Baru saja sekitar sebulan yang lalu saya berada di Sentul international Circuit untuk meliput team B16 AP Speed Jakarta yang berlaga di Sentul Drag Race seri 1, kini sebulan kemudian, tepatnya pada tanggal 31 Mei hingga 1 Juni 2014. Saya kembali lagi ke home sweet home nya motorsport di Indonesia. Kembali dengan 2 buah EG6 yang berlivery camouflage atau army look dari Indonesia All Motor Squad, B16 AP Speed Jakarta.
Seperti biasa, saya meninggalkan kota Surabaya dan mengganti status BBM, FB, dan tak juga menelpon emak saya dari SUB ke CKG pada jam 9 malaman.
Setelah mengudara sekitar 1 jaman tibalah saya di kota Jakarta yang katanya Big Durian ini. Bagaimana tidak big duren, jam 11 malam saja jalanan kota masih penuh dan padat merayap. Rute yang saya pilih juga sedikit wrong way, alias keluar dari habit saya. Yaitu dari bandara saya langsung menuju ke sirkuit Sentul.
Dalam dalam sejarah saya, mungkin juga sejarah untuk jurnalis otomotif di Indonesia,saya memecahkan rekor sebagai jurnalis teladan se Indoesia raya dengan datang ke Sentul jam 12 malam teng. Dan apa yang saya lihat, tak lain tak bukan hanya parkiran yang gelap gulita. Kalo orang Suroboyo bilang peteng dedet.
Dan juga sekumpulan anggota keluarga besar B16 AP Speed termasuk M. Herdy dan Oyot yang terlihat seperti sedang ngronda atau jaga pos kamling di depan grand stand Sentul.
So apa yang mereka lakukan di tengah malam buta ini di depan pintu masuk grand stand Sentul? Jawabannya adalah mengantri untuk mendapatkan pole position untuk acara scrutineering besok pagi (Sabtu). Terdengar seperti orang yang insomnia tingkat dewa memang.
But, sekali lagi. THIS IS JAKARTA. TIME IS VERY EXTRA VALUABLE! Alias berharga. Dan yang perlu digaris bawahi adalah DISIPLIN. Saking disiplinnya, mereka rela mengantri untuk melakukan scrutineering yang baru dimulai pada pukul 9 pagi hingga jam 4 sore. Bahkan saking banyaknya peserta, scrutineering dibuka 2 hari yaitu Jum’at dan Sabtu. Saya membayangkan kapan Surabaya bisa seperti ini, bukan habit ngrondanya, tapi habit disiplinnya, terutama pada race day.
Time goes by soo fast, seperti saat saya kembali ke parking lot depan pintu masuk grand stand Sentul dan membuka botol susu sari kedelai saya. Saya pun menemukan dari sekitar 7 jam saya tinggal tidur, parkiran yang awalnya hanya berisi beberapa mobil kini full.
Kalo saya bilang full, it mean full pressed body, alias berisi 3 baris mobil yang membentang hingga kebelakang lalu belok ke kanan. Hikmahnya dari begadang semalam suntuk, yaitu Anda mendapatkan grid pole position.
Dan juga bisa pertama kali menyapa para petugas scrutineering Sentul
Perkenalkan dengan monster NA terbaru kreasi dari Bang Aprek atau Daddy AP Speed, yaitu sebuah mesin frankenstein ala Toyota 4AGE 16 Valve yang di kawinkan dengan short block 7AFE yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 180 dk/205 nm. Selain 3SGTE dan 1JZ atau 2JZ, mesin 4 cylinder Toyota memang dirasa masih loyo performancenya. Cara satu-satunya untuk mengupgrade mesin nanggung seperti 4AGE adalah dengan mengawinkannya dengan block 7AFE. Namun tantangannya juga cukup rumit tidak seperti Honda yang asal plug and play. Timing belt dan juga cam gear nya yang agak susah, yaitu mengkanibalkan dengan mobil atau mesin lainnya. Kenapa 16 valve, karena 20 valve camshaftnya susah dan juga spare partnya langka. Anyway sama seperti tradisi pada mobil Hondanya, Daddy mempertahankan unsur kebersihan dan juga estetika dalam engine baynya. Nice…
Sekali lagi saya harus mengucapkan magic words saya ketika menginjakkan kaki saya dan mengetuk pintu di sirkuit Sentul..Honey I’m Home.
Dan saya juga mengetuk pintu pit no 9 dimana, saya melihat sesosok EG6 yang dari belakang yang bagi saya sudah tidak asing lagi.
Meet Tomohawk B16 AP Speed EG6 milik Rian the Tom yang kali ini warna body yang berkode SR3 ini berubah menjadi camouflage atau army look. Terlihat fresh and mean machines bagi saya yang sudah hampir sekitar 4 atau 5 tahun melihat EG6 ini dari Surabaya hingga Jakarta berwarna abu-abu khas battleship ini.
