Untuk yang pertama kalinya saya menginjakkan kaki saya di JIEXPO drift land (Kalo IIMS sudah sering), tempat dimana Formula Drift Asia pernah diadakan disini, dan saya melewatkannya sebanyak 2 kali. Selama 4 hari dari hari Rabu 16 Desember hingga 19 Desember 2015, saya dan Adhy bertarung melawan cuaca hujan dan panas untuk meliput Final Round AMF 2015 yang diteruskan dengan Asian Drifting Grand Prix yang memasuki round 1 nya di Jakarta.
Beberapa drifter yang datang dari luar negeri pun tak lupa membawa mobil balap mereka masing-masing. Total ada sekitar 10 driter yang ikut bertarung di seri perdana Asian Drift Grandprix ini. 7 drifter diantaranta membawa sendiri mobil drift mereka dari negaranya, termasuk Andrew Gray dari Skotlandia dengan Toyota Chaser JZX100 dari Jepang.
Dan tak lupa juga saya melihat Andy Gray (Skotlandia) membawa istrinya yang tampak sedang membawa rims dari Toyota Chaser JZX100 nya untuk dipasangkan dengan Ban Achilles Radial yang juga menjadi sponsor bannya. Drifter Love goal !
Pagi har itu paddock ADGP pun menjadi super sibuk dimana masing-masing team mempersiapkan mobil mereka masing-masing. Tetapi tak ada salahnya jika kita menjadi badut seperti di sirkus.
Well berbicara mengenai Achilles Radial yang merupakan ban made in Indonesia ini, tak bisa di lepaskan dari yang namanya Daigo Saito, yaitu pro drifter internasional dari Jepang. Ibaratnya 2 orang ini bisa dibilang sepasang kekasih. Berkat Achilleslah nama Daigo bisa masuk ke jajaran top drifter dunia, dan berkat Daigo lah nama Achilles Radial semakin mendunia.
Intinya Achilles Radial tidak salah pilih orang, dan bisa melihat potensi drifter yang kalo dilihat sejarahnya hampir setiap serinya di D1 GP Jepang sponsor ban nya selalu berganti-ganti (hampir semua merek ban pernah mensponsori Daigo). Ibarat dari nothing, mantan Juara umum D1 GP Japan 2008 ini menjelma menjadi something yang sasaran photo bersama oleh fans nya dan menjadi incaran brand-brand otomotif dunia, atau hidupnya berubah semenjak bersama Achilles Radial. Bisa dibilang drifter berusia 35 tahun ini adalah drifter no 1 dunia. Semua tempat dibelahan dunia ini pernah ditaklukannya, dia bisa mendapatkan mobil apa saja untuk kegiatan ngesotnya, termasuk sebuah Lamborghini Murchielago yang digunakannya untuk bertarung di D1 GP Japan 2015.
Daigo yang terkenal maniak atau fans sejatinya mesin 3.0 Lt 2JZ inline six ini, sekali lagi harus behadapan dengan para Ausie boys yang datang dengan membawa mesin V8 sekelas LS3 atau LS7 pada S-Chassis ataupun 350Z mereka. Perlu diketahui Daigo pernah membantai murican muscle ini di FD USA dengan mesin 1.000 HP 2JZ nya, dan berhasil keluar sebagai juara umum FD USA 2012
Sementara para pembalap ADGP sedang melakukan driver briefing, saya pun mengumpulkan para media partner AMF yang merupakan teman seperjuangan Perfourm selama 3 seri AMF ini, yaitu Maximum Dog dan juga Fastnlow. Sementara Goodrides belum datang. Kami semua pun berphoto bersama Akbar Rais si ketua panitia AMF dari M Slide.
Kembali ke dalam tenda panitia, tampak di dalam tenda sedang dilakukan driver meeting antara panitia ADGP dan para juri yang semuanya berasal dari Australia. Saya pun tidak asing dengan juri yang duduk paling depan sebelah kanan, dia adalah Josh Boettcher Pro Drifter Australia dari team GT Radial Drift Team yang pada kali ini absen di balik S15 V8 nya.
Dan memang harus saya akui, most wanted atau drifter yang paling banyak mendapatkan bidikan kamera kami adalah si Daigo Saito yang pada kali ini datang dengan Toyota Chaser JZX100. Semua orang pasti berharap dia membawa salah satu monster terbarunya, yaitu Lamborghini Murchielago. Tapi mungkin kali ini kita cukup melihat race suit nya saja.
