
Tentu saja dengan membawa nama tim yang ada di kaca bagian depan Mitsubishi Lancer GLXi miliknya dan yang sudah sejak tahun 2010 bersama dirinya yaitu GAR Power Yoedha Tuning.
Saya pun meminta Sisworo dan Itong untuk foto dengan Bhram dan mobilnya, Mereka berdua adalah mekanik dari GAR Power Yoedha Tuning yang menemani Bhram dalam perjalanan bondo nekat dengan alasan long weekend menuju Kejurnas Drag Race seri 3 di Kota Cilacap ini.
Bhram juga mengatakan akan mengubah tampilan mobilnya dengan menambahkan simbol atau apapun yang membuat mobilnya dapat mudah dikenali dan menjadi suatu trademark dalam persiapannya untuk bertanding di Sirkuit Sentul.
Mungkin awalnya Itong berharap akan bertemu bule yang akan diajak foto bersama saat berjalan-jalan di pinggir pantai, tetapi setelah dia berjalan jauh ternyata di Pantai Teluk Penyu Cilacap tidak ada wisatawan mancanegara. Yang ada hanya anak sekolahan yang sedang duduk-duduk dipinggir pantai sepulang sekolah, alhasil dia mengajak ngobrol dua cewek yang masih memakai seragam sekolah tersebut.
Dan Sisworo yang merasa Itong telah mencuri start, akhirnya memutuskan untuk berkenalan juga dengan dua anak Cilacap ini, lalu dia pun memanggil saya dari jauh dan memberi isyarat saya untuk memotret dirinya bersama anak yang baru saja diajak kenalan.
Karena hari sudah semakin sore dan besok adalah race day, maka kami pun memutuskan untuk mengakhiri tamasya singkat di Teluk Penyu dan kembali ke hotel untuk istirahat karena besok akan menjadi hari yang sangat menguras tenaga. Dalam perjalanan di sepanjang pesisir, semua mata tertuju pada Mitsubishi Lancer GLXi milik Bhram yang sedang ditowing. Now we’re talking about pride.
DAY 4 – BRING IT ON
Sabtu, 17 Mei 2014. Semuanya telah dipersiapkan dan Mitsubishi Lancer GLXi milik Bhram sudah berada diatas towing, peralatan yang akan dibawa ke paddock pun juga sudah berada didalam mobil. Sekitar pukul 13.00 WIB kami meninggalkan hotel untuk menuju medan perang yaitu Kejurnas Drag Race seri 3 Kota Cilacap, tentu saja dengan harapan membawa pulang piala.
Setelah sampai pada tempat acara, Bhram pun segera melakukan daftar ulang dan mengambil nomor start sebelum memasuki paddock. Nomor start yang dipilih Bhram saat itu adalah 56 untuk kelas 3.1 b sedan bagasi dan 65 untuk kelas bracket 10 detik.
Bagi anda yang heran mengapa Kejurnas Drag Race seri 3 di Kota Cilacap ini dilaksanakan pada siang hari pukul 14.00 WIB, karena Jalan Jendral Sudirman yang disulap menjadi arena drag race 201m dan lengkap dengan area paddocknya merupakan jalan protokol di Kota Cilacap, disepanjang jalan tersebut juga ada sekolah yang tidak libur di hari Sabtu sehingga harus menunggu jam pulang sekolah.
Setelah menempel nomor start, menurunkan mobil dan memarkir di paddock, Bhram pun segera mempersiapkan diri dan mobilnya untuk melakukan QTT beberapa saat sebelum pertandingan dimulai.
Antrian yang panjang di area paddock mulai terlihat. Pada event Kejurnas Drag Race seri 3 Cilacap ini terdapat sebanyak 160 starter dari dalam maupun luar kota. Namun saya belum menemui peserta asal Surabaya selain Bhram GAR Power Yoedha Tuning.
Perubahan yang terlihat pada Mitsubishi Lancer GLXi milik Bhram yaitu pada sektor kaki-kaki dia mengubah Lower Control Arm dengan memakai Beaks untuk rear low tie bar dan ASR untuk rear subframe brace. Sedangkan bagian suspensi, dia memakai K-Sport Coilover.
Setelah sampai pada garis start, Bhram langsung melakukan burn out untuk membuang lapisan luar dari Toyo R888 yang dipakainya. Animo masyarakat Kota Cilacap dan sekitarnya terlihat sangat antusias untuk menonton drag race yang diadakan 2 atau 3 kali dalam satu tahun, dan mungkin inilah satu-satunya hiburan bagi para car enthusiast terutama pecinta motorsport di Kota Cilacap dan sekitarnya.
Kemudian Bhram bersiap di garis start untuk memulai QTT.
Dan tepat saat lampu hijau menyala dia pun langsung memacu Mitsubishi Lancer GLXi nya. Pada event Kejurnas seri 3 ini tidak ada RT atau reaction time. Track dari Kejurnas Drag Race seri 3 Cilacap ini adalah Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan jalan protokol di Kota Cilacap. Jalan ini disulap menjadi track drag race 201m lengkap dengan pengereman 201m dan area paddock.
