Sepertinya tahun 2015 ini akan menjadi tahun yang paling sibuk dalam sejarahnya Perfourm di dunia persilatan motorsport Indonesia. Sejumlah agenda motorsport mulai dari drag race yang sudah menjadi menu utama atau main course, hingga speedoffroad yang mulai menjadi menu pembuka atau appetizer di tahun 2015 ini Dan satu lagi yang akan menjadi menu utama di Perfourm, yaitu touring di Sentul Circuit. Tahun ini selain Perfourm menjadi media partner ISSOM 2015, Perfourm juga akan mengawal team B16 AP Speed yang fight back di lintasan sepanjang 4,12 km ini pada tanggal 11 dan 12 April 2015
Perjalanan saya dimulai pada hari Rabu sore hari, dimana saya harus flight menuju ke Jakarta dengan ditemani oleh sunset yang tertutup awan mendung.
KAMIS – PRACTICE DAY
Kamis paginya (9/4), saya pun sudah berada di Sentul Circuit untuk mengikuti team B16 AP Speed melakukan latihan dan test drive kendaraan mereka sebelum mengikuti ISSOM seri 1 yang dimulai pada hari Juma’at hingga Minggu esok.
Pada babak kick off ISSOM di tahun 2015 ini, team yang bermarkas di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur ini akan menurunkan 4 orang pembalap dengan 4 mobil perangnya, yaitu Jikur – Honda Brio, M. Noer – Honda Brio, Rian Risky – GE8, dan M. Herdy – EG6. Yang menarik disini adalah EG6 milik M. Herdy yang bernama Pedes-Maniz yang biasa bertarung di lintasan 402 meter ini banting stir ke lintasan sepanjang 4,12 km.
Proses pindah agama nya Pedes-Manis ini sudah dilakukan semenjak akhir tahun 2013 yang lalu. Dan yang membuat lamanya proses pengerjaannya adalah, padatnya jadwal drag race di dalam worksheetnya Bang Apre atau Daddy dari bengkel AP Speed. Jika dulu Pedes-Maniz lebih mirip kaleng krupuk alias kerempeng demi mengejar power to weight ratio. Maka supaya lolos dari tatapan Bambang Kancil (scrutineering), maka semua bagian yang dulunya terbuat dari fiber dan acylric digendutin lagi dengan barang oem (kaca samping, pintu, dan trunk)
Untuk mesinnya sendiri, tidak ada yang berubah dari mesin B20 nya Pedes-Maniz sewaktu bertarung di lintasan 402 meter dan 201 meter. Bahkan ini bisa dibilang sedikit nyleneh, karena spek mesin 12,2 detik ini hanya di sunat 25 hp saja dari tenaga aslinya 330 hp (jadi 305 hp). “Alasanya simple..takut AA (panggilan akrab M. Herdy) nggak bisa ngerem”guyon Bang Apre atau Daddy dari AP Speed. 3 point Ultra Racing bar yang sudah dicat ulang oleh M. herdy pun membuat engine bay chassis semakin rigid.
Untuk kaki-kakinya Daddy atau bang Apre menggusur DGR suspension dan OEM brake kit system yang biasa digunakan untuk drag race dengan Buddy Club suspension berserta Spoon Sport 4 pot brake kit System.
Untuk bagian belakang nya, sisa sisa kekejaman drag race masih ada pada rear bumpernya yang berfungsi sebagai custom diffuser.
M. Herdy atau biasa dipanggil AA ini (orang Sunda), bisa dibilang sebagai pembalap yang serba bisa di team AP Speed. Insting, feel, dan skill nya membuatnya menjadi salah satu dragster dengan jam terbang cukup tinggi di lintasan drag race mulai dari kota Medan, Jambi, Jakarta, Bandung, Yogya, Semarang, Surabaya dan Palu. Bisa dibilang pria asala kota Cianjur ini pembalap dari Sabang hingga Merauke. Dan selalu juara 1.
Input atau masukannya kepada Bang Apre sehabis melakukan test drive beberapa mobil balap AP Speed membuat Daddy atau Bang Apre bisa memaksimalkan performance dari mobil tersebut
Kini ditahun 2015 pembalap pemegang rekor all motor Indonesia 12,107 ini, akan kembali lagi ke cinta pertama nya di dunia motorsport, yaitu touring.