Datang bersama Daigo Saito, ada Robbie Nishida yang merupakan rekan satu team Daigo Saito di Achilles Radial Drift Team. Robbie bisa dibilang juga sebagai sang penerjemahnya Daigo yang tidak bisa bahasa Inggris, jadi dimana ada Daigo disitu pasti ada Robbie.
Datang bersama Daigo dan Robbie dari Jepang, ada Andrew Gray yang merupakan drifter berkebangsaan Skotlandia yang lama tinggal di Jepang (membuka speed shop di Ebisu Circuit). Andy yang pernah keluar sebagai juara ke-2 di Formula Drift Pro 2 Championship rd.1 2015 ini juga bertarung di D1 GP Japan.
Lalu kemudian datang dari negeri Kangguru ada Brendon Graves dari team WA Performance Australia dengan Nissan S15 yang dipersenjatai dengan V8 LS1 5.7 L supercharged yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 500 HP. Brendon pernah merebut podium ke-3 di 2014 G1GP Japan Round 1 (Gaijin, atau kompetisi drifting khusus untuk orang asing)
Lalu datang dari negeri tetangga kita atau Malaysia ada Muhammad Zaiham Hamdan yang merupakan salah satu drifter yang tergabung dalam Achilles Drift Team. Saya masih ingat pertama kali bertemu dengan drifter ini pada tahun 2011 di event Driftbash GWK Bali.
Lalu ada Atsushi Taniguchi dari drifter dari D1 GP dan juga Formula Drift Jepang yang dibawa oleh Kuja Motorsport untuk berduet dengan M. Farhan sang owner Kuja. Sementara dibarisan terdepan dari drifter Indonesia ada Amandio dari team Achilles Drift Team yang sudah kenyang pengalaman drifting di FD USA dan D1 GP Japan. Disamping Dio ada juga Rio SB dari team GT Radial Drift Team yang bisa dibilang 2 drifter terkuat di Indonesia.
Dan saya pun melihat beberapa drifter dari GT Radial Drift team yang ikut bertarung di event internasional ini, seperti Regi Fiandisa yang biasanya saya jumpai di balap touring ISSOM, dan Rully Armando. Selain Rio, Regi, dan Armando. Ada juga Denny Ferdito.
Lanjut setelah driver briefing acara pun dilanjutkan dengan pengambilan video masing-masing pembalap untuk di tampilkan secara live sebagai template ketika sebelum melakukan run ataupun sewaktu tandem di layar monitor besar di tepi lintasan. Ya mirip seperti game Street Fighter, dimana sebelum bertarung ada gambar Ryu v.s Honda. Nah sekilas kalo disamakan dengan game atau Manga, mungkin Daigo lebih mirip keturunan Super Saiya dengan rambutnya itu.
Saya pun menggodai Evan Pratama untuk berakting seperti orang Jawa halus dengan totokromonya, yaitu “monggo mas” ketika dia diambil videonya oleh crew ADGP.
Yang membuat semua orang tertawa akibat ulahnya tersebut. Well at least mereka membuktikan bahwa drifter selain seorang pembalap atau atlet juga sebagai entertainer yang mengibur penonton atau fansnya, bahkan pembalap lainnya.
Well, ternyata sebanyak 24 drifter yang memgikuti ADGP menang banyak daripada para drifter yang mengikuti final battle AMF 2015 sehari sebelumnya, dimana selama 2 hari track dilanda hujan deras. Tapi pada saat official practice day, cuaca cendrung cerah ceria bahkan panas. Babak QTT atau Qualification pun dimulai.
Biasanya sejauh mata kita memandang di event drifting Indonesia yaitu seperti balapan one make race Nissan Cefiro A31, ada yang memakai S-Chassis seperti S13 hingga S15, namun bisa dihitung jari. Di ADGP ini kita bisa melihat 350Z nya Rob Whyte (Australia) dan Toyota Mark 2 Chasser JZX100 nya Daigo Saito dan Andrew Gray.
Setelah sekian lama tidak melihat si Armando atau Dido bersideways ria, saya pun bisa berjumpa lagi dengannya di ADGP
Ow wow….ternyata habitnya masih sama seperti yang dulu, alias menjadi tukang sate a.k.a tukang bakar ban. Love the wide body dan juga air scoope pada pilar C nya yang bertujuan untuk mendinginkan radiator yang terpasang dibagasinya. Dido mendapatkan nilai O
Robbie Nishida yang biasa tampil dengan Nissan GTR R35 di Jepang, pada ADGP kali ini memakai Nissan Cefiro A31 milik Odhie. Robbie pun sedikit beradaptasi dengan A31 ini. Robbie pun mendapatkan nilai 0.