Pagi itu juga terlihat M. Herdy dan juga Oyot yang tampak seperti Energizer bunny yang tidak pernah lelah dari ngronda semalaman untuk scrutineering hingga akhirnya mempersiapkan untuk QTT day.
Dan tak ketinggalan juga pembalap Rainbow B16 AP Speed EG6, Aik, yang tampaknya sedang terkena euphoria kelulusan SMA. And yes guys, he doing a Perfourm victory jump, alias dia lulus dari SMA. Congrats boys…welcome to the real world.
And what’s that? Apakah saya melihat itu Adhyasaka Hutama?
Yes he is. It’s Adhy. Hal yang paling mengharukan dalam perjalanan saya selama bersma Adhy mulai dari website pertama saya hingga Perfourm adalah ketika saya melihat Adhy berjalan diatas pit line Sentul. Ini adalah cita-cita atau impian dari bocah SMA yang saya kenal dan ajak bergabung di web pertama saya 2011an untuk bisa meliput di Sentul.
So here I’am side by side dengan seorang bocah yang mulai saya kenal semenjak dia kelas 2 SMA dan mulai belajar menjadi seorang jurnalis otomotif, terlihat so exited berada ditempat yang dia bahkan seluruh car enthusiast di Indonesia ingin berada dan meng-check inkan entah itu di FB,Twitter, Path, four square, or what ever. Yang pasti tak ada yang bisa menandingi rasa senang dan puas saya bisa membantu memuwudkan mimpi Adhy untuk bisa datang ke Sentul dengan diundang oleh Engine+ Motorsport Jakarta.
Pagi itu bahkan pada event kali ini, ada yang berbeda dengan pit B16 AP Speed yang biasanya kosong melompong. Kini mulai di seri ke-2, Perfourm mulai menjalankan program team motorsportnya dengan menggandeng team-team yang selalu Perfourm liput dengan pihak sponsorship yang mensupport website perfourm.
Suatu program yang bertemakan everybody happy, dimana pihak sponsorship yang telah men support website Perfourm bisa ikut mensupport team balap yang sering Perfourm liput atau support. Sehingga selain team yang di sponsori bisa memperoleh suntikan dana, brand sponsor juga bisa terpampang di mobil juga di artikel dan poster di perfourm. Kali ini 1st debutnya dengan brand performance oil asal Singapura yang memakai teknologi USA yang sudah terbukti di berbagai event motorsport di Malaysia, Australia, Eropa, dan negara lainnya (Drift, Time Attack, Touring), yaitu Prince Lubricants.
It’s a win win solution bagi media, team, dan tentu saja sponsorship. Dimana brand sponsorship tak hanya nampang di mobil saja dan diketahui oleh penonton di Sentul saja, namun bisa berbicara lebih ke seluruh Indonesia bahkan dunia melalui poster dan artikel yang naik di Perfourm sebelum dan sesudah event berlangsung. Saya namakan ini servis ++ dari Perfourm untuk pihak sponsorship untuk ikut serta memajukan dunia motorsport di Indonesia. Dan team yang pertama yang mendapatkan kesempatan ini adalah B16 AP Speed dengan Prince Lubricants.
Well, tampaknya saya ada saingannya dalam hal dokumentasi. Daddy kali ini tak mau kalah mendokumentasikan dari a to z mulai dari persiapan QTT day dengan handy cam nya.
M. Herdy yang biasanya memakai Arai helmet yang full face, kali ini memamkai Simpsons half face helemet nya yang sudah di berikan livery nyayang terlihat cute. Maklum livery pada Arai helmet nya belum jadi, so sementara pakai Simpson dulu.
Ini adalah musim balap yang mulai menyibukkan untuk team B16 Ap Speed. Dimana jika di seri 1 kemaren, team yang bermarkas di daerah Duren Sawit Jakarta ini hanya turun 2 mobil saja (tahun kemaren hingga 8 mobil), kali ini satu persatu pasukan All motor nya mulai kembali bertugas.
Tomahawk B16 AP Speed EG6 yang pada seri 1 absen, padahal sudah berganti livery, akhirnya kembali bertugas di medan perang 402 meter Sentul Drag Race.
Ada yang saya suka ketika meliput sebuah team ketika akan memulai balapannya entah itu QTT day atau pun race day, yaitu persiapan dan segala macam tetek bengeknya. Mulai dari semuanya yang sudah terplaning dan sesuai rencana.
Hingga sampai tamu tak diundang, alias si trouble maker entah itu kelistrikannya ataupun pengapian yang sering kumat di mobil All Motor. Daddy atau bang Aprek sering bilang kepada saya bahwa “Mobil balap itu mobil yang dibuat untuk mendekati rusak”. Jadi mekanik yang handal adalah seorang mekanik yang peka jika terjadi masalah pada mobil balapnya, dan semuanya balik lagi ke jam terbang ataupun pengalamannya mengalami masalah bersama mobil hasil karyanya.