M. Herdy pertama kali turun di balap touring pada tahun 2002 hingga 2004 dimana dia bertarung dengan mobil Timor di Timor One Make Race.
“Alhamdulillah seneng banget rasanya bisa ngrasain touring naik Estilo atau EG6 mas, rasanya seneng plus deg-degan” kata M. Herdy ketika saya tanya. Sesi latihan pada hari kamis itu M. Herdy hanya mencetak waktu 1 menit 50 detik, dan hanya terlihat 3 kali dia memutari sirkuit ini sebelum akhirnya kembali masuk ke dalam pit karena ada masalah pada brake kit system nya. Targetnya ada;ah bermain di 1:47
Sesampainya di pit, M. Herdy pun langsung menghampiri Bang Apre atau Daddy yang sudah menunggunya. Lalu ibaratnya seorang pasangan kekasih, Aa pun curhat kepada Daddy tentang hasil hot lappin nya tadi .Dan dengan sabar Daddy pun mendengarkan curhatannya pengusaha muda ini.
Selain EG6 miliknya, M. Herdy juga ikut mempersiapkan dan memberikan masukan kepada Bang Apre tentang masalah pada GE8 milik Rio yang bernama Keinan ini yang tampak mengalami problem pada suspensionnya sewaktu menikung. Dari curhatan M. Herdy Bang Apre yang dibantu oleh Oyot dan crew AP Speed lainnya, langsung memperbaiki sumber dari keluhan tersebut. Supaya mobil yang akan digunakan Rian pada race besok bisa meraih best time untuk Rian sendiri.
Selain Jikur yang sudah mengikuti Honda Brio Speed Challenge pada seri ke-6 ISSOM 2014 yang lalu, kini ditahun 2015 ini Jikur pun mendapat teman tandem asal satu kampungnya sendiri
, yaitu H. M. Noer. Yang merupakan sama-sama orang Madura dengan Jikur.
Well, cukup menarik melihat ke-2 orang Madura ini beraksi di balap touring. Dan keduanya menggunakan sticker Bullrace alias Karapan Sapi yang identik dengan pulau garam tersebut. Ini membuktikan bahwa motorsport di Sentul sudah seperti Bhineka Tunggal Ika. Mulai dari Sabang hingga Merauke semua side by side di dalam lintasan. United in motorspots.
Jikur yang pada seri ke-6 ISSOM 2014 berhasil keluar sebagai juara ke-3 di Honda Brio Speed Challenge ini , memberikan sentuhan baru berupa livery pada mobil yang berwarna putih ini
Sementara M. Noermemberikan sentuhan hiaju stabilo pada bagian hood, roof, mirror, trunk dan juag roll cage di dalamnya.
JUM’AT – OFFICIAL PRACTICE DAY
Jum’at pagi hari kehidupan pun mulai tampak di pit no.22 ini. Atas dasar input atau masukan dari M. Herdy, Bang Apre pun mengganti final gear dan juga ratio pada gearbox EG6 Pedes-Maniz ini supaya bisa mempertajam waktu tempuhnya.
Pasukan Honda Brio Speed Challenge dan Honda Jazz Speed Challenge pun sudah tampak bersiap sedia mengikuti official practice day yang diselenggarakan pada Jum’at pagi tersebut.
M. Noer yang merupakan newbie atau 1st debut di kelas promotion Honda Brio Speed Challenge ini berhasil mencetak waktu 02:06
Sementara Jikur pun tampak lebih halus dalam mengambil racing line nya, dan berhasil menaklukan R3 dan R4 yang menjadi momoknya pada seri ke-6 tahun lalu. Disiplin latihan, bermain video game, serta main gokart adalah kuncinya dalam menaklukan R3 dan R4 ini.
Jikur pun berhasil mencetak waktu best timenya 2 menit 5 detik di official practice day.
Sesampainya di pit, H.M Kurdi atau Jikur ini langsung mengganti race suitnya dengan sarung dan bersiap-siap untuk menjalankan ibadah sholat Jum’at.
Lanjut setelah sholat Jum’at di masjid yang terletak di dalam area Sirkuit Sentul, M. Herdy pun memulai babak latihannya di kelas Super Touring Championship.