Beberapa drifter lama pun turun gunung lagi setelah absen dan beralih profesi menjadi pembalap touring. Mimo atau Wahyu Kumoro dari team Garden Speed ini bergabung dengan team HTJRT untuk menghadapi final battle AMF 2015 dan ADGP. Setelah 2 hari di AMF drift nya masih belepotan, akhirnya di hari ke-3 akhirnya ilmu drifting Dokter Mata ini pun kembali lagi. Mimo mendapatkan nilai 53
Selain Mimo yang menggunakan mobil touringnya, Regy Fiandisa dari team GT Radial AHT Garage pun juga menggunakan Cefiro driftnya yang digunakannya untuk balap touring di Sentul sirkuit. Regi pun tampak harus kembali beradaptasi dengan mobilnya yang biasa diajak untuk grip. Regi mendapatkan nilai 0
Chandra dari HTJRT yang merupakan singkatan dari namanya sendiri yaitu Haji Tjandra Racing Team yang pada AMF kemaren bernasib kurang beruntung, kini mencoba lagi di ADGP dengan mengendarai Nissan Cefiro A31 milik Reyhan. Chandra mendapatkan nilai 35,9
M. Fadil dari AHT Garage pun kembali lagi dengan S13 beserta livery barunya. Drifter yang biasanya turun dengan Porsche Carrera di balap touring Euro 3000 Pro kabarnya akan turun di WTAC atau World Time Attack Challenge bersama Subaru BRZ nya. Fadil mendapatkan nilai 31
Keluar sebagai juara ke-3 kelas rookie di seri ke-3 AMF kemaren, menjadi modal kepercayaan diri Dipo Dwiki dari team BSI Drift dengan S14 untuk bertarung dengan para pro drifter Indonesia dan dunia di ADGP. Dip pun mendapatkan nilai 25,5
Brendon Greaves dari team WA Performance bisa dibilang menjadi pembalap yang cukup ramah dan sadar kamera ketika saya hendak mengambil photonya secara candid
Tapi di saat si bule ini berada di tengah sirkuit, S15 nya lah yang tidak ramah kepada pesaingnya.
S15 yang dipersenjatai dengan mesin Corvette LS3 V8 6.2 L yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 500 HP ini terlihat galak di track, dan sukses membuat track JIEXPO ini berasap. Smoke Machine detected. Brendon pun mendapatkan nilai 88 dari juri.
V8 Attack! Para bule Australia ini terlihat gampang sekali untuk membakar ban mereka hanya dengan sedikit saja menginjak pedal gas mereka. Seperti Brent Gordon dari team PSA Ski Boats S14 yang dipersenjatai dengan V8 yang berhasil mendapatkan nilai 72
Tak terlihat dari AMF seri 3 (padahal Dio juara 1 AMF seri 1 Jogyakarta), Amandio pun akhirnya muncul di ADGP dengan Nissan 200 SX yang dipersenjatai dengan 2JZ milik Demas Agil.
Amandio pun tampak sangat agresif sekali sewaktu babak latihan ini. Dio pun selalu mencoba untuk mengambil sedekat mungkin dengan wall yang terdapat clipping point (outer clipping points). Dio mendapatkan nilai 73,5
Sementara bagi Danny Ferdito yang berhasil meraih gelar best qualifier di AMF kemaren, terlihat tampil mengesankan dengan 200 SX Rocket Bunny nya yang pada kali ini mampu membakar ban. Danny mendapatkan nilai 57
Saya pun cukup senang bisa melihat drifter favorit saya ini dari dekat, setelah sekian lama hanya bisa melihatnya dari layar computer saja, yaitu Daigo Saito. Saya sebenarnya ingin mengambil candid, tapi apa daya karena mungkin dia sadar kamera dan seorang artis. Saya pun mendapatkan senyuman dan jempol darinya.
Sayapun tak mau kalah memberikan jempol saya kepada drifter berusia 35 tahun ini yang mencoba walltap di tikungan terakhir dengan kepulan asap di belakangnya bak special effect.