Bhram mencetak waktu 10,095 detik pada saat QTT, catatan waktu yang cukup tajam untuk bertanding di kelas bracket 10 detik. Dia juga cukup senang ketika saya beritahu catatan waktunya.
Lalu setelah QTT, dia pun kembali ke paddock dan menunggu giliran bracket 10 detik dan 3.1 b sedan bagasi start. Pada event ini, kelas yang start terlebih dahulu adalah kelas 2.6 modified sedan 1500cc, kelas 2.1 modified sedan 1700cc, kelas 2.5 modified sedan 2500cc, kelas Pro N/A, kelas FFA, kelas 2.7 modified sedan 2000cc, kelas 2.9 modified sedan 2000cc, kelas Super Retro, dan kemudian barulah kelas bracket dan overall stock. Berbeda dengan drag race di Jawa Timur yang kelas neraka (julukan untuk kelas berat pada drag race) selalu bertanding malam hari setelah kelas bracket dan overall stock selesai.
Tetapi ada tamu tak diundang, hujan deras mengguyur Kota Cilacap malam itu. Kelas bracket 10 detik dan 3.1 b sedan bagasi yang diikuti Bhram belum juga start, dia pun terlihat galau karena lintasan menjadi basah dan juga banyak genangan air di sepanjang lintasan.
Hujan yang semakin deras pun membuat panitia memutuskan untuk menunda race sampai hujan reda. Perasaan was-was, kecewa, galau semua campur aduk tetapi tidak ada yang bisa disalahkan karena cuacanya memang sedang seperti itu. Jadi pada situasi seperti ini saya sarankan banyak-banyak berdoa saja.
Setelah race dihentikan sekitar 1 jam, akhirnya hujan pun reda dan Bhram memutuskan kembali ke paddock untuk berunding tentang tekanan ban yang akan dipakai pada kondisi seperti ini dengan kedua mekanik yang saat itu telah menunggu di paddock. Kemudian panitia segera memanggil para peserta pada bracket 10 detik, Bhram mengatakan bahwa dia merasa bangga namanya dan nama timnya GAR Power Yoedha Tuning bisa sampai ke Cilacap. Lalu setelah tekanan angin di setting ulang, Bhram memutuskan untuk melakukan pemanasan dengan mobilnya dan mencari tau pada rpm berapa dia bisa start dengan sempurna.
Sebelum start, tidak lupa Bhram berdoa agar diberi keselamatan oleh Yang Maha Kuasa dan diberikan kemudahan untuk mencetak waktu yang baik sehingga bisa naik podium. Lalu dia pun segera bersiap-siap dengan memakai glove nya.
Dan juga memasangkan helm yang setia menemani dia kapanpun saat drag race bersama Mitsubishi Lancer GLXi miliknya.
And let’s get the party started!
Pada kelas bracket 10 detik, catatan waktu yang dihasilkan oleh Bhram GAR ternyata molor dan jauh lebih besar daripada saat dia QTT. Bhram mencetak waktu 10,506 detik pada heat pertama.
Hal ini membuat Bhram sedikit merasa kecewa atas catatan waktunya yang berbeda sangat jauh dengan sewaktu dia melakukan QTT, sambil menunggu kelas 3.1 b sedan bagasi dimulai, dia pun kembali ke paddock dan berunding dengan mekaniknya tentang men-setting ulang tekanan ban dan juga berunding pada berapa rpm dia harus start.
Beberapa saat kemudian, kelas 3.1 b sedan bagasi pun dimulai. Bhram segera mempersiapkan dirinya untuk menuju garis start, pada kelas ini Bhram akan gas pol dengan mobilnya dan targetnya adalah menyentuh angka 9 seperti pada saat dia latihan di Sirkuit Kenjeran Park Surabaya setiap malam minggu. Best time Mitsubishi Lancer GLXi milik Bhram adalah 9.789 detik pada 201m.
Bad news nyaadalah Bhram saat itu tidak berhasil mencetak angka yang diharapkan yaitu 9 detik. Namun good news nya adalah, set ulang tekanan ban yang dilakukan oleh Itong dan Sisworo berhasil. Bhram berhasil mencetak waktu yang lebih cepat daripada run sebelumnya pada bracket 10 detik heat pertama, catatan waktunya saat itu adalah 10,291 detik.
Hanya saja ada suatu kesalahan fatal yang dilakukan oleh Bhram GAR pada saat heat kedua bracket 10 detik yaitu miss gear pada saat shifting gear 2 ke gear 3, yang menyebabkan catatan waktunya tidak semakin membaik dari heat pertama namun malah memburuk. Catatan waktunya pada heat kedua ini 10,588 detik, lebih tinggi 0,082 detik daripada heat pertama. Mungkin hal ini juga disebabkan oleh sikap grogi atau deg-deg an yang muncul pada dirinya.