M. Herdy pun hanya melakukan sekitar 3 lap saja dalam sesi latihan resmi itu sebelum dia masuk lagi ke dalam pit karena masalah pengeremannya.
Daddy pun mulai memperbaiki lagi braking systemnya Pedes-Maniz sebelum waktu official practice day ditutup pada sore hari.
Lalu pada sore harinya menjelang Sentul tutup, M. Herdy pun keluar lagi menuju lintasan untuk mencoba AP Racing brake kit system yang bertugas menggantikan Spoon Sport brake kit systemnya. Tampak seluruh crew team B16 AP Speed menunggu M. Herdy melintas di depan pit mereka
M. Herdy pun mulai melakukan hot lappinnya di sore hari itu. Tenaga mesin 305 hp yang merupakan mesin spec drag race ini sangat amazing di lintasan lurus atau straight. Mobil kecebong inipun melesat dengan kecepatan sekitar 240 km/jam sebelum melakukan pengereman di braking zone sekitar 150 meter sebelum R1.
Namun setelah melakukan braking di R1, AP Racing brake kit system mulai berulah, alias rem mulai hilang atau tidak gigit lagi.
Herdy pun memutuskan untuk kembali masuk ke dalam pit lagi
“kaki-kakinya sudah oke semua, mesin juga, cuman remnya setelah beberapa kali ngerem mulai terasa hilang begitu mau ngerem ditikungan selanjutnya..rasanya ngepos atau masuk angin tidak mau gigit” terang M. Herdy kepada Bang Apre ketika selesai melakukan sesi latihan sore itu.
SABTU – QTT DAY
Setelah masalah braking system di coba dilembur oleh crew mekanik AP Speed, kini waktunya untuk menghadapi QTT day yang diadakan pada hari Sabtu, 11 April 2015.
Pembalap Keinan GE8 pun akhirnya tiba pada pagi hari itu dari Surabaya. Ini adalah 1st debutnya Rian Risky di balap touring, setelah dari tahun 2006 bertarung di lintasan drag race. Arek Suroboyo ini pun hanya punya modal 2 kali latihan di Sentul sebelum event ISSOM seri 1.
Ritual wajib yang dilakukan oleh team B16 AP Speed adalah berdoa dulu sebelum para pembalapnya mulai masuk ke dalam mobil dan maju ke medan perang. Dan Daddy atau Bang Apre lah yang selalu memimpin acara doa berssama itu.
Sometimes ada yang lebih penting dari sebuah kemenangan, yaitu kelancaran dan keselamatan. Bukankah ada pepatah mengatakan negbut adalah ibadah, semakin ngebut semakin dekat dengan Tuhan.
Rian pun mulai memakai baju perangnya atau race suit beserta racing shoesnya
Sementara M. Noer tampak sedang melakukan pemanasan sebelum mulai masuk kedalam mobil. Maklum saja, pemanasan sangatlah penting untuk mengkondisikan badan Anda sebelum mulai duduk manis sambil dihantam g-force selama kurang lebih 30 menit ketika balapan.
Khusus untuk touring, Rian yang paling malas memakai helm full face ini memilih Simpson Bandit dengan HANS. HANS pada tahun ini menjadi menu wajib bagi para pembalap yang akan turun di ISSOM, ya meskipun ada pro kontra tentang alat pengaman leher yang harganya terbilang cukup mahal ini. Kenapa kontra, karena ketika Anda membeli HANS maka secara otomatis Anda juga harus membeli helm yang sudah HANS ready (bolongan untuk HANS) yang harganya ya cukup menguras dompet Anda. Sebagai gambaran sebuah helm yang HANS ready paling murah 6,5 jt- 8 juta, Sedangkan HANS yang merek biasa sekitar 10 juta. Sementara yang merek HANS atau Scrotch diatas 10 juta. U do the math…
Karena sewaktu brifeing antara pembalap dengan pimpinan lomba banyak yang memprotes kebijakan ini, akhirnya penggunaan HANS menjadi tidak wajib. Sementara Rian sendiri HANS clip nya lupa dia taro dimana, yang pada akhirnya pada QTT hari itu dia tidak menggunakan HANS nya
Jujur saja saya baru kali ini melihat orang yang sudah saya kenal semenjak tahun 2004 ini memakai helm fullface. Hasilnya..awesome. Dia terlihat seperti Stig versi bad guys nya.