Namun jujur saja saya kurang puas dengan penampilan dan juga mobil Chasser nya Daigo. Kurang greget dan kurang aggressive, tidak seperti yang di tipi-tipi atau youtube. ya walaupun dia sudah beraksi dengan walltap atau wall ride nya. Daigo mendapatkan nilai 74
Kalo kita ngomong soal greget meng greget nya, di Indonesia juga ada drifter beserta mobilnya yang super greget. Yaitu Rio SB dari team GT Radial Drift Team dengan 1000 HP Cefiro nya. Yes..its Seribu hape.
Yang dimana Rio dan Cefironya yang bernama Angry Bird ini bisa menjadi mimpi buruk bagi para pesainganya yang berasal dari dalam dan luar negeri. The Smokey Rio Itulah julukan yang disematkan kepadanya atas bad habit nya yang selalu membunuh ban di setiap run nya. Riopun mendapatkan nilai 80. Hanya terpaut 8 point dari Brendon Greaves
Everybody loves to kill all tires, termasuk M. Farhan sang juara ke-2 AMF seri 3 dan runner up AMF 2015 dengann skyfiro nya yang tampak lebih agresif membakar ban daripada AMF kemaren. Farhan mendapatkan nilai 44,5
Muhammad Zaiham Hamdan atau Bullzai dari Malaysia dalam qtt kali ini hanya mampu mencetak nilai 51,5. Bullzai merupakan drifter Malaysia yang di support oleh Achilles Radial dan paling sering bertanding di Indonesia. Dan uniknya lagi, dia selalu bertanding dengan menggunakan Cefiro V8 nya Adi Indiarto.
Sang juara 1 AMF seri 3 Jakarta dan juga juara umum AMF 2015, Evan Pratama tak ketinggalan juga mengikuti ADGP dengan membawa bendera Fresh Fruits Achilles Radial. Evan pun harus puas dengan nilai yang diberikan oleh juri kepadanya, yaitu 48,5. Sepertinya Mr. Cuan ini lebih cocok dengan Skyfironya yang lama.
Atshusi Tanuiguchi yang di import langsung dari Jepang oleh team KUJA Motorsport untuk bertarung di AMF dan juga ADGP ini hanya mampu mengumpulkan nilai 54,5
Rengga Mahendra harus puas mendapatkan nilai 40 dari dewan juri di babak qualifikasinya
Andrew Gray dari Achilles Radial Drift Team tampil mengensankan dengan berhasil mencetak point 75,5 dari para juri. Pointnya lebih tinggi daripada Daigo Saito (74)
Dika CH yang pada AMF kemaren gagal merebut podium ke-3 dari Irdham, kini kembali bertarung lagi di ADGP dengan Skyfironya yang sudah di perbaiki. Drifter asal kota Malang jawa Timur ini berhasil mendapatkan nilai 52,5
Zharfan Pendatang baru di drifting indonesia yang merupakan pembalap Touring Euro 2000 dan 3000 ini, akhirnya bisa menyatu dengan 180 SX nya setelah pada AMF kemaren direpotkan oleh track yang basah. Bisa dibilang 180 SX nya Zharfan ini mobil drift kelas berat, gearboxnya saja menggunakan holinger dog box sequential. Nilai untuk Zharfan 24,5
Ikhsan Utama yang merupakan juara ke-2 AMF kemaren (kelas rookie) tampil di menit-menit terakhir babak latihan dan QTT karena menghemat mesinnya (di diagnosis mengalami problem yang cukup serius), harus puas mendapatkan point sebesar 34
Oh iya saya lupa memperkenalkan salah satu senjata rahasia atau senjata pamungkasnya Australia untuk mengasapi drifter dari negara lainnya. Yaitu juara umum Australian Drifting Grandprix sebanyak 3 kali (2012-2014), meet the Rob Whyte.
Rob Whyte berhasil mengumpulkan point 64 dengan 350 Z nya yang dipersenjatai dengan mesin V8 Hemi 6.200 cc yang di doping dengan Nismo Supercharged yang mampu memuntahkan tenaga sebesar 820 HP. Monsta Devil Z
Well, it’s a bad day untuk rookie ADGP (Australia Drift Grand Prix) Chris Day di 1st run pada official practice day.
Dia pun harus kembali ke dalam paddock dan mungkin terancam tidak bisa mengikuti official practice day akibat kerusakan yang cukup parah pada JZX100 nya. Dan Anda tahu nilai untuk Chris adalah 0
Crew dari Chris Day pun langsung berusaha memperbaiki mobilnya supaya bisa digunakan kembali pada QTT atau pun Race day, karena kerusakannya yang cukup parah.