Akhirnya Bhram pun harus menerima kenyataan pahit dimana dia tidak berhasil naik podium pada kelas bracket 10 detik, tetapi pepatah dibalik kesedihan pasti terselip kebahagiaan pun berlaku padanya, walaupun dia tidak berhasil menyabet podium pada kelas bracket 10 detik namun dia berhasil naik podium juara 5 pada kelas 3.1 b sedan bagasi. Dimana juara pertama yang diincar Bhram GAR ditempati oleh dr. Herry Agung, seorang pembalap lawas asal kota lumpia Semarang.
Dan ternyata ada juga arek Suroboyo yang ikut berkompetisi pada Kejurnas Drag Race seri 3 di Cilacap, para arek Suroboyo yang sudah tidak tinggal di Suroboyo lagi alias merantau ke Jawa Tengah dan Jawa Barat yang kami temui pada event tersebut. Yaitu Gustav, Icank, Buki, Tatang dari SAR SPEED. Mereka bertanding pada kelas 3.1 a dan kelas bracket 10 detik dengan menggunakan Honda Estilo EG6 Color Ijo, dan juara 1 pada kelas 3.1 a diraih Buki SAR SPEED, sedangkan juara 2 diraih Tatang SAR SPEED. Lalu pada bracket 10 detik juara 2 diraih Gustav SAR SPEED. Maka sebelum meninggalkan paddock pun saya mengajak mereka untuk foto bersama. Salam Jancuk!
Day 5 – GOING HOME
Esok harinya, Minggu, 18 Mei 2014 sekitar pukul 15.00 WIB kami meninggalkan Kota Cilacap untuk kembali pulang ke kota asal dan kembali pada kenyataan dan rutinitas. Dengan estimasi sampai di Surabaya pada hari Senin pagi.
Tetapi sepertinya kami tidak akan tepat waktu sampai Surabaya pada hari Senin pagi, karena kami memutuskan untuk mampir ke Kota Gudeg yaitu Yogyakarta pada malam harinya untuk beristirahat dan sekaligus foto di Tugu Yogyakarta yang merupakan icon dari kota tersebut.
Bhram pun segera menurunkan Mitsubishi Lancer GLXi dari towingnya yang baru saja kemarin mengantarkan dia naik podium juara 5 pada kelas 3.1 b sedan bagasi.
Lalu sambil menunggu arus lalu lintas sedikit sepi, dia memarkir mobilnya di pinggir jalan dengan menaruh trophy diatas mobilnya. Sedikit saya jelaskan, Tugu Yogyakarta dibangun oleh Hamengkubuwono 1 yang juga merupakan pendiri Keraton Yogyakarta, tugu ini dipercaya mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis yang menghubungkan laut selatan, Keraton Yogyakarta, dan Gunung Merapi.
Masih ingat ketika Mitsubishi Lancer GLXi milik Bhram ditowing sepulang dari Teluk Penyu? Seluruh mata tertuju pada mobil ini. Ketika di Yogyakarta, mobil ini kembali menjadi artis dadakan dimana para pemuda yang sedang nongkrong di pinggir jalan tiba-tiba menghampiri kemudian bertanya saking pundi mas? balapan toh? (darimana mas? balapan kah?) dan meminta untuk foto bersama mobilnya, bahkan mereka sampai memarkir Honda CB oldschool nya disamping mobil milik Bhram untuk kemudian melakukan photosession dadakan.
Harus saya akui, perjalanan Bhram ratusan kilometer untuk bertanding dalam event Kejurnas Drag Race seri 3 Cilacap dengan membawa nama GAR Power Yoedha Tuning saya akui sangatlah penuh perjuangan. Dan dia pun bersyukur karena masih bisa pulang membawa piala daripada pulang dengan tangan kosong. Seperti yang Founder dari Perfourm.com katakan, Bahwa dalam motorsport, sometimes you win some, lose some, and wrecked some.
Kunjungan kami ke Yogyakarta yang hanya beberapa jam dan photosession malam itu saya akhiri dengan memotret Bhram GAR, Mitsubishi Lancer GLXi miliknya lengkap dengan trophy yang masih fresh from the oven tepat didepan Tugu Yogyakarta. Dan tidak lupa saya juga mengucapkan selamat atas kemenangannya pada event Kejurnas Drag Race seri 3 Cilacap.
Satu hal yang bisa saya petik adalah, memang jika anda memutuskan untuk menjadi pembalap dan pergi ke suatu kota untuk berkompetisi pada suatu event balap, sangat dipastikan anda harus mempunyai mental yang kuat. Jika mental anda tidak kuat, anda berkemungkinan untuk down sebelum memulai start karena melewati paddock-paddock tim lain yang bagi anda mobilnya lebih sangar, dan tentu saja exhaust nya more louder than yours. Lalu anda juga mempunyai tanggung jawab terhadap aftermarket racing parts yang terpasang pada mobil anda dan juga stiker-stiker aftermarket racing parts yang telah anda tempel di beberapa bagian mobil anda. Apalagi anda sedang membawa nama tim yang menempel di kaca depan atau kaca belakang atau bahkan di samping bodi mobil anda. Dan ingat, safety first!
Congratulations Bhram GAR Power Yoedha Tuning. See you next trip!
Are you interest? Catch us at perfourmmotosport@gmail.com
Adhyasaka Hutama
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram : @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com