H. M Kurdi atau Jikur pun tampak sudah stand by di balik kemudi Honda Brio 1200 cc nya. Kali ini pria yang biasa dibalik kemudi sebuah Honda Genio Drag Rac, kini mencoba peruntungannya lagi di touring.
Begitu juga dengan pengusaha yang hobby lomba burung kicau ini siap beraksi bersama Rian dan Jikur di babak QTT Sabtu pagi ini.
Rombongan B16 AP Speed yang terdiri dari 2 mobil Honda Brio 1200 dan Honda Jazz GE8 ini pun mulai meninggalkan area pit menuju ke dalam lintasan untuk memulai babak QTT Honda Jazz/Brio Speed Challenge.
Pembalap arek Perak Surabaya ini pun tampil dengan go all out dan nothing to lose pada event ISSOM seri 2 ini. Maklum saja pria yang pecinta mobil JDM ini tidak punya target apa-apa di ajang 1st debutnya ini.
Targetnya Cuma satu, yaitu bisa menyelesaikan seluruh balapan atau finish. Karena tidak ada beban Rian pun memacu GE8 yang bernama Keinan ini dengan kencang.
Beberapa tikungan pun dilahapnya dengan cukup bagus dan bersih, meskipun ada beberapa tikungan terlihat dia masih ragu-ragu untuk masuk di racing line yang benar.
Modal latihan yang cuma dilakukan 2 kali sebelum event dengan jarak yang cukup jauh ternyata tidak menjadi masalah baginya. Rian pun tampak semakin kencang menggeber Keinan keluar dari tikungan terakhir atau R11 sebelum masuk ke lintasan lurus garis finish.
Bahkan dengan modal sebagai juara dragster di kelas 13 detik, membuatnya semakin kesetanan membalap mobil lainnya ketika masuk di lintasan lurus sentul ini. Beberapa mobil pun di lahapnya hingga top speed GE8 ini mencapai 200 km/jam lalu melakukan pengereman di 125 meter sebelum R1.
Rian pun akhirnya mendapatkan best time 1:59,31 yang membuatnya menempati grid ke-8 overall, dan ke-2 di promotion class Honda Jazz Speed Challenge.
Insiden pun sempat menimpa Rian, akibat kampas remnya habis. Akibatnya Rian pun keluar dari lintasan dan masuk di area gravel R1, hingga membuat mobilnya ditarik dan di towing menuju ke pit. Sementara di ITCC atu Indonesia Touring Car Championship, Rian menduduki grid ke-9 dengan waktu 1:57,829
Sementara Jikur sendiri yang bersusah payah melalukan qtt karena beberapa kali tergelincir di lintasan, harus puas mencetak waktu 2:05 dan bertengger di grid ke-3 di HBSC dan ITCC (kelas Brio)
Sementara H. Macfud Noer mencetak best timenya 2:06 dan akan memulai start dari grid-5
Sesampainya di pit saya pun melihat Rian yang sedang bertukar pikiran dengan M. Herdy mengenai babak qtt nya tadi. Rian pun menanyakan racing line yang benar ketika menghadapi R3 dan R4 yang terlihat seperti u-turn itu, juga S kecil dan S besar.
Lalu tiba giliran Herdy untuk melakukan qtt di kelas Super Touring Car
M. Herdy pun memulai babak QTT nya dengan mulus dan lancar, masalah braking systemnya sudah diatasi oleh Bang Apre dan crew.
Tampil dengan percaya diri yang tinggi, Herdy pun melesat kencang di setiap sudut lintasan baik itu lintasan lurus ataupun tikungan
Bahkan kaca belakangya pun ikut terbuka ketika Herdy melaju.
Namun penyakit pada bagian remnya kumat lagi ketika Herdy baru melakukan sekitar 3 lap. EG6 nya terpaksa harus terbang ke arae gravel akibat remnya tidak pakem alias blong. Akibatnya, Herdy pun tak bisa melanjutkan ke babak qtt ini
Akibat nyasar ke area gravel membuat carbon lips pada front bumpernya menjadi pecah,retak, dan terkelupas. Berarti gravel tersebut memang bekerja dengan baik menahan laju mobil yang wrong way dari dalam lintasan.