Pagi itu, yang menggoda iman Daddy adalah kelistrikan pada Rainbow B16 AP Speed EG6, sepertinya kelistirikan yang mempengaruhi pengapiannya menjadi mati.. Daddy pun sekali lagi melakukan aksi akrobatnya didalam cockpit Rainbow yang cukup sempit dan dipenuhi oleh rollcage.
Akhirnya secara resmi Tomahawk memulai aksinya dengan livery baru dan juga sponshorship yaitu Prince Lubricants. Saya sendiri kaget ketika tahu-tahu mobil ini keluar dari pit, ternyata Rian datang langsung mencoba mobilnya karena terburu waktu ada urusan yang lainnya.
Pagi itu Tomahwak yang bertenaga 333 dk dengan B20 didalamnya berhasil mencetak waktu 13.2 detik.
Sementara Ewin dengn Toyota Soluna yang bermesin 7AGE nya berhasil mencetak waktu 15.3 detik
Lalu kemudian diikuti oleh Rio dengan 298 dk/ 260 nm EG6 B18 yang dibangun untuk street sleeper Asia Afrika ini maju ke garis start untuk melakukan QTT day.
EG6 berwarna matt black dari plastic dip ini berhasil mencetak waktu 13.3 detik
Tak lama kemudian setelah Daddy berhasil memperbaiki kelistrikan pada mobil pencetak rekor All Motor Indonesia (12.107 dtk) ini, Rainbow pun mulai meninggalkan pit 10 menuju garis start.
Di babak QTT yang pertama ini M. Herdy hanya berhasil membukukan waktu 12.1 detik. Dan ketika 100 meter sebelum garis finish mobil pun mengeluarkan asap yang cukup tebal dari bagian engine baynya
Tak mau ambil resiko, sesampainya di dalam pit no 9, Daddy bersama crew AP Speed langsung mengecek bagian mesinnya yang di indikasi mengeluarkan asap putih yang cukup pekat. Tebakan pertama adalah mesin jebol, namun thanks god, mesin B23 yang bertenaga 360 dk ini tidak papa. Hanya asap yang dihasilkan oleh oli yang keluar dari bagian atas mesin atau saluran yang biasanya disambungkan ke oil catchtank. Menurut Daddy sepertinya ada masalah dengan blocknya, bisa jadi vvc-nya besar banget. Vvc adalah tekanan oli dalam block mesin. Makanya dari selang penguapan keluar uap oli yang kental bukan hawa panas biasa. Bisa jadi dari ringnya yang ngincup atau linernya ada yang baret. Terang mekanik asal kota Trenggalek, Jawa Timur ini.
Karena ini dalam perang dan dalam kondisi darurat, jadilah semua serba instan dan darurat yang penting bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Oyotpun akhirnya membuat oil catch tank versi mendadak dangdut AP Speed
Yaitu sebuah botol plastic minuman ringan yang di bolongi pada sisinya yang berguna untuk masuknya selang hawa panas dari dalam mesin yang berisi uap oli, untuk di endapkan didalamnya. Sehingga oli tersebut tidak menyambar kemana-mana.
Tak ada yang lebih nikmat rasanya di Sentul, selain menikmati es cappuccino cincau di siang hari yang cukup panas ini. Taste soo good guys, silahkan coba jika Anda sedang berada di pit Sentul, hanya Rp.10.000,-
Selain jadi head mechanics dari B16 AP Speed, ternyata Daddy juga sekarang mempunyai side job sebagai cameraman
Daddy pun menganalisisa run terakhir Rainbow yang di piloti oleh M. Herdy dari layar kaca handycamnya ditemani oleh M. Herdy disampingnya. Dari situ mekanik dan pembalap ini saling sharing mengenai hasil run yang baru saja dilakukan. Dari situlah terciptalah komunikasi masukan atau input yang berguna bagi mekanik ataupun pembalap, sehingga run selanjutnya bisa lebih bagus, atau memperbaiki mobil dari gejala yang terdengar atau terlihat dalam video tersebut.
Kami pun kedatangan tamu yang tampaknya sudah tidak asing untuk saya dari jaman awal 2000an dulu. Yaitu pembalap nasional touring Sunny TS. Sunny TS bisa dibilang adalah salah satu pembalap senior Indonesia yang lahir dari Sirkuit pertama kali di Indonesia, yaitu Sirkuit Ancol pada tahun 1990. Dan juga menjadi sensei bagi M. Herdy yang sama sama pernah mencicipi balapan mobil Timor one make race pada 1999-2003.