Mungkin karena terlalu bersemangat menceritakan bagaimana emosinya si Chris hingga membuat kamera yang saya pegang jatuh. Dan seperti kata orang Indonesia bilang, utung kamera Canon 550D dan lensa 55-250m saya tidak papa. Yang pecah adalah filter lensa saya.
This is Indonesia. Dan karena event ADGP diadakan mulai dari hari Jum’at, jadi mau tidak mau ketik jam 11 hingga 13:00 official practice day pun dihentikan sementara untuk Sholat Jum’at di Masjid yang letaknya tepat berada disamping track.
Dan memberikan waktu kepada para drifter yang muslim untuk menjalankan kewajibannya di hari Jum’at ini.
Babak latihan pun dihentikan sejenak untuk pembuatan syuting video Achilles Radial yang melibatkan mobil drift dan juga team sepakbola Bali United. Dan yang bertindak sebagai PIC atau Person In Charge hari itu adalah Putri Paramita Sudali yang merupakan Head of Marketing Communication Achilles Corsa.
Its man versus machine footbal. Dimana di round 1 ini Komang Adi Parwa, akan melakukan shooting ke arah gawang yang dijaga oleh Drifter Akbar Rais dengan Nissan Cefiro A13 nya yang melakukan doughnuts nonstop.
Well kali ini man wins alias Komang Adi Parwa berhasil mencetak gol yang cukup banyak ke dalam gawang yang di jaga Akbar Rais.
Round 2, adalah Drifter Dika CH dengan Skyfiro A31 nya kan mencoba menjebol gawang yang dijaga oleh Kiper Diky Indriyana dari Bali United dengan cara melakukan sideways di depan gawang sehingga roda belakangnya mengantam 5 bola yang dijejer. Sang kiper Diky pun berhasil memblock bola yang tepat melesat masuk kearah gawangnya. Dan no goal for drifter today
Dan seperti biasa Achilles pun tidak lupa menambahkan bumbu pemanis video tersebut dengan seorang race queen nya
Round 3 adalah dribbling. Dimana Sukarja juga akan mendribiling bola melewati rintangan melawan drifter yang juga berusaha mengendarai mobil melewati rintangan (chicken). Dan kalo tidak salah kali ini machine atau drifter win.
Sayapun baru kali ini melihat Diandra Gautama yang merupakan seorang pembalap wanita di kelas Mercedes Benz Club Indonesia Championship (ISSOM) yang tampak sedang menjadi host sebuah automotive tv show di salah satu tv nasional. Sepertinya dia tampak lebih cantik menggunakan race suitnya.
Dan yang cukup membanggakan adalah Rio SB berhasil menduduki peringkat ke-2 terbaik dari 24 drifter lainnya di babak qualifikasi. Rio berhasil mengumpulkan point sebesar 80, terpaut 8 point dari terbaik 1 yang diraih oleh Brendon Greaves (AUS) dengan pointnya 88. Saya pun baru tahu kalo Rio itu mengalir darah Shakera atau Madura setelah diceritan oleh Ayahnya. Dan ternyata awal mulanya Rio turun di balapan roda 4 adalah setelah insiden balap liar motor yang hampir merenggut nyawa Rio (Nyungsep di bawah truck trailer). Dari situlah akhirnya sang ayah mendukung dan merestui karir Rio untuk balapan mobil di Sentul dengan sebuah Honda Jazz. Makanya orangnya kendel atau tatak (berani), ternyata ada keturunan Madura toh (saya baru tahu).
Tak bisa mengikuti seri ke-3 di AMF Jakarta bukan berarti tak ada alasan untuk tidak datang ke final battle ini. Adalah Bima dan Evan 2 drifter pemula dari kota Surabaya yang menyempatkan diri untuk datang ke ADGP dan melihat secara langsung jalannya event drift internasional. Ya sekaligus photo bersama dengan idola mereka, yaitu Daigo Saito.
Evan juga tak lupa menunjukkan photo Nissan Cefiro A31 yang mempunyai livery yang sama dengan Nissan R35 GTR nya Robbie Nishida.
See ya in part 2 : Race Day. Later…
Bayu Sulistyo
IG : @bayusulistyoo
*Like us on Perfourm Facebook Fanpage
*Follow us on Instagram: @perfourm
*Hashtags your photo with #PERFOURM and you can be on Perfourm live on the website
*Hashtags your photo with #PERFOURMMACHINEHEAD, and you can be on Perfourm.com
*Hastags your car project with #BUILDTORACE and #BUILDTOPERFOURM, and you can be on Perfourm.com