Saya sampai geleng-geleng kepala melihat crew AP Speed yang sempat-sempatnya mengsortir atau memilih batu batu yang berasal dari bawah front bumper untuk dijadikan cincin. Ternyata demam batu akik sedang kekinian.
Crew AP Speed pun langsung menjalankan worst case scenarionya dengan meng lakban carbon lipsnya yang rusak tadi.
Dan ternyata walaupun M. Herdy harus out dari lintasan, tapi dia berhasil mendapatkan grid terdepan di kelasnya, yaitu P1 atau pole position. Ternyata catatan waktunya tadi adalah catatan waktu tercepat di Super Touring Car yaitu 1:48.800.
Malam Minggu itu pun saya terpaksa harus extra time ngendon di pit AP Speed karena Daddy tampak sedang mempersiapkan Pedes-Maniz untuk race besok. Posisi P1 atau pole position di 1st debutnya Pedes-Maniz bisa jadi memberikan beban yang luar biasa untuk Daddy dan M. Herdy.
Semuanya pun dilakukan untuk mempertahankan EG6 ini tetap di depan. Fokus utamanya adalah masalah braking system yang dari hari Kamis hingga Sabtu selalu kumat terus. Akhirnya diputuskan untuk mengganti master rem hingga Spoon Sport brake kit systemnya dengan master rem baru dan juga kembali ke asal, yaitu AP Racing brake kit System.
MINGGU – RACE DAY
Minggu pagi, waktunya race day biasanya keadaan pit tenang dan santai karena PR atau home work dari semua mobil terutama Pedes-Maniz sudah dikerjakan oleh Bang Apre dan team tadi malam. Namun ternyata tak seindah yang diharapkan, Pedes-Maniz mendadak tidak mau di starter /tidak mau menyala mesinnya.
Kontan saja hal ini membuat Daddy panas dingin. Namun dalam “masalah” seperti ini, jam terbanglah yang berbicara. Mekanik ex Sigma Speed yang kenyang dengan motorsport mulai dari rally, drag, hingga touring ini, langsung memerintahkan mengganti coil nya. Dan ternyata it work, mesinnya kembali mau menyala.
Akhirnya ke-2 orang ini bisa bernapas lega dan kembali tersenyum setelah mengalami acara panic at the disco.
Rian pun tampak percaya diri dalam menghadapi race kali ini. “ Nothing to lose aja, ya ngga ngejar target apa-apa yang penting bisa menyelesaikan race nya dan finish itu sudah cukup untuk balapan perdana saya” kata Rian Risky.
Dan sudah menjadi tradisi dan ritual di AP Speed sebelum pembalapnya masuk ke dalam cockpit untuk berperang, maka diadakan doa bersama dan juga photo bersama. Baik itu drag race ataupun touring, team ini selalu berphoto bersama untuk kenang-kenangan
Saya pun memperkenalkan dan mempertemukan antara 2 pembalap yang berlainan dunia dengan seorang pembalap yang e-brake dan over steer menjadi menu wajib dalam dunianya. Yaitu teman saya Lucky Reza yang merupakan salah satu drifter dari team Achilles Radial yang saat ini menyambi sebagai host sebuah acara otomotif di sebuah televisi swasta Indonesia
Kelas ITCC atau Indonesia Touring Car Championship pun akan segera dimulai, trio B16 AP Speed inipun mulai stand by di area waiting zone yang terletak di belakang pit.
Hari dimana seorang pembalap dan mobilnya menjadi satu untuk mengejar satu tujuan yaitu podium.
Rombongan team B16 AP Speed pun mulai berjalan meninggalkan area waiting zone menuju ke lintasan
Sebanyak 20 pembalap dari berbagai team pun beradu dikelas yang masuk dalam kategori Kejurnas atau Kejuaran nasional ini.Dan menurut saya ITCC ini mungkin akan terasa lebih berat daripada HJSC bagi seorang newbie seperti Rian, Jikur, dan M. Noer. Karena disini tidak ada pembagian kelas.
Daddy dan Herdy pun tampak sudah standby di grid no.9 menanti kedatang Rian yang sedang melakukan 1 putaran menuju ke grid.