Pria keturunan Jepang yang memulai karir balapnya dari umur 14 tahun ini (Sprint Rally Bintaro’89) sudah mempunyai jam terbang yang cukup tinggi. Mulai dari tahun 1989 Sprint rally, balap enduro 12 jam di Ancol, group N Internasional, Timor one make race, ITCC, Super touring, OMR Jazz, IGTC, dan terakhir 2014 memakai Porsche 911 GT3 RS
Rencana di tahun 2014 ini Sunny TS atau Tsuyoshi ini akan kembali lagi ke Sentul Circuit dengan menggunakan Porsche 911 GT3 RS yang akan menemaninya bertarung dikelas ETCC kelas 3000 cc. Mungkin pria bedarah Jepang ini ingin mengulang kembali manisnya juara nasional ITCC 2003-2005 dan juga juara umum Timor Touring 2002-2003 yang lalu.
Karena saya belum sarapan, jadilah saya kelaparan berat. Saya pun tertarik menuju ke warung yang billboardnya bertuliskan warung Suroboyo
Ternyata benar, yang punya warung ini adalah arek Suroboyo. Akhirnya saya pun memesan soto ayam dengan bonus previlage minumnya gratis bahkan bisa refill atau isi ulang. Saya jadi teringat dengan kejadin serupa di Sirkuit Sepang Malaysia, dimana yang jualan juga orang Jawa Timur. Tentu saja Anda harus memakai the magic words, yaitu boso Suroboyoan (bahasa Surabaya).
Untuk yang ke-2 kalinya M. Herdy keluar dari pit dengan Rainbownya. Sepertinya masalah pada bagian engine nya sudah teratasi, dan kini siap untuk melakukan run ke-2 nya di QTT day.
Adhypun tampak sedang bersiap memburu mobil-mobil Engine+ dari samping sirkuit. Dia tampaknya enjoy sekali dengan dunia fantasinya yang baru ini.
Saya juga memberi tahukan kepadanya untuk sering berlatih ketika memphoto di Sentul, maklum cuaca dan cahayanya sering berubah-rubah tanpa adanya pengumuman. Jadi yang harus dilakukan adalah mencoba terlebih dahulu pada mobil peserta yang lainnya.
M. Herdy pun kembali melakukan run ke-2 nya di QTT day ini. Namun ketika hendak shifting ke gigi ke-4. Gearbox pun macet tidak mau masuk ke gigi 4. Alhasil M. Herdy menyelesaikan run ke-2 nya dengan catatan waktu 12.5 detik.
Sesampainya di pit, Daddy dengan dibantu crew AP Speed langsung menurunkan gearboxnya Rainbow.
Lalu membongkar isinya, dan mencari tahu apa penyebab nyangkutnya gigi 4 nya.
Ternyata begitu dibongkar ternyata hub sleeve nya yang error, yaitu sebuah part penghubung untuk memasukan ke gigi synchronize. Daddy pun mencoba memperbaikinya.
Lalu kembali menyatukannya ke dalam gearbox, menginstalkannya lagi dengan mesin, dan di test dalam keadaan digantung dengan jack stand.
Namun sayangnya ketika di test, gearboxnya masih ngadat juga. Alhasil untuk yang ke-2 kalinya gearbox pun turun tanah. Daddy pun menggantinya hub yang bermasalah tersebut dengan hub cadangan. I guess this guy is ready for the worst scenario Maklum Daddy mantan mekanik rally juga di era 90’an bersama Sigma Speed. Yang artinya dalam dunia rally, change it not fix it.
Karena QTT day sudah berakhir dan juga tak ada lagi kegiatan yang saya lakukan, yah beginilah saya membunuh waktu di Sentul….Racing.
Tak ada mobil untuk balapan? No problemo karena ada motor listik dan juga Arai Helmet milik Aik yang mampu membuat saya seperti seorang pembalap nasional yang sedang balapan di Sentul (cita-cita saya dari dulu)
Walaupun bukan hadir sebagai seorang peserta atau pembalap di sirkuit ini, tapi sebagai seorang journalist. Namun rasanya ya sebelas duabelas dengan feel dan emosional yang dirasakan oleh para pembalap disini, karena saya mengikuti jalananya race dari awal hingga akhir race, dan juga dari qtt day hingga race day. So I life and breathe sama seperti mereka. Mungkin saja someday Bayu Jr. akan berada di atas podium itu. Who know? Aamiin.
Tapi setidaknya untuk yang dekat-dekat ini. Saya bisa ikut membantu mewujudkan mimpi Adhy. Stay tune di Perfourm.com untuk race day nya bersama Tomahawk dan Rainbow B16 AP Speed EG6 part 2. Later….
-Bayu Sulistyo |nyonk|
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram : @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com



































