Tak lama rombongan pun sudah mulai berdatangan menuju ke garis start atau grid.
Rian pun tiba di grid no.9 lengkap dengan race queen yang stand by dengan nomor grid nya. Well, biasanya wanita ini keluar hanya pada mobil team-team besar saja atau balapan sekelas F430 competizone, tapi mulai sekarang sepertinya panitianya tahu betapa pentingnya race queen di dunia motorsport.
Keinan pun mendapatkan treatment atau final check dari crew AP Speed pada tekanan ban dan juga pengerasan baut roda ban atau lug nut
This is it. The race day.
Sebanyak 20 pembalap pun langsung berhamburan ketika lampu merah padam dan saling berebut untuk masuk ke R1. Somesay R1 di adalah kunci untuk bisa melihat siapakah yang akan menjadi juara atau yang terdepan karena yang dibutuhkan tidak hanya mobil yang kencang, namun biji yang besar juga untuk side by side, bumper to bumper dengan pembalap lainnya.
Rian pun berhasil melewati R1 dengan baik, arek Suroboyo ini pun langsung tancap gas meninggalkan duo pembalap Sulsel Touring Car Team, Mulyadi Hannas dan Asrul Mobin yang mengendarai GE8 ex Honda Racing Indonesia 2014.
Sampai pada akhirnya dogfight selanjutnya dengan Sendi Setiawan dari team ABM Motorsport yang merupakan peserta di kelas rising star (1 tingkat diatas promotion class). Aksi dogfight antara ke-2 pembalap ini pun berlansung di hampir setiap tikungan. Namun pada akhirnya di lap ke-3 Rian pun masuk ke dalam gravel di R1 setelah bersenggolan dengan Sendi.
Beralih ke pasukan Brio B16 AP Speed, H.M. Kurdi atau Jikur harus puas finish di urutan ke 14 akibat beberapa kali melintir karena ban dan brake pad nya masih baru. Best time Jikur di ITCC adalah 2:05,428
H. Machfud Noer yang baru kali ini mengikuti balap touring pun puas dengan hasil yang diraihnya yaitu posisi ke-15 dengan best time nya 2:06,544
Well, kembali ke pit AP Speed saya pun menemukan Rian keluar dari mobilnya dengan muka yang kusut akibat insiden di R1 tadi. Alhasil Rian harus berakhir di gravel R1 di lap ke-3 dan tidak bisa melanjutkan lagi 9 lap yang tersisa dari 12 lap yang dipertandingkan.
Rian pun menceritakan kronologinya kepada Bang Apre dan M. Herdy mengenai insiden di R1 tadi
“Saat straight line, saya mendahului mobil Sendi Setiawan (ABM Motorsport/ Rising Star class). Nah di R1 Sendi masuk dari sisi dalam.
Trus “ngebuang “ saya ke sisi luar kiri R1. Kalau saya paksa ke kanan pasti kena atau body contact dengan mobil Sendi. Akhirnya saya ngalah terjun ke gravel deh.
Sendi sih konfirmasi ke saya bilangnya sudah ngasih space/gap sebesar 1 mobil. Tapi apa daya, pas lagi high speed cornering gitu, dan depan saya sudah gravel” terang Rian. Well..welcome to da club.. Motorsport. Yang jelas pengalaman dog fight ini pasti dan selalu dialami oleh setiap pembalap manapun di dunia ini. And it makes us getting better, faster, and stronger on track. Just enjoy it..
Masuk ke Honda Jazz Speed Challenge yang memasuki tahun ke-10 dan juga Honda Brio Speed Challenge, sebelum start dilakukan terlebih dahulu acara opening ceremony dan photo bersama dengan petinggi Honda Prospect Motor selaku ATPM Honda di Indonesia.
Well kalo saya bisa bilang pabrikan asal Honda dari dulu memang sudah mempunyai program motorsport dalam agenda tahunannya. Membantu menciptakan bibit-bibit pembalap baru di seluruh dunia, dan semua nya lahir dari mobil Honda.
“Honda Jazz Speed Challenge sudah memasuki musim yang baru, saatnya para pembalap memulai lagi persaingan di musim yang baru ini. Selain menjadi pembuktian ketangguhan mobil Honda Jazz, partisipasi kami di ajang balap juga merupakan komitmen kami untuk terus memajukan olahraga balap di Indonesia serta pembibitan terhadap para pembalap muda.” Ungkap Jonfis Fandy, Marketing & After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor
Belajar dari pengalamannya di ITCC, Rian pun mulai menata permaianannya dan menerapkan strateginya untuk bermain aman di Honda Jazz Speed Challenge pada promotion class yang diikutinya.
Berangkat dari grid ke-8, Rian pun langsung melesat meninggalkan 2 pembalap promotion lainnya (Mulyadi Hannas dan Asrul Mubin dari Sulsel Touring Car Team)
Sementara di posisi terdepan di kelas promotion adalah Andrew W dari team Honda Bandung Center Racing Team yang merupakan juara Audi Race Indonesian Series (ARIS) (2014). Rianpun finish di urutan ke-2 di kelas promotion dan ke-7 dari 26 peserta HJSC dan HBSC. Best timenya adalah 1:58.314 beda sekitar 2 detik dari Andrew (1:56.698)
Sementara Jikur finish di urutan ke-2 di kelas Brio 1200 dengan best timenya 2.03.802
Dibelakang Jikur ada H.M Noer yang berhasil finish diurutan ke-23 dan ke- 4 di kelas Brio 1200 dengan best timenya 2:05.793
Dan akhirnya H. M. Kurdi atau Jikur dan H. Machfud duo Sakera asal pulau garam atau Madura ini berhasil naik ke atas podium di ajang ISSOM seri 1 Honda Brio Speed Challenge. Jikur pada podium ke-2 sementara H. Machfud di podium ke-3. Di ITCC, Jikur kembali naik keatas podium ke-2.
Sementara Rian sendiri tampak sumringah ketika berhasil naik ketas podium kemenangan Honda Jazz Speed Challenge. Maklum saja dia tidak mempunyai target apa apa dan nothing to lose di seri perdananya ini
Namun pada akhirnya dia mendapatkan podium ke-2 di Honda Jazz Speed Challenge promotion class. Dimana dia diapit oleh juara Audi One Make Race 2014 (Andrew HBC ,juara 1), dan Mulyadi Hannas Sulsel Touring Car Team (juara ke-3) yang mengendarai GE8 ex Honda Racing Indonesia 2014. Dan tentu saja pria yang hobby lari ini juga mendapatkan pengalaman dog fight dengan Sendi di R1.
Setelah puas kita hacing fun dengan i-vtec di mesin 1200 dan 1500 cc, kini kita beralih masuk kekelas FFA All Motornya balap touring di Indonesia, yaitu Super Touring Car. Dimana ada M. Herdy dengan Pedes-Maniz B16 AP Speed EG6 nya.
Ini adalah pertarungannya yang ke-2 di balap touring, setelah pada tahun lalu pemanasan di Honda Jazz Speed Challenge 2014 pada ISSOM seri ke-6 dan berakhir sebagai juara ke-2 nasional umum di kelas rising star. Padahal baru pertama kali turun sudah jadi juara umum, selidik punya selidik, ternyata Honda menganggap catatan waktu dan finishnya M . Herdy (finish ke-2) merupakan rekor bagi seorang pembalap rising start selama tahun 2014. Dan juga pointnya langsung tinggi daripada para peserta lainnya. Alhasil 10 juta rupiah pun ditangan pembalap asal kota Cianjur ini.
Dan ditahun 2015 ini, M. Herdy pun masuk kedalam daftar rider atau drivernya Ultra Racing Indonesia supaya EG6 ini menjadi lebih rigid dengan berbagai macam produknya seperti front strutbar dan lain-lain.
Terhitung sekitar 35 peserta mengikuti kelas Super Touring Car Championship yang merupakan pecahan dari Sentul Super Touring Car dimana didalam kelas ini berisi mobil-mobil FFA NA atau All Motor. Sementara untuk yang forced induction, AWD, sportcar, dan supercar terdapat di Super Car Championship.
Dan dari ke-35 peserta itu, M. Herdy pun berhasil meraih pole position atau P1 di race day yang diadakan pada hari Minggu, 12 April 2015 yang lalu. Ini adalah buah yang dipetik olehnya setelah berhasil mencetak waktu tercepat 1:48.800 sewaktu qtt day sebelum dia akhirnya berakhir di gravel R1.
Daddy atau Bang Apre terlihat langsung mengawasi keadaan EG6 di P1 tersebut. Mulai dari tekanan ban hingga pengencangan kembali baut roda
Baik saya, Herdy, Daddy ataupun seluruh team B16 AP Speed tidak akan menyangka bahwa Aa (panggilan akrab M. Herdy akan berada di P1 atau Pole Position. Mengingat EG6 ini masih tampil perdana, riset dengan segala macam permasalahan yang dihadapinya.
“ Alhamdulillah seneng banget, ga nyangka aja baru pertama kali ikut kelas super touring sudah dapat pole position “ kata M. Herdy.
Jika M. Herdy yang meraih P1 atau Pole Position maka di belakangnya sudah bersiap-siap monster NA yang akan memburunya di setiap lintasan lurus dan tikungan sebanyak 12 lap. Di grid ke-2 ada Dodi Saputra dari team ABM Motorsport yang mengendarai BMW E36 dengan best timenya 1.48.875, dan posisi ketiga Muhammad Ichsan dari team Gilabalap Eneos yang mengendarai Honda Genio dengan best timenya 1.49.884
Lepas dari start, Herdy pun langsung memimpin. Dan mulai secara perlahan-lahan meninggalkan rombongan di belakangnya termasuk Dodi dan juga Ichsan. Hingga pada akhirnya gap antara Herdy dengan posisi ke-2 yaitu Dody cukup jauh dan juga Ichsan.
Pertarungan pun juga terjadi di barisan belakang antara Ichsan dan juga Doddy. Mereka pun terlibat acara salip menyalip di setiap kesempatan. Namun sayangnya pada lap 1 safety car masuk ke dalam lintasan, membuat Herdy disalip oleh Dody.
Hingga akhirnya di lap ke-2 Herdy berhasil menyalip lagi Dody. EG6 bernama Pedes-Maniz ini pun kembali meninggalkan Dody dan Ichsan di belakang.
Namun sayang, penyakit braking systemnya kembali kumat. AP Racing brake kit systemnya tidak mau bekerja dengan baik, padahal Daddy sudah memberikan saluran udara yang berfungsi untuk mendinginkan braking systemnya. Alhasil Herdy pun mulai memperjauh titik pengeremannya yang dibantu dengan engine brake dan e-brake. Dan secara perlahan-lahan Ichsan pun mulai mendekati Herdy.
Dan puncaknya pada lap ke-6, Ichsan pun berhasil menyalip M. herdy di S besar yang memanfaatkan kelemahan Herdy pada breaking systemnya
Dengan berat hati dan perjuangan extra keras menggunakan engine brake dan e-brake Herdy pun menyelesaikan 6 lap yang tersisa . Dan akhirnya Herdy berhasil finish di urutan ke-3 umum dan ke-2 di STC 2100
“Alhamdulillah senang sekali saya bisa finish di urutan ke-3. Padahal saya direpotkan oleh masalah rem. Saya di dalam mobil berusaha semaksimal mungkin gimana caranya bisa finish..dengan kata lain penuh perjuangan” Kesan M. Herdy ketika selesai balap STC.
Akhirnya pembalap asal kota Cianjur ini bisa naik ke atas podium ke-2 Super Touring Car kelas STC 2100. Dimana juara 1 nya diraih oleh Muhammad Ichsan dari team Gilabalap Eneos dan juara ke-3 nya diraih oleh Posma Panggabean dari team ABM Motorsport.
Dan akhirnya AP Speed kembali meneruskan tradisinya di setiap event motorsport yang diikutinya, baik itu drag race ataupun touring dengan memborong piala tidak pulang dengan tangan hampa. Total piala yang diraih team B16 AP Speed sebanyak 4 piala. Jikur juara ke-2 di HBSC dan ITCC, M. Noer juara ke 3 ITCC dan juara ke-4 di HBSC. Lalu ada Rian Risky juara ke-2 di HJSC promotion class, dan akhirnya M. Herdy juara ke-2 di STC 2100.
See ya again with team B16 AP Speed in ISSOM rd. 2….
-Bayu Sulistyo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on our Twitter and Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com
